PANZER IV AUSF.A
Dalam sebuah pelatihan di tahun 1939, sebuah Pz.Kpfw.IV Ausf.A bergerak melalui sebuah jalan yang berdebu. Tank satu ini menjadi kendaraan paling populer dari semua tank-tank lainnya dalam sebuah divisi panzer dan terus diproduksi sampai berakhirnya perang. Pada awalnya Panzer IV tidak dimaksudkan sebagai sebuah kendaraan utama Panzerwaffe, tapi kemudian dia terbukti mempunyai fungsi yang bermacam-macam sekaligus menjadi sebuah senjata yang efektif dalam medan pertempuran. Pz.Kpfw.IV pertama diproduksi tahun 1936 dengan berat 17,3 ton dan dilengkapi dengan sebuah laras meriam pendek 7,5cm KwK L/24 sebagai senjata utamanya
Jerman hanya memproduksi 35 buah saja Panzerkampfwagen Ausf.A dari akhir 1937 s/d awal 1938. Gigi jentera kardan, roda dan idler-nya relatif tak berubah dari versi A sampai C, sementara meriam 75mm KwK L/24 yang menjadi senjata utamanya juga tak berubah sampai versi F1. Senapan mesin kaliber 7.92mm di kubah kemudian dihapuskan pada versi B dan C-nya, tapi dipasang lagi di versi D dan versi-versi selanjutnya. Tank dalam foto ini mempunyai turmnummer "434" (pintu samping turetnya menutupi angka pertama) yang menunjukkan bahwa dia adalah tank no.4 dari zug 3 kompi 4. Selain itu, tank ini juga masih menampilkan Balkenkreuz putih dan awak dengan schutzmütze (baret panzer) yang hanya dipakai di awal perang saja
Antena berpanji dari Panzerkampfwagen IV Ausf.A ini telah didirikan di atas palung penyimpan kayu. Sebuah kotak penyimpan besar - yang kemungkinan merupakan hasil modifikasi - ditempelkan di fender depan. Tank satu ini juga telah dilengkapi dengan deflektor antena yang dipasang di bawah laras meriam. Persis di samping Balkenkreuz-nya terpasang marking dari 3. Panzer-Division
Tank dari tipe Panzerkampfwagen IV Ausf.A memasang sebuah senapan mesin MG-34 berdudukan bola di depan ruang operator radio. Di tengah adalah pintu kecil untuk menembakkan pistol, sementara di kanannya visor untuk alat penglihatan supir. Persis di atas visor terdapat dua buah lubang kecil untuk membantu supir melihat sekeliling manakala situasi dirasa tidak aman. Visor dan dua lubang penglihatan ini dilindungi dari atas oleh sebuah perisai hujan. Di samping turet kita bisa melihat turmnummer "101" meskipun tidak terlihat jelas, sementara sebuah Balkenkreuz putih dilaburkan di pintu palka komandan
Hanya 35 buah Panzerkampfwagen IV Ausf.A yang diselesaikan pembuatannya sebelum produksi berhenti di awal tahun 1938. kebanyakan dari Panzer IV seri pertama ini diturunkan "derajatnya" ke unit-unit latihan dimana para anggotanya diajarkan prinsip dasar pengoperasian tank, strategi terbaik yang digunakan serta cara perawatannya. Panzer IV Ausf.A di atas sedang menjalani perbaikan saat berlangsungnya latihan perang di tahun 1940
Seorang Lehrgangsleiter (instruktur) mengawasi pemeliharaan mekanisme pengereman dari Panzerkampfwagen IV Ausf.A dalam sebuah pelatihan bagi awak panzer yang diadakan pada tahun 1940. Panzer IV Ausf.A dilengkapi dengan pintu keluar kecil bersayap dua di atas kompartemen supir. Ini kemudian dirubah di versi Ausf.B dan seterusnya yang menggunakan satu pintu/sayap. Persis di depan sang instruktur kita juga bisa melihat visor untuk alat melihat supir yang bisa dibuka-tutup. Di atasnya tidak kita dapati perisai-hujan yang biasanya terdapat dalam Panzer model tersebut. Dua model lampu depan juga terlihat: lampu standar dengan cover berlubang dan sebuah lampu notek di belakangnya
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.B
Panzerkampfwagen IV Ausf.B di awal-awal perang. Marking "+" berwarna putih hanya digunakan pada saat operasi penyerbuan terhadap Polandia saja (Fall Weiß) dan setelahnya diganti dengan Balkenkreuz berwarna hitam dengan pinggiran putih. Para awak tanknya masih menggunakan baret panzer yang dinamakan sebagai schutzmütze. Pada tahun 1940 penggunaannya digantikan oleh feldmütze yang lebih praktis
Seorang Feldwebel Panzertruppen berpose di depan Panzerkampfwagen IV Ausf.B (Sd.Kfz.161) dengan laras meriam pendek 75mm yang kemungkinan merupakan tunggangannya. Di seragamnya tercantol medali pita Eisernes Kreuz II.Klasse serta medali Eisernes Kreuz I.Klasse dan Panzerkampfabzeichen. Foto diambil di Prancis tanggal 21 Juni 1940 oleh Kriegsberichter Mees dari PK (Propaganda-Kompanie) 696
Sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.B melintasi rel kereta api di tengah tumpukan salju yang masih tipis. Ausf.B memperkenalkan tambahan lapisan baja di bagian depan sebagai perlindungan ekstra, tapi menghilangkan senapan mesin di bagian kubah dan menggantikannya dengan lubang pistol. Sebuah deflektor antena radio telah dibautkan ke meriam utamanya. Di bagian pinggir tercetak nomor "414" yang ditempelkan di sebuah plat yang dipasang di badan tank - suatu praktek yang tidak biasa karena umumnya turmnummer dicat langsung di badan tank! Plat semacam ini dipasang di kedua belah sisi kubah, sementara satunya lagi dipasang di bagian belakang
Roda rantai dan sproket kemudi dari Panzerkampfwagen IV Ausf.B tetap tak berubah dari versi sebelumnya (Ausf.A). Setiap roda mempunyai penutup pelk yang terbuat dari baja dengan dudukan berpelumas di bagian tengahnya. Di bagian atasnya (turet), celah bertutup lipat untuk melihat di bagian samping dihilangkan sehingga hanya tersisa lempengan penutupnya saja. Persis di depan lempengan ini terdapat lempengan pelindung percikan (air dan lumpur) berbentuk segitiga yang dilas di bagian samping tank
Sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.B sedang menjalani pemeliharaan sistem transmisi dan pengeremannya, meskipun tidak jelas apakah tank satu ini merupakan salah satu korban perang atau hanya menderita kerusakan biasa saja. Ausf.B mempunyai transmisi SSC76 6-percepatan yang menggantikan versi 5-percepatan di Ausf.A. Selain itu, Ausf.B juga dilengkapi dengan lapisan baja yang lebih tebal di bagian kompartemen supirnya. Operator radio mendapatkan celah penglihatan sendiri dan juga lubang keluar pistol yang dapat menyediakan perlindungan tembakan tambahan diluar dari senjata-senjata yang terdapat di turet. Disini kita juga bisa melihat sebuah kerucut berlapis baja yang terletak di atap dekat ke kubah. Ini sebenarnya merupakan alat komunikasi morse yang memancarkan sebentuk cahaya yang keluar dari celah kecil di bagian atas kerucut tersebut
Dua buah Panzerkampfwagen IV Ausf.B mengapit kendaraan staff ringan saat gerak maju menuju ke front.Versi Ausf.A sampai C dilengkapi dengan mantlet internal yang melindungi meriam utama serta dudukannya. Pengalaman di medan tempur memberi pelajaran penting bahwa tembakan musuh yang menghantam pelindung baja terluar dapat membuat meriam menjadi macet. Hanya dengan tenaga penuh hal ini bisa diatasi dengan menggerakkan pelindungnya ke mantlet serta menahan senjata di posisinya. Mantlet eksternel yang lebih sederhana dan lebih melindungi mulai diperkenalkan pada Panzer IV Ausf.D dan seterusnya
Musim semi 1944 di Saint-Martin-de-Fresnay, setengah jalan antara Lisieux dan Saint-Pierre-sur-Dives, Prancis. Salah satu dari Panzerkampfwagen IV Ausf.B milik Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division telah berhenti di depan toko grosir Madame Leroy yang merangkap café dan restoran untuk mensuplai kembali persediaan... Camembert! Madame Leroy sendiri melihat begitu bernafsunya para awak panzer ini dari jendela loteng saat pekerjanya yang kikuk menyerahkan "suplai" yang berharga tersebut - yang tak akan berguna apa-apa dalam menahan gerak maju pasukan Sekutu, apalagi dengan dengan tunggangan mereka yang merupakan Panzer IV Ausf.C bermeriam pendek keluaran tahun 1940 yang sudah agak ketinggalan zaman. Panzer tersebut dilaburi cat warna kuning pasir standar tanpa ditambahi marking apa pun, kecuali nama pacar dari si supir, "Hedi" yang tertulis di celah katup pelindung besi untuk melihat. Nama anak perempuan operator-radio, "Elfriede", tidak terlalu terlihat jelas dan nampaknya ditulis menggunakan kapur tulis
Masih dari sesi foto yang sama dengan sebelumnya. Saat para awak panzer muda tersebut sedang mencicipi rasa camembert yang terkenal lezat, beberapa kameraden mereka dari unit infanteri (yang masih memakai sisa-sisa pakaian dari medan Afrika) terlihat baru saja keluar dari café setelah meminum beberapa kendi cider (minuman yang terbuat dari juice hasil perasan apel). Seperti kata pepatah Jerman, para prajurit muda ini hidup "seperti dewa di Prancis" walaupun hal tersebut tak akan berlangsung lebih lama lagi setelah Sekutu mendarat di Normandia hanya beberapa minggu setelahnya, dan kegembiraan mereka akan berubah menjadi ketakutan!
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.C
Foto yang diambil di awal masa perang ini memperlihatkan seorang supir Panzerkampfwagen IV Ausf.C atau D (Sd.Kfz.161) yang memakai baret "Schutzmütze" (topi pelindung) di kepalanya. Meskipun kelihatannya terbuat dari kain dan sekedar penutup kepala belaka, tapi sebenarnya schutzmütze lebih menyerupai helm dengan lapisan karet tebal yang melindungi pemakainya apabila berbenturan dengan lapisan baja tank saat kendaraan sedang berjalan. Versi pertama baret jenis ini tanpa dilengkapi oleh insignia, tapi kemudian berdasarkan instruksi tertanggal 30 Oktober 1935 maka dia dilengkapi oleh kokade dan adler di bagian depan. Ketika perang pecah barulah diketahui bahwa pemakaiannya tidak praktis dan banyak anggota panzer Wehrmacht yang mengeluh mengenai masalah ini. Karenanya, berdasarkan instruksi OKW tertanggal 15 Januari 1941 maka pemakaiannya dihentikan (meskipun beberapa unit Panzer 38(t) masih memakainya)
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.D
Deretan tank-tank Jerman milik Panzer-Regiment 5 dari jenis Panzer IV Ausf.D dan Panzer II yang baru saja tiba di Tripoli, Libya, bulan Maret 1941. Khusus untuk tank dari jenis pertama, mereka dilengkapi dengan gepäckkasten (kotak penyimpanan khusus) yang terpasang di bagian belakang kubah, dengan tiga nomor identifikasi tertulis dengan ukuran besar. Dari nomor-nomor tersebut kita bisa mengetahui bahwa tank-tank ini berasal dari Kompi ke-8 dan ke-5 (dua-duanya merupakan bagian dari Batalyon kedua). Cara membacanya sederhana: angka pertama adalah nomor kompi, angka kedua adalah nomor peleton, sementara angka ketiga adalah nomor urutan kendaraan di peleton tersebut. Karenanya, turmnummer (nomor turet) "824" menunjukkan bahwa tank tersebut adalah tank ke-4 dari peleton ke-2 kompi ke-8. Uniknya, sebagian awaknya tampak telah mendapat jatah seragam tropis berbahan kain, sementara sebagian lainnya masih mengenakan seragam hitam standar Eropa berbahan wol! Komandan Afrikakorps Generalleutnant Erwin Rommel datang untuk pertama kalinya di Afrika Utara di bulan Februari 1941, dengan perintah tegas hanya sebagai unit "Sperrband" alias penghalang gerak maju pasukan Inggris sekaligus penambah kekuatan tentara-tentara Italia yang baru saja menderita kekalahan dalam Pertempuran di Beda Fomm. Kekuatan yang Rommel miliki pada saat itu bisa dibilang seadanya: satu batalyon pelopor serta satu detasemen anti-tank dari 5. leichte-Division (nantinya berganti nama menjadi 21. Panzer-Division). Sisa unit-unit lainnya dari divisi tersebut nantinya tiba secara bertahap di Afrika, sementara divisi kedua yang berada di bawah komando Deutsches Afrikakorps (DAK), yaitu 15. Panzer-Division, baru tiba sepenuhnya di akhir bulan Mei 1941
Dua buah Panzerkampfwagen IV Ausf.D dari Panzer-Abteilung 65 (yang nantinya menjadi III.Abteilung dari Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division) difoto di Prusia Timur bulan Mei 1941 sebelum dimulainya Operasi Barbarossa (penyerbuan Jerman terhadap Uni Soviet). Nomor '421' berwarna kuning di kubah menandakan bahwa tank tersebut merupakan tank ke-1 (Zugführer, kepala peleton) di peleton ke-2 kompi ke-4. Huruf 'XX' berwarna kuning di sebelah visor supir di depan adalah simbol divisi, menggantikan rune huruf 'Y' terbalik dan dua titik yang sebelumnya digunakan. Di atas spatbor depan terpasang lampu kemudi yang ditutupi pelindung, juga penyemprot api, tuas pendongkrak bergagang kayu, batang pembersih laras meriam, dan empat buah jerigen yang disangga oleh lempeng besi bertuliskan 'XX'. Perhatikan pintu ventilator yang terbuka di atas kubah; kipas ventilator belum lagi terpasang saat itu. Foto ini diambil oleh Helmut Ritgen yang nantinya mengakhiri perang dengan pangkat Oberst
Foto lain yang memperlihatkan Panzerkampfwagen IV Ausf.D turmnummer '421' dari Panzer-Abteilung 65 di Prusia Timur bulan Mei 1941 sebelum dimulainya Operasi Barbarossa. 6. Panzer-Division hanya mempunyai tiga kompi yang dilengkapi dengan PzKfw IV pada saat invasi dimulai (22 Juni 1941), sementara kompi-kompi lainnya mengandalkan Panzerkampfwagen 35(t) buatan Skoda Cekoslowakia dengan sedikit tambahan tank ringan Panzerkampfwagen II serta beberapa tank komando Panzerbefehlswagen III. Di foto bawah kita bisa melihat sebuah mobil staff Sd.Kfz.15 yang memasang marking markas divisi di bagian spatbornya. Dua orang bintara komandan tank mengenakan armband wasit putih, yang menandakan bahwa foto ini diambil pada saat sedang berlangsungnya sebuah latihan perang. Juga kita bisa melihat campuran jenis topi yang dikenakan oleh para anggota Panzertruppen di masa transisi ini: ada yang memakai Schutzmütze (Baret Panzer) hitam orsinil, feldmütze abu-abu, dan feldmütze hitam keluaran terbaru
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.E
Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Dr. Hans Feitl ini memperlihatkan awak Panzerkampfwagen IV Ausf.E (Sd.kfz.161) beristirahat sambil berpose - untuk kepentingan propaganda - di sebuah tempat di Serbia, di tengah-tengah kampanye militer Jerman di Balkan (Unternehmen 25), 13 April 1941. Versi Ausf.E diproduksi oleh Krupp-Gruson dari bulan September 1940 s/d April 1941. Ini adalah versi pertama yang memperkenalkan penggunaan Gepäckkasten (tempat penyimpanan yang dipasang di turet), yang menambah kapasitas penyimpanan dari perlengkapan yang sangat dibutuhkan oleh para awaknya. Benda-benda seperti sparepart, makanan, air, selimut, dan suplai lainnya bisa disimpan di Gepäckkasten. Panzer tersebut berasal dari 11. Panzer-Division, yang mempunyai julukan "Gespenster-Division" (Divisi Hantu). Di bagian pinggirnya terdapat lambang divisi yang berbentuk melingkar, serta maskot divisi yang menggambarkan sebentuk hantu yang memegang pedang sambil menunggangi halftrack. Pada saat Kampanye militer di Balkan (Balkanfeldzug), 11. Panzer-Division (pimpinan Generalmajor Ludwig Crüwell) berada di bawah komando XIV. Panzerkorps / 1. Panzergruppe. Divisi ini melintasi perbatasan dengan Yugoslavia di Pirot pada tanggal 8 April 1941 dan menjadi ujung tombak serangan Wehrmacht dari arah tersebut. Mereka menduduki Niš pada tanggal 9 April dan memasuki Beograd pada tanggal 13 April. Di malam itu juga bendera swastika dikibarkan oleh anggota-anggota 11. Panzer-Division di ibukota Yugoslavia tersebut
Dua buah Panzer IV Ausf.E dari 15. Panzer-Division Deutsche Afrikakorps. Untuk mencegah panas yang berlebihan, bagian karet dari roda tank dicat dengan warna putih. Kaleng air pun di cat dengan warna senada
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.F
Barisan Panzerkampfwagen IV Ausf.F1 dalam perjalanan ke Front Timur, 21 Juni 1941. Panzer-panzer ini menggunakan cat kamuflase Dunkelgrau Nr.46 di sekujur badannya. Pihak Jerman telah memulai mengumpulkan pasukannya di dekat perbatasan dengan Uni Soviet, bahkan sebelum kampanye militer di Balkan telah berakhir. Sampai dengan minggu ketiga bulan Februari 1941, 680.000 orang prajurit Wehrmacht dikumpulkan di wilayah perbatasan Rumania-Soviet. Sebagai persiapan serangan, Hitler memindahkan lebih dari 3,2 juta prajurit Jerman serta 500.000 prajurit Axis lainnya ke wilayah perbatasan; mengirimkan misi pengintaian udara yang tak terhitung di atas wilayah Soviet; serta menumpuk perbekalan di Timur. Meskipun semua hal ini tidak luput dari pengamatan Komando Tinggi Soviet, tapi pemimpin mereka, Stalin, menganggap bahwa itu hanyalah sebuah kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Dia tidak percaya bahwa pihak Jerman akan menyerang Soviet dengan hanya berselang dua tahun setelah penandatanganan Perjanjian Molotov-Ribbentrop, dan hal ini berakibat pada lambatnya persiapan Tentara Merah. Meskipun begitu, para petinggi militer Soviet sendiri tidak pernah meyakini bahwa pihak Jerman akan seterusnya menjadi sekutu setia mereka. Marsekal Semyon Timoshenko pernah berujar bahwa Jerman adalah "musuh terkuat dan paling utama" dari negaranya, dan dari sejak awal bulan Juli 1940 Kepala Staff Tentara Merah, Boris Shaposhnikov, menulis makalah yang meramalkan bahwa Wehrmacht akan menyerang Uni Soviet dari tiga arah - yang ternyata sama persis dengan kenyataan yang terjadi setahun kemudian! Untuk menutupi niat serangannya, Hitler membocorkan pada intelijen Soviet rencana Unternehmen Haifisch dan Unternehmen Harpune, untuk mendukung klaimnya bahwa Inggris adalah target utama Jerman. Dalam penyerangan ke Uni Soviet sendiri, pihak penyerbu mengerahkan satu resimen independen, satu brigade pelatihan bermotor, serta 153 divisi. Yang terakhir mencakup 104 divisi infanteri, 19 divisi panzer, dan 15 divisi infanteri bermotor yang dibagi ke dalam tiga Grup AD. Ini ditambah pula dengan sembilan divisi keamanan yang akan beroperasi di wilayah yang telah diduduki, empat divisi di Finlandia, serta dua divisi sebagai cadangan yang berada di bawah kontrol langsung OKH (Oberkommando des Heeres). Unit-unit tempur ini akan dipersenjatai dengan 3.350 tank, 7.200 senjata artileri, 2.770 pesawat terbang (yang merupakan 65% kekuatan Luftwaffe), sekitar 600.000 kendaraan bermotor, serta 625.000 s/d 700.000 kuda! Untuk membantu Jerman, Finlandia menyediakan 14 divisinya, sementara Rumania mengerahkan 13 divisi yang dibantu dengan delapan brigade. Total kekuatan pihak Axis adalah 3,8 juta tentara, yang ditempatkan di sepanjang front yang membentang dari Samudera Arktik sampai ke Laut Hitam. Foto ini sendiri diambil oleh Kriegsberichter Horst Grund
Dengan dilindungi oleh sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.F2, prajurit infanteri Jerman beristirahat sebentar di parit anti-tank bekas galian warga Stalingrad sebelum meneruskan serangan mereka terhadap posisi pertahanan Soviet, akhir musim panas 1942. Panzer IV Ausf.F mempunyai lapisan baja yang lebih tebal di bagian depan dan samping plus meriam 75mm yang lebih panjang dari versi sebelumnya. Semua kelebihan ini membuatnya lebih mampu menghadapi tank T-34 Rusia dibandingkan tank-tank Jerman versi sebelumnya. Dari penampilan seragamnya, para prajurit ini tampaknya masih fresh dan belum terlalu lama terlibat pertempuran. Tiga orang yang berdiri di latar depan terdiri dari seorang Unteroffizier dan dua orang Gefreiter. Seorang Infanterist (prajurit infanteri) dikenal juga dengan julukan "Fußlappenindianer" (Indian Mokasin), "Sandlatscher" (Perangkak Tanah), atau "Stoppelhopser" (Peloncat Tunggul). Penderitaan para prajurit infanteri serta pengabaian terhadap peran serta mereka dalam pertempuran biasa disindir sebagai "Schütze Arsch" (Pantat Penembak Senapan)
Komandan sekaligus jagoan panzer Wachtmeister Siegfried Freyer (Zugführer di 4.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 24 / 24.Panzer-Division) berfoto bersama dengan keempat orang awaknya dan tunggangan mereka: Panzerkampfwagen IV Ausf.F2 (turmnummer "434"), musim panas tahun 1942. Sebelah kiri Freyer adalah Richtschütze Unteroffizier Alfons Fischer (kelahiran 24 Desember 1915 di Reichenberg), sementara di sebelah kanannya adalah Ladeschütze Gefreiter Arnold Groll (kelahiran 13 Juni 1921 di Oberhausen); Sebelah kiri meriam KwK 40 L/43 adalah Funker Gefreiter Heinrich Müller (kelahiran 24 Mei 1921 di Kätalingen; terbunuh bulan Januari 1943 dalam Pertempuran Stalingrad), sementara di sebelah kanannya adalah Fahrer Unteroffizier Wilhelm Schmidt (kelahiran 13 Juni 1915 di Riedermähren; terbunuh bulan Januari 1943 dalam Pertempuran Stalingrad). Dalam pertempuran sengit melawan Tentara Merah di Voronezh pada tanggal 7 Juli 1942, Freyer dan awaknya menghancurkan delapan tank T-34 dan tiga T-60 Soviet hanya dalam setengah jam pertempuran! Tindakannya menghindarkan resimennya dari kepungan brigade lapis baja musuh yang berkekuatan 30 tank. Tentu saja tindakan heroik seperti ini pantas diganjar dengan combro. Pada tanggal 19 Juli 1942 divisi Freyer mengirimkan permohonan penganugerahan Ritterkreuz untuk salah seorang komandan panzernya yang gagah berani tersebut. Permohonannya kemudian diterima oleh OKW (Oberkommando der Wehrmacht), dan Freyer secara resmi mendapatkan Ritterkreuz pada tanggal 23 Juli 1942, dengan Vorläufiges Besitzzeugnis (Dokumen/Sertifikat Pendahulu) diterima oleh 2. Armee sehari kemudian (24 Juli)
Pada tanggal 20 April 1943, bertepatan dengan hari ulangtahunnya yang ke-54, Hitler melakukan kunjungan ke Nibelungenwerk, pabrik tank terbesar Nazi Jerman yang terletak di dekat kota St. Valentin di Austria. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer sedang menginspeksi sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.F2 yang dipersenjatai dengan meriam panjang kaliber 75mm dan rem moncong bundar (tank ini dinamai sebagai "Mark IV Special" oleh intelijen Sekutu). Nibelungenwerk sendiri memproduksi lebih dari setengah tank Panzer IV yang dipakai oleh Jerman dalam Perang Dunia II! Sebagai identifikasi orang-orangnya adalah: 1.Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 2.August Eigruber (Gauleiter Oberdonau und Landeshauptmann von Oberösterreich), 3.Oberstleutnant Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 4.SS-Obersturmbannführer der Reserve Prof.Dr.med. Karl Brandt (Begleitarzt Führer und Reichskanzler), 5.SS-Obersturmführer Heinz Linge (Ordonnanzoffizier in der Führerbegleitkommando), dan 6.SS-Oberführer Johann "Hans" Rattenhuber (Chef Reichssicherheitsdienst)
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.G
Personil 1.Kompanie / Panzer-Abteilung z.b.V.66 berpose di depan Panzerkampfwagen IV Ausf.G milik mereka, musim panas 1942. Zur Besonderen Verwendung (z.b.V.) biasa diterjemahkan sebagai "untuk tujuan khusus". Rencana invasi Pulau Malta yang dinamakan sebagai Unternehmen Herkules membutuhkan unit panzer spesial. Untuk mengakomodasinya maka dibentuklah sebuah kompi tank baru yang dibekali dengan Panzer IV Ausf.G. Kompi ini dinamakan sebagai Panzer-Kompanie z.b.V.66 dan dikomandani oleh Oberleutnant Hans-Günther Bethke, seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Kemudian rencana invasi tersebut dibatalkan oleh Hitler sehingga kompi yang sudah kadung dibentuk direorganisasi ulang menjadi setaraf batalyon yang dilengkapi oleh dua kompi. Kompi pertama kemudian bertugas bersama Heeresgruppe Nord sementara kompi kedua ditempatkan di garis belakang Heeresgruppe Mitte. Karena ruang operasinya telah pindah dari Mediterania ke Front Timur, maka para personilnya pun mengganti seragam tropis mereka menjadi seragam hitam Panzertruppen biasa
Generalleutnant Helmuth Schlömer (tengah), Kommandeur 3. Infanterie-Division (motorisiert), menginspeksi sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.G bersama dengan tiga orang perwira Wehrmacht lainnya. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Koch (Propaganda-Kompanie 694) di sektor selatan Front Timur pada bulan Juni-Juli 1942. Pada periode tersebut Jenderal Schlömer dan divisi pimpinannya sibuk berjibaku melawan Tentara Merah dalam gerak maju mereka ke Stalingrad, terutama sewaktu melakukan penyeberangan Sungai Tim (28 Juni 1942), pertempuran mempertahankan jembatan Voronezh (7-13 Juli 1942), dan pertempuran di pinggiran sungai Don (24 Juli s/d 10 Agustus 1942). Sebagai penghargaan atas kepemimpinannya dalam fase-fase paling kritis yang dihadapi oleh Divisi Infanteri ke-3, Divisionskommandeur Schlömer dianugerahi medali Eichenlaub pada tanggal 23 Desember 1942 (dia sebelumnya telah mendapatkan Ritterkreuz pada tanggal 2 Oktober 1941 sewaktu masih menjadi Oberst / Kolonel dan Komandan Schützen-Regiment 5 / 12.Panzer-Division)
Setelah rusak dalam pertempuran tanggal 14 Juli 1943, Panzerkampfwagen IV Ausf.G (Sd.Kfz.161) #633 dari 3.Zug / 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 2 / 2.SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" mendapat awak baru. Foto diambil di dekat medan perang Kursk tanggal 7 Agustus 1943. Dari kiri ke kanan: komandan tank SS-Unterscharführer Gustav Schinner; gunner SS-Rottenführer Kurt Bunzeck; driver-mekanik SS-Rottenführer Georg Colemonts; Loader SS-Schütze Zülcke; dan MG-gunner/radio operator SS-Sturmmann Heinz Wentzel
Panzerkampfwagen IV (L/48) Ausf. G (Sd.Kfz. 161/2) Nr. 304 - yang dilengkapi dengan Turmschürzen (pelindung kubah) - milik 16. Panzer-Division di Italia, bulan September 1943. Para awaknya telah menutupi sebagian badan panzer mereka dengan ranting dan dedaunan untuk melindunginya dari pesawat-pesawat Sekutu. Berlainan dengan apa yang orang kira, tank satu ini bukan menjadi bagian dari resimen lapis baja milik divisi tersebut (Panzer-Regiment 2), melainkan berasal dari 3.Kompanie / Pionier-Bataillon 16, yang merupakan unit Zeni milik 16.PzD. Foto ini sendiri diambil oleh Kriegsberichter Funke dari PK (Propaganda-Kompanie) 699
Para Zugführer (komandan peleton) dari XXXXVII.Panzerkorps / 5.Panzerarmee berkumpul bersama komandan kompinya yang berpangkat Leutnant (memakai kacamata) di depan Panzerbefehlswagen IV Ausf.G "508" dan berpose untuk kepentingan propaganda sebelum berangkat bertempur. Panzerbefehlswagen IV (arti harfiahnya: Panzer IV tunggangan komandan) di atas dilengkapi dengan dua buah antena radio (FuG5 dan FuG8) untuk memperlancar komunikasi. Lapisan bajanya juga mendapat tambahan zimmerit anti ranjau magnetik. Warna dasarnya adalah kuning gelap yang dipadukan dengan hijau zaitun dan merah-coklat. Pada saat itu XXXXVII. Panzerkorps (General der Panzertruppe Heinrich Freiherr von Lüttwitz) terdiri dari 21. Panzer-Division, Panzer-Brigade 111, Panzer-Brigade 112, dan Panzer-Brigade 113. Foto diambil di desa Abreschviller, Moselle, di sektor Sarrebourg (Prancis) di tengah kecamuk Pertempuran Arracourt/Lorraine tanggal 20 September 1944
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.H
Konvoy Panzerkampfwagen IV Ausf.H dari Panzer-Division "Hermann Göring" yang baru dibentuk (sebelumnya bernama Division "Hermann Göring"). Foto yang diambil di Front Timur musim semi 1943 ini memperlihatkan penggunaan seragam hijau bladus oleh awak tank yang berada paling depan dekat kamera. Tank-tank Ausf.H tersebut menunjukkan schürzen model awal serta penempatan pelindung di sekeliling turet yang hampir mirip dengan yang digunakan di versi Panzer III sebelumnya. Dalam desain model awal ini, "rok" pelindung roda rantai ditempelkan menggunakan kaitan di bagian pinggir
SS-Oberscharführer Johann Terdenge (kelahiran 24 Februari 1919) adalah Zugführer 3.Zug / 6.Kompanie / II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend", dan disini dia berfoto dengan Panzerkampfwagen IV Ausf.H (Sd.Kfz.161/2) "635" miliknya dalam sebuah latihan di Flandern/Belgia, musim semi 1944. Terdenge mengenakan Lederkleidung mit Lederkappe (jaket dan topi kulit) sisa awak U-boat sebagai penghangat dari udara dingin yang menerpa. Dia adalah salah satu dari sedikit veteran dari mayoritas anggota unit yang masih belia. Nantinya Terdenge mendapatkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse dalam Pertempuran Normandia tanggal 11 Juni 1944. Foto oleh Kriegsberichter Kurth dari Propaganda-Kompanie (PK) 698
Sebuah Panzerkampfwagen Ausf.H atau J dari Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division melintasi sebuah jalan kereta api antara Troan dan Caen di jalan raya RN175, musim panas 1944. Panzer-Regiment 22 merupakan satu-satunya unit lapis baja Wehrmacht yang siap tempur dan berada paling dekat dengan lokasi pendaratan Sekutu di hari pertama D-Day (6 Juni 1944), terutama wilayah Calvados, Manche, dan semenanjung Cotentin. Sebenarnya ada juga yang lebih dekat, yaitu Panzer-Ersatz-und-Ausbildung-Abteilung 100 (Batalyon Pelatihan dan Cadangan Lapis Baja 100) tapi, sesuai namanya, unit tersebut bukanlah unit untuk berperang dan kekuatannya pun hanya dibekali oleh tank-tank Prancis hasil rampasan tahun 1940 yang sudah out-of-order
Panzerkampfwagen IV Ausf.H di sebuah desa yang berada di wilayah Caen, Normandia (Prancis). Kedua foto ini memperlihatkan sisi yang berbeda dari tank yang sama. Lubang palka di kubahnya dilengkapi dengan senapan mesin MG34 yang difungsikan sebagai anti pesawat udara. Schurzen-nya merupakan tipe pertama yang dipasangkan secara lebih solid dibandingkan tipe kedua. Salah satu platnya hilang entah kemana, sementara di sisi lainnya malah tidak terpasang! Plat di depan atas direkatkan dengan cara dibaut, yang menunjukkan bahwa tank ini merupakan tipe H model paling awal. Awaknya berasal dari Heer dan, menurut salah satu sumber, berasal dari Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division. Terlihat sebuah sepeda motor BMW R-12 (750 cc) bersespan sedang melintas di sebelahnya. Setidaknya sekitar 16 buah sepeda motor dari jenis tersebut disediakan untuk satu batalyon Panzer IV
Sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.H dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" berlindung di balik bayangan sebuah pohon di Prancis, akhir Agustus 1944. Pohon-pohon ini biasa digunakan oleh mesin-mesin perang Jerman sebagai alat berlindung dari sergapan pesawat-pesawat udara Sekutu yang menguasai langit Eropa karena bayangannya akan menyamarkan penglihatan dari atas. Tank Ausf.H dalam foto ini sendiri merupakan Panzerbefehlswagen (tank komando) yang terlihat dari antena "kaki gagak" yang tertempel di bagian samping-belakang
---------------------------------------------------------------
30 Maret 1942: Seorang komandan tentara Inggris dari 8th Army menunjukkan pada anakbuahnya efek dari tembakan anti-tank terhadap Panzerkampfwagen IV (turmnummer 821) Jerman. Setelah itu... tak terbayangkan bagaimana perasaan prajurit-prajurit Inggris ini ketika kemudian menerima perintah dari komandannya untuk mengeluarkan "sisa-sisa" mayat awak tank Afrikakorps Jerman yang terbakar habis di dalam Panzer IV-nya tersebut! Karena posisinya berada di sebelah kiri, maka kemungkinan besar dia adalah supir panzer tersebut (di sebelah kanan adalah operator-radio)
Dalam sebuah pelatihan di tahun 1939, sebuah Pz.Kpfw.IV Ausf.A bergerak melalui sebuah jalan yang berdebu. Tank satu ini menjadi kendaraan paling populer dari semua tank-tank lainnya dalam sebuah divisi panzer dan terus diproduksi sampai berakhirnya perang. Pada awalnya Panzer IV tidak dimaksudkan sebagai sebuah kendaraan utama Panzerwaffe, tapi kemudian dia terbukti mempunyai fungsi yang bermacam-macam sekaligus menjadi sebuah senjata yang efektif dalam medan pertempuran. Pz.Kpfw.IV pertama diproduksi tahun 1936 dengan berat 17,3 ton dan dilengkapi dengan sebuah laras meriam pendek 7,5cm KwK L/24 sebagai senjata utamanya
Jerman hanya memproduksi 35 buah saja Panzerkampfwagen Ausf.A dari akhir 1937 s/d awal 1938. Gigi jentera kardan, roda dan idler-nya relatif tak berubah dari versi A sampai C, sementara meriam 75mm KwK L/24 yang menjadi senjata utamanya juga tak berubah sampai versi F1. Senapan mesin kaliber 7.92mm di kubah kemudian dihapuskan pada versi B dan C-nya, tapi dipasang lagi di versi D dan versi-versi selanjutnya. Tank dalam foto ini mempunyai turmnummer "434" (pintu samping turetnya menutupi angka pertama) yang menunjukkan bahwa dia adalah tank no.4 dari zug 3 kompi 4. Selain itu, tank ini juga masih menampilkan Balkenkreuz putih dan awak dengan schutzmütze (baret panzer) yang hanya dipakai di awal perang saja
Antena berpanji dari Panzerkampfwagen IV Ausf.A ini telah didirikan di atas palung penyimpan kayu. Sebuah kotak penyimpan besar - yang kemungkinan merupakan hasil modifikasi - ditempelkan di fender depan. Tank satu ini juga telah dilengkapi dengan deflektor antena yang dipasang di bawah laras meriam. Persis di samping Balkenkreuz-nya terpasang marking dari 3. Panzer-Division
Tank dari tipe Panzerkampfwagen IV Ausf.A memasang sebuah senapan mesin MG-34 berdudukan bola di depan ruang operator radio. Di tengah adalah pintu kecil untuk menembakkan pistol, sementara di kanannya visor untuk alat penglihatan supir. Persis di atas visor terdapat dua buah lubang kecil untuk membantu supir melihat sekeliling manakala situasi dirasa tidak aman. Visor dan dua lubang penglihatan ini dilindungi dari atas oleh sebuah perisai hujan. Di samping turet kita bisa melihat turmnummer "101" meskipun tidak terlihat jelas, sementara sebuah Balkenkreuz putih dilaburkan di pintu palka komandan
Hanya 35 buah Panzerkampfwagen IV Ausf.A yang diselesaikan pembuatannya sebelum produksi berhenti di awal tahun 1938. kebanyakan dari Panzer IV seri pertama ini diturunkan "derajatnya" ke unit-unit latihan dimana para anggotanya diajarkan prinsip dasar pengoperasian tank, strategi terbaik yang digunakan serta cara perawatannya. Panzer IV Ausf.A di atas sedang menjalani perbaikan saat berlangsungnya latihan perang di tahun 1940
Seorang Lehrgangsleiter (instruktur) mengawasi pemeliharaan mekanisme pengereman dari Panzerkampfwagen IV Ausf.A dalam sebuah pelatihan bagi awak panzer yang diadakan pada tahun 1940. Panzer IV Ausf.A dilengkapi dengan pintu keluar kecil bersayap dua di atas kompartemen supir. Ini kemudian dirubah di versi Ausf.B dan seterusnya yang menggunakan satu pintu/sayap. Persis di depan sang instruktur kita juga bisa melihat visor untuk alat melihat supir yang bisa dibuka-tutup. Di atasnya tidak kita dapati perisai-hujan yang biasanya terdapat dalam Panzer model tersebut. Dua model lampu depan juga terlihat: lampu standar dengan cover berlubang dan sebuah lampu notek di belakangnya
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.B
Panzerkampfwagen IV Ausf.B di awal-awal perang. Marking "+" berwarna putih hanya digunakan pada saat operasi penyerbuan terhadap Polandia saja (Fall Weiß) dan setelahnya diganti dengan Balkenkreuz berwarna hitam dengan pinggiran putih. Para awak tanknya masih menggunakan baret panzer yang dinamakan sebagai schutzmütze. Pada tahun 1940 penggunaannya digantikan oleh feldmütze yang lebih praktis
Seorang Feldwebel Panzertruppen berpose di depan Panzerkampfwagen IV Ausf.B (Sd.Kfz.161) dengan laras meriam pendek 75mm yang kemungkinan merupakan tunggangannya. Di seragamnya tercantol medali pita Eisernes Kreuz II.Klasse serta medali Eisernes Kreuz I.Klasse dan Panzerkampfabzeichen. Foto diambil di Prancis tanggal 21 Juni 1940 oleh Kriegsberichter Mees dari PK (Propaganda-Kompanie) 696
Sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.B melintasi rel kereta api di tengah tumpukan salju yang masih tipis. Ausf.B memperkenalkan tambahan lapisan baja di bagian depan sebagai perlindungan ekstra, tapi menghilangkan senapan mesin di bagian kubah dan menggantikannya dengan lubang pistol. Sebuah deflektor antena radio telah dibautkan ke meriam utamanya. Di bagian pinggir tercetak nomor "414" yang ditempelkan di sebuah plat yang dipasang di badan tank - suatu praktek yang tidak biasa karena umumnya turmnummer dicat langsung di badan tank! Plat semacam ini dipasang di kedua belah sisi kubah, sementara satunya lagi dipasang di bagian belakang
Roda rantai dan sproket kemudi dari Panzerkampfwagen IV Ausf.B tetap tak berubah dari versi sebelumnya (Ausf.A). Setiap roda mempunyai penutup pelk yang terbuat dari baja dengan dudukan berpelumas di bagian tengahnya. Di bagian atasnya (turet), celah bertutup lipat untuk melihat di bagian samping dihilangkan sehingga hanya tersisa lempengan penutupnya saja. Persis di depan lempengan ini terdapat lempengan pelindung percikan (air dan lumpur) berbentuk segitiga yang dilas di bagian samping tank
Sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.B sedang menjalani pemeliharaan sistem transmisi dan pengeremannya, meskipun tidak jelas apakah tank satu ini merupakan salah satu korban perang atau hanya menderita kerusakan biasa saja. Ausf.B mempunyai transmisi SSC76 6-percepatan yang menggantikan versi 5-percepatan di Ausf.A. Selain itu, Ausf.B juga dilengkapi dengan lapisan baja yang lebih tebal di bagian kompartemen supirnya. Operator radio mendapatkan celah penglihatan sendiri dan juga lubang keluar pistol yang dapat menyediakan perlindungan tembakan tambahan diluar dari senjata-senjata yang terdapat di turet. Disini kita juga bisa melihat sebuah kerucut berlapis baja yang terletak di atap dekat ke kubah. Ini sebenarnya merupakan alat komunikasi morse yang memancarkan sebentuk cahaya yang keluar dari celah kecil di bagian atas kerucut tersebut
Dua buah Panzerkampfwagen IV Ausf.B mengapit kendaraan staff ringan saat gerak maju menuju ke front.Versi Ausf.A sampai C dilengkapi dengan mantlet internal yang melindungi meriam utama serta dudukannya. Pengalaman di medan tempur memberi pelajaran penting bahwa tembakan musuh yang menghantam pelindung baja terluar dapat membuat meriam menjadi macet. Hanya dengan tenaga penuh hal ini bisa diatasi dengan menggerakkan pelindungnya ke mantlet serta menahan senjata di posisinya. Mantlet eksternel yang lebih sederhana dan lebih melindungi mulai diperkenalkan pada Panzer IV Ausf.D dan seterusnya
Musim semi 1944 di Saint-Martin-de-Fresnay, setengah jalan antara Lisieux dan Saint-Pierre-sur-Dives, Prancis. Salah satu dari Panzerkampfwagen IV Ausf.B milik Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division telah berhenti di depan toko grosir Madame Leroy yang merangkap café dan restoran untuk mensuplai kembali persediaan... Camembert! Madame Leroy sendiri melihat begitu bernafsunya para awak panzer ini dari jendela loteng saat pekerjanya yang kikuk menyerahkan "suplai" yang berharga tersebut - yang tak akan berguna apa-apa dalam menahan gerak maju pasukan Sekutu, apalagi dengan dengan tunggangan mereka yang merupakan Panzer IV Ausf.C bermeriam pendek keluaran tahun 1940 yang sudah agak ketinggalan zaman. Panzer tersebut dilaburi cat warna kuning pasir standar tanpa ditambahi marking apa pun, kecuali nama pacar dari si supir, "Hedi" yang tertulis di celah katup pelindung besi untuk melihat. Nama anak perempuan operator-radio, "Elfriede", tidak terlalu terlihat jelas dan nampaknya ditulis menggunakan kapur tulis
Masih dari sesi foto yang sama dengan sebelumnya. Saat para awak panzer muda tersebut sedang mencicipi rasa camembert yang terkenal lezat, beberapa kameraden mereka dari unit infanteri (yang masih memakai sisa-sisa pakaian dari medan Afrika) terlihat baru saja keluar dari café setelah meminum beberapa kendi cider (minuman yang terbuat dari juice hasil perasan apel). Seperti kata pepatah Jerman, para prajurit muda ini hidup "seperti dewa di Prancis" walaupun hal tersebut tak akan berlangsung lebih lama lagi setelah Sekutu mendarat di Normandia hanya beberapa minggu setelahnya, dan kegembiraan mereka akan berubah menjadi ketakutan!
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.C
Foto yang diambil di awal masa perang ini memperlihatkan seorang supir Panzerkampfwagen IV Ausf.C atau D (Sd.Kfz.161) yang memakai baret "Schutzmütze" (topi pelindung) di kepalanya. Meskipun kelihatannya terbuat dari kain dan sekedar penutup kepala belaka, tapi sebenarnya schutzmütze lebih menyerupai helm dengan lapisan karet tebal yang melindungi pemakainya apabila berbenturan dengan lapisan baja tank saat kendaraan sedang berjalan. Versi pertama baret jenis ini tanpa dilengkapi oleh insignia, tapi kemudian berdasarkan instruksi tertanggal 30 Oktober 1935 maka dia dilengkapi oleh kokade dan adler di bagian depan. Ketika perang pecah barulah diketahui bahwa pemakaiannya tidak praktis dan banyak anggota panzer Wehrmacht yang mengeluh mengenai masalah ini. Karenanya, berdasarkan instruksi OKW tertanggal 15 Januari 1941 maka pemakaiannya dihentikan (meskipun beberapa unit Panzer 38(t) masih memakainya)
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.D
Deretan tank-tank Jerman milik Panzer-Regiment 5 dari jenis Panzer IV Ausf.D dan Panzer II yang baru saja tiba di Tripoli, Libya, bulan Maret 1941. Khusus untuk tank dari jenis pertama, mereka dilengkapi dengan gepäckkasten (kotak penyimpanan khusus) yang terpasang di bagian belakang kubah, dengan tiga nomor identifikasi tertulis dengan ukuran besar. Dari nomor-nomor tersebut kita bisa mengetahui bahwa tank-tank ini berasal dari Kompi ke-8 dan ke-5 (dua-duanya merupakan bagian dari Batalyon kedua). Cara membacanya sederhana: angka pertama adalah nomor kompi, angka kedua adalah nomor peleton, sementara angka ketiga adalah nomor urutan kendaraan di peleton tersebut. Karenanya, turmnummer (nomor turet) "824" menunjukkan bahwa tank tersebut adalah tank ke-4 dari peleton ke-2 kompi ke-8. Uniknya, sebagian awaknya tampak telah mendapat jatah seragam tropis berbahan kain, sementara sebagian lainnya masih mengenakan seragam hitam standar Eropa berbahan wol! Komandan Afrikakorps Generalleutnant Erwin Rommel datang untuk pertama kalinya di Afrika Utara di bulan Februari 1941, dengan perintah tegas hanya sebagai unit "Sperrband" alias penghalang gerak maju pasukan Inggris sekaligus penambah kekuatan tentara-tentara Italia yang baru saja menderita kekalahan dalam Pertempuran di Beda Fomm. Kekuatan yang Rommel miliki pada saat itu bisa dibilang seadanya: satu batalyon pelopor serta satu detasemen anti-tank dari 5. leichte-Division (nantinya berganti nama menjadi 21. Panzer-Division). Sisa unit-unit lainnya dari divisi tersebut nantinya tiba secara bertahap di Afrika, sementara divisi kedua yang berada di bawah komando Deutsches Afrikakorps (DAK), yaitu 15. Panzer-Division, baru tiba sepenuhnya di akhir bulan Mei 1941
Dua buah Panzerkampfwagen IV Ausf.D dari Panzer-Abteilung 65 (yang nantinya menjadi III.Abteilung dari Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division) difoto di Prusia Timur bulan Mei 1941 sebelum dimulainya Operasi Barbarossa (penyerbuan Jerman terhadap Uni Soviet). Nomor '421' berwarna kuning di kubah menandakan bahwa tank tersebut merupakan tank ke-1 (Zugführer, kepala peleton) di peleton ke-2 kompi ke-4. Huruf 'XX' berwarna kuning di sebelah visor supir di depan adalah simbol divisi, menggantikan rune huruf 'Y' terbalik dan dua titik yang sebelumnya digunakan. Di atas spatbor depan terpasang lampu kemudi yang ditutupi pelindung, juga penyemprot api, tuas pendongkrak bergagang kayu, batang pembersih laras meriam, dan empat buah jerigen yang disangga oleh lempeng besi bertuliskan 'XX'. Perhatikan pintu ventilator yang terbuka di atas kubah; kipas ventilator belum lagi terpasang saat itu. Foto ini diambil oleh Helmut Ritgen yang nantinya mengakhiri perang dengan pangkat Oberst
Foto lain yang memperlihatkan Panzerkampfwagen IV Ausf.D turmnummer '421' dari Panzer-Abteilung 65 di Prusia Timur bulan Mei 1941 sebelum dimulainya Operasi Barbarossa. 6. Panzer-Division hanya mempunyai tiga kompi yang dilengkapi dengan PzKfw IV pada saat invasi dimulai (22 Juni 1941), sementara kompi-kompi lainnya mengandalkan Panzerkampfwagen 35(t) buatan Skoda Cekoslowakia dengan sedikit tambahan tank ringan Panzerkampfwagen II serta beberapa tank komando Panzerbefehlswagen III. Di foto bawah kita bisa melihat sebuah mobil staff Sd.Kfz.15 yang memasang marking markas divisi di bagian spatbornya. Dua orang bintara komandan tank mengenakan armband wasit putih, yang menandakan bahwa foto ini diambil pada saat sedang berlangsungnya sebuah latihan perang. Juga kita bisa melihat campuran jenis topi yang dikenakan oleh para anggota Panzertruppen di masa transisi ini: ada yang memakai Schutzmütze (Baret Panzer) hitam orsinil, feldmütze abu-abu, dan feldmütze hitam keluaran terbaru
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.E
Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Dr. Hans Feitl ini memperlihatkan awak Panzerkampfwagen IV Ausf.E (Sd.kfz.161) beristirahat sambil berpose - untuk kepentingan propaganda - di sebuah tempat di Serbia, di tengah-tengah kampanye militer Jerman di Balkan (Unternehmen 25), 13 April 1941. Versi Ausf.E diproduksi oleh Krupp-Gruson dari bulan September 1940 s/d April 1941. Ini adalah versi pertama yang memperkenalkan penggunaan Gepäckkasten (tempat penyimpanan yang dipasang di turet), yang menambah kapasitas penyimpanan dari perlengkapan yang sangat dibutuhkan oleh para awaknya. Benda-benda seperti sparepart, makanan, air, selimut, dan suplai lainnya bisa disimpan di Gepäckkasten. Panzer tersebut berasal dari 11. Panzer-Division, yang mempunyai julukan "Gespenster-Division" (Divisi Hantu). Di bagian pinggirnya terdapat lambang divisi yang berbentuk melingkar, serta maskot divisi yang menggambarkan sebentuk hantu yang memegang pedang sambil menunggangi halftrack. Pada saat Kampanye militer di Balkan (Balkanfeldzug), 11. Panzer-Division (pimpinan Generalmajor Ludwig Crüwell) berada di bawah komando XIV. Panzerkorps / 1. Panzergruppe. Divisi ini melintasi perbatasan dengan Yugoslavia di Pirot pada tanggal 8 April 1941 dan menjadi ujung tombak serangan Wehrmacht dari arah tersebut. Mereka menduduki Niš pada tanggal 9 April dan memasuki Beograd pada tanggal 13 April. Di malam itu juga bendera swastika dikibarkan oleh anggota-anggota 11. Panzer-Division di ibukota Yugoslavia tersebut
Dua buah Panzer IV Ausf.E dari 15. Panzer-Division Deutsche Afrikakorps. Untuk mencegah panas yang berlebihan, bagian karet dari roda tank dicat dengan warna putih. Kaleng air pun di cat dengan warna senada
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.F
Barisan Panzerkampfwagen IV Ausf.F1 dalam perjalanan ke Front Timur, 21 Juni 1941. Panzer-panzer ini menggunakan cat kamuflase Dunkelgrau Nr.46 di sekujur badannya. Pihak Jerman telah memulai mengumpulkan pasukannya di dekat perbatasan dengan Uni Soviet, bahkan sebelum kampanye militer di Balkan telah berakhir. Sampai dengan minggu ketiga bulan Februari 1941, 680.000 orang prajurit Wehrmacht dikumpulkan di wilayah perbatasan Rumania-Soviet. Sebagai persiapan serangan, Hitler memindahkan lebih dari 3,2 juta prajurit Jerman serta 500.000 prajurit Axis lainnya ke wilayah perbatasan; mengirimkan misi pengintaian udara yang tak terhitung di atas wilayah Soviet; serta menumpuk perbekalan di Timur. Meskipun semua hal ini tidak luput dari pengamatan Komando Tinggi Soviet, tapi pemimpin mereka, Stalin, menganggap bahwa itu hanyalah sebuah kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Dia tidak percaya bahwa pihak Jerman akan menyerang Soviet dengan hanya berselang dua tahun setelah penandatanganan Perjanjian Molotov-Ribbentrop, dan hal ini berakibat pada lambatnya persiapan Tentara Merah. Meskipun begitu, para petinggi militer Soviet sendiri tidak pernah meyakini bahwa pihak Jerman akan seterusnya menjadi sekutu setia mereka. Marsekal Semyon Timoshenko pernah berujar bahwa Jerman adalah "musuh terkuat dan paling utama" dari negaranya, dan dari sejak awal bulan Juli 1940 Kepala Staff Tentara Merah, Boris Shaposhnikov, menulis makalah yang meramalkan bahwa Wehrmacht akan menyerang Uni Soviet dari tiga arah - yang ternyata sama persis dengan kenyataan yang terjadi setahun kemudian! Untuk menutupi niat serangannya, Hitler membocorkan pada intelijen Soviet rencana Unternehmen Haifisch dan Unternehmen Harpune, untuk mendukung klaimnya bahwa Inggris adalah target utama Jerman. Dalam penyerangan ke Uni Soviet sendiri, pihak penyerbu mengerahkan satu resimen independen, satu brigade pelatihan bermotor, serta 153 divisi. Yang terakhir mencakup 104 divisi infanteri, 19 divisi panzer, dan 15 divisi infanteri bermotor yang dibagi ke dalam tiga Grup AD. Ini ditambah pula dengan sembilan divisi keamanan yang akan beroperasi di wilayah yang telah diduduki, empat divisi di Finlandia, serta dua divisi sebagai cadangan yang berada di bawah kontrol langsung OKH (Oberkommando des Heeres). Unit-unit tempur ini akan dipersenjatai dengan 3.350 tank, 7.200 senjata artileri, 2.770 pesawat terbang (yang merupakan 65% kekuatan Luftwaffe), sekitar 600.000 kendaraan bermotor, serta 625.000 s/d 700.000 kuda! Untuk membantu Jerman, Finlandia menyediakan 14 divisinya, sementara Rumania mengerahkan 13 divisi yang dibantu dengan delapan brigade. Total kekuatan pihak Axis adalah 3,8 juta tentara, yang ditempatkan di sepanjang front yang membentang dari Samudera Arktik sampai ke Laut Hitam. Foto ini sendiri diambil oleh Kriegsberichter Horst Grund
Dengan dilindungi oleh sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.F2, prajurit infanteri Jerman beristirahat sebentar di parit anti-tank bekas galian warga Stalingrad sebelum meneruskan serangan mereka terhadap posisi pertahanan Soviet, akhir musim panas 1942. Panzer IV Ausf.F mempunyai lapisan baja yang lebih tebal di bagian depan dan samping plus meriam 75mm yang lebih panjang dari versi sebelumnya. Semua kelebihan ini membuatnya lebih mampu menghadapi tank T-34 Rusia dibandingkan tank-tank Jerman versi sebelumnya. Dari penampilan seragamnya, para prajurit ini tampaknya masih fresh dan belum terlalu lama terlibat pertempuran. Tiga orang yang berdiri di latar depan terdiri dari seorang Unteroffizier dan dua orang Gefreiter. Seorang Infanterist (prajurit infanteri) dikenal juga dengan julukan "Fußlappenindianer" (Indian Mokasin), "Sandlatscher" (Perangkak Tanah), atau "Stoppelhopser" (Peloncat Tunggul). Penderitaan para prajurit infanteri serta pengabaian terhadap peran serta mereka dalam pertempuran biasa disindir sebagai "Schütze Arsch" (Pantat Penembak Senapan)
Komandan sekaligus jagoan panzer Wachtmeister Siegfried Freyer (Zugführer di 4.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 24 / 24.Panzer-Division) berfoto bersama dengan keempat orang awaknya dan tunggangan mereka: Panzerkampfwagen IV Ausf.F2 (turmnummer "434"), musim panas tahun 1942. Sebelah kiri Freyer adalah Richtschütze Unteroffizier Alfons Fischer (kelahiran 24 Desember 1915 di Reichenberg), sementara di sebelah kanannya adalah Ladeschütze Gefreiter Arnold Groll (kelahiran 13 Juni 1921 di Oberhausen); Sebelah kiri meriam KwK 40 L/43 adalah Funker Gefreiter Heinrich Müller (kelahiran 24 Mei 1921 di Kätalingen; terbunuh bulan Januari 1943 dalam Pertempuran Stalingrad), sementara di sebelah kanannya adalah Fahrer Unteroffizier Wilhelm Schmidt (kelahiran 13 Juni 1915 di Riedermähren; terbunuh bulan Januari 1943 dalam Pertempuran Stalingrad). Dalam pertempuran sengit melawan Tentara Merah di Voronezh pada tanggal 7 Juli 1942, Freyer dan awaknya menghancurkan delapan tank T-34 dan tiga T-60 Soviet hanya dalam setengah jam pertempuran! Tindakannya menghindarkan resimennya dari kepungan brigade lapis baja musuh yang berkekuatan 30 tank. Tentu saja tindakan heroik seperti ini pantas diganjar dengan combro. Pada tanggal 19 Juli 1942 divisi Freyer mengirimkan permohonan penganugerahan Ritterkreuz untuk salah seorang komandan panzernya yang gagah berani tersebut. Permohonannya kemudian diterima oleh OKW (Oberkommando der Wehrmacht), dan Freyer secara resmi mendapatkan Ritterkreuz pada tanggal 23 Juli 1942, dengan Vorläufiges Besitzzeugnis (Dokumen/Sertifikat Pendahulu) diterima oleh 2. Armee sehari kemudian (24 Juli)
Pada tanggal 20 April 1943, bertepatan dengan hari ulangtahunnya yang ke-54, Hitler melakukan kunjungan ke Nibelungenwerk, pabrik tank terbesar Nazi Jerman yang terletak di dekat kota St. Valentin di Austria. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer sedang menginspeksi sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.F2 yang dipersenjatai dengan meriam panjang kaliber 75mm dan rem moncong bundar (tank ini dinamai sebagai "Mark IV Special" oleh intelijen Sekutu). Nibelungenwerk sendiri memproduksi lebih dari setengah tank Panzer IV yang dipakai oleh Jerman dalam Perang Dunia II! Sebagai identifikasi orang-orangnya adalah: 1.Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 2.August Eigruber (Gauleiter Oberdonau und Landeshauptmann von Oberösterreich), 3.Oberstleutnant Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 4.SS-Obersturmbannführer der Reserve Prof.Dr.med. Karl Brandt (Begleitarzt Führer und Reichskanzler), 5.SS-Obersturmführer Heinz Linge (Ordonnanzoffizier in der Führerbegleitkommando), dan 6.SS-Oberführer Johann "Hans" Rattenhuber (Chef Reichssicherheitsdienst)
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.G
Personil 1.Kompanie / Panzer-Abteilung z.b.V.66 berpose di depan Panzerkampfwagen IV Ausf.G milik mereka, musim panas 1942. Zur Besonderen Verwendung (z.b.V.) biasa diterjemahkan sebagai "untuk tujuan khusus". Rencana invasi Pulau Malta yang dinamakan sebagai Unternehmen Herkules membutuhkan unit panzer spesial. Untuk mengakomodasinya maka dibentuklah sebuah kompi tank baru yang dibekali dengan Panzer IV Ausf.G. Kompi ini dinamakan sebagai Panzer-Kompanie z.b.V.66 dan dikomandani oleh Oberleutnant Hans-Günther Bethke, seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Kemudian rencana invasi tersebut dibatalkan oleh Hitler sehingga kompi yang sudah kadung dibentuk direorganisasi ulang menjadi setaraf batalyon yang dilengkapi oleh dua kompi. Kompi pertama kemudian bertugas bersama Heeresgruppe Nord sementara kompi kedua ditempatkan di garis belakang Heeresgruppe Mitte. Karena ruang operasinya telah pindah dari Mediterania ke Front Timur, maka para personilnya pun mengganti seragam tropis mereka menjadi seragam hitam Panzertruppen biasa
Generalleutnant Helmuth Schlömer (tengah), Kommandeur 3. Infanterie-Division (motorisiert), menginspeksi sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.G bersama dengan tiga orang perwira Wehrmacht lainnya. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Koch (Propaganda-Kompanie 694) di sektor selatan Front Timur pada bulan Juni-Juli 1942. Pada periode tersebut Jenderal Schlömer dan divisi pimpinannya sibuk berjibaku melawan Tentara Merah dalam gerak maju mereka ke Stalingrad, terutama sewaktu melakukan penyeberangan Sungai Tim (28 Juni 1942), pertempuran mempertahankan jembatan Voronezh (7-13 Juli 1942), dan pertempuran di pinggiran sungai Don (24 Juli s/d 10 Agustus 1942). Sebagai penghargaan atas kepemimpinannya dalam fase-fase paling kritis yang dihadapi oleh Divisi Infanteri ke-3, Divisionskommandeur Schlömer dianugerahi medali Eichenlaub pada tanggal 23 Desember 1942 (dia sebelumnya telah mendapatkan Ritterkreuz pada tanggal 2 Oktober 1941 sewaktu masih menjadi Oberst / Kolonel dan Komandan Schützen-Regiment 5 / 12.Panzer-Division)
Setelah rusak dalam pertempuran tanggal 14 Juli 1943, Panzerkampfwagen IV Ausf.G (Sd.Kfz.161) #633 dari 3.Zug / 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 2 / 2.SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" mendapat awak baru. Foto diambil di dekat medan perang Kursk tanggal 7 Agustus 1943. Dari kiri ke kanan: komandan tank SS-Unterscharführer Gustav Schinner; gunner SS-Rottenführer Kurt Bunzeck; driver-mekanik SS-Rottenführer Georg Colemonts; Loader SS-Schütze Zülcke; dan MG-gunner/radio operator SS-Sturmmann Heinz Wentzel
Panzerkampfwagen IV (L/48) Ausf. G (Sd.Kfz. 161/2) Nr. 304 - yang dilengkapi dengan Turmschürzen (pelindung kubah) - milik 16. Panzer-Division di Italia, bulan September 1943. Para awaknya telah menutupi sebagian badan panzer mereka dengan ranting dan dedaunan untuk melindunginya dari pesawat-pesawat Sekutu. Berlainan dengan apa yang orang kira, tank satu ini bukan menjadi bagian dari resimen lapis baja milik divisi tersebut (Panzer-Regiment 2), melainkan berasal dari 3.Kompanie / Pionier-Bataillon 16, yang merupakan unit Zeni milik 16.PzD. Foto ini sendiri diambil oleh Kriegsberichter Funke dari PK (Propaganda-Kompanie) 699
Para Zugführer (komandan peleton) dari XXXXVII.Panzerkorps / 5.Panzerarmee berkumpul bersama komandan kompinya yang berpangkat Leutnant (memakai kacamata) di depan Panzerbefehlswagen IV Ausf.G "508" dan berpose untuk kepentingan propaganda sebelum berangkat bertempur. Panzerbefehlswagen IV (arti harfiahnya: Panzer IV tunggangan komandan) di atas dilengkapi dengan dua buah antena radio (FuG5 dan FuG8) untuk memperlancar komunikasi. Lapisan bajanya juga mendapat tambahan zimmerit anti ranjau magnetik. Warna dasarnya adalah kuning gelap yang dipadukan dengan hijau zaitun dan merah-coklat. Pada saat itu XXXXVII. Panzerkorps (General der Panzertruppe Heinrich Freiherr von Lüttwitz) terdiri dari 21. Panzer-Division, Panzer-Brigade 111, Panzer-Brigade 112, dan Panzer-Brigade 113. Foto diambil di desa Abreschviller, Moselle, di sektor Sarrebourg (Prancis) di tengah kecamuk Pertempuran Arracourt/Lorraine tanggal 20 September 1944
---------------------------------------------------------------
PANZER IV AUSF.H
Konvoy Panzerkampfwagen IV Ausf.H dari Panzer-Division "Hermann Göring" yang baru dibentuk (sebelumnya bernama Division "Hermann Göring"). Foto yang diambil di Front Timur musim semi 1943 ini memperlihatkan penggunaan seragam hijau bladus oleh awak tank yang berada paling depan dekat kamera. Tank-tank Ausf.H tersebut menunjukkan schürzen model awal serta penempatan pelindung di sekeliling turet yang hampir mirip dengan yang digunakan di versi Panzer III sebelumnya. Dalam desain model awal ini, "rok" pelindung roda rantai ditempelkan menggunakan kaitan di bagian pinggir
SS-Oberscharführer Johann Terdenge (kelahiran 24 Februari 1919) adalah Zugführer 3.Zug / 6.Kompanie / II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend", dan disini dia berfoto dengan Panzerkampfwagen IV Ausf.H (Sd.Kfz.161/2) "635" miliknya dalam sebuah latihan di Flandern/Belgia, musim semi 1944. Terdenge mengenakan Lederkleidung mit Lederkappe (jaket dan topi kulit) sisa awak U-boat sebagai penghangat dari udara dingin yang menerpa. Dia adalah salah satu dari sedikit veteran dari mayoritas anggota unit yang masih belia. Nantinya Terdenge mendapatkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse dalam Pertempuran Normandia tanggal 11 Juni 1944. Foto oleh Kriegsberichter Kurth dari Propaganda-Kompanie (PK) 698
Sebuah Panzerkampfwagen Ausf.H atau J dari Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division melintasi sebuah jalan kereta api antara Troan dan Caen di jalan raya RN175, musim panas 1944. Panzer-Regiment 22 merupakan satu-satunya unit lapis baja Wehrmacht yang siap tempur dan berada paling dekat dengan lokasi pendaratan Sekutu di hari pertama D-Day (6 Juni 1944), terutama wilayah Calvados, Manche, dan semenanjung Cotentin. Sebenarnya ada juga yang lebih dekat, yaitu Panzer-Ersatz-und-Ausbildung-Abteilung 100 (Batalyon Pelatihan dan Cadangan Lapis Baja 100) tapi, sesuai namanya, unit tersebut bukanlah unit untuk berperang dan kekuatannya pun hanya dibekali oleh tank-tank Prancis hasil rampasan tahun 1940 yang sudah out-of-order
Panzerkampfwagen IV Ausf.H di sebuah desa yang berada di wilayah Caen, Normandia (Prancis). Kedua foto ini memperlihatkan sisi yang berbeda dari tank yang sama. Lubang palka di kubahnya dilengkapi dengan senapan mesin MG34 yang difungsikan sebagai anti pesawat udara. Schurzen-nya merupakan tipe pertama yang dipasangkan secara lebih solid dibandingkan tipe kedua. Salah satu platnya hilang entah kemana, sementara di sisi lainnya malah tidak terpasang! Plat di depan atas direkatkan dengan cara dibaut, yang menunjukkan bahwa tank ini merupakan tipe H model paling awal. Awaknya berasal dari Heer dan, menurut salah satu sumber, berasal dari Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division. Terlihat sebuah sepeda motor BMW R-12 (750 cc) bersespan sedang melintas di sebelahnya. Setidaknya sekitar 16 buah sepeda motor dari jenis tersebut disediakan untuk satu batalyon Panzer IV
Sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.H dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" berlindung di balik bayangan sebuah pohon di Prancis, akhir Agustus 1944. Pohon-pohon ini biasa digunakan oleh mesin-mesin perang Jerman sebagai alat berlindung dari sergapan pesawat-pesawat udara Sekutu yang menguasai langit Eropa karena bayangannya akan menyamarkan penglihatan dari atas. Tank Ausf.H dalam foto ini sendiri merupakan Panzerbefehlswagen (tank komando) yang terlihat dari antena "kaki gagak" yang tertempel di bagian samping-belakang
---------------------------------------------------------------
30 Maret 1942: Seorang komandan tentara Inggris dari 8th Army menunjukkan pada anakbuahnya efek dari tembakan anti-tank terhadap Panzerkampfwagen IV (turmnummer 821) Jerman. Setelah itu... tak terbayangkan bagaimana perasaan prajurit-prajurit Inggris ini ketika kemudian menerima perintah dari komandannya untuk mengeluarkan "sisa-sisa" mayat awak tank Afrikakorps Jerman yang terbakar habis di dalam Panzer IV-nya tersebut! Karena posisinya berada di sebelah kiri, maka kemungkinan besar dia adalah supir panzer tersebut (di sebelah kanan adalah operator-radio)
Panzer IV Jerman bergerak melintasi sebuah Bren gun carrier Inggris yang sudah di-KO dalam salah satu pertempuran di Afrika Utara. Unit-unit panzer Jerman melaju kencang di Front Afrika selama bulan Mei-Juni 1942, tapi kehilangan besar yang mereka derita dalam pertempuran tanpa henti sedikit demi sedikit menggerogoti kemampuan tempur mereka dan pada akhirnya, di bulan Juli 1942, pasukan Rommel terhenti di El Alamein
Dua buah Panzerkampfwagen IV dari Panzer-Regiment 22 / 21.Panzer-Division bergerak maju ke front di Caen, Juni 1944. Mereka dilengkapi dengan Schürzen (rok) sebagai pelindung tambahan dari tembakan arah samping, juga ditutupi sebagian oleh dedaunan sebagai kamuflase. Dalam salah satu foto terlihat seorang Kriegsberichter (Koresponden Perang) sedang mengabadikan panzer-panzer tersebut untuk nantinya ditayangkan dalam "Die Deutsche Wochenschau" (Warta Berita Jerman). Fotografer dan kameraman Wehrmacht seringkali bekerja bareng dalam meliput berita yang sama
Panzer IV dari Panzer-Lehr Division yang di-KO oleh pasukan Inggris dalam pertempuran di Normandia tanggal 9 Juni 1944 ketika divisi yang dipimpin oleh Generalleutnant Fritz Bayerlein melakukan serangan balasan terhadap posisi musuh yang baru mendarat di pantai. Beberapa panzer menjadi korban dalam serangan yang tidak terlalu dianggap berarti oleh pihak Inggris tersebut. Pelindung di sekeliling kubah dan turet berfungsi untuk menjadi tameng dari serangan peledak anti-tank lawan
Sumber :
Buku "Battle Zone Normandy: Gold Beach" oleh Simon Trew
Buku "Deutsche Afrikakorps (1941-1943)" karya Ricardo Recio Cardona
Buku "Images Of War: Panzer Divisions At War 1939-1945" oleh Ian Baxter
Buku "Panzer IV: The Panzerkampfwagen IV Medium Tank 1939-1945" oleh Kevin Hjermstad
Buku "Panzertruppen: German Armored Troops 1935-1945" karya Heimdal
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "The 6th Panzer Division: 1937-45" oleh Oberst a.D. Helmut Ritgen
Buku "The Panzers and the Battle of Normandy" oleh Georges Bernage
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.estmilitaria.forumactif.org
www.kruegerwaffen.tumblr.com
www.warandgame.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
www.ww2incolor.com
www.ww2today.com
No comments:
Post a Comment