5. U-Boots-Flottille di Kiel, di bawah pimpinan Korvettenkapitän Karl-Heinz Moehle, bertugas melengkapi dan mensuplai para U-boat yang menjalani patroli perang pertama mereka. Kebanyakan U-boat Jerman nongkrong di Flotilla ini terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke unit lain, karenanya 5. U-Boots-Flottille menjadi Flotilla (armada kecil) terbesar di antara flotilla-flotilla lainnya. Adalah tradisi bagi setiap kapal yang akan meninggalkan 5. U-Boots-Flottille untuk meninggalkan sedikit ‘kenang-kenangan’ berupa sketsa di buku pengunjung yang memperlihatkan ciri khas mereka. Tak lama buku pengunjung ini dipenuhi oleh sketsa-sketsa semacam itu dan menjadi sebuah peninggalan sejarah yang berharga sekaligus unik. Buku pengunjung 5. U-Boots-Flottille saat ini disimpan di U-Boot-Archiv di Cuxhaven-Altenbruch (Jerman).
Sketsa-sketsa yang ditampilkan di bawah ini dipilih dari yang terbaik di antaranya, baik dalam hal desain maupun cerita di balik U-boat itu sendiri. Kadang-kadang salah seorang awak kapal selam mempunyai kemampuan artistik yang begitu baik sehingga sketsa yang tercipta kemudian layak disebut sebagai sebuah karya seni daripada sekedar corat-coret!
Garis terakhir dari caption di bawah gambar memberikan tiga jenis informasi: WP mengindikasikan berapa kali si U-boat meninggalkan pelabuhan untuk melakukan patroli perang; S adalah jumlah total awaknya yang selamat sampai perang usai; dan K adalah jumlah awak yang terbunuh, bila kapalnya ditenggelamkan oleh musuh.
Sketsa-sketsa yang ditampilkan di bawah ini dipilih dari yang terbaik di antaranya, baik dalam hal desain maupun cerita di balik U-boat itu sendiri. Kadang-kadang salah seorang awak kapal selam mempunyai kemampuan artistik yang begitu baik sehingga sketsa yang tercipta kemudian layak disebut sebagai sebuah karya seni daripada sekedar corat-coret!
Garis terakhir dari caption di bawah gambar memberikan tiga jenis informasi: WP mengindikasikan berapa kali si U-boat meninggalkan pelabuhan untuk melakukan patroli perang; S adalah jumlah total awaknya yang selamat sampai perang usai; dan K adalah jumlah awak yang terbunuh, bila kapalnya ditenggelamkan oleh musuh.
U-89 adalah kapal selam tipe VIIC dari pabrikan Flender Werft yang cukup kecil di Lübeck. Pada tanggal 19 November 1941 (saat gambar dibuat) kapal ini dipimpin oleh Korvettenkapitän Dietrich Lohmann. Gambar di atas, yang memperlihatkan Peniup Seruling Dari Hamelin sedang berdiri di atas bola dunia dengan tikus di sekelilingnya, juga nongol di menara pengawas kapal itu dan merupakan logo resminya. Di malam hari tanggal 11-12 Mei 1943, U-89 kepergok oleh sebuah pesawat pengintai Swordfish dari kapal pengangkut pesawat ‘HMS Biter’ sekitar 9,5km di depan konvoy HX237. U-89 kemudian ditenggelamkan oleh serangan bom kedalaman yang dimuntahkan oleh kapal frigat ‘Lagan’ (Lieutenant-Commander A. Ayre) dan kapal perusak ‘Broadway’ (Lieutenant-Commander E.H. Chevasse). Broadway juga sebelumnya telah berprestasi membanggakan karena berhasil menangkap utuh-utuh U-110 pimpinan Kapitänleutnant Fritz-Julius Lemp di bulan Mei 1941.
WP=5, S=0, K=48
U-118 dilepas ke lautan dalam sebuah pesta meriah tanggal 6 Desember 1941. Kurang dari 24 jam kemudian datang berita bahwa Jepang telah menyerang pangkatan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbor. Empat hari kemudian Hitler mendeklarasikan perang terhadap Amerika. U-boat-U-boat, yang sampai saat itu dilarang mendekati perairan dekat Amerika, kini diperbolehkan beroperasi lebih ke barat lagi. U-118 saat itu sedang menjalani pelatihan di Baltik dan para awaknya begitu antusias saat mendengar berita periode kesuksesan kapal selam Jerman di Atlantik Barat. Tapi kesuksesan ini sudah mulai menguap kala Korvettenkapitän Werner Czygan memimpin U-118 dalam pelayaran operasional pertamanya. Meskipun dikhususkan sebagai penebar ranjau, tapi kapal ini dipenuhi juga oleh persediaan perbekalan untuk suplai U-boat lainnya yang berukuran lebih kecil di tengah-tengah Atlantik. Saat itu situasi peperangan mulai memburuk seiring dengan berjalannya waktu, dan kebanyakan U-boat yang dikirimkan tidak mampu menenggelamkan bahkan satu pun kapal musuh! Meskipun begitu, nantinya U-118 berhasil menjalankan salah satu operasi penyebaran ranjau paling sukses dalam perang, dengan menenggelamkan empat kapal di barat Gibraltar!
WP=4, S=16, K=43
“Horridoh… teriakan para pemburu profesional!” kalimat di bawahnya menggarisbawahi bahwa seekor ‘belut’ (torpedo) bukanlah sebuah panah Indian. Meninggalkan Kiel tanggal 27 November 1941 untuk tujuan Atlantik Utara, kapal selam tipe IXC ini bergabung dengan ‘Wolfpack’ untuk menyerang konvoy HG76 yang mendapat perlindungan baru dari apa yang nantinya menjadi ancaman serius U-boat: kapal dagang bersenjata hasil konversi dengan pengawalan sebuah kapal pembawa pesawat. Meskipun U-131 berhasil menjadi kapal selam pertama yang menembak jatuh sebuah pesawat terbang (dipiloti oleh Lieutenant G. Fletcher), tapi hal ini tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi awaknya. Lima kapal perusak dipanggil untuk memburu kapal selam satu ini, dan dia ditenggelamkan di hari ke-21 keberadaannya di lautan
WP=1, S=46(?), K=1
Selama karirnya, U-134 melakukan sembilan patroli perang sehingga tercatat sebagai salah satu U-boat yang paling lama beroperasi. Tapi sepanjang itu dia hanya menengggelamkan dua atau tiga kapal saja, dengan korban pertamanya adalah kapal barang Jerman ‘Steinbeck’! Komandan pertamanya, Korvettenkapitän Rudolf Schendel, terbilang beruntung karena dia sudah pindah saat U-134 tenggelam beserta seluruh awaknya. Schendel lalu diserahi komando sebuah kapal elektro baru dari tipe XXI di Blohm und Voss (Hamburg) tanggal 21 September 1944. Kapal ini hancur dalam sebuah serangan udara saat sedang bersandar di galangan pembuatannya. Pada saat perang berakhir, Schendel menjabat sebagai komandan sebuah grup penghancur tank di daratan! Komandan kedua U-134, Kapitänleutnant Hans-Günther Brosin dari Hannover, baru berusia 26 tahun saat dia gugur bersama seluruh anakbuahnya tanggal 24 Agustus 1943 akibat serangan bom kedalaman oleh sebuah pesawat pembom Wellington dari No.179 Squadron, RAF, di sebelah selatan Cape Finisterre
WP=9, S=0, K=48
Kapitänleutnant Carl Emmermann, salah satu dari sedikit komandan kapal selam Jerman legendaris, menahkodai U-172 selama lima patroli yang panjang dan berliku sampai dengan bulan November 1943 ketika dia menyerahkan tongkat kepemimpinannya ke tangan Oberleutnant zur See Hermann Hoffmann. U-172 meninggalkan pangkalan terbesar Jerman di Pantai Biscay, Lorient, tanggal 22 November 1943 hanya untuk ditenggelamkan beberapa minggu kemudian tanggal 13 Desember. Selama karirnya, U-172 menyerang dan menenggelamkan 27 kapal sehingga membuat dia masuk ke dalam jajaran salah satu dari 3% u-boat dengan skor kemenangan paling banyak! Tentunya terdapat seniman yang berbakat di antara salah satu awaknya karena versi lebih gede dari gambar Dewa Neptunus di atas terdapat pula di menara pengawasnya
WP=6, S=46, K=13
"Der geist des Nordens im Süden" (Spirit Utara di Selatan), dan kalimat kecil di bawahnya menggambarkan bagaimana di awal-awal operasi banyak banyak kegagalan yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan mesin. Diluncurkan dan mendapat penugasan pertama di Deschimag AG Weser tak lama setelah "saudaranya" U-172 dan U-173, baru tanggal 30 Juli 1942 ketika U-174 meninggalkan Kiel untuk misi perang pertamanya ke Atlantik Utara. Ulrich Thilo adalah komandan Flotilla Sekolah Torpedo di awal perang, dan sempat bertugas di berbagai posisi "darat" sebelum dia didapuk menjadi komandan pertama U-174 periode 26 November 1941 s/d 8 Maret 1943. Komandan keduanya adalah Oberleutnant zur See Wolfgang Grandefeld, dan dia bersama keseluruh 52 orang awaknya terbunuh ketika kapal mereka dibom oleh pesawat Ventura dari Skuadron VP-125 US Navy tanggal 27 April 1943
WP=3, S=0, K=53
U-177 adalah kapal selam yang berdaya jangkau sangat luas dari tipe IXD2 dan dibuat oleh Deschimag AG Weser di Bremen. Wolfgang Hirschfeld, seorang operator radio U-boat dan penulis catatan harian perang terkenal sempat mengatakan bahwa dia lebih memilih kapal berukuran besar daripada kecil karena memberikan kenyamanan yang lebih besar pula. Tapi mungkin saat itu dia lupa bahwa kapal yang berukuran besar, otomatis misinya juga lebih lama! U-177 meninggalkan Kiel untuk pelayaran perdananya ke Atlantik Selatan tanggal 17 September 1942, dan kemudian mengarah menuju Bordeaux tanggal 22 Januari 1943. Pelayaran besar selanjutnya membawa U-177 ke lautan Hindia untuk periode selama 183 hari dimana ke-60 orang awaknya dijejalkan di dalam kapal yang berbau dan selalu goyang! Tak satupun dari mereka yang bisa berlatih secara benar, dan bahkan kebanyakan darinya tak pernah melihat langit biru sekalipun selama dalam perjalanan!
WP=3, S=10, K=51
WP=5, S=0, K=48
U-118 dilepas ke lautan dalam sebuah pesta meriah tanggal 6 Desember 1941. Kurang dari 24 jam kemudian datang berita bahwa Jepang telah menyerang pangkatan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbor. Empat hari kemudian Hitler mendeklarasikan perang terhadap Amerika. U-boat-U-boat, yang sampai saat itu dilarang mendekati perairan dekat Amerika, kini diperbolehkan beroperasi lebih ke barat lagi. U-118 saat itu sedang menjalani pelatihan di Baltik dan para awaknya begitu antusias saat mendengar berita periode kesuksesan kapal selam Jerman di Atlantik Barat. Tapi kesuksesan ini sudah mulai menguap kala Korvettenkapitän Werner Czygan memimpin U-118 dalam pelayaran operasional pertamanya. Meskipun dikhususkan sebagai penebar ranjau, tapi kapal ini dipenuhi juga oleh persediaan perbekalan untuk suplai U-boat lainnya yang berukuran lebih kecil di tengah-tengah Atlantik. Saat itu situasi peperangan mulai memburuk seiring dengan berjalannya waktu, dan kebanyakan U-boat yang dikirimkan tidak mampu menenggelamkan bahkan satu pun kapal musuh! Meskipun begitu, nantinya U-118 berhasil menjalankan salah satu operasi penyebaran ranjau paling sukses dalam perang, dengan menenggelamkan empat kapal di barat Gibraltar!
WP=4, S=16, K=43
“Horridoh… teriakan para pemburu profesional!” kalimat di bawahnya menggarisbawahi bahwa seekor ‘belut’ (torpedo) bukanlah sebuah panah Indian. Meninggalkan Kiel tanggal 27 November 1941 untuk tujuan Atlantik Utara, kapal selam tipe IXC ini bergabung dengan ‘Wolfpack’ untuk menyerang konvoy HG76 yang mendapat perlindungan baru dari apa yang nantinya menjadi ancaman serius U-boat: kapal dagang bersenjata hasil konversi dengan pengawalan sebuah kapal pembawa pesawat. Meskipun U-131 berhasil menjadi kapal selam pertama yang menembak jatuh sebuah pesawat terbang (dipiloti oleh Lieutenant G. Fletcher), tapi hal ini tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi awaknya. Lima kapal perusak dipanggil untuk memburu kapal selam satu ini, dan dia ditenggelamkan di hari ke-21 keberadaannya di lautan
WP=1, S=46(?), K=1
Selama karirnya, U-134 melakukan sembilan patroli perang sehingga tercatat sebagai salah satu U-boat yang paling lama beroperasi. Tapi sepanjang itu dia hanya menengggelamkan dua atau tiga kapal saja, dengan korban pertamanya adalah kapal barang Jerman ‘Steinbeck’! Komandan pertamanya, Korvettenkapitän Rudolf Schendel, terbilang beruntung karena dia sudah pindah saat U-134 tenggelam beserta seluruh awaknya. Schendel lalu diserahi komando sebuah kapal elektro baru dari tipe XXI di Blohm und Voss (Hamburg) tanggal 21 September 1944. Kapal ini hancur dalam sebuah serangan udara saat sedang bersandar di galangan pembuatannya. Pada saat perang berakhir, Schendel menjabat sebagai komandan sebuah grup penghancur tank di daratan! Komandan kedua U-134, Kapitänleutnant Hans-Günther Brosin dari Hannover, baru berusia 26 tahun saat dia gugur bersama seluruh anakbuahnya tanggal 24 Agustus 1943 akibat serangan bom kedalaman oleh sebuah pesawat pembom Wellington dari No.179 Squadron, RAF, di sebelah selatan Cape Finisterre
WP=9, S=0, K=48
Kapitänleutnant Carl Emmermann, salah satu dari sedikit komandan kapal selam Jerman legendaris, menahkodai U-172 selama lima patroli yang panjang dan berliku sampai dengan bulan November 1943 ketika dia menyerahkan tongkat kepemimpinannya ke tangan Oberleutnant zur See Hermann Hoffmann. U-172 meninggalkan pangkalan terbesar Jerman di Pantai Biscay, Lorient, tanggal 22 November 1943 hanya untuk ditenggelamkan beberapa minggu kemudian tanggal 13 Desember. Selama karirnya, U-172 menyerang dan menenggelamkan 27 kapal sehingga membuat dia masuk ke dalam jajaran salah satu dari 3% u-boat dengan skor kemenangan paling banyak! Tentunya terdapat seniman yang berbakat di antara salah satu awaknya karena versi lebih gede dari gambar Dewa Neptunus di atas terdapat pula di menara pengawasnya
WP=6, S=46, K=13
"Der geist des Nordens im Süden" (Spirit Utara di Selatan), dan kalimat kecil di bawahnya menggambarkan bagaimana di awal-awal operasi banyak banyak kegagalan yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan mesin. Diluncurkan dan mendapat penugasan pertama di Deschimag AG Weser tak lama setelah "saudaranya" U-172 dan U-173, baru tanggal 30 Juli 1942 ketika U-174 meninggalkan Kiel untuk misi perang pertamanya ke Atlantik Utara. Ulrich Thilo adalah komandan Flotilla Sekolah Torpedo di awal perang, dan sempat bertugas di berbagai posisi "darat" sebelum dia didapuk menjadi komandan pertama U-174 periode 26 November 1941 s/d 8 Maret 1943. Komandan keduanya adalah Oberleutnant zur See Wolfgang Grandefeld, dan dia bersama keseluruh 52 orang awaknya terbunuh ketika kapal mereka dibom oleh pesawat Ventura dari Skuadron VP-125 US Navy tanggal 27 April 1943
WP=3, S=0, K=53
U-177 adalah kapal selam yang berdaya jangkau sangat luas dari tipe IXD2 dan dibuat oleh Deschimag AG Weser di Bremen. Wolfgang Hirschfeld, seorang operator radio U-boat dan penulis catatan harian perang terkenal sempat mengatakan bahwa dia lebih memilih kapal berukuran besar daripada kecil karena memberikan kenyamanan yang lebih besar pula. Tapi mungkin saat itu dia lupa bahwa kapal yang berukuran besar, otomatis misinya juga lebih lama! U-177 meninggalkan Kiel untuk pelayaran perdananya ke Atlantik Selatan tanggal 17 September 1942, dan kemudian mengarah menuju Bordeaux tanggal 22 Januari 1943. Pelayaran besar selanjutnya membawa U-177 ke lautan Hindia untuk periode selama 183 hari dimana ke-60 orang awaknya dijejalkan di dalam kapal yang berbau dan selalu goyang! Tak satupun dari mereka yang bisa berlatih secara benar, dan bahkan kebanyakan darinya tak pernah melihat langit biru sekalipun selama dalam perjalanan!
WP=3, S=10, K=51
U-184 di bawah komando Kapitänleutnant Günther Dangschat adalah sebuah kapal selam yang misterius. Pelatihan awaknya berlangsung selama lima bulan dan kemudian dia meninggalkan Kiel tanggal 22 Oktober 1942 untuk beroperasi melawan konvoy ONS 144 di lepas pantai Newfoundland. U-184 mengirimkan laporan radio terakhir tanggal 20 November 1942 dan tak lama kemudian menghilang tak tentu rimbanya! Sejauh ini, semua evaluasi pasca-perang tidak berhasil memberikan keterangan meyakinkan tentang sebab tenggelamnya. Komando U-boat melaporkannya sebagai ‘hilang’ tanggal 22 November 1942 setelah tak ada respon keterangan lokasi dari kapal selam tersebut, dan tampaknya ke-50 orang awaknya semuanya gugur. Moto U-boat satu ini adalah “Adalah lebih baik untuk mati dalam pertempuran daripada membusuk dalam kekangan rantai.”
WP=1, S=0, K=50
WP=1, S=0, K=50
Sumber :
Buku "Wolfpacks At War: The U-Boat Experience In WWII" karya Jak Mallmann Showell
No comments:
Post a Comment