Adolf
Hitler saat baru tiba di lapangan udara Berlin-Tempelhof dengan latar
belakang pesawat angkut pribadinya yang baru tanggal 6 Juli 1939. Di
sebelah kiri (menghadap ke belakang) adalah pilot pribadinya
(Flugkapitän) SS-Gruppenführer Hans Baur, sementara yang sedang ngobrol
dengan Hitler memakai topi putih adalah ajudan dari Luftwaffe Hauptmann
Nicolaus von Below. Selain itu, yang tersenyum di belakang Hitler dengan
memakai seragam hitam Allgemeine-SS M32 adalah ajudannya yang lain,
SS-Gruppenführer Julius Schaub. Perwira Luftwaffe yang memakai kacamata
di belakang adalah Oberst Victor Carganico (Kommandant des Flughafens
Berlin-Tempelhof), ayah dari Horst Carganico yang nantinya menjadi
jagoan udara Luftwaffe ternama. Foto oleh Walter Frentz (fotografer
pribadi Hitler). Pesawat yang digunakan Hitler untuk runtang-runtung
dinamai "Grenzmark", sebuah pesawat dari jenis Focke-Wulf 200A-0 (S-8 )
"Condor", werknummer 3098 dengan nomor registrasi D-ACVH. Pesawat ini
mulai digunakan untuk tugas-tugas kenegaraan dari tanggal 30 Juni 1939.
Di musim gugur tahun yang sama, setelah perang pecah antara Jerman dan
Inggris-Prancis, nomor registrasinya dirubah menjadi WL-ACVH selama
beberapa minggu untuk kemudian diganti lagi menjadi AC+VH (Balkenkreuz
ditambahkan di antara huruf). Pesawat ini ikut digunakan sebagai alat
angkut pasukan dalam invasi Jerman ke Norwegia bulan April 1940 dengan
menggunakan nomor registrasi NK+NM. Riwayatnya berakhir saat hancur
dalam pendaratan darurat di Orel (Rusia) tanggal 23 Desember 1941
Sebuah pesawat maritim jarak jauh Focke-Wulf Fw 200 "SG+KS" dari I.Gruppe / Kampfgeschwader 40 (KG 40) dengan anggunnya sedang terbang di udara dengan latar belakang langit biru dan awan putih. Foto oleh Walter Frentz di tahun 1941. Pesawat ini adalah ancaman utama jalur pelayaran Sekutu di samudera Atlantik, bersama dengan kawanan U-boat Dönitz. Sayangnya, di tahun-tahun pertama Perang Dunia II (1939-1941), perkembangan penerbangan laut kurang mendapat tempat dalam rencana strategis Luftwaffe sehingga peran penting pesawat semacam Fw 200 "Condor" kurang dimaksimalkan. Ketika di pertengahan perang perannya baru dilirik, semuanya sudah terlambat. Hal ini disebut-sebut sebagai salah satu kesalahan terbesar Luftwaffe dalam Perang Dunia II!
Sebuah pesawat maritim jarak jauh Focke-Wulf Fw 200 "SG+KS" dari I.Gruppe / Kampfgeschwader 40 (KG 40) dengan anggunnya sedang terbang di udara dengan latar belakang langit biru dan awan putih. Foto oleh Walter Frentz di tahun 1941. Pesawat ini adalah ancaman utama jalur pelayaran Sekutu di samudera Atlantik, bersama dengan kawanan U-boat Dönitz. Sayangnya, di tahun-tahun pertama Perang Dunia II (1939-1941), perkembangan penerbangan laut kurang mendapat tempat dalam rencana strategis Luftwaffe sehingga peran penting pesawat semacam Fw 200 "Condor" kurang dimaksimalkan. Ketika di pertengahan perang perannya baru dilirik, semuanya sudah terlambat. Hal ini disebut-sebut sebagai salah satu kesalahan terbesar Luftwaffe dalam Perang Dunia II!
Sumber :
Buku "Hitler’s Personal Pilot: The Life and Times of Hans Baur" karya C.G. Sweeting
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
No comments:
Post a Comment