Sebuah
artileri flak 88mm yang sangat sukses, terlihat dari baris kemenangan
yang tergambar di laras meriamnya. Dari Abschußbalken-nya kita bisa
mengetahui bahwa awak senjata satu ini sudah berhasil menghancurkan 5
buah bunker, 7 buah tank, 8 ranpur lapis baja, dan 27 pesawat terbang!
Logo Infanterie-Sturmabzeichen menunjukkan 10 buah serangan infanteri
yang berhasil dihalau
Foto ini memperlihatkan meriam artileri FlaK 18 88mm sedang
menghantarkan "perawatan" (die Behandlung) dengan membombardir sebuah
pabrik di wilayah tengah kota Stalingrad bulan September 1942. 9.
Flak-Division Luftwaffe berada di bawah komando 6. Armee dan
senjata-senjatanya kebanyakan digunakan untuk memberikan tembakan
pendukung langsung, sementara di lain pihak pasukan artileri Soviet
lebih memilih pola pemboman ketinggian karena jauhnya jarak mereka
dengan pasukan darat yang terpisahkan oleh sungai Volga. FlaK ringan
20mm dan 37mm milik 9. Flak-Division lebih berguna untuk menghadapi
pesawat musuh yang terbang rendah. Perhatikan lima buah Abschußringe
(cincin jumlah korban) di laras meriamnya! Dengan Stalingrad sekarang
terbelah dua, meriam-meriam artileri Jerman kini bisa mengarahkan
senjata mereka dari satu sisi ke sisi terluar lainnya lagi. Penembak
meriam mengatur target tembakan dan penghalang jalan di ujung barat dan
lalu merangsek ke ujung lainnya. Sembilan persepuluh kota Stalingrad
telah berada di tangan pasukan Wehrmacht di akhir bulan September 1942
sehingga pasukan bantuan Soviet yang menyeberangi sungai Volga kini
dikirim ke wilayah sekitar distrik pabrik Krasny Oktyabr yang menjadi
pusat pertempuran
Sebuah
PaK 40 75mm sedang beraksi dengan awaknya adalah para sukarelawan
Belgia dalam tubuh Waffen-SS. Meriam anti-tank ini merupakan senjata
yang sangat efektif serta mematikan, dan disini kita bisa melihat
setidaknya ada 22 Abschußbalken yang tertera di laras meriamnya, yang
berarti sudah 22 tank musuh yang menjadi korbannya!
Leutnant der Reserve Johann Muhr dari 5./Flak-Abteilung 505 sedang memperhatikan senjata andalannya. Dia menunjukkan prestasi yang mengesankan dalam pertempuran di tanah genting Perekop sehingga dianugerahi Ritterkreuz tanggal 22 November 1943. Cincin putih di laras meriam menunjukkan jumlah pesawat terbang yang menjadi mangsa senjata ini, sementara siluet tank di perisainya adalah jumlah korban tank. Ini menunjukkan betapa mematikannya senjata satu ini!
Leutnant der Reserve Johann Muhr dari 5./Flak-Abteilung 505 sedang memperhatikan senjata andalannya. Dia menunjukkan prestasi yang mengesankan dalam pertempuran di tanah genting Perekop sehingga dianugerahi Ritterkreuz tanggal 22 November 1943. Cincin putih di laras meriam menunjukkan jumlah pesawat terbang yang menjadi mangsa senjata ini, sementara siluet tank di perisainya adalah jumlah korban tank. Ini menunjukkan betapa mematikannya senjata satu ini!
Flak
88 ini telah melalui begitu banyak pertempuran, dengan rekor kemenangan
yang impresif (yang terpampang di perisai bajanya): 10 pesawat udara,
27 tank, 8 bunker, 4 artileri dan 4 pos observasi! Gambar tank dari
jenis M3 Lee menandakan bahwa flak satu ini pernah bertugas di sektor
selatan Front Timur
8,8cm
Flak 18 dari 1./Flak-Regiment 33 ini adalah veteran yang sudah memakan
banyak korban. Terlihat dari baris di larasnya, kita bisa mengetahui
kalau 39 tank dan 5 pesawat udara musuh telah dihancurkannya! Foto ini
diambil di Sollum dekat Tobruk (Afrika Utara) bulan Juli 1941
Dari stahlhelm kinclong ke sedikit bluwek: foto yang diambil pada tahun 1940/1941 ini memperlihatkan para anggota Werkstatt-Kompanie (Kompi Pemeliharaan) dari sebuah unit Flak Luftwaffe tak dikenal, yang terlihat sedang sibuk mencat ulang helem-helm mereka dengan warna yang tidak terlalu kinclong alias kontras, agar bisa lebih menyatu dengan sekitarnya. Ini sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Wehrmacht pada tahun 1940 mengenai warna dan dekal stahlhelm yang baru. Prajurit yang memegang alat semprotan terlihat mengenakan pakaian kerja Luftwaffe yang terbuat dari bahan HBT berwarna hijau gelagah. Foto ini juga cukup menarik karena memperlihatkan situasi di bengkel pemeliharaan Luftwaffe, yang tampaknya terletak tidak jauh dari rel kereta api (perhatikan gambar di latar belakang). Di sebelah kanan kita bisa melihat laras meriam Flak (Flugzeugabwehrkanone) kaliber 20mm dengan lima buah Abschußbalken (baris kemenangan), yang menunjukkan bahwa senjata satu ini setidaknya telah mamakan korban lima pesawat musuh!
Dari stahlhelm kinclong ke sedikit bluwek: foto yang diambil pada tahun 1940/1941 ini memperlihatkan para anggota Werkstatt-Kompanie (Kompi Pemeliharaan) dari sebuah unit Flak Luftwaffe tak dikenal, yang terlihat sedang sibuk mencat ulang helem-helm mereka dengan warna yang tidak terlalu kinclong alias kontras, agar bisa lebih menyatu dengan sekitarnya. Ini sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Wehrmacht pada tahun 1940 mengenai warna dan dekal stahlhelm yang baru. Prajurit yang memegang alat semprotan terlihat mengenakan pakaian kerja Luftwaffe yang terbuat dari bahan HBT berwarna hijau gelagah. Foto ini juga cukup menarik karena memperlihatkan situasi di bengkel pemeliharaan Luftwaffe, yang tampaknya terletak tidak jauh dari rel kereta api (perhatikan gambar di latar belakang). Di sebelah kanan kita bisa melihat laras meriam Flak (Flugzeugabwehrkanone) kaliber 20mm dengan lima buah Abschußbalken (baris kemenangan), yang menunjukkan bahwa senjata satu ini setidaknya telah mamakan korban lima pesawat musuh!
Sumber :
Buku "8,8 cm Flak 18-36-37" karya Waldemar Trojca
Buku "Aircraft Of The Luftwaffe Fighter Aces: A Chronicle In Photographs" oleh Bernd Barbas
Buku "German Fighter Ace Hans-Joachim Marseille, The Life Story Of The Star Of Africa" karya Franz Kurowski
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi no.1 tahun 2002
Majalah "U-Boot Im Focus" edisi no.2 - 2007
No comments:
Post a Comment