Oleh: Ostuf Permadi (Ketua IDR)
Tampaknya komentar telah DIEDIT sedikit oleh Editor. Bunyi seharusnya seperti ini:
"Kami menyesalkan kurang bijaknya Ahmad Dhani dalam menggunakan seragam yang memiliki nilai historis untuk kepentingan FASHION. Harusnya Dhani memilih seragam militer yang "AMAN" seperti militer AS.. bukannya malah menggunakan militer Nazi yang akhirnya menjadi BLUNDER yang malah bisa merugikan capres yang ia dukung. kami sendiri sebagai PEGIAT SEJARAH mementingkan otentisitas & akurasi dalam berimpresi, misal: impresi Jerman yang paling cocok untuk orang Indonesia adalah impresi tentara pangkat PRAJURIT, karena memang dulu ada orang Indonesia yang menjadi sukarelawan di militer Nazi."
"Kami menyesalkan kurang bijaknya Ahmad Dhani dalam menggunakan seragam yang memiliki nilai historis untuk kepentingan FASHION. Harusnya Dhani memilih seragam militer yang "AMAN" seperti militer AS.. bukannya malah menggunakan militer Nazi yang akhirnya menjadi BLUNDER yang malah bisa merugikan capres yang ia dukung. kami sendiri sebagai PEGIAT SEJARAH mementingkan otentisitas & akurasi dalam berimpresi, misal: impresi Jerman yang paling cocok untuk orang Indonesia adalah impresi tentara pangkat PRAJURIT, karena memang dulu ada orang Indonesia yang menjadi sukarelawan di militer Nazi."
Berita di Metro TV sendiri (linknya DISINI) berbunyi sbb:
Tindakan Ahmad Dhani mengenakan seragam ala Nazi pada video klip 'Indonesia Bangkit' disayangkan oleh Indonesian Reenactors.
Indonesian Reenactors adalah komunitas penggemar kostum tentara dan pereka ulang sejarah. Mereka menggemari segala perlengkapan militer, terutama tentara Jerman pada periode Perang Dunia II.
Ketua Indonesian Reenactors Permadi Aryawirasmara berpendapat, Dhani sepertinya tidak mempertimbangkan nilai sejarah yang ada pada seragam militer yang ia kenakan pada video klip dukungan terhadap capres nomor urut 1, Prabowo Subianto.
"Sikap kami sebagai komunitas pegiat sejarah dan kolektor adalah menyesalkan penyalahgunaan seragam bernilai sejarah oleh Ahmad Dhani untuk kepentingan fesyen," ujar Permadi kepada Metrotvnews.com, Rabu (25/6/2014).
Para kolekor seragam bersejarah, khususnya seragam militer, sangat mementingkan keaslian dan keakurasian seragam yang dimilikinya.
Permadi bercerita, pernah ada tentara Indonesia yang diutus ke Jerman dan hanya memakai seragam prajurit. Sehingga, jika orang Indonesia ingin memakai seragam Nazi, hanya diperkenankan memakai seragam berpangkat prajurit saja. Sedangkan, Dhani memakai seragam yang sama dengan petinggi Nazi.
Seragam ala Nazi mudah diperoleh di Indonesia. Terdapat beberapa situs penjualan online yang menawarkan ragam seragam militer bersejarah. "Saya tidak tahu Dhani bikin khusus atau pesan impor. Tapi memang ada dijual di situs-situs online," tuturnya.
Sumber :
www.facebook.com
Indonesian Reenactors adalah komunitas penggemar kostum tentara dan pereka ulang sejarah. Mereka menggemari segala perlengkapan militer, terutama tentara Jerman pada periode Perang Dunia II.
Ketua Indonesian Reenactors Permadi Aryawirasmara berpendapat, Dhani sepertinya tidak mempertimbangkan nilai sejarah yang ada pada seragam militer yang ia kenakan pada video klip dukungan terhadap capres nomor urut 1, Prabowo Subianto.
"Sikap kami sebagai komunitas pegiat sejarah dan kolektor adalah menyesalkan penyalahgunaan seragam bernilai sejarah oleh Ahmad Dhani untuk kepentingan fesyen," ujar Permadi kepada Metrotvnews.com, Rabu (25/6/2014).
Para kolekor seragam bersejarah, khususnya seragam militer, sangat mementingkan keaslian dan keakurasian seragam yang dimilikinya.
Permadi bercerita, pernah ada tentara Indonesia yang diutus ke Jerman dan hanya memakai seragam prajurit. Sehingga, jika orang Indonesia ingin memakai seragam Nazi, hanya diperkenankan memakai seragam berpangkat prajurit saja. Sedangkan, Dhani memakai seragam yang sama dengan petinggi Nazi.
Seragam ala Nazi mudah diperoleh di Indonesia. Terdapat beberapa situs penjualan online yang menawarkan ragam seragam militer bersejarah. "Saya tidak tahu Dhani bikin khusus atau pesan impor. Tapi memang ada dijual di situs-situs online," tuturnya.
Sumber :
www.facebook.com
No comments:
Post a Comment