Sunday, August 10, 2014

Foto Berwarna Deutsche Reichsbahn (DRB), Jawatan Kereta Api Jerman

 
Sebuah kereta api listrik S-Bahn Hamburg dengan nomor ET 99 (elT 1562) yang menggunakan daya 25 Hz - 6 KV dengan tujuan Barmbeck di Altona. Foto hasil jepretan Walter Hollnagel ini dibuat tahun 1938

Suasana di dalam Fahrzeughalle (Aula Kendaraan) dari pabrik RAW (Reichsbahnausbesserungswerk) Wittenberge yang baru saja selesai dibangun sebagai tambahan untuk fasilitas sebelumnya. Disini kita bisa melihat kereta-kereta Reichsbahn dari jenis Köln yang berkecepatan tinggi yang sedang menjalani proses produksi. Foto ini dibuat tahun 1938 oleh Walter Hollnagel dan menjadi koleksi dari RBD Altona


 
Bahnhof (stasiun kereta) Hamburg-Dammtor dalam suasana meriah untuk menyambut kedatangan pemimpin Hungaria Laksamana Miklós Horty yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman tanggal 24 Agustus 1938. Untuk penyambutan tamu-tamu agung dari luar negeri selalu digunakan Bahnhof Dammtor dan bukannya Hauptbahnhof. Foto oleh Walter Hollnagel


 Persiapan terakhir untuk menyambut kedatangan pemimpin Hungaria Laksamana Miklós Horty di Bahnhof (stasiun kereta) Hamburg-Dammtor, Jerman. Bahkan di saat-saat terakhir ini masih ada pekerja di latar depan yang mempersiapkan karpet merah untuk penyambutan! Foto diambil tanggal 24 Agustus 1938 oleh Walter Hollnagel


Hauptbahnhof (Stasiun Pusat kereta api) Hamburg dihias semegah mungkin demi menyambut kedatangan pemimpin Hungaria Laksamana Miklós Horty yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman tanggal 24 Agustus 1938. Foto oleh Walter Hollnagel


Sebuah bis milik DRB (Deutsche Reichsbahn) terparkir di Marktplatz (lapangan kota) Leitmeritz/Nordböhmen, yang sekarang berganti nama menjadi Litoměřice dan menjadi bagian dari Ceko. Di latar belakang kita bisa melihat Rathaus (balai kota) dan Allerheiligen Kirche (gereja Seluruh Santo). Foto diambil tahun 1938


Kereta Reichsbahn keluaran terbaru di Thorn (Prusia Timur) dengan nomor produksi 50 467. Reichsbahner (pekerja Jawatan Kereta Api) di wilayah timur Jerman ini mempunyai pakaian khusus yang membedakannya dengan rekan-rekannya di Jerman "Daratan", dan yang dipakai pula di wilayah pendudukan di Polandia. Ciri yang paling mencolok adalah seragam berkancing delapan (sementara biasanya enam) dan Litzenkragenspiegel (tanda pangkat kerah) khusus Generalgouvernement Polen yang sangat langka dan hanya digunakan sebentar saja. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah Reichsbahnadler (Elang Jawatan Kereta Api) dengan huruf "D" dan "R" di kiri-kanannya, yang biasanya terdapat di mobil. Sayangnya, sang fotografer (Walter Hollnagel) kurang stabil saat mengarahkan kameranya sehingga gambarnya sedikit berbayang. Foto diambil bulan Juni 1940


Sebuah foto berwarna yang langka yang berasal dari arsip RVM-Filmstelle Berlin dan memperlihatkan kereta api Reichsbahn "03 1081" keluaran terbaru di wilayah Amstetten/Niederdonau tanggal 20 September 1940


 Menyegarkan diri untuk sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke front pertempuran dengan kereta Reichsbahn (latar belakang). Foto ini diambil saat pengangkutan pasukan Jerman dalam kampanye di wilayah Balkan bulan April 1941


 Pengangkutan unit Luftwaffe yang kemungkinan terjadi di Norwegia, Eropa Utara. Di sebelah kiri (terpotong gambarnya) adalah gerbong kelas tiga dengan empat sumbu roda yang biasa dipakai oleh jawatan kereta api Norwegia dari zaman sebelum perang, sementara di belakangnya adalah gerbong produksi Jerman dari jenis Waggen no.198. Foto diambil bulan Februari 1942


 Kereta api Reichsbahn P 1075 dengan nomor "74 634" membelah salju di musim dingin. Berdasarkan keterangan dari Remscheid-Lennep, foto ini diambil pada hari terakhir tahun 1942 (31 Desember 1942) di wilayah Krebsöge/Nordrhein-Westfalen


 Setelah kehancuran 6. Armee dalam pertempuran di Stalingrad awal tahun 1943, seluruh front Jerman di selatan Rusia terancam digulung oleh Tentara Merah. Kota Kharkov dikuasai oleh pasukan Rusia di bulan Februari 1943, hanya untuk direbut kembali oleh kekuatan Wehrmacht bulan Maretnya. Fotografer Walter Hollnagel menggunakan kesempatan pendek yang tersisa sebelum penguasaan final oleh Tentara Merah tanggal 23 Agustus 1943 untuk mengabadikan suasana stasiun kereta pusat Kharkov (Charkow-HBF, Hauptbahnhof) yang hancur oleh perang. Foto diambil bulan Mei 1943


 Satu hari sebelum kedatangan Walter Hollnagel di Italia sebagai fotografer resmi dari RVM (Reichsverkehrsministerium), Roma dikuasai oleh pasukan Sekutu tanggal 4 Juni 1944 tanpa adanya perlawanan. Kita bisa menduga seberapa sukses misi propaganda yang diemban oleh Hollnagel disana nantinya. Gambaran yang memperlihatkan pasukan Jerman yang sedang ditarik mundur di stasiun kereta api Ancona di Adriatik menggunakan sarana kereta yang ditarik sapi saat ini digolongkan sebagai sebuah dokumen bersejarah berwarna yang mempunyai nilai historis


Fotografer RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel menggunakan bagian atas sebuah bangunan rumah yang rusak akibat perang sebagai pijakan saat mengambil foto ini, yang memperlihatkan pasukan Jerman yang bergerak mundur menggunakan gerobak sapi di kota Adriatik Ancona (Italia). Foto diambil bulan Juni 1944


 
Sisa-sisa kehancuran di stasiun kereta api di kota pantai Adriatik Ancona (Italia) akibat serangan udara Sekutu membuat fungsi utama fasilitas transportasi tersebut terganggu. Foto dibuat tahun 1944 oleh fotografer RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel


 Sebuah lokomotif FS-741 241 bergerak melewati sedikit rel kereta api yang tersisa di stasiun kereta api di kota pantai Adriatik Ancona, tak lama setelah serangan udara Sekutu yang menghancurkan sebagian besar fasilitas disana. Rel-rel hasil perbaikan ini masih mampu dilewati oleh lokomotif, gerbong dan personil dari dan ke front pertempuran. Foto dibuat tahun 1944 oleh fotografer RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel


 "Danau" buatan ini tercipta akibat hantaman bom yang dijatuhkan oleh pesawat-pesawat udara Sekutu di atas sebuah stasiun kereta api di Ancona, Italia. Bom tersebut merusak saluran air bawah tanah sehingga membuat sisa kawahnya tergenang. Foto oleh RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel


 Sebuah lokomotif dengan satu gerbong dari jenis E 741 FS berusaha bergerak secara hati-hati melewati reruntuhan stasiun kereta api di Ancona (Italia). Meskipun suasana sekelilingnya hancur total, tapi para pekerja telah memperbaiki jalan kereta api yang vital tersebut sehingga tetap bisa dilewati. Foto oleh fotografer RVM (Reichsverkehrsministerium) Walter Hollnagel


Sisa-sisa kehancuran di bengkel perbaikan kereta Reichsbahn Porta Psato di Florence (Italia) tak lama setelah serangan pesawat-pesawat pembom Amerika. Lokomotif E 636 054 di latar depan dan lokomotif seri 740 bertenaga uap di belakangnya, yang sedang direparasi, ikut hancur. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Juli 1944


 Sisa-sisa kehancuran di bengkel perbaikan kereta Reichsbahn Porta Psato di Florence (Italia) tak lama setelah serangan pesawat-pesawat pembom Amerika. Di bagian kiri depan kita bisa melihat sebuah rongsokan lokomotif dari jenis E 428 090 atau 242. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Juli 1944


 Sisa-sisa kehancuran di bengkel perbaikan kereta Reichsbahn Porta Psato di Florence (Italia) tak lama setelah serangan pesawat-pesawat pembom Amerika. Di latar belakang kita masih bisa melihat bangunan-bangunan yang tidak tersentuh bom (lihat foto bawah), bahkan kabel-kabel yang malang-melintang pun masih tersambung dengan sempurna! Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Juli 1944


 Beberapa lajur jalan kereta di Florence (Italia) tidak tersentuh oleh bom-bom pesawat udara Sekutu, termasuk juga bangunan pendukungnya. Suatu hal yang mengherankan mengingat di stasiun kereta Santa Maria Novella yang berdekatan, kondisinya sudah rata dengan tanah! Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Juli 1944


 Foto yang diambil dari tiang rambu ini memperlihatkan seberapa parah kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan udara Sekutu terhadap stasiun kereta api utama di Florence, Italia. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Juli 1944


 Tawanan perang dikerahkan untuk membantu memperbaiki jalur kereta api yang rusak oleh serangan udara Sekutu di Ostiglia, Italia. Tanah yang gersang bagaikan permukaan bulan sebenarnya diambil di tengah-tengah musim panas. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Juli 1944


Material berharga yang masih bisa terpakai diselamatkan oleh para pekerja tak lama setelah serangan udara Sekutu yang menghancurkan stasiun dan kereta-kereta Reichsbahn di Florence, Italia. Foto diambil oleh Walter Hollnagel bulan Juli 1944. Beberapa minggu setelah dia mengambil foto ini, pertempuran sengit pecah antara tentara Wehrmacht melawan tentara Sekutu pimpinan Amerika Serikat di Florence. Pada tanggal 10 Agustus 1944, pihak Sekutu akhirnya menduduki kota tua bersejarah tersebut


 Sebuah stasiun kereta api tak dikenal di Italia yang hancur lebur terkena serangan udara Sekutu. Pihak Sekutu sengaja mentargetkan jalur transportasi dan komunikasi pihak Poros agar membuat distribusi logistik dan pasukan mereka terhambat. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Juli 1944


 Suasana tenang menyelimuti stasiun kereta api Tavernelle Emilia di utara Bologna, dan kegiatan transportasi berjalan dengan normal. Tidak tampak sisa-sisa serangan udara Sekutu seperti yang terjadi di Florence atau Ostiglia. Di sebelah kanan adalah sebuah lokomotif E 626 114. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Juli 1944


Kehancuran total sebuah stasiun kereta api di Florence, Italia, tak lama setelah serangan udara Sekutu di bulan Agustus 1944. Meskipun begitu, kita masih bisa melihat jejak-jejak perbaikan darurat yang memungkinkan rel kereta utama tetap tersambung tak terputus meskipun di sekelilingnya sudah menjadi puing-puing! Foto oleh Walter Hollnagel


Foto kehancuran Florence (Italia) karena serangan udara Sekutu melalui kacamata Walter Hollnagel, fotografer Reichsbahn. Sesuai dengan ruang lingkupnya, dia juga mengabadikan rel kereta api yang terputus akibat hantaman bom. Foto diambil bulan Agustus 1944


Pembersihan puing-puing di stasiun kereta api Fresole, Florence (Italia), tak lama setelah serangan udara Sekutu bulan Agustus 1944. Foto oleh Walter Hollnagel


 Fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel senang mengambil gambar dari tempat-tempat yang tinggi, bahkan dengan resiko kehilangan nyawa. Seperti halnya saat dia mengambil foto ini (yang memperlihatkan reruntuhan Choas di Florence, Italia) dengan cara memanjat sebuah menara sinyal yang kekokohannya diragukan setelah mendapat hantaman bom-bom Amerika! Foto diambil bulan Agustus 1944


Perbaikan rel kereta yang rusak oleh para pekerja Reichsbahn di rute antara Bologna-Verona yang terletak di Ostiglia, Italia, bulan Agustus 1944. Foto oleh Walter Hollnagel


Kontras dengan tempat-tempat lain di Italia dan Jerman, kondisi di stasiun kereta La Spezia yang terletak di wilayah Italia utara Liguria masih terlihat normal dan damai. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


 Atap dari stasiun kereta api di Milan yang bolong-bolong akibat hantaman bom udara Sekutu. Gerbong penumpangnya telah diimprovisasi dengan menambahkan gerbong barang yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga nyaman untuk ditumpangi! Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


Kondisi di stasiun kereta api Porta Nueva di Verona (utara Italia) yang hancur lebur akibat serangan udara Sekutu. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


 Kehancuran di stasiun kereta api Verona Porta Nueva akibat serangan udara Sekutu. Lokomotif listrik di latar belakang berasal dari depot Bologna. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


 Tawanan perang Italia digunakan untuk membantu membersihkan dan memperbaiki rel kereta api yang rusak gara-gara dihantam pesawat-pesawat pembom Sekutu dengan peralatan seadanya di Verona, Italia utara. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


Pemeriksaan kerusakan akibat serangan udara Sekutu di depot kereta api Verona Porta Nueva oleh para insinyur Reichsbahn. Merekalah yang menentukan seperti apa perbaikannya dan yang mana yang harus mendapat prioritas pertama. Kepala lokomotif "729 089" di sebelah kanan berasal dari depot Trieste. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


 Serangan udara Sekutu dan sabotase gerilyawan Italia yang mentargetkan infrastruktur Reichsbahn di Italia utara di musim panas 1944 telah menimbulkan kerusakan yang serius dan sulit untuk diperbaiki. Seperti contohnya adalah jembatan kereta api yang terletak di rute antara Bologna-Prato ini. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944



Hasil dari serangan udara Sekutu dan sabotase gerilyawan Italia di terowongan kereta api Monzuno (rute Bologna-Prato). Tak lama setelah dihancurkan, terowongan tersebut langsung buru-buru diperbaiki kembali demi melancarkan transportasi. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


 Hasil dari sabotase para gerilyawan Italia di jalan kereta api di wilayah Rioveggio, Italia utara. Mereka berusaha menghambat jalur transportasi pasukan dan suplai logistik Wehrmacht dengan jalan menghancurkan jalan, jembatan dan terowongan kereta api. Foto diambil oleh fotografer Reichsbahn Walter Hollnagel bulan Agustus 1944


 Sekilas, foto ini tampaknya baru diambil kemarin dan memperlihatkan dua bijik reenactor sedang mereka-ulang acara liwet (perhatikan bungkus selai dari plastik serta kualitas warna merah foto). Kenyataannya, foto ini diambil dari masa Perang Dunia II! Disini diperlihatkan dua orang perwira Reichsbahn (Jawatan Kereta Api Reich) yang sedang makan siang di sela-sela kesibukan mereka. Foto ini sendiri diambil pada tahun 1944 oleh Walter Hollnagel. Pada bulan Agustus 1944, sang fotografer Jerman ditugaskan untuk mengabadikan kondisi jalan kereta api di Italia. Perlu diketahui bahwa pada saat itu beberapa bagian dari negara mantan sekutu Jerman tersebut telah dikuasai secara paksa oleh pasukan Nazi, setelah Italia memutuskan untuk menyerah kepada Sekutu pada tanggal 8 September 1943. Saat pasukan musuh sedikit demi sedikit bergerak maju ke utara, pesawat-pesawat mereka tak henti-hentinya membombardir infrastruktur di wilayah pendudukan Jerman, termasuk fasilitas kereta api (belum lagi ditambah oleh sabotase tanpa henti oleh gerilyawan Italia). Kondisi ini membuat tangan para petugas Reichsbahn "penuh" dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi disana-sini. Sekarang kembali ke laptop: Dari seragamnya, orang di sebelah kanan bertugas di Grup Pembayaran 8 atau 7a (atau cadangan resmi Grup Pembayaran 7). Penunjukan "pangkat" aslinya tergantung pada spesialisasinya: dia bisa jadi adalah seorang Kanzleisekretär, Kanzleivorsteher, Reichsbahnobersekretär, Vermessungsobersekretär, Lokomotivbetriebsrevisor, Betriebsoberwerkmeister, atau Oberlokomotivführer. Sementara itu, hampir tidak mungkin mengetahui posisi atau pangkat orang di sebelah kiri, karena dia hanya mengenakan kemeja dalam tanpa ditutupi seragam luar seperti temannya. Mereka berdua mengenakan pakaian tugas standar. Meskipun foto ini diambil pada bulan Agustus 1944, pakaian serta insignia Reichsbahn yang dikenakan oleh dua bule ini adalah versi awal: Schiffchen (side cap) yang dikenakan orang di kiri pertama kali diperkenalkan saat Perang Dunia II pecah, sementara temannya di kanan belum lagi mengenakan wing besar di topi serta insignia tugas stasiun di lengan kiri, yang dua-duanya mulai dipakai dari tahun 1941.

--------------------------------------------------------------------



















Sumber:
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Joachim Schmidt

No comments: