Arturo Ricci (19 April 1854 - 1919) adalah seorang pelukis yang berasal dari Italia. Dia belajar seni di Firenze di bawah bimbingan Tito Conti (1842-1924), seorang pelukis yang karya-karyanya terkenal dalam hal "...keanggunan figur-figurnya, ketepatan penggambaran serta kekuatan warnanya" (Ricci nantinya akan melampaui gurunya di kesemua hal tersebut!). Diantara lukisan-lukisan Ricci yang paling terkenal adalah: Veduta di Viareggio; Il Ciabattino; Il pranzo di nozze; Il fanatico for the musica; La visita alla figlia; L'ultima lettera amorosa; Risposta all'ultima lettera amorosa; Ritorno dalla guerra; Il pranzo di nozze; dan Il Ritorno degli sposi dalla Chiesa.
Lukisan cat minyak karya Arturo Ricci (1854–1919) berjudul 'Sala Artistica' (Aula Seni) ini dibuat pada tahun 1884 dan berukuran 106 x 79 cm. 'Sala Artistica', yang dibuat dalam periode "sutera dan satin", memberi ruang pada Ricci untuk memperlihatkan keahliannya yang mengagumkan dalam hal penggambaran zaman Rococo yang telah berlalu 100 tahun sebelumnya, terutama pakaian dan ornamen di masa itu. Lukisan ini menggambarkan seorang seniman lukis yang menggunakan waktu luangnya untuk bermain catur melawan seorang gadis bangsawan yang cantik, dengan ditemani oleh ayah si gadis yang memperhatikan dengan seksama dari samping. Tampaknya si seniman sebelumnya telah mendapatkan order untuk melukis si gadis bangsawan tersebut, yang terlihat dari lukisan yang masih belum selesai di sebelah kiri serta sketsa wajah yang berserakan di bawah kaki si gadis. Selain titik sentral di tengah lukisan, kita juga bisa melihat beberapa detail lain yang tak kalah menarik seperti lipatan karpet di bawah kaki si seniman, bulu-bulu berwarna eksotis yang tersimpan di vas bunga di sebelah kanan (lengkap dengan cermin mewahnya), buku-buku, kipas, tempat menyimpan kuas, serta ruang ganti pakaian di latar belakang
Lukisan cat minyak karya Arturo Ricci (1854–1919) yang berjudul 'Afternoon Tea' (Teh Petang) ini dibuat pada tahun 1900 dan berukuran 77 x 104
cm. Disini diperlihatkan banyak ornamen interior khas abad ke-18 yang merupakan ciri khas dari karya-karya Ricci, dan utamanya adalah sutera, tirai, lukisan, patung, serta porselen. Dua pasang manusia yang ditampilkan dalam lukisan ini seakan melambangkan kemewahan dari kehidupan bangsawan di masa itu, seperti misalnya wanita yang sedang duduk sambil memegang kipas, sementara di sebelahnya seorang perwira muda berusaha untuk merayunya. Di belakang mereka seorang gadis pelayan sedang menawarkan biskuit kepada lelaki 'gentleman' lain yang mengenakan kain satin mahal, yang umumnya hanya dikenakan oleh kaum bangsawan dan keluarga kerajaan. Sebagai pelengkap, teh telah disediakan di atas meja guéridon. Semua yang ada disini mewakili Eropa abad ke-18, hanya saja jenis pedang yang dikenakan oleh si perwira sendiri berasal dari awal abad ke-19 - dan merupakan satu-satunya 'cacat' dari lukisan ini
Lukisan cat minyak karya Arturo Ricci (1854–1919) yang berjudul 'The Suitor' (Pelamar) ini berukuran 83.8 x 63.5 cm, dan tidak ada keterangan kapan dibuatnya. Disini digambarkan saat seorang pemuda bangsawan melamar gadis pujaan hatinya di depan ayah si gadis. Sang gadis yang terlihat berseri-seri - kontras dengen ekspresi ayahnya yang serius - merupakan personifikasi dari "kriteria" kecantikan di masa itu, yang lebih menyukai wanita berisi (alias montok) daripada langsing! Mereka bertiga mengenakan wig khas, yang dinamakan sebagai periwig, yang merupakan hiasan populer di Eropa di abad ke-17 dan 18. Sang pelukis sendiri - yang berasal dari Firenze, Italia - mempunyai spesialisasi dalam penggambaran elegan kaum borjuis Eropa di abad ke-18 - suatu tema yang banyak diminati oleh para nouveau-riche (orang kaya baru) di abad ke-19. Abad ke-18 sendiri dianggap sebagai masa keemasan dari kehidupan elegan para kaum bangsawan, baik cara hidupnya maupun pakaian yang mereka kenakan. Ricci mendapatkan popularitas di masa hidupnya sebagai seorang pelukis figur-figur manusia, terutama wanita, yang dibalut oleh kostum abad ke-18. Latar belakang lukisannya (biasanya berada di dalam ruangan) selalu kaya akan ornamen serta dekorasi yang menggambarkan masa itu. Sebagai contoh adalah lukisan ini, dimana detail yang njelimet seakan tersaji begitu mudahnya di tangan Arturo Ricci, baik ornamen pakaian, karpet maupun dinding. Bahkan lukisan di latar belakang pun dibuat dengan ketelitian yang sama sehingga seolah-olah menjadi "lukisan dalam lukisan"!
Lukisan cat minyak karya Arturo Ricci (1854–1919) yang berjudul 'The Suitor' (Pelamar) ini berukuran 83.8 x 63.5 cm, dan tidak ada keterangan kapan dibuatnya. Disini digambarkan saat seorang pemuda bangsawan melamar gadis pujaan hatinya di depan ayah si gadis. Sang gadis yang terlihat berseri-seri - kontras dengen ekspresi ayahnya yang serius - merupakan personifikasi dari "kriteria" kecantikan di masa itu, yang lebih menyukai wanita berisi (alias montok) daripada langsing! Mereka bertiga mengenakan wig khas, yang dinamakan sebagai periwig, yang merupakan hiasan populer di Eropa di abad ke-17 dan 18. Sang pelukis sendiri - yang berasal dari Firenze, Italia - mempunyai spesialisasi dalam penggambaran elegan kaum borjuis Eropa di abad ke-18 - suatu tema yang banyak diminati oleh para nouveau-riche (orang kaya baru) di abad ke-19. Abad ke-18 sendiri dianggap sebagai masa keemasan dari kehidupan elegan para kaum bangsawan, baik cara hidupnya maupun pakaian yang mereka kenakan. Ricci mendapatkan popularitas di masa hidupnya sebagai seorang pelukis figur-figur manusia, terutama wanita, yang dibalut oleh kostum abad ke-18. Latar belakang lukisannya (biasanya berada di dalam ruangan) selalu kaya akan ornamen serta dekorasi yang menggambarkan masa itu. Sebagai contoh adalah lukisan ini, dimana detail yang njelimet seakan tersaji begitu mudahnya di tangan Arturo Ricci, baik ornamen pakaian, karpet maupun dinding. Bahkan lukisan di latar belakang pun dibuat dengan ketelitian yang sama sehingga seolah-olah menjadi "lukisan dalam lukisan"!
Sumber :
No comments:
Post a Comment