Album foto Walther von Brauchitsch bisa dilihat DISINI
Oleh : Alif Rafik Khan
Nama lengkap: Heinrich Alfred Hermann Walther von Brauchitsch
Panggilan/julukan: Brauchitsch
Lahir: 4 Oktober 1881 di Berlin (Jerman)
Meninggal: 18 Oktober 1948 di Hamburg (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Bernhard Eduard von Brauchitsch dan Charlotte Sophie Auguste Bertha Von Gordon (orangtua); Agnes Charlotte von Brauchitsch dan Adolf-Wilhelm Bernhard von Brauchitsch (saudara); Elisabeth von Karstedt dan Charlotte Rüffer (istri); Bernd von Brauchitsch (anak)
Ciri fisik: Tidak diketahuiBeförderungen (Promosi):
22.03.1900 Leutnant
18.10.1909 Oberleutnant
18.12.1913 Hauptmann
15.07.1918 Major
01.04.1925 Oberstleutnant
01.04.1928 Oberst
01.10.1931 Generalmajor
01.10.1933 Generalleutnant
20.04.1936 General der Artillerie
04.02.1938 Generaloberst
19.07.1940 Generalfeldmarschall
Karriere (Karir):
00.00.1895 - 00.00.1900 Bergabung dengan Akademi Militer di Potsdam
22.03.1900 - 20.11.1900 Leutnant di Königin Elisabeth-Garde-Grenadier-Regiment Nr. 3
20.11.1900 - 18.05.1901 Diperbantukan di Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
18.05.1901 - 22.03.1912 Dipindahkan ke Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
10.02.1903 - 31.05.1903 Mengikuti pelatihan Kursus II di Feldartillerie-Schule
01.05.1905 - 13.05.1905 Ditugaskan ke pabrik senjata di Spandau
05.02.1906 - 28.02.1909 Adjutant II.Bataillon / Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
13.04.1909 - 31.03.1912 Adjutant Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
22.03.1912 - 22.03.1914 Diperbantukan di Großer Generalstab
22.03.1914 - 02.08.1914 Dipindahkan ke Großer Generalstab
02.08.1914 - 17.10.1915 Generalstabsoffizier XVI. Armeekorps
17.10.1915 - 19.03.1917 Stabsoffizier 34. Infanterie-Division
19.03.1917 - 27.03.1917 Generalstabsoffizier z.b.V. Heeresgruppe Deutscher Kronprinz
27.03.1917 - 23.08.1917 Stabsoffizier 7. Höherer Bau-Stab
23.08.1917 - 19.02.1918 Stabsoffizier 11. Infanterie-Division
19.02.1918 - 06.08.1918 Stabsoffizier 1. Garde-Reserve-Division
06.08.1918 - 03.01.1919 Generalstabsoffizier Garde-Reserve-Korps
03.01.1919 - 26.01.1919 Generalstabsoffizier VI. Armeekorps
26.01.1919 - 15.03.1919 Generalstabsoffizier III. Armeekorps
15.03.1919 - 01.04.1919 Kembali bertugas di Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
01.04.1919 - 24.03.1919 Stabsoffizier 34. Division
24.05.1919 - 28.09.1919 Stabsoffizier Auflösungsstab 62
28.09.1919 - 01.10.1920 Generalstabsoffizier Wehrkreiskommando II
01.10.1920 - 01.10.1921 Stabsoffizier Artillerieführer II
01.10.1921 - 01.11.1922 Batteriechef di 2.(Preußische) Artillerie-Regiment
01.11.1922 - 01.10.1925 Heeresausbildungs-Abteilung (T 4) di Reichswehrministerium (RWM)
01.10.1925 - 01.12.1925 Dipindahkan ke 6. (Preußische) Artillerie-Regiment
01.12.1925 - 01.11.1927 Kommandeur II.Abteilung / 6. (Preußische) Artillerie-Regiment
18.07.1927 - 04.08.1927 Mengikuti Infanterie-Lehrgang di Döberitz
01.11.1927 - 15.01.1930 Chef des Stabes 6. Division
15.01.1930 - 01.02.1930 Dipindahkan ke Reichswehrministerium (RWM)
01.02.1930 - 01.03.1932 Leiter Heeresausbildungs-Abteilung (T 4) im Truppenamt (TA) RWM
01.03.1932 - 01.02.1933 Inspekteur der Artillerie
01.03.1933 - 21.06.1935 Kommandeur 1. Division und Befehlshaber Wehrkreis I
21.06.1935 - 01.04.1937 Kommandierender General I. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis I
01.04.1937 - 04.02.1938 Oberbefehlshaber Gruppenkommando 4
04.02.1938 - 20.12.1941 Oberbefehlshaber des Heeres
20.12.1941 - 08.05.1945 Führer-reserve
08.05.1945 - 18.10.1948 Dalam masa penahanan di kamp tawanan Inggris
18.10.1948 - 18.10.1948 Meninggal dalam tahanan
Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
13.09.1914 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
07.05.1915 Ritterkreuz I.Klasse des Königlich Württembergische Friedrichs-Orden mit Schwertern
01.10.1915 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
15.05.1917 Ritterkreuz des Königlicher Preußen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern
01.01.1918 Herzoglich Sachsen-Meiningisches Ehrenkreuz für Verdienst im Kriege
17.04.1920 Königlich Preußische Dienstauszeichnungskreuz
00.00.19__ Ehrenritter des Königlich Preußische Johanniter-Ordens
18.12.1934 Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918
02.10.1936 Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse
20.08.1938 Grosskreuz des Königlich Ungarisches Verdienstordens
05.09.1938 Ehrenzeichen des Deutschen Roten Kreuzes I. Klasse mit Stern
21.11.1938 Medaille zur Erinnerung an den 13.03.1938
03.01.1939 Grosskreuz des Königlich Italienische Ordens des heiligen Mauritius- und Lazarus
10.03.1939 Grosskreuz des Ordens der Weissen Rose von Finnland
00.04.1939 Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP
01.06.1939 Orden der Krone von Jugoslawien, Großkreuz
07.06.1939 Medaille zur Erinnerung an den 01.10.1938 mit Spange “Prager Burg”
30.11.1939 Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes
00.00.1939 Königlich Spanisches Militär-Verdienstkreuz I. Klasse
30.09.1939 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
30.09.1939 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
30.09.1939 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1, Generaloberst und Oberbefehlshaber des Heeres
00.00.19__ Eichenlaub zur Wehrmacht-Dienstauszeichnung I. Klasse15.05.1941 Grosskreuz des Königlich Bulgarische Ordens vom Heiligen Alexander mit Schwertern
31.05.1941 Grosskreuz des Königlich Ungarische Verdienstordens mit Schwertern
14.10.1941 Königlich Rumänische Orden “Michael der Tapfere” III. bis I. Klasse
20.10.1941 Slowakisches Kriegssiegerkreuz I. Klasse
25.06.1942 Grosskreuz des Finnischen Freiheitskreuzes
26.09.1942 Japanischer Orden der aufgehenden Sonne I. Klasse
Aufzeichnungen (Catatan):
* Berasal dari keluarga aristokrat Prusia yang mempunyai tradisi panjang di kemiliteran.
* Anak kelima dari pasangan General der Kavallerie Bernhard von Brauchitsch (1833-1910) dan Charlotte Bertha von Gordon (1844-1906). Ayahnya telah berusia 47 tahun sewaktu Walther dilahirkan. Saudara-saudara Walther yang diketahui namanya: Agnes von Brauchitsch (1869-1945) dan Generalmajor Adolf-Wilhelm von Brauchitsch (1876-1935).
* Walther von Brauchitsch menikah dengan Elisabeth von Karstedt (1881-1952), seorang pewaris tanah kaya-raya seluas 300.000 hektar dari Brandenburg, pada tanggal 29 Desember 1910, dan dikaruniai tiga orang anak (yang tertua bernama Bernd von Brauchitsch, 1911-1974). Mereka kemudian bercerai pada tanggal 8 April 1938 setelah sang suami ketahuan selingkuh. Brauchitsch kemudian menikah lagi dengan Charlotte Rüffer (1903-1992) pada tanggal 23 September 1938. Istri keduanya ini, yang merupakan putri seorang hakim dari Silesia, telah dikenalnya dari tahun 1925. Dari awal Brauchitsch sudah mengutarakan niat untuk menceraikan Elisabeth, tapi istrinya menolak. Rüffer kemudian menikah dengan seorang direktur bank bernama Schmidt, yang nantinya tewas tenggelam di kamar mandinya saat sedang mengunjungi Berlin. Ketika Brauchitsch kembali dari masa tugasnya di Prusia Timur pada tahun 1937, kedua insan ini kembali menjalin hubungan terlarang. Mereka buru-buru menikah tak lama setelah Brauchitsch bercerai dengan Elisabeth.
* Anak Walther von Brauchitsch, Bernd von Brauchitsch, menjadi ajudan Panglima Luftwaffe Hermann Göring dari tahun 1940 s/d akhir perang, dengan pangkat terakhir Oberst.
* Walther von Brauchitsch adalah paman dari Manfred von Brauchitsch, seorang pembalap Grand Prix Jerman terkemuka di tahun 1930-an dengan mobil andalannya, Mercedes-Benz "Silver Arrow". Dia juga merupakan paman dari Hans Bernd von Haeften dan Werner von Haeften, dua bersaudara anggota gerakan perlawanan rahasia terhadap Hitler yang nantinya terlibat dalam Plot 20 Juli 1944.
* Walther von Brauchitsch adalah paman dari Manfred von Brauchitsch, seorang pembalap Grand Prix Jerman terkemuka di tahun 1930-an dengan mobil andalannya, Mercedes-Benz "Silver Arrow". Dia juga merupakan paman dari Hans Bernd von Haeften dan Werner von Haeften, dua bersaudara anggota gerakan perlawanan rahasia terhadap Hitler yang nantinya terlibat dalam Plot 20 Juli 1944.
* Brauchitsch mempunyai ketertarikan pribadi pada bidang politik serta seni.
* Pada saat mengikuti pendidikan militer di Hauptkadettenanstalt Groß Lichterfelde pada akhir tahun 1890-an, Brauchitsch menjadi salah satu kadet terbaik sehingga dipilih sebagai salah satu ajudan militer Ratu Augusta Viktoria, istri dari Kaiser Wilhelm II (hal yang sama terjadi pada kakaknya, Adolf, lima tahun sebelumnya!). Di masa-masa inilah Brauchitsch belajar etiket kaum ningrat, dan nantinya menjadi sebuah kebiasaan yang dibawanya sampai akhir hayat.
* Saat lulus sekolah militer tahun 1900, Brauchitsch pada awalnya ditempatkan resimen infanteri. Kondisi kesehatannya kemudian dianggap tidak lulus uji sehingga dia dipindahkan sebagai perwira staff di resimen artileri.
* Saat Perang Dunia Pertama pecah di tahun 1914, Brauchitsch sudah berpangkat Hauptmann. Dia ikut serta dalam Pertempuran Verdun, Pertempuran Hutan Argonne, Pertempuran Kedua dan Ketiga Aisne, Ofensif Aisne-Marne, Pertempuran Armentières, dan Pertempuran Flanders. Hampir semua pertempuran besar tersebut dijalaninya sebagai seorang perwira staff. Ketika perang berakhir pada tahun 1918, pangkatnya telah naik satu tingkat menjadi Major.
* Brauchitsch adalah seorang perwira artileri jempolan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan unit artileri Jerman, terutama di masa antara dua Perang Dunia. Dialah yang mereorganisasi formasi-formasi artileri dengan memodifikasi klasifikasi sistem artileri ringan, menengah dan berat (sebagai contoh, artileri berat - yang sebelumnya biasa dinamakan sebagai "artileri korps" - kemudian berganti julukan menjadi "artileri penguat/pembantu"). Dia juga yang meletakkan dasar-dasar koordinasi antara unit artileri dan infanteri.
* Sewaktu menjadi Befehlshaber Wehrkreis I di Prusia Timur tahun 1935, Brauchitsch berkonflik dengan Erich Koch, Gauleiter Nazi lokal. Koch dikenal sebagai seorang bajingan yang sangat menikmati kekuasaan yang dipegangnya, dan biasa melakukan kekerasan terhadap musuh-musuhnya. Karena keduanya sama-sama tidak ingin dicopot dari jabatannya, Brauchitsch dan Koch menyembunyikan permusuhan mereka dengan rapi sehingga hampir-hampir tidak diketahui oleh Berlin.
* Saat Brauchitsch mendengar kabar bahwa Reichsführer-SS Heinrich Himmler mempunyai rencana untuk mengganti pasukan penjaga Heer di Prusia Timur dengan orang-orang SS pilihannya (demi untuk menekan kaum Yahudi serta gereja Katolik dan Protestan yang berada disana), sang Komandan Militer Jerman untuk wilayah Prusia Timur berusaha sebisa mungkin untuk mencegahnya. Pada akhirnya Brauchitsch berhasil dalam usahanya tersebut, meskipun dengan menciptakan musuh baru dalam diri Himmler dan anakbuahnya. Sang Reichsführer-SS yang kesal menjuluki Brauchitsch sebagai seorang "junker" (bangsawan menengah Prusia), dan mengadukan masalah perselisihannya kepada Hitler. Brauchitsch kemudian membela diri dengan kata-kata singkat: "Warga sipil dilarang memasuki wilayah tersebut."
* Saat Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch didakwa sebagai homoseksual pada awal tahun 1938 dan dicopot dari jabatannya sebagai Panglima Angkatan Darat Jerman, Brauchitsch yang ditunjuk oleh Hitler untuk menggantikannya. Meskipun pada awalnya Brauchitsch kurang bersimpati dengan Hitler beserta "gerombolan" Nazi-nya, pada akhirnya hubungan mereka membaik seiring dengan berjalannya waktu. Ketika Brauchitsch dipusingkan oleh konflik dengan istri pertamanya yang menguras waktu dan dana, Hitler lah yang menyarankan kepada panglimanya untuk menceraikan istrinya serta menikah kembali, dan bahkan bersedia meminjamkan 80.000 reichsmark demi untuk memuluskan perceraiannya tersebut (meskipun secara pribadi sang Führer dikenal sebagai orang yang sangat anti perceraian!). Seiring waktu, Brauchitsch semakin menggantungkan diri pada Hitler untuk masalah finansial.
* Seperti halnya Generaloberst Ludwig Beck sebelumnya, Brauchitsch menentang keputusan Hitler untuk menganeksasi Austria dan Cekoslowakia, meskipun dia tidak berani menampakkannya secara terang-terangan (dengan beralasan bahwa itu sudah masuk ke ranah politik!).
* Brauchitsch jarang mendebat setiap keputusan Hitler, meskipun notabene dia adalah seorang panglima Angkatan Darat. Ini karena dia merasa berutang budi pada sang diktator yang telah menempatkannya di posisi tersebut. Selain itu, Hitler pula yang telah membayarkan biaya perceraian yang menguras dompetnya, beberapa waktu setelah pengangkatannya di tahun 1938.
* Di bulan-bulan terakhir sebelum Perang Dunia II, Brauchitsch memfokuskan diri pada potensi Italia untuk membantu tujuan militer Nazi. Pada bulan Mei 1939 dia melakukan perjalanan inspeksi ke instalasi militer Italia di Libya dan La Spezia untuk menguatkan lagi aliansi kedua negara. Yang terjadi adalah, tugasnya tidak semudah yang dikira karena pemimpin Italia Benito Mussolini mengharapkan dukungan ekonomi Jerman bagi negaranya sebagai timbal-balik kolaborasi militernya. Panglima AD Jerman sebelumnya Werner Freiherr von Fritsch telah memberitahu Brauchitsch bahwa militer Italia sangat tidak bisa diandalkan manakala terjadi perang. Sayangnya, Menteri Luar Negeri Jerman Joachim von Ribbentrop - yang juga adalah arsitek utama aliansi negara-negara Poros - secara terus-menerus berusaha untuk ikut campur dalam usaha Brauchitsch dalam memberikan laporan yang berimbang, karena dia ingin agar hasil pekerjaannya berbuah dengan manis... berapapun harga yang harus dibayar.
* Meskipun Brauchitsch memegang tanggungjawab operasional selama berlangsungnya invasi Jerman atas Polandia dan Prancis, dia hanya mempunyai sedikit pengaruh saja, secara keseluruhan, terhadap keberlangsungan perang. Dia juga mendukung tindakan keras terhadap populasi Polandia yang dianggap membandel, yang dia anggap merupakan hal yang dibutuhkan demi mengamankan "Lebensraum" (ruang hidup) Jerman. Dia mempunyai peranan utama dalam pelaksanaan hukuman mati terhadap para tawanan Polandia yang ditangkap setelah berakhirnya pertempuran memperebutkan kantor pos Danzig, dengan menolak permohonan pengampunan yang diajukan.
* Pada awal bulan November 1939, Brauchitsch dan Kepala Staf-nya, Franz Halder, mulai mempertimbangkan rencana untuk menggulingkan Hitler dari kekuasaan. Sang Führer sebelumnya telah memberitahu Brauchitsch bahwa dia mempertimbangkan untuk menyerang Prancis pada tanggal 12 November 1939, waktu yang diyakini oleh Brauchitsch dan Halder sebagai terlalu terburu-buru dan hanya akan berakhir dengan kegagalan. Pada tanggal 5 November 1939, mereka berdua mengajukan memorandum khusus yang meminta Hitler untuk menunda rencana invasi ke Barat di tahun itu. Dengan segan, Brauchitsch membacakannya langsung di hadapan Hitler, dan menambahkan bahwa moral pasukan Jerman saat ini lebih rendah dibandingkan tahun 1918. Klaim ini membuat Hitler murka, dan membuatnya langsung menuduh Brauchitsch sebagai orang yang tidak kompeten, sementara para staffnya dikatakan sebagai gerombolan tidak loyal, penakut, telah menyerah sebelum bertanding, dan bahkan berusaha melakukan sabotase! Hari itu Brauchitsch pulang ke markasnya di Zossen "dalam kondisi yang begitu menyedihkan, sehingga tidak bisa menceritakan hasil pertemuan yang baru saja terjadi dengan bahasa yang mudah dimengerti". Setelah pertemuan tersebut, Brauchitsch dan Halder mengatakan kepada Carl Friedrich Goerdeler, pimpinan utama gerakan rahasia anti-Nazi Jerman, bahwa upaya penggulingan Hitler tak mampu lagi mereka lakukan, dan biarlah orang lain yang melakukannya. Tak lama kemudian Hitler meminta pertemuan tambahan. Kali ini dia mendeklarasikan bahwa negara-negara Barat akan diserbu dalam waktu setahun. Dia juga bersumpah untuk "menghancurkan semangat Zossen", sebuah ancaman yang membuat Halder begitu panik sehingga dia buru-buru meminta para konspirator untuk membatalkan rencana kudeta mereka yang kedua! Pada tanggal 7 November 1939, tak lama setelah badai salju yang melanda Jerman dan sebagian besar wilayah Eropa lainnya, Hitler mengatakan kepada pimpinan Angakatan Daratnya bahwa dia menunda rencana penyerbuan dalam waktu yang tidak ditentukan, dan dengannya membuat Brauchitsch dan Halder kehilangan motivasi utama dalam plot untuk menggulingkan pemimpin mereka sendiri.
* Pada tahun 1941 Brauchitsch menginstruksikan pada para panglima Angkatan Darat untuk menghentikan kritik terhadap kebijakan rasial Nazi, dengan beralasan bahwa hal tersebut diperlukan demi "peperangan akbar di masa depan dalam menentukan nasib bangsa Jerman". Saat Nazi menyerbu Uni Soviet tanggal 22 Juni 1941, Brauchitsch memegang peranan penting dalam memodifikasi rencana awal. Seperti koleganya Wilhelm Keitel, Brauchitsch tidak mengajukan protes saat Hitler mengeluarkan instruksi pada Angkatan Darat - sama dengan yang diperintahkan ke SS - untuk mengeliminasi golongan-golongan tertentu di wilayah yang diduduki, meskipun kemudian dia mengeluarkan instruksi tambahan yang memerintahkan untuk membunuh para Komisar Politik "hanya saat mereka memperlihatkan sentimen anti-Jerman yang menonjol".
* Saat Pertempuran Moskow mulai berlangsung di bulan Oktober 1941, kesehatan Brauchitsch mulai memburuk. Meskipun begitu, dia tetap bertugas dengan determinasi tinggi demi memastikan bahwa Moskow telah berhasil diduduki sebelum musim dingin bermula. Kegagalan Wehrmacht dalam menguasai Moskow membuat Hitler memusuhi Brauchitsch, dan keadaan ini diperburuk saat sang Panglima Angkatan Darat terkena serangan jantung di bulan November 1941. Dia kemudian diberitahu oleh dokternya bahwa penyakit jantung yang dideritanya telah berada dalam tahap yang tidak tersembuhkan.
* Setelah kegagalan pasukan Jerman menduduki Moskow, Brauchitsch diberhentikan dari jabatannya sebagai Panglima Angkatan Darat pada tanggal 19 Desember 1941, dan dipindahkan statusnya menjadi Führerreserve (Perwira Cadangan). Posisi ini dijalaninya sampai dengan perang berakhir, dan dia sendiri tak pernah bertemu dengan Hitler lagi. Brauchitsch menghabiskan tiga tahun terakhir dari kehidupannya di Pegunungan Brdy, baratdaya Praha (Cekoslowakia). Salah satu komentarnya yang dipublikasikan setelah masa pensiunnya adalah kecaman kerasnya terhadap para pelaku Plot 20 Juli 1944, dimana dia mencela beberapa mantan koleganya yang dituduh terlibat. Nantinya Brauchitsch beralasan kepada Halder bahwa komentar tersebut dia publikasikan semata demi menyelamatkan keluarganya dari kemungkinan "pembersihan" oleh Gestapo.
* Meskipun Brauchitsch memegang tanggungjawab operasional selama berlangsungnya invasi Jerman atas Polandia dan Prancis, dia hanya mempunyai sedikit pengaruh saja, secara keseluruhan, terhadap keberlangsungan perang. Dia juga mendukung tindakan keras terhadap populasi Polandia yang dianggap membandel, yang dia anggap merupakan hal yang dibutuhkan demi mengamankan "Lebensraum" (ruang hidup) Jerman. Dia mempunyai peranan utama dalam pelaksanaan hukuman mati terhadap para tawanan Polandia yang ditangkap setelah berakhirnya pertempuran memperebutkan kantor pos Danzig, dengan menolak permohonan pengampunan yang diajukan.
* Pada awal bulan November 1939, Brauchitsch dan Kepala Staf-nya, Franz Halder, mulai mempertimbangkan rencana untuk menggulingkan Hitler dari kekuasaan. Sang Führer sebelumnya telah memberitahu Brauchitsch bahwa dia mempertimbangkan untuk menyerang Prancis pada tanggal 12 November 1939, waktu yang diyakini oleh Brauchitsch dan Halder sebagai terlalu terburu-buru dan hanya akan berakhir dengan kegagalan. Pada tanggal 5 November 1939, mereka berdua mengajukan memorandum khusus yang meminta Hitler untuk menunda rencana invasi ke Barat di tahun itu. Dengan segan, Brauchitsch membacakannya langsung di hadapan Hitler, dan menambahkan bahwa moral pasukan Jerman saat ini lebih rendah dibandingkan tahun 1918. Klaim ini membuat Hitler murka, dan membuatnya langsung menuduh Brauchitsch sebagai orang yang tidak kompeten, sementara para staffnya dikatakan sebagai gerombolan tidak loyal, penakut, telah menyerah sebelum bertanding, dan bahkan berusaha melakukan sabotase! Hari itu Brauchitsch pulang ke markasnya di Zossen "dalam kondisi yang begitu menyedihkan, sehingga tidak bisa menceritakan hasil pertemuan yang baru saja terjadi dengan bahasa yang mudah dimengerti". Setelah pertemuan tersebut, Brauchitsch dan Halder mengatakan kepada Carl Friedrich Goerdeler, pimpinan utama gerakan rahasia anti-Nazi Jerman, bahwa upaya penggulingan Hitler tak mampu lagi mereka lakukan, dan biarlah orang lain yang melakukannya. Tak lama kemudian Hitler meminta pertemuan tambahan. Kali ini dia mendeklarasikan bahwa negara-negara Barat akan diserbu dalam waktu setahun. Dia juga bersumpah untuk "menghancurkan semangat Zossen", sebuah ancaman yang membuat Halder begitu panik sehingga dia buru-buru meminta para konspirator untuk membatalkan rencana kudeta mereka yang kedua! Pada tanggal 7 November 1939, tak lama setelah badai salju yang melanda Jerman dan sebagian besar wilayah Eropa lainnya, Hitler mengatakan kepada pimpinan Angakatan Daratnya bahwa dia menunda rencana penyerbuan dalam waktu yang tidak ditentukan, dan dengannya membuat Brauchitsch dan Halder kehilangan motivasi utama dalam plot untuk menggulingkan pemimpin mereka sendiri.
* Pada tahun 1941 Brauchitsch menginstruksikan pada para panglima Angkatan Darat untuk menghentikan kritik terhadap kebijakan rasial Nazi, dengan beralasan bahwa hal tersebut diperlukan demi "peperangan akbar di masa depan dalam menentukan nasib bangsa Jerman". Saat Nazi menyerbu Uni Soviet tanggal 22 Juni 1941, Brauchitsch memegang peranan penting dalam memodifikasi rencana awal. Seperti koleganya Wilhelm Keitel, Brauchitsch tidak mengajukan protes saat Hitler mengeluarkan instruksi pada Angkatan Darat - sama dengan yang diperintahkan ke SS - untuk mengeliminasi golongan-golongan tertentu di wilayah yang diduduki, meskipun kemudian dia mengeluarkan instruksi tambahan yang memerintahkan untuk membunuh para Komisar Politik "hanya saat mereka memperlihatkan sentimen anti-Jerman yang menonjol".
* Saat Pertempuran Moskow mulai berlangsung di bulan Oktober 1941, kesehatan Brauchitsch mulai memburuk. Meskipun begitu, dia tetap bertugas dengan determinasi tinggi demi memastikan bahwa Moskow telah berhasil diduduki sebelum musim dingin bermula. Kegagalan Wehrmacht dalam menguasai Moskow membuat Hitler memusuhi Brauchitsch, dan keadaan ini diperburuk saat sang Panglima Angkatan Darat terkena serangan jantung di bulan November 1941. Dia kemudian diberitahu oleh dokternya bahwa penyakit jantung yang dideritanya telah berada dalam tahap yang tidak tersembuhkan.
* Setelah kegagalan pasukan Jerman menduduki Moskow, Brauchitsch diberhentikan dari jabatannya sebagai Panglima Angkatan Darat pada tanggal 19 Desember 1941, dan dipindahkan statusnya menjadi Führerreserve (Perwira Cadangan). Posisi ini dijalaninya sampai dengan perang berakhir, dan dia sendiri tak pernah bertemu dengan Hitler lagi. Brauchitsch menghabiskan tiga tahun terakhir dari kehidupannya di Pegunungan Brdy, baratdaya Praha (Cekoslowakia). Salah satu komentarnya yang dipublikasikan setelah masa pensiunnya adalah kecaman kerasnya terhadap para pelaku Plot 20 Juli 1944, dimana dia mencela beberapa mantan koleganya yang dituduh terlibat. Nantinya Brauchitsch beralasan kepada Halder bahwa komentar tersebut dia publikasikan semata demi menyelamatkan keluarganya dari kemungkinan "pembersihan" oleh Gestapo.
* Setelah Perang Dunia II usai di Eropa, Brauchitsch ditangkap oleh Sekutu di tempat tinggalnya, dan kemudian dipenjarakan di Camp 198 yang terletak di Wales selatan. Dia dituduh terlibat dalam kejahatan perang. Pada tanggal 18 Oktober 1948 Walther von Brauchitsch meninggal dunia dalam usia 67 tahun di rumah sakit Hamburg (yang diduduki oleh pasukan Inggris) akibat pneumonia bronkus yang dideritanya, sebelum hukuman atas kejahatan perang dijatuhkan kepadanya.
* Sejarawan Helmut Krausnick menyebut Brauchitsch sebagai "seorang profesional luar biasa yang sangat berdedikasi terhadap tradisi profesinya, tapi yang kurang mempunyai keberanian untuk berhadapan dengan Hitler". Sejarawan lainnya, Ian Kershaw, menggolongkan Brauchitsch sebagai seorang "individu yang lemah, yang takut kepada Hitler. Dia bukanlah tipe orang yang cocok untuk memimpin front pertempuran manapun atau gerakan perlawanan apapun."
* Sejarawan Helmut Krausnick menyebut Brauchitsch sebagai "seorang profesional luar biasa yang sangat berdedikasi terhadap tradisi profesinya, tapi yang kurang mempunyai keberanian untuk berhadapan dengan Hitler". Sejarawan lainnya, Ian Kershaw, menggolongkan Brauchitsch sebagai seorang "individu yang lemah, yang takut kepada Hitler. Dia bukanlah tipe orang yang cocok untuk memimpin front pertempuran manapun atau gerakan perlawanan apapun."
Sumber :
www.de.metapedia.org
www.en.wikipedia.org
www.genealogieonline.nl
www.geni.com
www.geocities.ws
www.lexikon-der-wehrmacht.de
No comments:
Post a Comment