Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) di atas sebuah Kübelwagen dalam perjalanan inspeksi ke pos-pos komando Jerman di sekitar wilayah Aachen, Nordrhein-Westfalen (Jerman), pada tanggal 9 Oktober 1944. Disini dia sedang mengunjungi 246. Volksgrenadier-Division (pimpinan Oberst Gerhard Wilck yang merangkap sebagai Kampfkommandant Aachen), yang bermarkas di sebuah bunker benteng pertahanan Westwall. Duduk di kursi belakang adalah dua orang perwira staff Model yang juga adalah Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz), dari kiri ke kanan: Leutnant der Reserve Hans Luthardt dan SS-Hauptsturmführer Heinrich Springer. Foto ini juga memperlihatkan penggunaan Zeltbahn sebagai tarnung (kamuflase) di kap mesin depan, sebuah praktek yang tidak biasa! Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Scheerer dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 16 Oktober 1944. Kota Aachen sendiri menjadi wilayah pertama negara Jerman yang jatuh ke tangan Sekutu setelah pertempuran yang berlangsung dari tanggal 2 s/d 21 Oktober 1944
Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) sedang merundingkan strategi pertempuran berdasarkan peta yang dibentangkan oleh bawahannya, 9 Oktober 1944. Paling kanan adalah Oberst Gerhard Wilck (Kommandeur 246. Volksgrenadier-Division/Kampfkommandant Aachen). Model dianggap sebagai Jenderal dengan taktik bertahan terbaik yang pernah dimiliki oleh angkatan darat Jerman, Wehrmacht!
Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Scheerer pada bulan Oktober 1944, dan memperlihatkan Oberst Gerhard Wilck (tak bertopi) yang sedang menerima laporan dari anakbuahnya yang baru saja pulang dari patroli militer di sekitar kota Aachen, Nordrhein-Westfalen. Di belakang Wilck adalah salah satu dari banyak bunker yang merupakan bagian dari Siegfriedwall, barisan benteng pertahanan di perbatasan Barat Jerman. Sang Kolonel diserahi tanggungjawab sebagai Komandan 246. Volksgrenadier-Division sekaligus Kampfkommandant Aachen
Para tawanan Jerman yang berasal dari Aachen digiring menuju tempat detensi sementara mereka dengan menyusuri rel kereta api, sementara kota Aachen sendiri terlihat di latar belakang. Foto ini diambil pada tanggal 15 Oktober 1944 oleh fotografer dari U.S. Signal Corps dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 31 Juli 1945
Tawanan Wehrmacht melintasi tank Sherman saat digiring oleh seorang prajurit Amerika keluar dari kota Aachen (Jerman) menuju lokasi detensi sementara mereka di garis belakang. Tank Sherman tersebut, bersama dengan prajurit di atasnya, sedang dalam perjalanan menuju ke kota yang sebagiannya masih diduduki oleh pihak Jerman. Foto ini diambil pada tanggal 18 Oktober 1944 oleh Harry Harris dari Associated Press dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 23 Oktober 1944
Prajurit Jerman yang ditawan dalam pertempuran di sekitar Aachen diperintahkan untuk membantu pasukan GI membawa karung-karung berisi tanah untuk ditumpuk di titik-titik pertahanan Amerika yang masih mendapat serangan artileri dari wilayah yang masih dikuasai oleh pihak Jerman. Foto ini diambil pada tanggal 19 Oktober 1944 oleh Wescott dari U.S. Signal Corps dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 21 Oktober 1944
Corporal Alfred Thess (memakai helm) yang berasal dari Elmhurst/Illinois sedang berusaha membujuk bintara Jerman dan anakbuahnya untuk menyerah kepada pasukan Amerika. Thess, yang merupakan seorang penterjemah, ikut menemani anggota medis unitnya yang diizinkan masuk garis pertahanan Jerman untuk menjemput seorang perwira Amerika yang terluka disana. Sang Kopral memanfaatkan pertemuannya dengan unit kecil Jerman yang bertugas untuk membujuk mereka ikut kembali bersama tim medis ke wilayah yang diduduki oleh pasukan Amerika. Dari setelan prajurit Jerman yang tampak dalam foto ini yang telah siap berkemas-kemas, tampaknya usaha Thess membuahkan hasil! Foto ini sendiri diambil pada tanggal 19 Oktober 1944 di dekat Crucifix Hill, sebelah timur kota Aachen (Nordrhein-Westfalen)
Pengungsi sipil Jerman yang hendak keluar dari kota Aachen berhenti sejenak untuk memperhatikan barisan panjang tentara Wehrmacht yang kalah dalam pertempuran dan kini sedang menuju lokasi kamp untuk para tawanan perang, 1 November 1944. Komandan pertahanan Aachen, Oberst Gerhard Wilck, memutuskan untuk menyerah bersama dengan seluruh anakbuahnya pada tanggal 21 Oktober 1944 walaupun dengan resiko menentang perintah dari Hitler
Para tawanan Jerman dengan muka kusut menunggu dalam grup-grup kecil untuk diberangkatkan keluar dari kota Aachen (Nordrhein-Westfalen) menuju kamp tawanan perang. Sebagian dari mereka memilih untuk duduk-duduk sebentar di trotoar yang dipenuhi oleh puing-puing bekas pertempuran. Lebih dari 2.500 orang anggota garnisun pertahanan Aachen telah terbunuh atau menyerahkan diri selama berlangsungnya pertempuran sengit yang berujung pada kejatuhan kota perbatasan tersebut ke tangan pasukan Amerika dari U.S. First Army pada tanggal 21 Oktober 1944. Aachen, yang merupakan salah satu kota strategis di barat Jerman, tercatat sebagai kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Sekutu
Dua orang prajurit Amerika menggiring tawanan Jerman mereka - yang merupakan awak senapan mesin - ke tempat detensi sementara sebelum dikirim ke kamp tawanan perang. Foto ini diambil di kota Aachen (Nordrhein-Westfalen) pada tanggal 26 Oktober 1944 oleh Peter J. Carroll yang merupakan fotografer dari Associated Press dan dipublikasikan keesokan harinya pada tanggal 27 Oktober 1944. Kota di perbatasan yang merupakan wilayah spa terkenal tersebut kini telah menjadi puing-puing akibat pertempuran yang berlangsung dari tanggal 2 s/d 21 Oktober 1944
Mayat tentara Jerman tergeletak di jalanan kota Stolberg (Aachen/Rhineland), sementara berdiri di dekatnya Staff Sergeant William E. Beckett yang berasal dari Tarpon Springs, Florida. Foto ini diambil oleh E.E. Shelton dari U.S. Army Signal Corps pada tanggal 19 November 1944 dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 21 November 1944. Meskipun pertempuran memperebutkan distrik Aachen secara resmi telah berakhir dari tanggal 21 Oktober 1944, tapi tampaknya masih ada beberapa perlawanan sporadis yang masih harus dihadapi oleh pihak Amerika
Oberst Gerhard Wilck (Kampfkommandant Aachen) setelah menyerah pada pasukan Amerika pada tanggal 21 Oktober 1944. Sebelumnya dia diserahi tanggungjawab untuk menjadi Komandan 246. Volksgrenadier-Division sekaligus Komandan Garnisun Wehrmacht di kota Aachen yang terletak di wilayah utara Jerman. Dia diberi perintah tegas untuk mempertahankan kota tersebut sampai mati, karena tak hanya Aachen adalah wilayah asli Jerman pertama yang terancam oleh musuh, tapi juga karena kota tersebut mempunyai nilai sejarah sebagai ibukota "Reich Pertama" yang didirikan oleh Charlemagne (747-814 Masehi), seperti yang dikatakan oleh seorang perwira Jerman, "Kini kita tak lagi menjadi tentara penjajah Nazi, melainkan tentara Jerman yang sedang mempertahankan tanah airnya." Pertempuran berkobar dari tanggal 2 Oktober 1944, dimana pasukan Wehrmacht dengan gigih mempertahankan setiap jengkal pertahanan mereka sambil berupaya menimbulkan korban sebanyak mungkin pada pihak penyerbu. Tentara Amerika baru bisa mencapai wilayah kota pada tanggal 13 Oktober, dan pertempuran terus berlanjut dari satu bangunan ke bangunan yang lain, dengan masing-masingnya dipertahankan dengan keras kepala oleh 5.000 orang tentara Jerman yang tersisa. Pasukan penyerbu dipaksa untuk secara terus menerus menambah kekuatannya demi untuk menggantikan korban yang terus berjatuhan. Tentara yang bertahan sendiri menderita korban besar, dan baru menyerah pada tanggal 21 Oktober saat persediaan amunisi dan perbekalan sudah hampir habis. Dengan berlinang air mata, Oberst Gerhard Wilck dan sisa-sisa pasukannya menyerahkan diri pada pasukan Amerika dari 26th Infantry Regiment. Ketakutan bahwa keluarganya di Jerman akan menjadi sasaran kemarahan Hitler membuat sang Kolonel menangis tersedu-sedu saat menandatangani surat penyerahan tanpa syarat. Pertempuran Aachen sendiri membuat tentara Amerika kehilangan 7.000 orang prajuritnya yang menjadi korban (dengan 2.000 orang diantaranya terbunuh), sementara pihak Jerman kehilangan 5.000 orang ditambah jumlah yang sama yang menjadi tawanan perang
---------------------------------------------------------------------------------
RITTERKREUZTRÄGER
Oberfeldwebel Jakob Most (5 Maret 1917 - 23 Mei 2001) adalah seorang prajurit veteran yang ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Prancis (1940) bersama dengan 29. Infanterie-Division, sebelum dipindahkan ke 9. Panzer-Division dan bertempur di Front Barat serta Timur. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Oktober 1944 sebagai Feldwebel dan Zugführer di 2.Kompanie / Panzer-Aufklärungs-Abteilung 9 / 9.Panzer-Division / LXXXI.Armeekorps / 7.Armee / Heeresgruppe B. Aksi heroiknya dalam Pertempuran Aachen membuatnya diganjar medali prestisius tersebut: dalam pergulatan sengit di sekitar wilayah Stolberg tanggal 21 September 1944, dua orang perwira kompi ke-2 dari Panzer-Aufklärungs-Abteilung 9 terluka sehingga Most yang kebagian mengambil alih pimpinan. Dengan didahului oleh tembakan artileri gencar, tentara Amerika menyerbu menggunakan gabungan pasukan infanteri dan lapis baja. Tak lama kemudian, pertahanan kompi ke-1 berhasil ditembus. Most, yang tak punya alat komunikasi dengan batalyonnya setelah terkena bombardir musuh, menyadari betapa pentingnya upaya mempertahankan wilayah Donnerberg demi keberlangsungan nyawa pasukan Jerman. Dengan berani dia menarik sebagian besar anakbuahnya yang bertahan di sayap kiri, untuk kemudian dipindahkan ke sayap kanan yang telah diterobos pasukan Amerika. Dengan memimpin langsung dari depan, Oberfeldwebel Most memperlihatkan keberanian yang mengagumkan, setelah secara sendirian menghancurkan dua buah tank Sherman dalam pertempuran jarak dekat menggunakan senjata genggam-tangan! Terbangkitkan semangatnya oleh keberanian komandan baru mereka, para prajurit 2. Kompanie bertempur habis-habisan dan berhasil "membersihkan" kekuatan musuh yang menerobos masuk. Wilayah Donnerberg akhirnya kembali berada di tangan pasukan Jerman. Selama dua hari selanjutnya, tentara Amerika melakukan serangan tanpa henti demi merebut dataran tinggi tersebut dari pihak Jerman, tapi semua usaha mereka menemui kegagalan di hadapan Most dan anakbuahnya. Ketika akhirnya dia ditarik keluar dari medan tempur, bisa dibilang bahwa Most sama sekali tidak tersentuh oleh luka! Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Deutsche Schutzwall-Ehrenzeichen (25 Juli 1940); Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Agustus 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (30 Januari 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (17 Maret 1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Agustus 1944); Nahkampfspange in Bronze (8 Oktober 1944); serta dua buah Panzervernichtungsabzeichen in Silber (22 Oktober 1944)
Sumber :
Foto koleksi pribadi InfanterieSammler
www.tracesofwar.com
www.wehrmacht-awards.com
No comments:
Post a Comment