ANJING
Hari-hari tenang di Johannisburg (Prusia Timur) dengan bunga-bunga tulip bermekaran sementara perang melawan Uni Soviet hanya berselang beberapa lama lagi, awal musim panas tahun 1941. Di sebelah kiri adalah Oberleutnant Hermann Budenbender (Abteilungsadjutant Aufklärungs-Abteilung 35 / 35.Infanterie-Division) sementara di kanannya adalah seorang Führer Panzerspähzug tak dikenal dari unit yang sama. Pada awal April 1941, 35. Infanterie-Division (dikenal dengan nama "Divisi Ikan" sesuai dengan lambangnya) mulai bergerak menuju timur sebagai persiapan untuk Unternehmen Barbarossa yang akan segera digelar. Pada awalnya mereka direncanakan akan transit untuk sementara di wilayah utara dan timur Warsawa tapi kemudian berpindah lagi ke Prusia Timur di sekitar wilayah Johannisburg. Mereka tinggal disana sampai tanggal 10 Juni 1941 ketika datang perintah lagi untuk bergerak menuju perbatasan dengan Rusia
Foto terkenal yang diambil oleh Walter Frentz di Berghof Obersalzberg tahun 1942 ini memperlihatkan Adolf Hitler bersama dengan anjing gembala Jerman peliharaannya yang bernama Blondi. Nantinya Blondi akan melahirkan lima ekor anak anjing, dengan salah satu di antaranya menjadi favorit Hitler dan dinamakan dengan "Wolf" (sesuai dengan julukan Hitler sendiri). Pada bulan April 1945 anjing kesayangan Hitler ini dieksekusi di dalam Führerbunker menggunakan potasium sianida atas suruhan majikannya sementara anak-anaknya ditembak mati oleh perwira SS, semuanya demi mencegah mereka jatuh ke tangan pasukan Soviet yang sedang mendekati bunker Berlin!
Hauptmann Gordon Gollob (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 3) bersantai bersama dengan anjing peliharaannya sambil sibuk menuliskan apa yang dia alami di hari itu di log peberbangannya. Di belakang sang pilot jagoan Luftwaffe terparkir sebuah mobil dari jenis Packard 1937. Foto ini diambil di Front Timur sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet), musim panas tahun 1941
-----------------------------------------------------------------------
KUDA
Unit berkuda Artillerie-Regiment 213 dalam gerak maju di Polandia, bulan September 1939. Resimen ini merupakan bagian dari 213. Infanterie-Division. Selama berlangsungnya invasi Jerman atas Polandia di tahun 1939, 213. Infanterie-Division bertugas sebagai pasukan cadangan Heeresgruppe Süd pimpinan Generaloberst Gerd von Rundstedt. Tak banyak peran yang bisa dilakukannya. Setelah kampanye militer usai, divisi ini kemudian beralih peran sebagai pasukan penjaga wilayah pendudukan di Polandia sampai dengan tahun 1941
Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Koltzenburg dan memperlihatkan sebuah kereta perbekalan yang ditarik oleh kuda milik satu kompi Grenadier Heer yang dengan susah payah menyeberangi sebuah sungai di Rusia, musim panas tahun 1942. Foto ini cocok dijadikan sebagai contoh ilustrasi untuk menolak "mitos" pasukan lapis baja Wehrmacht yang perkasa dan hampir semuanya adalah unit kendaraan bermotor. Pada kenyataannya, dalam Perang Dunia II tak ada kekuatan lain yang berseteru yang begitu menggantungkan keberlangsungannya pada "pasukan kuda" selain Jerman. Sebuah divisi infanteri standar biasanya diperkuat oleh 3.635 ekor kuda plus 895 kereta penarik yang terbuat dari kayu! Tidak kurang dari TIGA JUTA ekor kuda dan bagal yang digunakan oleh pasukan Jerman selama kurun waktu tahun 1939 sampai dengan tahun 1945. Hal ini menyebabkan masalah logistik yang seakan tak ada habisnya, terutama di medan perang Front Timur dan di Prancis (tahun 1944). Di pihak lain, perlu diingat bahwa hanya 10% jalan di Rusia yang berada dalam kondisi "normal" sehingga kuda sangat dibutuhkan untuk membantu menerobos medan cross-country atau menarik kendaraan bermotor yang terjebak oleh lumpur
-----------------------------------------------------------------------
SAPI
Hari-hari tenang di Johannisburg (Prusia Timur) dengan bunga-bunga tulip bermekaran sementara perang melawan Uni Soviet hanya berselang beberapa lama lagi, awal musim panas tahun 1941. Di sebelah kiri adalah Oberleutnant Hermann Budenbender (Abteilungsadjutant Aufklärungs-Abteilung 35 / 35.Infanterie-Division) sementara di kanannya adalah seorang Führer Panzerspähzug tak dikenal dari unit yang sama. Pada awal April 1941, 35. Infanterie-Division (dikenal dengan nama "Divisi Ikan" sesuai dengan lambangnya) mulai bergerak menuju timur sebagai persiapan untuk Unternehmen Barbarossa yang akan segera digelar. Pada awalnya mereka direncanakan akan transit untuk sementara di wilayah utara dan timur Warsawa tapi kemudian berpindah lagi ke Prusia Timur di sekitar wilayah Johannisburg. Mereka tinggal disana sampai tanggal 10 Juni 1941 ketika datang perintah lagi untuk bergerak menuju perbatasan dengan Rusia
Foto terkenal yang diambil oleh Walter Frentz di Berghof Obersalzberg tahun 1942 ini memperlihatkan Adolf Hitler bersama dengan anjing gembala Jerman peliharaannya yang bernama Blondi. Nantinya Blondi akan melahirkan lima ekor anak anjing, dengan salah satu di antaranya menjadi favorit Hitler dan dinamakan dengan "Wolf" (sesuai dengan julukan Hitler sendiri). Pada bulan April 1945 anjing kesayangan Hitler ini dieksekusi di dalam Führerbunker menggunakan potasium sianida atas suruhan majikannya sementara anak-anaknya ditembak mati oleh perwira SS, semuanya demi mencegah mereka jatuh ke tangan pasukan Soviet yang sedang mendekati bunker Berlin!
Hauptmann Gordon Gollob (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 3) bersantai bersama dengan anjing peliharaannya sambil sibuk menuliskan apa yang dia alami di hari itu di log peberbangannya. Di belakang sang pilot jagoan Luftwaffe terparkir sebuah mobil dari jenis Packard 1937. Foto ini diambil di Front Timur sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet), musim panas tahun 1941
-----------------------------------------------------------------------
KUDA
Unit berkuda Artillerie-Regiment 213 dalam gerak maju di Polandia, bulan September 1939. Resimen ini merupakan bagian dari 213. Infanterie-Division. Selama berlangsungnya invasi Jerman atas Polandia di tahun 1939, 213. Infanterie-Division bertugas sebagai pasukan cadangan Heeresgruppe Süd pimpinan Generaloberst Gerd von Rundstedt. Tak banyak peran yang bisa dilakukannya. Setelah kampanye militer usai, divisi ini kemudian beralih peran sebagai pasukan penjaga wilayah pendudukan di Polandia sampai dengan tahun 1941
Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Koltzenburg dan memperlihatkan sebuah kereta perbekalan yang ditarik oleh kuda milik satu kompi Grenadier Heer yang dengan susah payah menyeberangi sebuah sungai di Rusia, musim panas tahun 1942. Foto ini cocok dijadikan sebagai contoh ilustrasi untuk menolak "mitos" pasukan lapis baja Wehrmacht yang perkasa dan hampir semuanya adalah unit kendaraan bermotor. Pada kenyataannya, dalam Perang Dunia II tak ada kekuatan lain yang berseteru yang begitu menggantungkan keberlangsungannya pada "pasukan kuda" selain Jerman. Sebuah divisi infanteri standar biasanya diperkuat oleh 3.635 ekor kuda plus 895 kereta penarik yang terbuat dari kayu! Tidak kurang dari TIGA JUTA ekor kuda dan bagal yang digunakan oleh pasukan Jerman selama kurun waktu tahun 1939 sampai dengan tahun 1945. Hal ini menyebabkan masalah logistik yang seakan tak ada habisnya, terutama di medan perang Front Timur dan di Prancis (tahun 1944). Di pihak lain, perlu diingat bahwa hanya 10% jalan di Rusia yang berada dalam kondisi "normal" sehingga kuda sangat dibutuhkan untuk membantu menerobos medan cross-country atau menarik kendaraan bermotor yang terjebak oleh lumpur
-----------------------------------------------------------------------
SAPI
Satu hari sebelum kedatangan Walter Hollnagel di Italia sebagai fotografer resmi dari RVM (Reichsverkehrsministerium), Roma dikuasai oleh pasukan Sekutu tanggal 4 Juni 1944 tanpa adanya perlawanan. Kita bisa menduga seberapa sukses misi propaganda yang diemban oleh Hollnagel disana nantinya. Gambaran yang memperlihatkan pasukan Jerman yang sedang ditarik mundur di stasiun kereta api Ancona di Adriatik menggunakan sarana kereta yang ditarik sapi saat ini digolongkan sebagai sebuah dokumen bersejarah berwarna yang mempunyai nilai historis
Fotografer RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel menggunakan bagian atas sebuah bangunan rumah yang rusak akibat perang sebagai pijakan saat mengambil foto ini, yang memperlihatkan pasukan Jerman yang bergerak mundur menggunakan gerobak sapi di kota Adriatik Ancona (Italia). Foto diambil bulan Juni 1944
Di tangan fotografer RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel, bahkan pemandangan biasa seperti deretan rumah di dekat stasiun kereta Ancona (Italia) ini merefleksikan nilai artistik dari cara dia mengambil foto dan obyek yang diambil. Foto ini diambil bulan Juni 1944 saat gerak mundur pasukan Wehrmacht dari Roma
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.eisenbahnstiftung.de
www.kavallerie-regiment18.de
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
No comments:
Post a Comment