Leutnant der Reserve Erich Abraham mengenakan feldmütze M43 di kepalanya serta sebaris medali di seragamnya, dari kiri ke kanan: pita Eisernes Kreuz II. Klasse, Eisernes Kreuz I. Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen, dan Verwundetenabzeichen in Schwarz. Dia dianugerahi Ritterkreuz serta kenaikan pangkat secara anumerta setelah terbunuh dalam pertempuran tanggal 8 Desember 1943 dalam usia 22 tahun
Nama lengkap: Erich Max Robert Abraham
Lahir: 16 November 1921 di Krappitz/Krapkowice (Jerman)
Meninggal: 8 Desember 1943 di dekat Wjassowice Sslobodka (Rusia), terbunuh oleh tembakan senapan ringan musuh
Nomor keanggotaan NSDAP: -
Nomor keanggotaan SS: -
Nomor keanggotaan SS: -
Beförderungen (Promosi)
2 Januari 1942 Gefreiter
2 Januari 1942 Gefreiter
8 Desember 1943 Leutnant der Reserve
10 Februari 1944 Oberleutnant der Reserve (anumerta)
Karriere (Karir)
- 15 Maret 1941, memasuki dinas ketentaraan dengan bertugas di Infanterie-Ersatz-Bataillon 7 di Schweidnitz
- 22 Januari 1942. Dipindahkan ke 2.Kompanie/Schützen-Regiment 13/5.Panzer-Division
- 26 September 1942. Führer 2.Kompanie/Panzergrenadier-Regiment 13
- Desember 1943. Bersama dengan 6.Kompanie/Panzergrenadier-Regiment 14
Auszeichnungen (Medali/Penghargaan)
1939 Verwundetenabzeichen in SchwarzInfanterie Sturmabzeichen in Silber
1939 Eisernes Kreuz II. Klasse (5 Agustus 1943)
1939 Eisernes Kreuz I. Klasse (3 September 1943)
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (anumerta, 20 Januari 1944) sebagai Leutnant der Reserve dan Führer 2.Kompanie/I.Bataillon/Panzergrenadier-Regiment 13/5.Panzer-Division/LVI.Panzer-Korps/2.Armee/Heeresgruppe Mitte, yang diberikan atas aksi heroiknya dalam pertempuran di dekat Wjassowice, Rusia, tanggal 8 Desember 1943.
Bemerkungen (Catatan)
Pada hari rabu pagi pukul 08.00 tanggal 8 Desember 1943, pasukan Rusia membuka serangan terhadap posisi pertahanan Batalyon Pertama Panzergrenadier-Regiment 13 di Wjassowice setelah sebelumnya melakukan pembombardiran intens oleh artileri selama 4 jam. Di sisi sebelah kanan, Leutnant d.R. Abraham bertahan mati-matian dengan hanya 40 orang bersamanya selama 3,5 jam melawan serangan demi serangan Tentara Merah yang datang tak henti-hentinya. Posisi pertahanannya telah terputus dari induk pasukan Jerman lainnya, tapi dia masih bertarung dengan fanatik, memimpin anakbuahnya yang terus menyusut dalam menangkal setiap serbuan yang datang.
Pada siang harinya dia berhasil menerobos kepungan musuh dan membawa anakbuahnya yang terluka ke garis belakang pertahanan Jerman. Setelah itu dia kembali ke front pertempuran dengan berbekalkan kompi cadangan yang tersedia untuk melakukan serangan balasan. Serangan tersebut berhasil dan musuh mampu dipukul mundur, tapi kemudian sang Letnan pemberani ditemukan terbujur kaku tak bernyawa setelah pertempuran berakhir...
Atas jasa-jasanya, dia dianugerahi Ritterkreuz (20 Januari 1944) dan kenaikan pangkat satu tingkat (10 Februari 1944) secara anumerta. Medali dan sertifikat penganugerahannya diserahkan langsung oleh Stellvertretende Generalkommando VIII. Armeekorps kepada ayah mendiang di kampung halaman.
Sumber :
Buku "Ritterkreuzträger of the Wehrmacht and SS 1939-1945 vol.1" karya John Winner
No comments:
Post a Comment