198. Infanterie-Division dibentuk pada bulan Desember 1939 dari pasukan cadangan Protektorat Böhmen-Mähren. Divisi ini kemudian direorganisasi ulang pada bulan Juni 1944, dan dimasukkan menjadi bagian dari 26. Welle (kloter) Schatten-Division Böhmen. Pada bulan Januari 1945, 198ID - bekerjasama dengan Panzer-Brigade 106 Feldherrnhalle - ikut ambil bagian dalam Operasi “Sonnenwende” (titikbalik matahari), sebuah serangan gagal terhadap wilayah Strasbourg yang dilancarkan dari Kantung Colmar. Sebagian dari 198ID kemudian mampu meloloskan diri dari kota Colmar yang terkepung dengan menyeberangi sungai Rhine, hanya untuk menyerahkan diri pada pasukan Amerika Serikat di Weilheim pada bulan April 1945
------------------------------------------------------------------------
Generalleutnant Otto Roettig (Kommandeur 198. Infanterie-Division) berdiskusi dengan Oberst Paul Schultz (kanan, Kommandeur Infanterie-Regiment 308 / 198.Infanterie-Division) mengenai cara terbaik dalam melintasi sungai Dniester di Ukraina. Foto diambil selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet) di musim panas tahun 1941
Generalleutnant Otto Roettig (menghadap kamera, Kommandeur 198. Infanterie-Division) sedang berdiskusi dengan salah seorang perwira staffnya yang bernama Hermann (IVa Divisionsintendant 198. Infanterie-Division) di pos komando sementara, dalam gerak maju di Rusia di musim panas tahun 1941. Selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet), para prajurit dari 198. Infanterie-Division menghabiskan waktu selama berminggu-minggu dalam mengarungi stepa (padang rumput) yang seakan tak ada habisnya
------------------------------------------------------------------------
Generalleutnant Otto Roettig (Kommandeur 198. Infanterie-Division) berdiskusi dengan Oberst Paul Schultz (kanan, Kommandeur Infanterie-Regiment 308 / 198.Infanterie-Division) mengenai cara terbaik dalam melintasi sungai Dniester di Ukraina. Foto diambil selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet) di musim panas tahun 1941
Generalleutnant Otto Roettig (menghadap kamera, Kommandeur 198. Infanterie-Division) sedang berdiskusi dengan salah seorang perwira staffnya yang bernama Hermann (IVa Divisionsintendant 198. Infanterie-Division) di pos komando sementara, dalam gerak maju di Rusia di musim panas tahun 1941. Selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet), para prajurit dari 198. Infanterie-Division menghabiskan waktu selama berminggu-minggu dalam mengarungi stepa (padang rumput) yang seakan tak ada habisnya
Generalfeldmarschall
Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd) dalam kunjungan
ke markas Grenadier-Regiment 305 / 198. Infanterie-Division yang
berlokasi di Krementschuk/Dniepr, bulan Oktober 1943. Berdiskusi dekat
kamera, dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans-Joachim von Horn
(Kommandeur 198. Infanterie-Division), Manstein, Oberstleutnant Josef
Graßmann (Kommandeur Grenadier-Regiment 305), dan Generalleutnant
Theodor Busse (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Süd). Paling kiri
terlihat seorang Leutnant Luftwaffe berwajah cemong yang sedang melihat
ke kejauhan. Kemungkinan dia adalah pilot pribadi Marsekal Manstein yang
bertugas mengantarkannya ke seantero wilayah operasional Heeresgruppe
Süd. Sementara itu, perwira Heer yang membawa serta teropong di latar
belakang adalah Leutnant der Reserve Robert Salzer, Ordonnanzoffizier
Grenadier-Regiment 305 yang nantinya dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold
pada tanggal 12 September 1944. Pada saat foto ini diambil, pasukan
Jerman di selatan Rusia sedang dalam kondisi berantakan setelah
kegagalan Unternehmen Zitadelle / Pertempuran Kursk, yang diikuti oleh
serangan balik Tentara Merah yang masif. 198. Infanterie-Division
sendiri berada di bawah komando XI.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe
Süd. Pada akhir musim semi tahun 1944, divisi yang dibentuk di Praha
(Cekoslowakia) pada tahun 1939 ini ditarik mundur dari Front Timur
karena telah sekarat akibat pertempuran non-stop, dan anggota-anggotanya
yang masih tersisa kemudian direorganisasi ulang di Prancis pada bulan
Juni 1944 dengan nama baru: Infanterie-Division Böhmen
Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd) dalam kunjungan ke markas Grenadier-Regiment 305 / 198. Infanterie-Division yang berlokasi di Krementschuk/Dniepr, bulan Oktober 1943. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Josef Graßmann (Kommandeur Grenadier-Regiment 305), Generalleutnant Theodor Busse (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Süd), Generalleutnant Hans-Joachim von Horn (Kommandeur 198. Infanterie-Division), dan Manstein
Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd) dalam kunjungan ke markas Grenadier-Regiment 305 / 198. Infanterie-Division yang berlokasi di Krementschuk/Dniepr, bulan Oktober 1943. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Josef Graßmann (Kommandeur Grenadier-Regiment 305), Generalleutnant Theodor Busse (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Süd), Generalleutnant Hans-Joachim von Horn (Kommandeur 198. Infanterie-Division), dan Manstein
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberfeldwebel Christian Braun (Zugführer di 8.Kompanie (MG) / II.Bataillon / Grenadier-Regiment 308 / 198.Infanterie-Division) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juli 1944. Braun nantinya mendapatkan pula Eichenlaub #677 tanggal 9 Desember 1944 dengan pangkat, posisi dan unit yang sama
------------------------------------------------------------------------
DIVISIONSKOMMANDEUR (KOMANDAN DIVISI)
KURT OPPENLÄNDER (1 AGUSTUS 1944 - 5 AGUSTUS 1944)
Generalleutnant Kurt Oppenländer (11 Februari 1892 - 17 Maret 1947). Dia digadang-gadang sebagai salah satu komandan lapangan terbaik yang dimiliki oleh Jerman dalam Perang Dunia II. Di tahun 1942 dia telah mendapatkan medali Ritterkreuz, Deutsches Kreuz in Gold serta Anerkennungsurkunde sebagai bukti kepiawaiannya dalam memimpin pasukan serta keberaniannya dalam menghadapi musuh. Kalau saja dia meneruskan karir militernya yang gemilang sebagai komandan di front pertempuran, bisa jadi dia akan mendapatkan lebih banyak lagi medali dan penghargaan. Tapi semua itu tidak terjadi, dan dia harus menghabiskan sisa perang sebagai perwira garis belakang yang "tidak bonafid". Satu-satunya alasannya adalah ini: kebiasaan MABOK. Pada bulan Oktober 1942 atasannya, General der Artillerie Walther von Seydlitz-Kurzbach, mencopotnya dari jabatannya sebagai Komandan 305. Infanterie-Division karena menemukannya sedang mabok berat saat melakukan inspeksi mendadak ke markas divisi tersebut di Stalingrad! Karena Oppenländer adalah seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) - yang otomatis membuatnya berstatus sebagai pahlawan perang - maka dia tidak diajukan ke mahkamah militer melainkan hanya dipulangkan ke kampung halamannya untuk mendapat evaluasi akan tindakannya yang tak patut tersebut. Diketahui bahwa luka yang didapatnya di masa Perang Dunia Pertama membuat Oppenländer menderita ketergantungan pada obat bius dan alkohol. Setelah menjalani rehabilitasi di Reservelazarett Freiburg, dia mendapat kepercayaan untuk menjadi Komandan 198. Infanterie-Division pada bulan Juni 1944... hanya untuk dipecat dua bulan kemudian dengan alasan yang sama! Oppenländer kemudian dikirim kembali ke Reservelazarett, dan pada bulan November 1944 dia membuat onar di sebuah acara rumah sakit saat melecehkan istri-istri prajurit yang berkunjung, dalam kondisi mabuk berat. Kali ini kelakuannya sudah tidak bisa ditolerir lagi, karena sang jenderal dianggap sudah melakukan "Wehrkraftzersetzung" alias tindakan yang merugikan kepentingan militer Jerman di masa perang. Atas perintah langsung dari Kepala Oberkommando der Wehrmacht Wilhelm Keitel, Oppenländer dihukum kurungan di rumahnya sambil menunggu keputusan pemecatannya dari Angkatan Bersenjata secara tidak hormat. Perang Dunia II keburu berakhir sebelum keputusan tersebut dikeluarkan, sementara Kurt Oppenländer sendiri kemudian ditangkap oleh pasukan Amerika pada tahun 1945 dan tutup usia dua tahun kemudian dalam status masih sebagai tawanan perang. Sebuah sumber menyebutkan bahwa dia meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh kebiasaannya minum alkohol...
KONRAD BARDE (18 JANUARI 1945 - 4 MEI 1945)
Generalmajor Konrad Barde (13 November 1897 - 4 Mei 1945) lahir dengan nama Konrad Badziura di Alt-Rosenberg. Pada tahun 1916 dia bergabung sebagai sukarelawan perang di Feld-Artillerie-Regiment 602. Seusai Perang Dunia Pertama Barde tetap aktif di Reichswehr dan kemudian berpindah ke unit Polizei tahun 1920. Setelah aktivasi Wehrmacht di tahun 1935, Barde balik lagi menjadi komandan batalyon di Artillerie-Regiment 44. Bersama unitnya tersebut Barde ikut serta dalam penyerbuan ke Polandia dan Prancis. Saat kampanye di Rusia tahun 1941 Barde sudah pindah unit lagi ke Artillerie-Regiment 104. Atas jasa-jasanya dalam pertempuran "Penggiling Tulang" di Rzhev, Barde dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 Januari 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 104 / 102.Infanterie-Division / XXXIX.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte. Setelah sempat menjadi Führerreserve dan instruktur sekolah perang, sang perwira artileri berpengalaman dipanggil lagi dalam tugas aktif di front sebagai komandan 338. Infanterie-Division (29 Desember 1944 - 18 Januari 1945) dan 198. Infanterie-Division (18 Januari 1945 - 4 Mei 1945). Tiga hari sebelum perang berakhir sang jenderal fanatik bunuh diri bulan Mei 1945 di Traunstein. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (Sudetenland Medal); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (26 Desember 1941)
Generalmajor Konrad Barde (13 November 1897 - 4 Mei 1945) lahir dengan nama Konrad Badziura di Alt-Rosenberg. Pada tahun 1916 dia bergabung sebagai sukarelawan perang di Feld-Artillerie-Regiment 602. Seusai Perang Dunia Pertama Barde tetap aktif di Reichswehr dan kemudian berpindah ke unit Polizei tahun 1920. Setelah aktivasi Wehrmacht di tahun 1935, Barde balik lagi menjadi komandan batalyon di Artillerie-Regiment 44. Bersama unitnya tersebut Barde ikut serta dalam penyerbuan ke Polandia dan Prancis. Saat kampanye di Rusia tahun 1941 Barde sudah pindah unit lagi ke Artillerie-Regiment 104. Atas jasa-jasanya dalam pertempuran "Penggiling Tulang" di Rzhev, Barde dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 Januari 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 104 / 102.Infanterie-Division / XXXIX.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte. Setelah sempat menjadi Führerreserve dan instruktur sekolah perang, sang perwira artileri berpengalaman dipanggil lagi dalam tugas aktif di front sebagai komandan 338. Infanterie-Division (29 Desember 1944 - 18 Januari 1945) dan 198. Infanterie-Division (18 Januari 1945 - 4 Mei 1945). Tiga hari sebelum perang berakhir sang jenderal fanatik bunuh diri bulan Mei 1945 di Traunstein. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (Sudetenland Medal); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (26 Desember 1941)
------------------------------------------------------------------------
DKiGTRÄGER (PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD)
Rittmeister
Rudolf "Rudi" Hepp dalam sebuah upacara militer yang diselenggarakan
tanggal 20 April 1936 (kemungkinan untuk menyambut ulangtahun Adolf
Hitler yang ke-47). Dia adalah Schwadrons-Chef dari 4.Schwadron /
I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 periode 1935-1936 sebelum
digantikan oleh Rittmeister Albrecht Freiherr von Wechmar pada tanggal 6
Oktober 1936, dan dilanjutkan oleh Rittmeister Hans Jakob di akhir
tahun 1937. Hepp nantinya akan meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 11
Desember 1941 sebagai Rittmeister der Reserve di I.Bataillon /
Infanterie-Regiment 326 / 198.Infanterie-Division, serta
Ehrenblattspange des Heeres tanggal 15 September 1944 sebagai Oberst dan
Kommandeur Grenadier-Regiment 725 / 715.Infanterie-Division
Sumber :
Buku "Zwischen Kattegat und Kaukasus: Weg und Kämpfe der 198. Infanterie-Division 1939-1945" karya Gerhard Graser
www.axishistory.comwww.forum.axishistory.com
www.kavallerie-regiment18.de
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
No comments:
Post a Comment