-----------------------------------------------------------------------------------------------
HEER
Reichsstatthalter und Charakter als Generaloberst Franz Ritter von Epp (16 Oktober 1868 - 31 Januari 1947)
Generalmajor Martin Bieber (10 November 1900 - 19 Oktober 1974)
Generalleutnant Friedrich Fürst (26 Mei 1889 - 10 Mei 1956)
Oberst Arthur Haussels (4 Februari 1895 - 13 Februari 1943)
General der Flieger Waldemar Klepke (6 Oktober 1882 - 5 Mei 1945)
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm von Loeper (3 Agustus 1888 - 7 Agustus 1983)
Hauptmann der Reserve Heinrich Lübke (14 Oktober 1894 - 6 April 1972). Nantinya menjadi Presiden Jerman Barat periode 13 September 1959 s/d 30 Juni 1969
General der Infanterie Erich Lüdke (20 Oktober 1882 - 13 Februari 1946)
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Neumann (22 Januari 1889 – 26 Januari 1975)
Generalmajor August Nissl (4 Januari 1890 - 22 April 1938)
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Karl von Oberkamp (30 Oktober 1893 - 4 Mei 1947) saat masih menjadi perwira Heer berpangkat Hauptmann. Dia bergabung dengan SS pada tanggal 1 November 1938 dan langsung diberi pangkat SS-Sturmbannführer (setingkat dengan Mayor)
Leutnant Hans-Ulrich von Oertzen tersenyum lebar saat berlangsungnya jeda latihan perang yang diselenggarakan oleh Wehrmacht di tahun 1937-1938. Oertzen (6 Maret 1915 - 21 Juli 1944) lahir di Berlin dari keluarga aristokrat Prusia. Dia mengikuti jejak ayahnya dengan masuk di ketentaraan, lalu kemudian dilatih untuk menjadi seorang perwira staff. Selama berlangsungnya Perang Dunia II dia dipromosikan menjadi Major i.G. (im Generalstab), dan pada tahun 1943 telah bertugas di staff Heeresgruppe Mitte di bawah pimpinan Generalmajor Henning von Tresckow (yang merupakan salah seorang anggota utama gerakan bawah tanah penentang Hitler dalam tubuh Wehrmacht). Oertzen kemudian terlibat aktif dalam gerakan tersebut dengan membantu Claus von Stauffenberg dalam perencanaan upaya kudeta. Pada tanggal 26 Maret 1944 dia menikah dengan Ingrid von Langenn-Steinkeller (sekitar 240 surat yang dia tulis untuk istrinya dari tahun 1942 s/d 1944 kemudian dibukukan pada tahun 2005). Pada saat terjadinya Peristiwa Bom 20 Juli 1944, Oertzen bertugas sebagai perwira penghubung di Wehrkreis III Berlin. Dialah yang meneruskan perintah pertama yang dikirimkan oleh Stauffenberg. Setelah kegagalan usaha kudeta tersebut, di hari yang sama Oertzen ditangkap dan diinterogasi oleh General der Infanterie Joachim von Kortzfleisch serta Generalleutnant Karl Freiherr von Thüngen (yang terakhir sebenarnya adalah anggota gerakan perlawanan juga!). Tak ada satupun bukti yang ditemukan yang mengkaitkan keterlibatan Oertzen dalam plot tersebut, sampai akhirnya keesokan harinya seorang sekretaris melaporkan bahwa dia pernah melihat sang perwira staff bersama dengan Stauffenberg. Ketika mengetahui bahwa tak lama lagi Gestapo akan datang untuk menangkapnya, Major i.G. Hans-Ulrich von Oertzen kemudian memutuskan untuk bunuh diri dengan meledakkan dua granat tangan yang dibawanya...
Generalleutnant Hellmuth Pfeifer (18 Februari 1894 - 22 April 1945)
Generalfeldmarschall Erwin Rommel (15 November 1891 - 14 Oktober 1944) saat masih berpangkat Oberstleutnant dan menjabat sebagai "Lehrgruppenkommandeur der Lehrgruppe A an der Kriegsschule Potsdam" (Komandan Grup Pelatihan A di Kriegsschule Potsdam). Dia dipromosikan dari Major menjadi Oberstleutnant pada tanggal 1 Maret 1935, dan kemudian dipromosikan kembali dari Oberstleutnant menjadi Oberst pada tanggal 1 Juli 1937. Dalam foto ini Rommel mengenakan Pour le Mérite, medali militer paling bergengsi era Kekaisaran Jerman, yang didapatkannya dalam kancah Perang Dunia Pertama (1914-1918), tepatnya pada tanggal 10 Desember 1917 saat dia masih berpangkat Oberleutnant dan menjabat sebagai Kompaniechef di Württembergische Gebirgs-Bataillon
General der Infanterie Walther Schroth (3 Juni 1882 – 6 Oktober 1944)
Generalleutnant Herbert Stimmel (30 Juni 1886 - 16 Juli 1946)
Generalmajor Carl Wahle (7 Februari 1892 - 23 Februari 1975)
Generalmajor Alois Weber (26 Juli 1903 - 19 Juni 1976)
Generalmajor z.V. Karl Weikard (4 September 1878 - 12 Oktober 1956)
Para perwira Heer (Angkatan Darat Jerman) dalam sebuah foto grup tanpa keterangan tempat dan waktu. Petunjuk pertama adalah ini: dari ketiadaan Wehrmacht Dienstauszeichnungen (Penghargaan Panjang Pengabdian Angkatan Bersenjata) di baris medali mereka, maka kita bisa mengetahui bahwa foto ini setidaknya diambil sebelum bulan Oktober 1936 saat pertama kali medali tersebut dikeluarkan. Selain itu, dari keberadaan medali Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918 (Salib Kehormatan untuk Veteran Perang Dunia Pertama), maka bisa dikatakan bahwa foto ini diambil setelah bulan Juli 1934 saat medali tersebut pertama kali dikeluarkan. Mengenai wajah-wajahnya sendiri ada tiga orang yang bisa dikenali: Memegang pedang di sebelah kanan adalah Oberst Heinrich Strack (Pangkat terakhir Generalleutnant), dengan medali Pour le Mérite di lehernya. Berdiri di sebelah kiri Strack adalah Hauptmann Dr.phil. Erwin Kaschner (pangkat terakhir Generalmajor). Yang terakhir, berdiri paling kiri di belakang Kaschner adalah Hauptmann Hasso von Foller. Dari periode 1934 s/d 1936, ketiga orang ini mengabdi di satu unit yang sama: Infanterie-Regiment Neumünster, yang pada bulan Oktober 1935 berganti nama menjadi Infanterie-Regiment 46. Strack menjabat sebagai Regimentskommandeur, sementara Kaschner dan Foller masing-masing menjadi Kompaniechef. Semua orang dalam foto ini mengenakan Schulterriemen und Leibriemen alias Sam Browne Belt alias Tali Bahu, sebuah praktek yang dihilangkan setelah penyerbuan Jerman ke Polandia pada tahun 1939 karena dianggap terlalu ribet!
----------------------------------------------------------------------------
LUFTWAFFE
Generalleutnant Erich Homburg (2 Oktober 1886 - 4 Juli 1954) dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1933 atau 1934. Disini dia mengenakan seragam DLV (Deutscher Luftsportverband) - yang merupakan cikal-bakal Luftwaffe - dengan pangkat DLV-Schwarmführer. Di dada sebelah kiri tersemat Österreichisches Feldpilotenabzeichen, sementara medali dengan lambang swastika di dada sebelah kanan adalah penghargaan penerbang Finlandia dengan nama resmi Suomen lentomerkki (Finnish Pilot's Badge). Dalam kancah Perang Dunia Pertama, Homburg dianugerahi Ritterkreuz des Königlich Preußischen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern pada tanggal 20 Oktober 1916 sebagai Leutnant dan Observer di Feldflieger-Abteilung Nr. 25. Setelahnya, dia mendapatkan Pour le Mérite pada tanggal 13 Oktober 1918 sebagai Oberleutnant dan Führer Flieger-Abteilung 260 Lb (Lichtbild Artillerie)
Generalfeldmarschall Erhard Milch (30 Maret 1892 – 25 Januari 1972)
Generalfeldmarschall Hugo Sperrle (7 Februari 1885 – 2 April 1953)
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.ebay.de
www.forum.axishistory.com
www.leo-bw.de
www.wehrmacht-lexikon.de
www.wehrmachtss.blogspot.com
No comments:
Post a Comment