Friday, June 13, 2014

Foto Berwarna Perayaan dan "Happy Time" (Saat-Saat Bahagia)

Perayaan kecil-kecilan untuk melepas kepergian Major Adolf Dickfeld (Gruppenkommandeur) dari II.Gruppe / Jagdgeschwader 11 (JG 11) untuk menempati posisi barunya sebagai "General für Führernachwuchs im Reichs-Luftfahrt-Ministerium und Reichs-Inspekteur der Flieger- Hitlerjugend" (Kepala Perekrutan Luftwaffe di Kementerian Udara dan Inspektur Reich untuk Organisasi Penerbangan Hitlerjugend). Foto ini diambil di lapangan udara Jever, Niedersachsen (Jerman), tanggal 31 Mei 1943. Orkes dangdut di belakang merupakan para pemain musik Luftwaffe yang memakai pakaian Cossack hanya untuk senang-senang. Dickfeld menjalani tugas barunya di belakang meja sampai dengan akhir-akhir perang. Dia sempat kembali ke medan tempur udara dan menerbangkan pesawat latihan Bü 181 yang dilengkapi dengan roket Panzerfaust untuk menghantam tan-tank Soviet. Nantinya Dickfeld juga mencicipi menerbangkan pesawat pemburu jet Heinkel He 162 dan diklaim berhasil menembak jatuh sebuah P-47 Thunderbolt beberapa minggu sebelum perang berakhir. "Sesuatu" yang tergantung di lehernya adalah medali bohong-bohongan yang biasa diberikan pada saat-saat perayaan seperti ini. Biasanya dia terbuat dari bahan seng atau bahkan kertas tebal


Pada bulan Agustus 1943 Oberfeldwebel Helmut Benkendorff, pilot Stuka dari 5./St.G 2 (II Gruppe) mencapai tonggak bersejarah ketika menyelesaikan feindflug (misi tempur) yang ke-500. Foto di atas, yang diambil beberapa saat sebelum kembalinya dia dari misi bersejarah tersebut, memperlihatkan sebuah kendaraan milik Staffel yang dihiasi dengan sebuah karangan bunga dan nomor 500, lengkap beserta keranjang hadiah dan buketnya. Di keranjang tersebut terpampang lambang "Elang" Gruppe


Oberfeldwebel Helmut "Mucki" Benkendorff (kanan) tak lama setelah mendarat. Dengan bunga di tangannya, dia menerima ucapan selamat dari Staffelkapitän 7./St.G. 1, Leutnant Willi Viertel, sambil berpose untuk para fotografer. Hanya beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 31 Agustus 1943, pesawat Stuka yang dipiloti Viertel tertembak jatuh oleh tembakan dari darat ketika sedang berusaha menyerang tank musuh di dekat Glukhov. Pesawatnya, Junkers Ju 87 D-3 (Werknummer 2279) terkena tembakan telak dan langsung menghunjam bumi dari ketinggian hanya 300 meter. Viertel dan gunnernya, Oberfeldwebel Heinrich Hippe, langsung tewas seketika


Leutnant Willi Viertel (kiri) dan Oberfeldwebel Helmut Benkendorff berpose dengan keranjang hadiah. Empat sayap di lengannya menandakan pangkatnya yang Oberfeldwebel. Benkendorff kemudian dipromosikan menjadi Leutnant dan pada tanggal 26 Maret 1944 dianugerahi Ritterkreuz setelah menyelesaikan lebih dari 600 feindflug. Di akhir perang dia tercatat telah menyelesaikan 666 feindflug. Angka yang bermakna!


Oberfeldwebel Helmut Benkendorff berjalan di depan pesawat yang mengantarkannya dalam mencapai prestasi yang mengesankan (500 feindflug). Pesawatnya berasal dari jenis Junkers Ju 87 D-5, yang bisa kelihatan dari senapan mesin MG 151/20 yang terpasang di sayapnya serta ketiadaan sirine pemekak telinga di penutup roda utama. Kode pesawatnya adalah A5+MN, dan huruf pesawatnya dicetak ulang dengan cat merah Staffel di sepasang penutup roda. Tampaknya pesawat ini sedang disiapkan untuk terbang kembali tak lama setelah mendarat. Di belakang Benkendorff tampak para awak darat sedang memasangkan sebuah bom ke pesawat dengan bantuan troli bom hidrolis. Pada saat foto ini diambil, II./St.G. 1 sedang aktif-aktifnya beraksi di sektor tengah Front Timur


Sumber :
Buku "Footsteps of the Hunter" karya Adolf Dickfeld
Majalah "Luftwaffe im Focus" Spezial No.1 tahun 2003
www.forum.axishistory.com

No comments: