Friday, October 21, 2022

FJ-Helm (Helm Fallschirmjäger)

 


Oleh : Alif Rafik Khan

Foto tokoh-tokoh Luftwaffe yang memakai FJ-Helm bisa dilihat DISINI.

Bersama dengan Uni Soviet, Jerman mempelopori taktik serangan Infanteri lintas udara pada periode tahun 1920 s/d 1930-an. Korps Fallschirmjäger (Pasukan Terjun Payung) - yang mulai dibentuk pada tahun 1936 - bereksperimen dengan berbagai jenis sutra Parasut untuk digunakan dalam berbagai jenis kondisi pertempuran. Hal ini berkesinambungan pula dengan jenis pakaian serta penutup kepala yang dikenakan. Sesuatu yang sederhana seperti helm sebenarnya sangat penting untuk aktivitas lintas udara. Stahlhelm (helm baja) standar kurang efektif karena beresiko membuat pemakainya terluka - atau bahkan terbunuh - saat melakukan aktivitas terjun payung. Putaran rotor ditambah dengan helm yang dipasang atau direkatkan dengan tidak benar dapat mematahkan leher seorang prajurit. Untuk menghentikan masalah tersebut, Militer Jerman merancang FJ-Helm (helm pasukan parasut) Model 1938, yang tercatat sebagai helm aerodinamis pertama dari jenisnya dan terbuat dari komposit baja ringan. Helm ini pada dasarnya adalah stahlhelm M35 yang bagian bawahnya dikupas/diperpendek. Bagian dalamnya dilapisi dengan bahan gabus, lalu dibalut dengan penutup kepala berbahan kulit. Sebuah chinstrap (tali dagu) berbahan kulit "tiga titik" mengamankan penempatan Helm di kepala dan membuatnya tidak mudah goyah. Desain dasar FJ-Helm M38 tetap tidak berubah sampai dengan akhir perang, malah kemudian menginspirasi militer negara lain untuk mengadopsi desainnya!

Pada awal pembentukannya, pihak Heer (Angkatan Darat) dan Luftwaffe (Angkatan Udara) mempunyai korps Fallschirmjäger masing-masing. Baru pada tahun 1939 satuan terjung payung Angkatan Darat dilebur ke dalam Angkatan Udara sehingga otomatis FJ-Helm dengan insignia Heer pun dhentikan produksinya untuk kemudian diganti dengan insignia Luftwaffe. Produsen helm jenis ini tercatat hanya satu, yaitu pabrik Eisenhutten di Thale.


Sumber :
Buku "Germany's Combat Helmets 1933-1945: A Modern Study" karya Ken Niewiarowicz
www.epicmilitaria.com
www.stronghold-nation.com

No comments: