"Sonnenrad rune" (Roda Matahari) adalah simbol kuno Jermanik Jerman
untuk menggambarkan matahari yang dipakai sebagai lambang Divisi Wiking.
Ini harus dibedakan dengan Hakenkreuz,
alias Swastika, yang juga merupakan simbol kuno yang menggambarkan
keberuntungan serta kesejahteraan. Kata "Wiking" (Viking) sendiri, tentu
saja, diambil dari nama suku bangsa pemberani yang berdiam di Eropa
Utara (Skandinavia) yang menjarah Eropa Barat pada abad pertengahan. Ini
sebagai penghargaan terhadap para anggota divisi yang banyak diambil
dari sukarelawan Nordik yang berdiam di Norwegia, Swedia, Finlandia,
serta Denmark
---------------------------------------------------------------------------------
SS-DIVISION "GERMANIA" (motorisiert)
November 1940 - Januari 1941
Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Harry Polewacz (Kommandeur III.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland"), SS-Standartenführer Gottfried Klingemann (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment "Nordland"), dan SS-Sturmbannführer Fortenbacher (Kommandeur II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland"). Foto diambil kemungkinan besar pada musim gugur tahun 1940, saat masa pelatihan awal anggota resimen yang baru dibentuk tersebut. Anggota-anggotanya sebagian besar diambil dari para sukarelawan Skandinavia (Denmark, Norwegia, Swedia), sementara resimen "saudaranya", Westland, beranggotakan sukarelawan dari Belanda dan Flemish. Dua resimen ini berada di bawah komando SS-Division "Wiking" (motorisiert) pimpinan SS-Brigadeführer Felix Steiner. Perhatikan bahwa dalam foto ini sang Regimentskommandeur Klingemann mengenakan seragam dari jenis Litewka (tanpa saku dada) yang langka!
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
SS-DIVISION "GERMANIA" (motorisiert)
November 1940 - Januari 1941
Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Harry Polewacz (Kommandeur III.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland"), SS-Standartenführer Gottfried Klingemann (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment "Nordland"), dan SS-Sturmbannführer Fortenbacher (Kommandeur II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland"). Foto diambil kemungkinan besar pada musim gugur tahun 1940, saat masa pelatihan awal anggota resimen yang baru dibentuk tersebut. Anggota-anggotanya sebagian besar diambil dari para sukarelawan Skandinavia (Denmark, Norwegia, Swedia), sementara resimen "saudaranya", Westland, beranggotakan sukarelawan dari Belanda dan Flemish. Dua resimen ini berada di bawah komando SS-Division "Wiking" (motorisiert) pimpinan SS-Brigadeführer Felix Steiner. Perhatikan bahwa dalam foto ini sang Regimentskommandeur Klingemann mengenakan seragam dari jenis Litewka (tanpa saku dada) yang langka!
---------------------------------------------------------------------------------
SS-DIVISION "WIKING" (motorisiert)
Januari 1941 - 9 November 1942
Januari 1941 - 9 November 1942
Acara
perekrutan sukarelawan untuk SS-Regiment "Nordland" yang
diselenggarakan di Hippodromen Vinderen, Oslo (Norwegia), tanggal 30
Januari
1941. Foto atas, duduk dari kiri ke kanan:Vidkun Abraham Lauritz Jonssøn
Quisling (Ketua Partai Nasjonal Samling Norwegia); Reichsführer-SS
Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); Gauleiter Josef
Antonius Heinrich Terboven (Reichskommissar fur die besetzten
Norwegischen Gebiete); Generaloberst Paul Nikolaus von Falkenhorst
(Oberbefehlshaber der Armee Norwegen), SS-Gruppenführer Wilhelm Rediess
(HSSPF/Führer SS-Oberabschnitt "Nord"); dan General der Flieger Karl
Kitzinger (Kommandierender General Luftgau Norwegen). Terboven nantinya
naik ke podium untuk ngahuntu sampai bucat (foto bawah)
Kunjungan Vidkun Quisling (pemimpin pemerintahan boneka Norwegia bentukan Jerman) ke Truppenübungsplatz Heuberg, Baden-Württemberg (Jerman), untuk melihat dari dekat pelatihan 294 orang sukarelawan Waffen-SS asal negaranya yang tergabung dalam SS-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert), tanggal 3 Juni 1941. Ini adalah kunjungan keduanya, setelah kunjungan pertama pada tanggal 22 Mei sebelumnya. Dalam foto yang diambil di lapangan udara ini, Quisling (memakai pakaian hitam) tampak sedang berbincang-bincang dengan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), sementara di sebelah kiri Quisling adalah Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Polizei). Berjalan kedua dari kiri adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Kurt Kaul (Führer SS-Oberabschnitt "Südwest"), sementara kedua dari kanan adalah SS-Brigadeführer Paul Wegener (Gebietskommissar Reichskommissariat Norwegen)
Foto ini diambil pada tanggal 1 Juli 1941 di dekat Lemberg, Ukraina, 10 hari setelah dimulainya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet). Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Hilmar Wäckerle (Kommandeur SS-Regiment "Westland"), SS-Hauptsturmführer Otto Paetsch (Ic Dritter Generalstabsoffizier SS-Division "Wiking"), SS-Hauptsturmführer Christian Frederik von Schalburg (O1 Assistent Adjutant SS-Division "Wiking"), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), dan SS-Hauptsturmführer Dietrich Ziemssen (Adjutant SS-Regiment "Westland"). Orang-orang bermuka cemong ini semuanya berasal dari Divisi "Wiking" pimpinan Steiner
Jenazah SS-Standartenführer Hilmar Wäckerle (Kommandeur SS-Regiment "Westland" / SS-Division "Wiking") dibaringkan di atas usungan, menunggu untuk dievakuasi ke garis belakang. Dia terbunuh pada tanggal 2 Juli 1941, di hari kedua resimennya berpartisipasi dalam Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman ke Uni Soviet)! Sang Regimentskommandeur terbunuh ketika sedang membuka cupola tank T-34 - yang berhasil dilumpuhkan oleh anakbuahnya - untuk diinspeksi, tanpa menyadari bahwa masih ada awak tank yang masih hidup di dalamnya, yang kemudian menembaknya. Semasa hidupnya, Wäckerle sendiri terkenal sebagai seorang komandan yang luar biasa berani dan cenderung gegabah akan keselamatan dirinya, sebuah reputasi yang telah dia dapat dari masa Perang Dunia Pertama. Di tahun 1933 dia ditunjuk sebagai Komandan pertama Kamp Konsentrasi Dachau, hanya untuk diberhentikan oleh Himmler tak lama kemudian karena dianggap bertindak terlalu kejam terhadap orang-orang yang ditawan disana. Setelah dikembalikan kepada fungsi "alaminya" sebagai seorang komandan tempur, barulah Wäckerle menunjukkan potensi yang sebenarnya. Dalam berbagai pertempuran yang dilakoninya di kancah Perang Dunia II, unit Wäckerle selalu menderita korban lebih besar dari unit lainnya, tapi yang selalu pula menyelesaikan misi mereka dengan kemenangan. Puncaknya adalah dalam Pertempuran Grebbeberg, dimana Wäckerle dan anakbuahnya berhasil menguasai posisi pertahanan kuat Belanda, tapi dengan akibat dia terkena tembakan di punggung dan lengannya! Prestasinya tersebut diganjar dengan dua medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse sekaligus - yang biasanya diberikan secara berurutan - yang menunjukkan betapa luarbiasa apa yang telah dilakukannya! Bila saja dia tidak terbunuh di minggu-minggu pertama penyerbuan ke Rusia, tak ada yang meragukan bahwa dia akan menjadi salah satu komandan terpenting Waffen-SS dalam Perang Dunia II...
Kunjungan Vidkun Quisling (pemimpin pemerintahan boneka Norwegia bentukan Jerman) ke Truppenübungsplatz Heuberg, Baden-Württemberg (Jerman), untuk melihat dari dekat pelatihan 294 orang sukarelawan Waffen-SS asal negaranya yang tergabung dalam SS-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert), tanggal 3 Juni 1941. Ini adalah kunjungan keduanya, setelah kunjungan pertama pada tanggal 22 Mei sebelumnya. Dalam foto yang diambil di lapangan udara ini, Quisling (memakai pakaian hitam) tampak sedang berbincang-bincang dengan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), sementara di sebelah kiri Quisling adalah Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Polizei). Berjalan kedua dari kiri adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Kurt Kaul (Führer SS-Oberabschnitt "Südwest"), sementara kedua dari kanan adalah SS-Brigadeführer Paul Wegener (Gebietskommissar Reichskommissariat Norwegen)
Foto ini diambil pada tanggal 1 Juli 1941 di dekat Lemberg, Ukraina, 10 hari setelah dimulainya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet). Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Hilmar Wäckerle (Kommandeur SS-Regiment "Westland"), SS-Hauptsturmführer Otto Paetsch (Ic Dritter Generalstabsoffizier SS-Division "Wiking"), SS-Hauptsturmführer Christian Frederik von Schalburg (O1 Assistent Adjutant SS-Division "Wiking"), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), dan SS-Hauptsturmführer Dietrich Ziemssen (Adjutant SS-Regiment "Westland"). Orang-orang bermuka cemong ini semuanya berasal dari Divisi "Wiking" pimpinan Steiner
Jenazah SS-Standartenführer Hilmar Wäckerle (Kommandeur SS-Regiment "Westland" / SS-Division "Wiking") dibaringkan di atas usungan, menunggu untuk dievakuasi ke garis belakang. Dia terbunuh pada tanggal 2 Juli 1941, di hari kedua resimennya berpartisipasi dalam Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman ke Uni Soviet)! Sang Regimentskommandeur terbunuh ketika sedang membuka cupola tank T-34 - yang berhasil dilumpuhkan oleh anakbuahnya - untuk diinspeksi, tanpa menyadari bahwa masih ada awak tank yang masih hidup di dalamnya, yang kemudian menembaknya. Semasa hidupnya, Wäckerle sendiri terkenal sebagai seorang komandan yang luar biasa berani dan cenderung gegabah akan keselamatan dirinya, sebuah reputasi yang telah dia dapat dari masa Perang Dunia Pertama. Di tahun 1933 dia ditunjuk sebagai Komandan pertama Kamp Konsentrasi Dachau, hanya untuk diberhentikan oleh Himmler tak lama kemudian karena dianggap bertindak terlalu kejam terhadap orang-orang yang ditawan disana. Setelah dikembalikan kepada fungsi "alaminya" sebagai seorang komandan tempur, barulah Wäckerle menunjukkan potensi yang sebenarnya. Dalam berbagai pertempuran yang dilakoninya di kancah Perang Dunia II, unit Wäckerle selalu menderita korban lebih besar dari unit lainnya, tapi yang selalu pula menyelesaikan misi mereka dengan kemenangan. Puncaknya adalah dalam Pertempuran Grebbeberg, dimana Wäckerle dan anakbuahnya berhasil menguasai posisi pertahanan kuat Belanda, tapi dengan akibat dia terkena tembakan di punggung dan lengannya! Prestasinya tersebut diganjar dengan dua medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse sekaligus - yang biasanya diberikan secara berurutan - yang menunjukkan betapa luarbiasa apa yang telah dilakukannya! Bila saja dia tidak terbunuh di minggu-minggu pertama penyerbuan ke Rusia, tak ada yang meragukan bahwa dia akan menjadi salah satu komandan terpenting Waffen-SS dalam Perang Dunia II...
Tiga orang anggota Fernsprechkompanie "Wiking" di Satanov (Uni Soviet), bulan Juli 1941. Dari kiri ke kanan: Günther Schnick (Zugführer), Reinhard Wörner (Kompaniechef) dan Herbert Schmeißer (Zugführer). Schnick nantinya terbunuh oleh tembakan sniper tepat di kepala di Berlin bulan April 1945 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Kommandeur Stab / SS-Nachrichten-Abteilung 11 "Nordland"; Wörner menjadi O1 (Ordonnanzoffizier) Stab / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" dan Ia Erster Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) 23.SS-Freiwilligen Panzergrenadier Division "Niederlande"; sementara Schmeißer menjadi Kommandeur SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 "Wiking"
SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer (kanan) dari SS-Nachrichten-Abteilung 5 / SS-Division "Wiking" (motorisiert) dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse dari tangan komandan batalyonnya, SS-Sturmbannführer Ernst Kemper, bulan Juli 1941. Schmeißer- dan kemungkinan juga Kemper - tidak mengenakan kragenspiegel di kerahnya karena menjaga dari incaran para sniper Rusia yang favorit menjadikan perwira Wehrmacht sebagai target mereka!
Agustus 1941: pengenalan peta para perwira SS-Division "Wiking" (motorisiert) bersama dengan komandan divisi, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (kiri). Orang yang memegang peta adalah SS-Hauptsturmführer Christian Frederik von Schalburg, Asisten Operasi Divisi asal Denmark, sementara kedua dari kanan adalah SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer dari SS-Nachrichten-Abteilung 5 / SS-Division "Wiking"
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") ngobrol bersama dengan koleganya sambil memakai jaket panjang berwarna cerah, bulan September 1941. Di latar depan adalah perwira tinggi dari Finlandia, Letnan-Jenderal Harald Öhquist (perwakilan Panglima Angkatan bersenjata Finlandia di Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman), yang sedang melakukan kunjungan ke markas Wiking demi bertemu dengan para sukarelawan asal Finlandia yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Kedua dari kiri adalah SS-Standartenführer Herbert Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking")
Dari kiri ke kanan: Vidkun Quisling (pemimpin pemerintahan boneka Norwegia bentukan Jerman), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (Höhere SS und Polizeiführer "Nord"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), dan SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"). Hampir tidak terlihat di belakang Quisling adalah Sverre Parelius Riisnæs (Menteri Kehakiman Norwegia). Foto ini diambil pada bulan Mei 1942 di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet). Quisling sengaja datang jauh-jauh dari Norwegia untuk melihat dari dekat kondisi para sukarelawan SS asal negaranya yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert)
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini memperlihatkan saat Qusling - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - yang sedang melakukan inspeksi dan berbincang-bincang dengan salah seorang prajurit sukarelawan. Di belakangnya adalah Sverre Parelius Riisnæs (Justizminister Norwegen) yang ikut menemaninya dalam kunjungan tersebut
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini memperlihatkan saat Qusling - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - melakukan inspeksi dan berpidato di hadapan para Freiwilligen (prajurit sukarelawan). Mengiringinya adalah SS-Sturmbannführer Harry Polewacz (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland"), sementara yang memakai pakaian hitam-hitam sama seperti Quisling adalah Sverre Parelius Riisnæs (Justizminister Norwegen) yang ikut menemaninya dalam kunjungan tersebut
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini memperlihatkan saat Qusling - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - berjalan bersama dengan SS-Sturmbannführer Harry Polewacz (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland"). Baris kedua dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (Höhere SS und Polizeiführer "Nord") dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Baris ketiga dari kiri ke kanan: Sverre Parelius Riisnæs (Justizminister Norwegen) dan SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking")
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini memperlihatkan saat Qusling (kiri) - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - mencoba untuk menaiki sebuah halftrack milik pos komando Resimen Nordland, bersama dengan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (membelakangi kamera, Höhere SS und Polizeiführer "Nord") dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Halftrack dalam foto ini mempunyai nama resmi 'leichter Gasspürerkraftwagen (Sd. Kfz. 10/1) mit Fahrgestell des le. Zgkw. 1t', dan merupakan sebuah kendaraan transport roda-rantai yang pada awalnya dibuat khusus untuk mengangkut para anggota unit pendeteksi gas beracun. Berhubung dalam Perang Dunia II tidak ada serangan gas masif seperti halnya dalam Perang Dunia I, maka kendaraan ini dialihfungsikan menjadi kendaraan penarik Nebelwerfer (peluncur roket)
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia yang terletak di dekat Leningrad (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam Freiwilligen-Legion Norwegen / SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini diambil di markas Kampfgruppe Jeckeln, di hari penganugerahan medali untuk para anggota mereka yang berprestasi dalam pertempuran di sekitar wilayah Leningrad. Tampak Qusling - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - menyalami SS-Untersturmführer Braset, yang baru saja dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse. Seharusnya Quisling lah yang menyerahkan medali tersebut, hanya saja dia datang terlambat sehingga tugasnya digantikan oleh SS-Obergruppenführer und General der Polizei Friedrich Jeckeln, Komandan Kampfgruppe Jeckeln. Identifikasinya secara keseluruhan adalah, dari kiri ke kanan: Sverre Parelius Riisnæs (memakai seragam hitam, Justizminister Norwegen), SS-Sturmbannführer Arthur Qvist/Quist (Kommandeur Freiwilligen-Legion Norwegen), SS-Oberscharführer Fenrik Bjørn Østring (Zugführer di 1.Kompanie / Freiwilligen-Legion Norwegen), tidak diketahui (terhalang oleh bendera Norwegia), SS-Oberscharführer Arne Nilsen (Zugführer di 1.Kompanie / Freiwilligen-Legion Norwegen), Quisling, SS-Hauptsturmführer Brynjulf Gottenborg (Adjutant Freiwilligen-Legion Norwegen), dan SS-Untersturmführer John Braset (Chef 3.Kompanie / Freiwilligen-Legion Norwegen). Perhatikan panji Norwegia yang terletak di lengan kiri para sukarelawan ini, yang juga mengenakan bergschuhe (sepatu gunung) walaupun mereka notabene tergabung dalam unit infanteri biasa
Upacara penganugerahan Eisernes Kreuz II.Klasse untuk SS-Obersturmführer Wim Heubel dari Regiment "Westland" / SS-Division "Wiking" yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda, tanggal 11 Juni 1942, sekaligus sebagai pelepasan sukarelawan Belanda ke medan perang di Rusia. Dari kiri ke kanan: Wim Heubel (yang mengenakan seragam hitam NSB), Anton Mussert (pimpinan NSB, Nationaal-Socialistische Beweging), dan SS-Gruppenführer Hanns Albin Rauter (Höherer SS- und Polizeiführer [HSSPF] der Niederlande). Heubel adalah seorang nasional-sosialis fanatik asal Belanda mantan anggota Mussert-Garde yang kemudian menjadi salah satu sukarelawan pertama Waffen-SS
SS-Sturmbannführer Johannes-Rudolf Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Abteilung / SS-Division "Wiking") berdiri di atas kupola Befehlspanzerwagen IV bersama dengan SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment “Germania” / SS-Division “Wiking”) yang berdiri di kanan. Perhatikan bahwa tank Mühlenkamp mempunyai nomor romawi "I" meskipun saat foto ini diambil (bulan Juli 1942 oleh SS-Kriegsberichter Willi Altstadt), II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" masih belum dibentuk!
SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment “Germania” / SS-Division “Wiking”) dalam acara penganugerahan Eiserne Kreuz II.Klasse untuk para anggota yang berprestasi di bawah komandonya. Ikut mendampingi dia (dengan Ritterkreuz di leher) adalah SS-Obersturmführer Helmut Pförtner (Führer 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"). Foto di atas diambil bulan Agustus 1942 oleh SS-Kriegsberichter Willi Altstadt
SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment “Germania” / SS-Division “Wiking”) dan SS-Obersturmführer Helmut Pförtner (Führer 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"). Foto semuanya diambil oleh SS-Untersturmfürher Willi Altstadt dari 5.Zug / Kriegsberichter-Abteilung yang merupakan seorang peraih Eiserne Kreuz I.Klasse. Dia runtang-runtung bersama dengan I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania" (Kampfgruppe Dieckmann) dari sejak penyerbuan Rostov sampai dengan gerak maju di Kaukasus. Dia kemudian mulai mengabadikan batalyon Finlandia yang bertempur di dataran tinggi di barat Kaukasus
Hans-Albin Freiherr von Reitzenstein menganugerahi Eisernes Kreuz II klasse di Rusia kepada para prajurit dari SS-Aufklärungs-Abteilung 5 yang berada di bawah komandonya. Foto ini berasal dari foto album Walter Scheu, dan kita bisa melihat dengan jelas betapa para prajurit SS ini (termasuk von Reitzenstein sendiri) tidak memakai tanda pangkat dan emblem SS di kerahnya! Kenapa? Karena situasi pertempuran di medan perang Rusia yang brutal, membuat terjadinya pembunuhan terhadap tawanan perang merupakan hal yang lumrah, terutama untuk para prajurit Waffen-SS yang sangat dibenci musuhnya Tentara Merah. Untuk menghindari hal ini, maka sudah biasa untuk para pasukan SS yang bertempur di garis depan (terutama pasukan pelopor atau pengintai) untuk tidak memakai ciri-ciri ke-SS-annya!
---------------------------------------------------------------------------------
9 November 1942 - 22 Oktober 1943
Surat resmi dari Führerhauptquartier yang memerintahkan pergantian nama (sekaligus upgrade) SS-Division "Wiking" (motorisiert) menjadi SS-Panzergrenadier-Division "Wiking", tertanggal 9 November 1942. Surat ini ditandatangani oleh Reichsführer-SS Heinrich Himmler (kiri) dan Adolf Hitler (kanan)
Acara jamuan makan para anggota 1.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzergrenadier "Wiking" di dekat Izyum, Ukraina, bulan April 1943. Yang sedang berdiri adalah SS-Hauptscharführer Paul Senghas (31 Januari 1916 - 6 November 1996) yang nantinya meraih Deutsches Kreuz in Gold (9 Juni 1943 sebagai SS-Hauptscharführer) dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (11 Desember 1944 sebagai SS-Obersturmführer der Reserve)
Acara jamuan makan para anggota 1.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzergrenadier "Wiking" di dekat Izyum, Ukraina, bulan April 1943. Yang sedang melihat kamera adalah Kompaniechef (komandan kompi) SS-Hauptsturmführer Wolf Schneider yang nantinya meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 28 April 1944, sementara yang nyengeh di sebelah kanan adalah SS-Untersturmführer Kurt Schumacher yang nantinya meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Mei 1944 sebagai Führer 3.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" tapi kemudian gugur tanggal 20 Maret 1945 di Stuhlweißenburg (Hungaria)
Foto ini diambil antara pada tanggal 26-27 April 1943, saat Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) melakukan kunjungan ke sekitar wilayah Kharkov (Ukraina) untuk menginspeksi formasi-formasi pasukan lapis baja Waffen-SS dari SS-Panzerkorps, termasuk diantaranya adalah SS-Panzer-Regiment 5 yang merupakan bagian dari SS-Panzergrenadier-Division "Wiking". Disini, SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kanan, Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Wiking") menyambut kedatangan sang Panglima SS (kedua dari kanan). Sementara itu, paling kiri adalah SS-Hauptsturmführer Josef "Sepp" Kiermaier (persönlicher leibwächter bei Reichsführer-SS), dan ketiga dari kiri adalah SS-Obergruppenführer und General der Polizei Hans-Adolf Prützmann (Höhere SS und Polizeiführer "Rußland-Süd")
Dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"). Foto ini diambil antara pada tanggal 26-27 April 1943, saat Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) melakukan kunjungan ke sekitar wilayah Kharkov (Ukraina) untuk menginspeksi formasi-formasi pasukan lapis baja Waffen-SS dari SS-Panzerkorps, termasuk diantaranya adalah SS-Panzer-Regiment 5 yang merupakan bagian dari SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"
Foto koleksi pribadi Rich Deveau-Maxwell ini memperlihatkan upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Oberführer Jürgen Wagner (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"), yang diadakan pada tanggal 24 Juli 1943 di Front Timur. Yang mengkalungkan medali adalah SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"). Ikut hadir pula SS-Obersturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking") yang merupakan seorang Eichenlaubträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub). Uniknya, Ritterkreuz yang dikalungkan ke leher Wagner adalah milik sang Divisionskommandeur sendiri, yaitu Gille! Hal ini terkadang terjadi di medan perang yang jauh dari pusat, dimana si penerima Ritterkreuz telah menerima berita penganugerahannya berhari-hari sebelum medalinya sampai, sehingga biasanya digunakan medali "darurat" sebagai pengganti untuk sementara waktu
Upacara pernikahan SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer (SS-Nachrichten-Abteilung 5 / 5.SS-Panzergrenadier-Division "Wiking") yang diselenggarakan di Stuttgart bulan September 1943. Disini Herr dan Frau Schmeißer berfoto bersama dengan SS-Standartenführer Ernst Kemper yang merupakan komandan batalyon pertama Schmeißer di Divisi "Wiking". Pertemanan Schmeißer dan Kemper sendiri begitu dekat (terlihat dari Kemper yang menjadi pengiring pengantin pria dalam pernikahan Schmeißer di atas!), dan berlanjut sampai sesudah perang
---------------------------------------------------------------------------------
5. SS-PANZER-DIVISION "WIKING"
22 Oktober 1943 - 8 Mei 1945
22 Oktober 1943 - 8 Mei 1945
Para prajurit dari SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" yang selamat dari Pertempuran Cherkassy berkumpul di Lysyanka, Ukraina, untuk didata ulang. Sebagian besar dari mereka telah berjalan menuju garis pertahanan Jerman setelah sebelumnya dengan susah payah menyeberangi sungai yang membeku. Setidaknya dua orang di baris terdepan mengenakan pelzanorak (jaket parka berbahan bulu domba / kelinci), yang tercatat telah dibagikan dari sejak sebelum Pertempuran Kharkov Ketiga, persis satu tahun sebelumnya. Foto ini diambil oleh Adolf Salie dari SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 pada bulan Februari 1944
Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G "R02" milik SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan para Grenadier dari 131. Infanterie-Division sedang bersiap-siap untuk bertempur habis-habisan dalam usaha untuk menerobos kepungan Tentara Merah di sekitar Kovel, Ukraina, 6 April 1944. Bila anda perhatikan setidaknya salah satu di antara mereka membawa senapan mesin Sturmgewehr 44 (StG 44). 131. Infanterie-Division merupakan salah satu unit pertama Wehrmacht yang mendapat jatah senjata jenis ini. Yang lainnya di antaranya adalah: 5. Jäger-Division, 1. Skijäger-Brigade, 5. Panzer-Division, 4. Panzer-Division, dan 253. Infanterie-Division
Sebuah
Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A dari II.Abteilung /
SS-Panzer-Regiment "Wiking" bergerak melewati sebuah desa Rusia di musim
semi 1944. Tank medium ini dibuat sebagai jawaban langsung atas ancaman
T-34 Soviet dan mematahkan banyak tradisi pembuatan panzer di tipe-tipe
sebelumnya. Cepat dan lincah, Panther menggabungkan perlindungan lapis
baja yang tebal dengan meriam 7,5 cm KwK 42 L/70 yang mumpuni. Dengan
bobot 46 ton, dia lebih berat dibandingkan dengan T-34 yang mempunyai
bobot sekitar 27 ton
Setelah berhasil lolos dari bencana Kantong Cherkassy, 5. SS-Panzer-Division "Wiking" ditarik ke Polandia untuk menjalani pemulihan sekaligus upgrade mesin perangnya dengan setidaknya delapan kompi Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A. Kemudian infiltrasi pasukan Soviet di Kovel bulan Maret 1944 memaksa Wiking untuk terjun kembali ke medan pertempuran. Disini sebuah Panther "823" melindungi pergerakan para Panzergrenadier di musim semi 1944. Tank satu ini dibalur dengan Zimmerit dan telah mendapat polesan salah satu dari pola kamuflase tiga warna yang digunakan oleh Divisi Wiking
Setelah berhasil lolos dari bencana Kantong Cherkassy, 5. SS-Panzer-Division "Wiking" ditarik ke Polandia untuk menjalani pemulihan sekaligus upgrade mesin perangnya dengan setidaknya delapan kompi Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A. Kemudian infiltrasi pasukan Soviet di Kovel bulan Maret 1944 memaksa Wiking untuk terjun kembali ke medan pertempuran. Disini sebuah Panther "823" melindungi pergerakan para Panzergrenadier di musim semi 1944. Tank satu ini dibalur dengan Zimmerit dan telah mendapat polesan salah satu dari pola kamuflase tiga warna yang digunakan oleh Divisi Wiking
SS-Hauptsturmführer
Herbert Schmeißer (SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 /
5.SS-Panzer-Division "Wiking") berbincang-bincang dengan
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille
(Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") di Lublin bulan April 1944
mengenai masalah komunikasi selama berlangsungnya Pertempuran Kovel
SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") meninjau front depan di Kovel yang
terkepung. Pada akhir bulan Februari 1944, Divisi "Wiking" mendapati
diri mereka berada di wilayah antara Chelm dan Lublin di Polandia tak
lama setelah selamat dari pengepungan di Cherkassy. Belum lagi
beristirahat, pada tanggal 12 Maret 1944 datang kawat dari Führer yang
memerintahkan Wiking untuk membantu pertahanan Jerman di wilayah Kovel
(timur Polandia) yang saat itu mendapat tekanan berat dari kekuatan
besar Soviet. Di waktu yang sama, di Chelm terjadi saling bantai antara
etnis Ukraina dan Polandia akibat dendam lama yang meletup kembali. Pada
pagi tanggal 16 Maret 1944, SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" dan
"Westland" diangkut menuju Kovel menggunakan kereta api, sementara
komandan divisi Herbert Otto Gille memilih untuk berangkat duluan dari
Lublin menggunakan pesawat ringan Fieseler Fi 156 "Storch". Dia datang
kesana sesuai rencana dan langsung mendirikan pos komando sekaligus
menyusun pertahanan berlapis demi mempersiapkan diri dalam menghadapi
serangan musuh. Usahanya seakan berpacu dengan waktu yang terus
mendesak. Terdapat dua ribu orang yang luka-luka yang dirawat seadanya,
sementara Gille sendiri ragu-ragu apakah sisa pasukannya yang berangkat
menggunakan kereta api akan datang tepat pada waktunya. Unit pertama
yang tiba adalah 16 Panther dari 8.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5
"Wiking" di bawah pimpinan SS-Obersturmführer Karl Nicolussi-Leck yang
pemberani, veteran dari pertempuran di Kaukasus. Tak lama datang pula
III.[schwere] Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" di
bawah komando SS-Sturmbannführer Franz Hack untuk membantu penyerangan.
Pada tanggal 10 April 1944 kepungan Soviet di Kovel akhirnya berhasil
dipatahkan dan Divisi "Wiking" ditarik keluar untuk melakukan penyegaran
SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") meninjau front depan di Kovel yang
terkepung, Maret/April 1944. Fernglas (teropong) yang digunakannya bisa
dibilang tidak biasa karena nampaknya buatan Prancis punya dan berasal
dari peninggalan Perang Dunia Pertama (kemungkinan produksi Chevalier,
Verdi, Huet, atau Jumelle), sementara SS-Obersturmführer di sebelah
kanannya juga memakai teropong 10x50 yang tidak standar (seperti Carl
Zeiss) meskipun buatannya lebih modern
SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan SS-Sturmbannführer Franz
Hack (memakai jaket kamuflase, Kommandeur III.[schwere] Bataillon /
SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer Division
"Wiking") di front depan pertempuran Kovel, Maret/April 1944. Hack
adalah peraih medali-medali sebagai berikut: Eisernes Kreuz II.Klasse
(20 Juni 1940) dan I.Klasse (10 Juli 1941); Deutsches Kreuz in Gold
#266/11 (8 Januari 1943); Verwundetenabzeichen in Gold (5 Mei 1944);
Nahkampfspange in Gold (1 Mei 1945); dan Ritterkreuz des Eisernen
Kreuzes #3129 (14 Mei 1944) mit Eichenlaub #844 (20 April 1945). Foto
oleh SS-Kriegsberichter Alois Jarolim
Upacara pergantian komando dari III. Bataillon, yang merupakan bagian dari SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking", yang diadakan di lapangan sepakbola bekas barak Angkatan Darat di Lublin (Polandia), tanggal 20 Mei 1944. Seluruh anggota batalyon berkumpul membentuk formasi huruf U (hanya sebagian terlihat) di hadapan dua buah Sd.Kfz.251/1 Ausf.D. Upacara sebentar lagi akan dimulai, dan menunggu di sebelah kanan adalah tiga komandan perwira: yang berdiri di tengah adalah SS-Sturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"). Di sebelah kiri adalah SS-Sturmbannführer Franz Hack, Komandan tangguh Batalyon ke-III yang akan menempati posisi baru sebagai Komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 10 "Westland". Di sebelah kanan adalah SS-Sturmbannführer Paul Kümmel, komandan baru Batalyon ke-III yang sebelumnya menjadi Komandan I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking". Dimulai dari Dorr, masing-masing perwira ini bergantian berpidato di hadapan para anggota III. Bataillon, yang baru saja kembali dari pertempuran berat di wilayah Kovel yang terkepung
Para perwira dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" berfoto bareng di depan sebuah Panzerkampfwagen V Panther Ausf.D yang dipenuhi bunga di kubahnya. Foto ini sendiri diambil di Front Timur pada bulan Juni 1944, kemungkinan besar pada saat pelepasan SS-Obersturmbannführer Otto Paetsch (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") yang pindah tugas ke 10. SS-Panzer-Division "Frundsberg" sebagai komandan resimen panzernya (22 Juni 1944). Panther di latar belakang adalah sebuah Befehlspanther (Panther Komandan) milik Paetsch, yang bisa dicirikan dari antena yang terpasang di kubahnya serta tempat senapan mesin yang tertutup. Paetsch sendiri adalah perwira yang memegang buket bunga di tengah, sementara di sebelah kanannya yang memakai celana pendek adalah SS-Obersturmführer Karl Nicolussi-Leck (Chef 8.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"). Sebagai identifikasi terakhir adalah SS-Obersturmführer Manfred Renz (Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") yang berdiri memakai seragam hitam Panzertruppen paling kanan. BTW, dalam foto ini Nicolussi-Leck tidak mengenakan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di lehernya meskipun dia notabene telah mendapatkannya dari sejak bulan April 1944!
Panther-Panther
dari SS-Panzer-Regiment 5 bersiap untuk beraksi di dekat Kovel, sebuah
kota strategis yang terletak di barat-laut Ukraina, tanggal 6 April
1944. Panther #R02 (kanan) adalah milik dari SS-Standartenführer
Johannes Mühlenkamp, Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5.
SS-Panzerdivision "Wiking". Meskipun masih dalam proses pembentukan
kembali setelah lolosnya mereka dari Kantong Cherkassy, unit Panther dan
Panzergrenadier dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" merupakan bagian
dari pasukan pembebas yang secara buru-buru dibentuk demi membebaskan
kota Kovel di rawa-rawa Pripet. Pada tanggal 10 April 1944 kepungan
pihak Soviet atas kota tersebut berhasil dipatahkan dan "Wiking"
cepat-cepat ditarik mundur demi memenuhi jadwal pembentukan kembalinya
Appell (pengumpulan) para anggota SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" di
markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer
Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944.
Fotografer resmi 5. SS-Division "Wiking", SS-Kriegsberichter Ernst
Baumann yang berasal dari SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania", ikut
hadir dalam acara ini untuk mengabadikannya melalui kameranya. Foto ini memperlihatkan, menghadap kamera dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Hauptsturmführer Rudolf Säumenicht (tertutup oleh Mühlenkamp, Kommandeur I.Abteilung), SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Komandan I. Abteilung lama yang pindah tugas menjadi Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"), Wolfgang Schneider, SS-Obersturmführer Otto Schneider (Ritterkreuzträger yang tertutup oleh Kümmel, Chef 7.Kompanie / II.Abteilung), tidak diketahui, SS-Obersturmführer Wolfgang von Thermann (memakai feldmütze M43 abu-abu, O1 Assistent Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Hauptsturmführer Karl-Heinz Hahn (Ia Erste Generalstabsoffizier
SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" yang menjadi ajudan sementara Mühlenkamp), dan tidak diketahui
Foto hasil jepretan SS-Kriegsberichter Ernst Baumann yang memperlihatkan SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") dalam acara Appell (pengumpulan) para anggota resimennya di markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944. Pada saat ini, “Hannes” Mühlenkamp telah menjadi anggota Divisi Wiking selama dua tahun lebih, dari sejak ditugaskan untuk menjadi Komandan SS-Panzer Bataillon 5 - pendahulu SS-Panzer-Regiment 5 - di bulan Februari 1942. Dia pada awalnya adalah anggota SS-Division “Das Reich, dimana Mühlenkamp memimpin satuan Aufklärungs (Pelopor) divisi tersebut selama satu tahun lebih sebelum mendaftarkan diri secara sukarela untuk menjadi komandan batalyon panzer pertama Waffen-SS yang sedang dibentuk. Setelah menghabiskan masa tugas lapangan aktif di Uni Soviet dari bulan Juni 1942 s/d Februari 1943, dia dipilih untuk menjadi komandan resimen panzer terbaru yang diproyeksikan untuk Divisi Wiking, yang saat itu sedang dalam proses pembentukan di Truppenübungsplatz Altenneuhaus (Jerman). Akhirnya, setelah lebih dari setahun aktivasi awal serta pelatihan intensif, SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" - dengan II. Abteilung baru yang dilengkapi dengan tank-tank Panther - diterjunkan untuk pertama kalinya dalam pertempuran sengit demi membebaskan pasukan Jerman yang terkepung di kota Kovel di bulan Maret 1944. Mühlenkamp terluka lima kali dalam pertempuran sebelum foto ini diambil. Dia mengenakan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya pada tanggal 4 September 1942 sebagai penghargaan untuk kepemimpinannya yang brilian selama berlangsungnya gerak maju Divisi Wiking ke wilayah Kaukasus di musim panas tahun 1942
Foto hasil jepretan SS-Kriegsberichter Ernst Baumann yang memperlihatkan SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I. Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") dalam acara Appell (pengumpulan) para anggota resimennya di markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944. Acara ini sekaligus menjadi momen perpisahan untuk Kümmel, karena dia mendapat penugasan baru sebagai Kommandeur III.(gepanzerte) Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" - unit yang masih berada di bawah komando 5. SS-Panzer-Division "Wiking" - keesokan harinya
Foto ini memperlihatkan para anggota dari 1.Zug / 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment
5 "Wiking" beserta tunggangan utama mereka, yang diambil di
SS-Truppenübungsplatz Heidelager (terletak antara Dębica dan Sandomierz
di Polandia), awal Mei 1944. Kapan foto ini diambil bisa diketahui
karena beberapa foto lain yang diambil di waktu yang sama memperlihatkan
kartu Muttertag (Hari Ibu) sedang dibagikan kepada para prajurit.
Mereka sedang berlatih cara mengendalikan Panzerkampfwagen V Panther,
dimana dua-duanya merupakan Ausf.A dan dilaburi cat kamuflase yang
asal-asalan (hal yang tampaknya umum di kompi tersebut!). Panther di
latar depan mempunyai turmnummer 611 sementara di belakangnya 615, yang
menunjukkan bahwa peleton tersebut setidaknya berkekuatan lengkap pada
saat foto ini diambil
Appell (pengumpulan) para anggota SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" di markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944. Silaturahmi ini diselenggarakan sekitar dua minggu sebelum pembentukan Kampfgruppe Mühlenkamp. Fotografer resmi 5. SS-Division "Wiking", SS-Kriegsberichter Ernst Baumann yang berasal dari SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania", ikut hadir dalam acara ini untuk mengabadikannya melalui kameranya. Ini adalah kumpulan pertama seluruh resimen dari sejak pembentukannya di tahun sebelumnya (1943), termasuk sebagian besar anggota I. dan II. Abteilung (batalyon). Acara ini juga memberi kesempatan bagi SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") untuk melihat langsung seluruh anakbuahnya dalam satu tempat dan dalam satu waktu, selain menjadi momen pergantian Komandan I. Abteilung. Foto ini memperlihatkan saat Regimentskommandeur Mühlenkamp menjabat tangan seorang prajurit dari 7.Kompanie / II.Abteilung, sementara SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (memakai kacamata, Kommandeur I. Abteilung) memperhatikan di belakangnya. Berdiri paling kanan adalah SS-Hauptsturmführer Karl-Heinz Hahn (Ia Erste Generalstabsoffizier SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" yang menjadi ajudan sementara Mühlenkamp). Diantara Mühlenkamp dan Kümmel adalah Ritterkreuzträger SS-Obersturmführer Otto Schneider (Chef 7.Kompanie)
Appell (pengumpulan) para anggota SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" di markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944. Fotografer resmi 5. SS-Division "Wiking", SS-Kriegsberichter Ernst Baumann yang berasal dari SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania", ikut hadir dalam acara ini untuk mengabadikannya melalui kameranya. Dalam foto ini, SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") menjabat tangan seorang SS-Hauptscharführer dari 7.Kompanie / II.Abteilung. Sebelah kiri Mühlenkamp adalah SS-Obersturmführer Wolfgang von Thermann (O1 Assistent Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), sementara sebelah kanannya yang memakai kacamata adalah SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I. Abteilung). Paling kanan foto adalah Spieß alias "Ibu Kompi" dari 7. Kompanie, yang teridentifikasi dari dua strip silver di lengannya. Resimen SS ke-5 telah ditempatkan di Cholm dari sejak bulan April 1944, dan - ketika foto ini diambil - sedang dalam tahap pemulihan serta pembentukan kembali setelah sebelumnya babak belur di Front Timur. Regimentskommandeur Mühlenkamp memfokuskan diri dalam melatih rekrutan baru, mengharmonisasikan kerjasama antar unit, memperbaiki dan menambah tank-tank, serta bersiap-siap dalam menghadapi operasi musim panas yang akan datang sebentar lagi. Terlihat di kiri belakang sebuah Panzer IV milik I. Abteilung
Appell (pengumpulan) para anggota SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" di markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944. Silaturahmi ini diselenggarakan sekitar dua minggu sebelum pembentukan Kampfgruppe Mühlenkamp. Fotografer resmi 5. SS-Division "Wiking", SS-Kriegsberichter Ernst Baumann yang berasal dari SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania", ikut hadir dalam acara ini untuk mengabadikannya melalui kameranya. Ini adalah kumpulan pertama seluruh resimen dari sejak pembentukannya di tahun sebelumnya (1943), termasuk sebagian besar anggota I. dan II. Abteilung (batalyon). Acara ini juga memberi kesempatan bagi SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") untuk melihat langsung seluruh anakbuahnya dalam satu tempat dan dalam satu waktu, selain menjadi momen pergantian Komandan I. Abteilung. Foto ini memperlihatkan saat Regimentskommandeur Mühlenkamp menjabat tangan seorang prajurit dari 7.Kompanie / II.Abteilung, sementara SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (memakai kacamata, Kommandeur I. Abteilung) memperhatikan di belakangnya. Berdiri paling kanan adalah SS-Hauptsturmführer Karl-Heinz Hahn (Ia Erste Generalstabsoffizier SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" yang menjadi ajudan sementara Mühlenkamp). Diantara Mühlenkamp dan Kümmel adalah Ritterkreuzträger SS-Obersturmführer Otto Schneider (Chef 7.Kompanie)
Appell (pengumpulan) para anggota SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" di markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944. Fotografer resmi 5. SS-Division "Wiking", SS-Kriegsberichter Ernst Baumann yang berasal dari SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania", ikut hadir dalam acara ini untuk mengabadikannya melalui kameranya. Dalam foto ini, SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") menjabat tangan seorang SS-Hauptscharführer dari 7.Kompanie / II.Abteilung. Sebelah kiri Mühlenkamp adalah SS-Obersturmführer Wolfgang von Thermann (O1 Assistent Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), sementara sebelah kanannya yang memakai kacamata adalah SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I. Abteilung). Paling kanan foto adalah Spieß alias "Ibu Kompi" dari 7. Kompanie, yang teridentifikasi dari dua strip silver di lengannya. Resimen SS ke-5 telah ditempatkan di Cholm dari sejak bulan April 1944, dan - ketika foto ini diambil - sedang dalam tahap pemulihan serta pembentukan kembali setelah sebelumnya babak belur di Front Timur. Regimentskommandeur Mühlenkamp memfokuskan diri dalam melatih rekrutan baru, mengharmonisasikan kerjasama antar unit, memperbaiki dan menambah tank-tank, serta bersiap-siap dalam menghadapi operasi musim panas yang akan datang sebentar lagi. Terlihat di kiri belakang sebuah Panzer IV milik I. Abteilung
Foto hasil jepretan SS-Kriegsberichter Ernst Baumann yang memperlihatkan SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") dalam acara Appell (pengumpulan) para anggota resimennya di markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944. Pada saat ini, “Hannes” Mühlenkamp telah menjadi anggota Divisi Wiking selama dua tahun lebih, dari sejak ditugaskan untuk menjadi Komandan SS-Panzer Bataillon 5 - pendahulu SS-Panzer-Regiment 5 - di bulan Februari 1942. Dia pada awalnya adalah anggota SS-Division “Das Reich, dimana Mühlenkamp memimpin satuan Aufklärungs (Pelopor) divisi tersebut selama satu tahun lebih sebelum mendaftarkan diri secara sukarela untuk menjadi komandan batalyon panzer pertama Waffen-SS yang sedang dibentuk. Setelah menghabiskan masa tugas lapangan aktif di Uni Soviet dari bulan Juni 1942 s/d Februari 1943, dia dipilih untuk menjadi komandan resimen panzer terbaru yang diproyeksikan untuk Divisi Wiking, yang saat itu sedang dalam proses pembentukan di Truppenübungsplatz Altenneuhaus (Jerman). Akhirnya, setelah lebih dari setahun aktivasi awal serta pelatihan intensif, SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" - dengan II. Abteilung baru yang dilengkapi dengan tank-tank Panther - diterjunkan untuk pertama kalinya dalam pertempuran sengit demi membebaskan pasukan Jerman yang terkepung di kota Kovel di bulan Maret 1944. Mühlenkamp terluka lima kali dalam pertempuran sebelum foto ini diambil. Dia mengenakan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya pada tanggal 4 September 1942 sebagai penghargaan untuk kepemimpinannya yang brilian selama berlangsungnya gerak maju Divisi Wiking ke wilayah Kaukasus di musim panas tahun 1942
Foto hasil jepretan SS-Kriegsberichter Ernst Baumann yang memperlihatkan SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I. Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") dalam acara Appell (pengumpulan) para anggota resimennya di markas sementara mereka yang mengambil tempat di bekas barak militer Austro-Hungaria di Cholm (Polandia), pada tanggal 19 Mei 1944. Acara ini sekaligus menjadi momen perpisahan untuk Kümmel, karena dia mendapat penugasan baru sebagai Kommandeur III.(gepanzerte) Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" - unit yang masih berada di bawah komando 5. SS-Panzer-Division "Wiking" - keesokan harinya
Upacara pergantian komando dari III. Bataillon, yang merupakan bagian dari SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking", yang diadakan di lapangan sepakbola bekas barak Angkatan Darat di Lublin (Polandia), tanggal 20 Mei 1944. Seluruh anggota batalyon berkumpul membentuk formasi huruf U (hanya sebagian terlihat) di hadapan dua buah Sd.Kfz.251/1 Ausf.D. Upacara sebentar lagi akan dimulai, dan menunggu di sebelah kanan adalah tiga komandan perwira: yang berdiri di tengah adalah SS-Sturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"). Di sebelah kiri adalah SS-Sturmbannführer Franz Hack, Komandan tangguh Batalyon ke-III yang akan menempati posisi baru sebagai Komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 10 "Westland". Di sebelah kanan adalah SS-Sturmbannführer Paul Kümmel, komandan baru Batalyon ke-III yang sebelumnya menjadi Komandan I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking". Dimulai dari Dorr, masing-masing perwira ini bergantian berpidato di hadapan para anggota III. Bataillon, yang baru saja kembali dari pertempuran berat di wilayah Kovel yang terkepung
Para perwira dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" berfoto bareng di depan sebuah Panzerkampfwagen V Panther Ausf.D yang dipenuhi bunga di kubahnya. Foto ini sendiri diambil di Front Timur pada bulan Juni 1944, kemungkinan besar pada saat pelepasan SS-Obersturmbannführer Otto Paetsch (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") yang pindah tugas ke 10. SS-Panzer-Division "Frundsberg" sebagai komandan resimen panzernya (22 Juni 1944). Panther di latar belakang adalah sebuah Befehlspanther (Panther Komandan) milik Paetsch, yang bisa dicirikan dari antena yang terpasang di kubahnya serta tempat senapan mesin yang tertutup. Paetsch sendiri adalah perwira yang memegang buket bunga di tengah, sementara di sebelah kanannya yang memakai celana pendek adalah SS-Obersturmführer Karl Nicolussi-Leck (Chef 8.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"). Sebagai identifikasi terakhir adalah SS-Obersturmführer Manfred Renz (Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking") yang berdiri memakai seragam hitam Panzertruppen paling kanan. BTW, dalam foto ini Nicolussi-Leck tidak mengenakan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di lehernya meskipun dia notabene telah mendapatkannya dari sejak bulan April 1944!
Panzerkampfwagen V Panther '613' (perhatikan angka 3 tercetak di tutup pintu belakang kubahnya!) dari 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking" terjebak
di kedalaman lumpur sehingga dibutuhkan Panther lain (612) untuk
menarik dan mengeluarkannya. Foto di atas memberi gambaran pada kita
akan sistem pelepasan (alias knalpot) serta bentuk dongkrak yang biasa
dibawa oleh Panther. Perhatikan pula ketiadaan pegangan hasil modifikasi
lapangan yang digunakan untuk menahan balok kayu tetap pada tempatnya
(yang menjadi ciri khas dari tank-tank milik Divisi Wiking), yang belum
nongol dalam foto ini meskipun balok kayunya sendiri tampak dengan jelas
terikat bersama dengan roda rantai cadangan. Kemungkinan besar
kurungan/pegangan yang terbuat dari bahan metal tersebut mulai
ditambahkan tak lama sebelum Wiking meninggalkan tempat latihannya di
Heidelager, meskipun beberapa tank dari 8. Kompanie telah dilengkapi
dengan alat semacam itu dari sejak bulan April 1944. Wilayah yang datar
serta berawa-rawa dengan dibatasi oleh hutan lebat merupakan tipikal
lokasi di timur Polandia (yang kini menjadi Ukraina Barat serta
Belarusia)
Tank yang sama dengan foto sebelumnya - Panther 613 dari 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking" -
dalam keadaan yang lebih "enak untuk dilihat". Perhatikan bahwa nomor
3-nya telah dicat ulang tak lama sebelumnya, yang terlihat dari warnanya
yang lebih terang daripada dua angka yang mendahuluinya. Kendaraan
lapis baja memang cepat sekali kena kotor dan karat - bahkan pada saat
pelatihan - sehingga seringkali angka dan marking, yang sebenarnya dicat
putih, disangka sebagai cat kuning! Seperti tank dari Divisi Wiking
lainnya, Panther di atas pun dilengkapi dengan roda 24 baut keluaran
terbaru yang lebih diperkuat daripada versi sebelumnya
Panther 613 dari 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking" sedang menjalani perawatan setelah sebelumnya disembunyikan dari mata pesawat musuh di tengah kelebatan hutan. Sekali lagi nomor 3 terlihat di bagian belakang pintu keluar kubah. Di cetakan aslinya foto ini memperlihatkan bahwa drum berukuran 200 liter (44 galon) tersebut sesungguhnya penuh berisi pelumas dengan tulisan "Schmierstoff - 200L - Feuergefährlich" tertera di atasnya
SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") menganugerahkan Eisernes Kreuz II.Klasse
kepada Waffen-Untersturmführer der SS Hando "Tou" Ruus (16 Mei 1917 - 31 Maret 1945)
dari Bataillon "Narwa". Dilahirkan dengan nama Harald-Ferdinand Ruhs,
dia adalah mantan anggota militer Estonia yang lebih memilih untuk kabur
ke hutan daripada menjadi Tentara Merah tak lama setelah negaranya
dicaplok oleh Uni Soviet. Invasi Jerman ke negara penjajahnya dijadikan
kesempatan buat Ruus untuk bergabung dengan SS-Freiwilligen
Panzergrenadier Bataillon Narwa. Dia bertempur dalam gagah berani dalam
setiap medan laga yang dijalani oleh unitnya, termasuk ketika menjadi
komandan Batalyon "Narwa" setelah semua perwira di atasnya tewas atau
luka-luka! Bulan September 1944 dia tertangkap oleh musuhnya setelah
batalyonnya terkepung. Nantinya dia dikirim ke Leningrad dan diberitakan
dieksekusi disana pada tanggal 31 Maret 1945. Dengan pangkat terakhir
Waffen-Hauptsturmführer der SS (Agustus 1944), Ruus tercatat sebagai
satu-satunya sukarelawan Wehrmacht asal Estonia yang dianugerahi
Deutsches Kreuz in Gold (30 Desember 1944)!
SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") memakai ledermantel sambil bertumpu
menggunakan Wolchowstock dengan tangannya. Di sebelah kiri adalah
SS-Obersturmbannführer Manfred Schönfelder, Ia Erster
Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) alias Kepala Staff 5.
SS-Panzer-Division "Wiking" yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen
Kreuzes tanggal 23 Februari 1944. Schönfelder juga merupakan peraih
Deutsches Kreuz in Gold (11 Juni 1942) yang didapatkannya saat masih
menjadi SS-Hauptsturmführer di III.Bataillon / SS-Regiment "Germania"
Upacara penganugerahan Deutsches Kreuz in Gold untuk SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (kiri) pada tanggal 4 Juni 1944. Para perwira Wiking berkumpul dalam acara ini, dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (11./SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Obersturmbannführer Franz Hackl (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 10 "Westland"); SS-Obersturmführer Johann Velde (3./SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Sturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5); dan seorang SS-Hauptsturmführer yang tidak diketahui namanya
Tartakow/Sokol
di Sungai Bug (Rusia), bulan Juli 1944. SS-Gruppenführer und
Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") berfoto bersama dengan SS-Hauptsturmführer
Herbert Schmeißer (SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 /
5.SS-Panzer-Division "Wiking") dan istrinya. Istri Schmeißer telah
memenangkan sebuah kontes di majalah. Hadiahnya? sang pemenang diizinkan
untuk mengunjungi suaminya di front depan!
Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking", SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten) memberikan perintah upaya penyelamatan terhadap sebuah batalyon Wehrmacht yang terkepung oleh pasukan Rusia melalui telepon lapangan. Para perwira bawahannya mendengarkan dengan penuh perhatian. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Fritz Wolf (Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Untersturmführer tidak dikenal, SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Obersturmbannführer Hans Bünning (mengenakan tropenanzug SS M43 Sahariana, Kommander SS-Panzer-Artillerie-Regiment 5 "Wiking"); SS-Gruppenführer Gille, SS-Obersturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania"), dan SS-Sturmbannführer Günther Sitter (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Westland"). Foto ini diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann pada tanggal 17 Juli 1944 di wilayah Kamieniec-Litewski (Belarusia)
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") memberikan perintah upaya penyelamatan terhadap sebuah batalyon Wehrmacht yang terkepung oleh pasukan Rusia. Para perwira bawahannya mendengarkan dengan penuh perhatian. Tampak ketegangan di wajah-wajah mereka saat mereka bergeser lebih dekat untuk mendengarkan Divisionskommandeur Gille memberikan perintah yang akan menggerakkan resimen-resimen Wiking ke front pertempuran. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Fritz Wolf (Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Standartenführer Johannes Mühlenkampf (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Gruppenführer Gille, SS-Hauptsturmführer Alois Reicher (Kommandeur II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Obersturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania"), SS-Sturmbannführer Günther Sitter (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Westland"), dan SS-Hauptsturmführer tidak dikenal. Foto ini diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann pada tanggal 17 Juli 1944 di wilayah Kamieniec-Litewski (Belarusia)
Semua mata menuju ke depan! Foto ini memperlihatkan pemandangan di bagian dalam halftrack komando milik SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), yaitu sebuah Sd.Kfz.251/3 Ausf.D mittlerer Funkpanzerwagen. Kendaraan komunikasi yang dilengkapi dengan peralatan radio ini diproduksi dengan beberapa varian, tergantung dari peran yang dijalankannya: apakah untuk komunikasi antar tank atau untuk kerjasama antara darat dan udara. Kümmel sendiri terlihat nongkrong di sebelah kanan, dan cuma mengenakan diensthemd (kemeja tugas) ditengah panas yang begitu menyengat, sebuah pilihan yang lebih "adem" dibandingkan dengan apabila harus mengenakan seragam lapangannya yang terbuat dari bahan wol bulu dongdot. Di sebelah kiri adalah SS-Hauptsturmführer Paul Scholven (Chef 10.Kompanie / III.Bataillon / SS-Panzergrenadier Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), sementara yang memakai Kopfhörer (headphone) di tengah adalah operator radio. Sang operator juga mengenakan Tarn-Gesichtsmaske M42 (rumbai pelindung muka) yang langka yang tergantung di lehernya, sebuah benda yang diproduksi secara terbatas sebagai ekstra kamuflase dan biasanya disediakan khusus untuk pasukan infanteri darat atau sniper. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di Vilanovo, Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944
Halftrack Sd.Kfz.251/3 Ausf.D mittlerer Funkpanzerwagen dan tank Panther Ausf.A '533' dari Kampfgruppe "Mühlenkamp" / 5. SS-Panzer-Division "Wiking" sedang menunggu perintah untuk bergerak. Perbedaan tinggi Panther dengan halftrack jelas terlihat dalam foto ini. Awak Panthernya sendiri masih belum melepaskan kain tebal penutup debu yang terpasang di ujung laras meriam, yang mengindikasikan bahwa kontak senjata dengan musuh masih belum bisa dipastikan waktunya. Foto ini diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di Vilanovo, Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944. Pada waktu itu Divisi SS Wiking terlibat pertempuran brutal melawan Tentara Merah di Polandia yang berlangsung selama berbulan-bulan lamanya
Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking", SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten) memberikan perintah upaya penyelamatan terhadap sebuah batalyon Wehrmacht yang terkepung oleh pasukan Rusia melalui telepon lapangan. Para perwira bawahannya mendengarkan dengan penuh perhatian. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Fritz Wolf (Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Untersturmführer tidak dikenal, SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Obersturmbannführer Hans Bünning (mengenakan tropenanzug SS M43 Sahariana, Kommander SS-Panzer-Artillerie-Regiment 5 "Wiking"); SS-Gruppenführer Gille, SS-Obersturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania"), dan SS-Sturmbannführer Günther Sitter (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Westland"). Foto ini diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann pada tanggal 17 Juli 1944 di wilayah Kamieniec-Litewski (Belarusia)
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") memberikan perintah upaya penyelamatan terhadap sebuah batalyon Wehrmacht yang terkepung oleh pasukan Rusia. Para perwira bawahannya mendengarkan dengan penuh perhatian. Tampak ketegangan di wajah-wajah mereka saat mereka bergeser lebih dekat untuk mendengarkan Divisionskommandeur Gille memberikan perintah yang akan menggerakkan resimen-resimen Wiking ke front pertempuran. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Fritz Wolf (Adjutant SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Standartenführer Johannes Mühlenkampf (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Gruppenführer Gille, SS-Hauptsturmführer Alois Reicher (Kommandeur II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Obersturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania"), SS-Sturmbannführer Günther Sitter (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Westland"), dan SS-Hauptsturmführer tidak dikenal. Foto ini diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann pada tanggal 17 Juli 1944 di wilayah Kamieniec-Litewski (Belarusia)
Semua mata menuju ke depan! Foto ini memperlihatkan pemandangan di bagian dalam halftrack komando milik SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), yaitu sebuah Sd.Kfz.251/3 Ausf.D mittlerer Funkpanzerwagen. Kendaraan komunikasi yang dilengkapi dengan peralatan radio ini diproduksi dengan beberapa varian, tergantung dari peran yang dijalankannya: apakah untuk komunikasi antar tank atau untuk kerjasama antara darat dan udara. Kümmel sendiri terlihat nongkrong di sebelah kanan, dan cuma mengenakan diensthemd (kemeja tugas) ditengah panas yang begitu menyengat, sebuah pilihan yang lebih "adem" dibandingkan dengan apabila harus mengenakan seragam lapangannya yang terbuat dari bahan wol bulu dongdot. Di sebelah kiri adalah SS-Hauptsturmführer Paul Scholven (Chef 10.Kompanie / III.Bataillon / SS-Panzergrenadier Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), sementara yang memakai Kopfhörer (headphone) di tengah adalah operator radio. Sang operator juga mengenakan Tarn-Gesichtsmaske M42 (rumbai pelindung muka) yang langka yang tergantung di lehernya, sebuah benda yang diproduksi secara terbatas sebagai ekstra kamuflase dan biasanya disediakan khusus untuk pasukan infanteri darat atau sniper. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di Vilanovo, Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944
Halftrack Sd.Kfz.251/3 Ausf.D mittlerer Funkpanzerwagen dan tank Panther Ausf.A '533' dari Kampfgruppe "Mühlenkamp" / 5. SS-Panzer-Division "Wiking" sedang menunggu perintah untuk bergerak. Perbedaan tinggi Panther dengan halftrack jelas terlihat dalam foto ini. Awak Panthernya sendiri masih belum melepaskan kain tebal penutup debu yang terpasang di ujung laras meriam, yang mengindikasikan bahwa kontak senjata dengan musuh masih belum bisa dipastikan waktunya. Foto ini diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di Vilanovo, Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944. Pada waktu itu Divisi SS Wiking terlibat pertempuran brutal melawan Tentara Merah di Polandia yang berlangsung selama berbulan-bulan lamanya
SS-Standartenführer
Johannes-Rudolf Mühlenkamp, Kommandeur SS-Panzer-Regiment
5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking", berdiri di depan Befehlspanzer (tank
komando) Panther Ausf.A setelah pertempuran di sekitar Kovel tanggal 22
Juli 1944. Beberapa hari kemudian dia sudah mendapatkan tugas baru untuk menahan serbuan pasukan Rusia di sekitar Warsawa. Dalam pertempuran sengit yang kemudian terjadi (4 Agustus - 3 September 1944), Divisi Wiking "menggila" dengan berhasil menghancurkan atau merampas 151 tank, 19 tank-destroyer, 13 artileri-gerak dan ranpur, 176 meriam artileri, 94 senapan mesin dan senjata anti-tank, serta lima pesawat terbang! Dalam proses ini Mühlenkamp diangkat sebagai komandan tetap divisi tanggal 12 Agustus 1944 (setelah sebelumnya menjadi komandan pengganti dari tanggal 22 Juli 1944) dan berperan penting dalam kejayaan unit yang dipimpinnya. Atas prestasinya dalam pertempuran di sekitar Warsawa dia dianugerahi Eichenlaub sebagai tambahan untuk Ritterkreuz-nya tanggal 21 September 1944. Dia tetap menjadi Divisionskommandeur s/d tanggal 9 Oktober 1944 ketika dia digantikan oleh SS-Oberführer Karl Ullrich
Panzerkampfwagen V Panther '534' dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" bergerak paling depan mendekati sebuah tanah pertanian. Kontak senjata dengan musuh kemungkinan akan berlangsung, yang terlihat dari komandan tank yang telah berada di dalam cupola-nya. SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (kiri, Chef 11.Kompanie / III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") dan anakbuahnya yang mengikuti dari belakang telah serendah mungkin menempatkan posisi tubuh mereka di balik perlindungan Sd.Kfz.251, sambil bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan tentara Soviet yang bisa muncul tiba-tiba. Tergantung di bagian dalam halftrack di sebelah kanan Grenadier adalah tiga perlengkapan lapangan utama yang familiar bagi setiap prajurit Jerman: sebuah Brotbeutel (tas roti), Essgeschirr (perlengkapan makan), dan Feldflasche (botol air minum). Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di wilayah Nurzec-Stacja, timur-laut Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944
Setelah melewati sederetan rumah pertanian tanpa hambatan, kini Panzerkampfwagen V Panther '534' milik SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" memposisikan diri di sebelah kanan Sd.Kfz.251 yang dinaiki oleh SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (Chef 11.Kompanie / III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"). Sang komandan tank berusaha memutar laras meriamnya sambil mencari target sasaran. Kampfwagen Kanone 42/L70 kaliber 75mm sama-sama dapat menembakkan peluru berdaya ledak tinggi atau peluru penembus lapisan baja. Jumlah setiap tipe peluru yang dibawa tergantung dari tugas yang diembannya. Selain dari meriam yang menjadi senjata utama, terdapat pula tambahan dua buah senapan mesin MG-34 dengan total 4.200 peluru sebagai amunisinya. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di wilayah Nurzec-Stacja, timur-laut Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944
Panzerkampfwagen V Panther '534' dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" bergerak paling depan mendekati sebuah tanah pertanian. Kontak senjata dengan musuh kemungkinan akan berlangsung, yang terlihat dari komandan tank yang telah berada di dalam cupola-nya. SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (kiri, Chef 11.Kompanie / III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") dan anakbuahnya yang mengikuti dari belakang telah serendah mungkin menempatkan posisi tubuh mereka di balik perlindungan Sd.Kfz.251, sambil bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan tentara Soviet yang bisa muncul tiba-tiba. Tergantung di bagian dalam halftrack di sebelah kanan Grenadier adalah tiga perlengkapan lapangan utama yang familiar bagi setiap prajurit Jerman: sebuah Brotbeutel (tas roti), Essgeschirr (perlengkapan makan), dan Feldflasche (botol air minum). Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di wilayah Nurzec-Stacja, timur-laut Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944
Setelah melewati sederetan rumah pertanian tanpa hambatan, kini Panzerkampfwagen V Panther '534' milik SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" memposisikan diri di sebelah kanan Sd.Kfz.251 yang dinaiki oleh SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (Chef 11.Kompanie / III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"). Sang komandan tank berusaha memutar laras meriamnya sambil mencari target sasaran. Kampfwagen Kanone 42/L70 kaliber 75mm sama-sama dapat menembakkan peluru berdaya ledak tinggi atau peluru penembus lapisan baja. Jumlah setiap tipe peluru yang dibawa tergantung dari tugas yang diembannya. Selain dari meriam yang menjadi senjata utama, terdapat pula tambahan dua buah senapan mesin MG-34 dengan total 4.200 peluru sebagai amunisinya. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di wilayah Nurzec-Stacja, timur-laut Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944
Kommandierender
General IV. SS-Panzerkorps yang juga mantan Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking", SS-Gruppenführer und Generalleutnant der
Waffen-SS Herbert-Otto Gille (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes
mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten) memberikan perintah upaya
penyelamatan terhadap sebuah batalyon Wehrmacht yang terkepung musuh.
Dari kiri ke kanan: Asisten Ajudan tak dikenal, SS-Sturmbannführer Paul
Kümmel (Kommandeur
I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"),
SS-Obersturmbannführer Hans Bünning (mengenakan tropenanzug SS M43
Sahariana, Kommander SS-Panzer-Artillerie-Regiment 5 /
5.SS-Panzer-Division "Wiking"); SS-Gruppenführer Gille,
SS-Obersturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment
"Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), dan SS-Sturmbannführer
Günther Sitter (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment
"Westland" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking")
Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer
Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" /
5.SS-Panzer-Division "Wiking"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der
Waffen-SS Herbert-Otto Gille (membelakangi kamera, Kommandierender
General IV. SS-Panzerkorps), perwira tak dikenal, SS-Standartenführer
Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 /
5.SS-Panzer-Division "Wiking"); dan SS-Sturmbannführer Paul Kümmel
(Kommandeur
I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking").
Sedikit menarik ketika melihat bahwa Gille bertumpu dengan tangan
kanannya menggunakan Wolchowstock, sementara Dorr mengenakan tropenanzug
SS M43 Sahariana!
Tank-tank Panther Ausf.A dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" bergerak menuju front dalam operasi defensif di sekitar Warsawa bulan Agustus 1944. Bersama dengan Fallschirm-Panzer-Division 1. Hermann Göring, Wiking mampu menghancurkan Korps Tank ke-3 Soviet yang berusaha menyerbu Warsawa
Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A "501" milik SS-Untersturmführer Norbert Neven du Mont (Zugführer di 5.Kompanie / II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") di tengah pertempuran di musim panas 1944. Tank satu ini telah kehilangan beberapa plat Schürze-nya (pelindung roda rantai) yang kemungkinan disebabkan oleh tembakan musuh
Tank-tank Panther Ausf.A dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" bergerak menuju front dalam operasi defensif di sekitar Warsawa bulan Agustus 1944. Bersama dengan Fallschirm-Panzer-Division 1. Hermann Göring, Wiking mampu menghancurkan Korps Tank ke-3 Soviet yang berusaha menyerbu Warsawa
Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A "501" milik SS-Untersturmführer Norbert Neven du Mont (Zugführer di 5.Kompanie / II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") di tengah pertempuran di musim panas 1944. Tank satu ini telah kehilangan beberapa plat Schürze-nya (pelindung roda rantai) yang kemungkinan disebabkan oleh tembakan musuh
Foto
yang diambil di bulan Agustus 1944 selama berlangsungnya pertempuran di
timur Warsawa ini memperlihatkan sebuah Panzerkampfwagen V Panther
Ausf.A dari 8.Kompanie / II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division
“Wiking” dan sebuah kendaraan halftrack Sd.Kfz.251/3 Ausf.D dari
III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 “Germania” / 5.SS-Panzer-Division "Wiking". Komandan 8.
Kompanie, SS-Obersturmführer Karl Nicolussi-Leck, terlihat berdiri nomor dua dari kiri. Antara tanggal 18-22 Agustus 1944, IV. SS-Panzerkorps (yang terdiri dari Divisi SS Wiking dan Divisi SS Totenkopf) berhasil menghancurkan 98 tank Soviet dalam pertempuran sengit di sekitar Warsawa. Perhatikan pelk cadangan yang digantung di depan Sd.Kfz.251/3!
Salah satu dari Panzerkampfwagen V Panther milik 5. SS-Panzer-Division "Wiking" yang membawa serta prajurit infanteri diatasnya (kemungkinan dari 5. Jäger-Division) selama berlangsungnya operasi defensif di sekitar Warsawa bulan Agustus 1944. Prajurit di latar depan dipersenjatai dengan senapan serbu Sturmgewehr 44 (StG 44), sementara rekannya di belakang menggunakan senapan berteleskop yang biasa dipakai oleh sniper
Demonstrasi cara melumpuhkan laras meriam tank musuh menggunakan Stielhandgranate M24. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (Chef 11.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"/5.SS-Panzer-Division "Wiking") dan SS-Obersturmführer Friedrich Hannes (Chef 12.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"/5.SS-Panzer-Division "Wiking"). Tank peraga yang digunakan adalah SU-76 (Samokhodnaya Ustanovka 76) assault gun yang mempunyai laras kaliber 76,2cm. Mahn dan Hannes adalah sama-sama peraih Deutsches Kreuz in Gold. Mahn meraihnya pada tanggal 4 Juni 1944 sementara Hannes 9 Oktober 1944. Dalam foto di atas Mahn sudah mengenakan DKiG-nya sementara Hannes belum, karena diambil pada musim panas tahun 1944 saat berlangsungnya pertempuran di timur Warsawa
SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (Chef 11.Kompanie / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") duduk di sebelah kanan sambil memberi tanda kepada para Panzergrenadier anakbuahnya untuk turun dari halftrack lapis baja Sd.Kfz.251 mereka dan mulai menyerang posisi pertahanan musuh selama berlangsungnya pertempuran melawan Tentara Merah di timur Warsawa musim panas 1944
Foto yang diambil di tengah kecamuk pertempuran di Polandia bulan Juli 1944 ini memperlihatkan para Panzergrenadier dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" sedang menyerbu sebuah desa tidak dikenal yang terletak diantara Bialystok dan Brest-Litovsk dengan menggunakan ranpur pengangkut pasukan Sd.Kfz.251. Serangan tersebut dipimpin oleh SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") yang berdiri di tengah sambil memberi komando
Para prajurit dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" memasuki sebuah desa yang baru saja direbut dari tangan pasukan Soviet di timur Polandia, bulan Juli 1944. Desa yang tak diketahui namanya tersebut sebelumnya telah dibumihanguskan oleh tentara musuh yang mundur. Dalam pertempuran ini nama divisi Wiking disebut berkali-kali dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda Wehrmacht) sebagai contoh keteguhan dan semangat bertempur tinggi dalam berkali-kali serangan balik brilian yang mereka lakukan
Dua buah Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" dilihat melalui lensa "teropong gunting" Scherenfernrohr SF14Z dari Panther lainnya, musim panas 1944. Pada saat itu Divisi SS Wiking bertempur mati-matian demi menjaga front yang runtuh dimana-mana sekaligus menahan serangan bertubi-tubi Tentara Merah yang datang tak henti-hentinya. Di musim panas itu Uni Soviet melancarkan ofensif massalnya yang diberi nama sebagai "Operasi Bagration"
Dua orang Ritterkreuzträger dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" difoto selama berlangsungnya pelatihan di Debica (Polandia Timur) sekaligus pengorganisasian kembali Divisi Wiking setelah hampir musnah di Kantong Cherkassy. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Willi Hein dan SS-Obersturmführer Kurt Schumacher. Keduanya sama-sama mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai penghargaan atas aksi kepahlawanan mereka dalam menghadang kepungan Rusia di Kantong Cherkassy. Hein selamat sampai perang usai dan meninggal tahun 2000, sementara Schumacher gugur dalam pertempuran di Stuhlweisenburg (Hungaria) tanggal 20 Maret 1945
Salah satu dari Panzerkampfwagen V Panther milik 5. SS-Panzer-Division "Wiking" yang membawa serta prajurit infanteri diatasnya (kemungkinan dari 5. Jäger-Division) selama berlangsungnya operasi defensif di sekitar Warsawa bulan Agustus 1944. Prajurit di latar depan dipersenjatai dengan senapan serbu Sturmgewehr 44 (StG 44), sementara rekannya di belakang menggunakan senapan berteleskop yang biasa dipakai oleh sniper
Demonstrasi cara melumpuhkan laras meriam tank musuh menggunakan Stielhandgranate M24. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (Chef 11.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"/5.SS-Panzer-Division "Wiking") dan SS-Obersturmführer Friedrich Hannes (Chef 12.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"/5.SS-Panzer-Division "Wiking"). Tank peraga yang digunakan adalah SU-76 (Samokhodnaya Ustanovka 76) assault gun yang mempunyai laras kaliber 76,2cm. Mahn dan Hannes adalah sama-sama peraih Deutsches Kreuz in Gold. Mahn meraihnya pada tanggal 4 Juni 1944 sementara Hannes 9 Oktober 1944. Dalam foto di atas Mahn sudah mengenakan DKiG-nya sementara Hannes belum, karena diambil pada musim panas tahun 1944 saat berlangsungnya pertempuran di timur Warsawa
SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (Chef 11.Kompanie / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") duduk di sebelah kanan sambil memberi tanda kepada para Panzergrenadier anakbuahnya untuk turun dari halftrack lapis baja Sd.Kfz.251 mereka dan mulai menyerang posisi pertahanan musuh selama berlangsungnya pertempuran melawan Tentara Merah di timur Warsawa musim panas 1944
Foto yang diambil di tengah kecamuk pertempuran di Polandia bulan Juli 1944 ini memperlihatkan para Panzergrenadier dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" sedang menyerbu sebuah desa tidak dikenal yang terletak diantara Bialystok dan Brest-Litovsk dengan menggunakan ranpur pengangkut pasukan Sd.Kfz.251. Serangan tersebut dipimpin oleh SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking") yang berdiri di tengah sambil memberi komando
Para prajurit dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" memasuki sebuah desa yang baru saja direbut dari tangan pasukan Soviet di timur Polandia, bulan Juli 1944. Desa yang tak diketahui namanya tersebut sebelumnya telah dibumihanguskan oleh tentara musuh yang mundur. Dalam pertempuran ini nama divisi Wiking disebut berkali-kali dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda Wehrmacht) sebagai contoh keteguhan dan semangat bertempur tinggi dalam berkali-kali serangan balik brilian yang mereka lakukan
Dua buah Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" dilihat melalui lensa "teropong gunting" Scherenfernrohr SF14Z dari Panther lainnya, musim panas 1944. Pada saat itu Divisi SS Wiking bertempur mati-matian demi menjaga front yang runtuh dimana-mana sekaligus menahan serangan bertubi-tubi Tentara Merah yang datang tak henti-hentinya. Di musim panas itu Uni Soviet melancarkan ofensif massalnya yang diberi nama sebagai "Operasi Bagration"
Dua orang Ritterkreuzträger dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" difoto selama berlangsungnya pelatihan di Debica (Polandia Timur) sekaligus pengorganisasian kembali Divisi Wiking setelah hampir musnah di Kantong Cherkassy. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Willi Hein dan SS-Obersturmführer Kurt Schumacher. Keduanya sama-sama mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai penghargaan atas aksi kepahlawanan mereka dalam menghadang kepungan Rusia di Kantong Cherkassy. Hein selamat sampai perang usai dan meninggal tahun 2000, sementara Schumacher gugur dalam pertempuran di Stuhlweisenburg (Hungaria) tanggal 20 Maret 1945
Foto
yang diambil tanggal 26 Oktober 1944 ini merupakan koleksi Hans Fischer
dan berasal dari buku "SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp und
seine Männer" karya Paul Oosterling, Hans Fischer dan Ron Erlings
(halaman 372 volume 2). Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Kurt
Jabs (Abteilungs-Adjutant der I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5
"Wiking"), SS-Oberscharführer Erich Bock (Zugführer di 3. Kompanie /
I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking"), SS-Oberscharführer Hans
Fischer (Zugführer di 3. Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5
"Wiking"), dan SS-Obersturmführer Kurt Schumacher (Kompaniechef der 3.
Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking")
Foto
yang diambil oleh Ernst Baumann bulan periode 7-12 Januari 1945 ini
memperlihatkan para perwira dari I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5
"Wiking" dan I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge" berpose
bersama di depan pintu Kastil Hegykastely yang berlokasi di sebuah
bukit, pinggir jalan antara wilayah Many dan Bicske, Hungaria. Baris
depan, dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Werner Liebald (Chef
Maschinengewehr-Kompanie/I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 23
"Norge") dan SS-Sturmbannführer Fritz Vogt (Kommandeur
I.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 23
"Norge"/11.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division Nordland). Baris
belakang, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Ernst Kiefer (Chef
4.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge"); SS-Obersturmführer
Helmut Bauer (Chef 3.Kompanie/SS-Panzer-regiment 5); SS-Obersturmführer
der Reserve Willi Hein (Kommandeur I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5);
SS-Obersturmbannführer Fritz Darges ("raksasa" yang berdiri di tengah,
Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division "Wiking");
Panzerkommandant tak dikenal dari II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5;
SS-Obersturmführer Karl-Heinz Lichte (dengan rokok terselip di bibir,
Chef 5.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 5); dan SS-Obersturmführer Hans
Weerts (Chef 4.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 5)
---------------------------------------------------------------------------------
SS-Rottenführer Léo Arthur Avermaete dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" adalah sukarelawan Flemish yang lahir di Antwerpen tanggal 19 Juni 1923. Uniknya, meskipun notabene dia adalah seorang prajurit Panzertruppen, tapi dalam foto ini dia mengenakan medali Infanterie-Sturmabzeichen in Silber! Perlu diingat bahwa sampai dengan musim semi 1942 pada dasarnya tidak ada yang namanya unit panzer Waffen-SS (kecuali sebagian kecil anggota SS-Totenkopf-Panzer-Abwehr-Abteilung). Banyak para rekrutan Panzertruppen SS yang diambil dari unit infanteri, dan beberapa diantara mereka telah mendapatkan medali sebelumnya sehingga tidak heran kalau medali infanteri tersebut "terbawa" saat telah menjadi prajurit panzer. Bahkan faktanya, para Panzermann veteran pasukan pejalan kaki ini lebih bangga atas tertempelnya Infanterie-Sturmabzeichen di seragam mereka daripada Panzerkampfabzeichen karena cara mendapatkannya yang lebih sulit! Di foto ini kita juga bisa melihat strip di schulterklappen-nya yang menjelaskan bahwa dia adalah seorang "Führeranwärter" (Kandidat Komandan/Bintara). Avermaete selamat sampai perang usai dan meninggal pada tanggal 26 Maret 2012
---------------------------------------------------------------------------------
SS-Rottenführer Léo Arthur Avermaete dari SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking" adalah sukarelawan Flemish yang lahir di Antwerpen tanggal 19 Juni 1923. Uniknya, meskipun notabene dia adalah seorang prajurit Panzertruppen, tapi dalam foto ini dia mengenakan medali Infanterie-Sturmabzeichen in Silber! Perlu diingat bahwa sampai dengan musim semi 1942 pada dasarnya tidak ada yang namanya unit panzer Waffen-SS (kecuali sebagian kecil anggota SS-Totenkopf-Panzer-Abwehr-Abteilung). Banyak para rekrutan Panzertruppen SS yang diambil dari unit infanteri, dan beberapa diantara mereka telah mendapatkan medali sebelumnya sehingga tidak heran kalau medali infanteri tersebut "terbawa" saat telah menjadi prajurit panzer. Bahkan faktanya, para Panzermann veteran pasukan pejalan kaki ini lebih bangga atas tertempelnya Infanterie-Sturmabzeichen di seragam mereka daripada Panzerkampfabzeichen karena cara mendapatkannya yang lebih sulit! Di foto ini kita juga bisa melihat strip di schulterklappen-nya yang menjelaskan bahwa dia adalah seorang "Führeranwärter" (Kandidat Komandan/Bintara). Avermaete selamat sampai perang usai dan meninggal pada tanggal 26 Maret 2012
SS-Rottenführer Henk Kistemaker (4 Oktober 1922 - 2003) adalah seorang sukarelawan Belanda yang menjadi prajurit infanteri di SS-Regiment "Germania" / SS-Division "Wiking" sebelum menjadi awak Panzerkampfwagen V Panther di SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking". Dia terluka tiga kali di medan pertempuran dan mendapatkan berbagai medali sebagai penghargaan atas keberaniannya: Infanterie-Sturmabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse (1944); Verwundetenabzeichen in Schwarz (1942); Verwundetenabzeichen in Silber (1943); Medaille Winterschlacht im Osten (1942); serta Panzerkampfabzeichen III.Stufe "50" (1945). Dia selamat sampai perang usai dan kemudian menuliskan memoarnya yang berjudul "Wiking - Een Nederlandse SS-er aan het Oostfront"
SS-Obersturmbannführer Paul Kümmel (13 April 1911 - 27 Desember 1982) adalah Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" yang tidak mendapat satupun medali perang bergengsi Wehrmacht, meskipun dia notabene menjadi komandan salah satu unit yang paling sering terjun ke dalam kancah pertempuran! Dia bukanlah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, Deutsches Kreuz in Gold/Silber, bahkan Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS!
SS-Obersturmbannführer Ernst Christian Hartvig Viffert (10 November 1893 - 1950/51) adalah perwira zeni SS yang merupakan sukarelawan dari Denmark. Dia bergabung di unit Pionier Wiking setelah dilancarkannya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman ke Uni Soviet) tahun 1941. Seusai perang, Viffert dijatuhi hukuman kerja paksa selama 25 tahun oleh pengadilan penjahat perang Soviet, dan dia meninggal karena sakit dalam kamp tawanan Stalino
---------------------------------------------------------------------------------
PROFIL MESIN PERANG
Befehlspanzerwagen V Panther Ausf. A Stab, SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking”. Hampir semua foto yang menampakkan tank satu ini memperlihatkan komandan SS-Panzer-Regiment 5, SS-Obersturmbannführer Johannes Mühlenkamp, yang sedang nongkrong di atas cupola seperti tampak dalam gambar di atas. Menariknya, Befehlspanzerwagen (tank komando) dengan turmnummer (nomor turret) R01 diketahui nyata keberadaannya dan ada setidaknya satu foto yang memperlihatkan Panther R02 dengan komandan yang berbeda di atas cupola (yang sayangnya masih belum teridentifikasi sampai saat ini). Penjelasannya adalah begini: dalam upaya meloloskan diri dari kepungan pasukan Rusia di Kovel pada musim semi 1944, Panther yang dikendarai oleh Mühlenkamp menghantam ranjau yang ditanam di luar Kovel di pagi tanggal 5 April 1944. Selama dua hari Panthernya teronggok tidak bisa diperbaiki karena ganasnya pertempuran. Kemungkinan besar Panther naas tersebut adalah R01 dan, sampai dia bisa diperbaiki, Mühlenkamp mau tidak mau menggunakan Panther R02 milik ajudannya (yang ternyata keterusan, beibeh!)
Sd.Kfz.251/7 Ausf. D, SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking”. Meskipun kendaraan tersebut umumnya digunakan oleh batalyon zeni Divisi “Wiking”, tapi Resimen Panzer ke-5 juga mempunyai beberapa kendaraan dari jenis ini pada saat foto di atas diambil, yaitu di antara pertempuran di Kovel dan Chelm di Bug bulan Juli 1944. Perhatikan bahwa dalam foto di kanan, Panther yang kelihatan di bagian kiri yang dilengkapi dengan tambahan pijakan kayu yang dipasang menopang bagian lambung adalah Panther R02 milik komandan SS-Panzer-Regiment 5, SS-Obersturmbannführer Johannes Mühlenkamp. Plat nomor kendaraan SS yang terpasang di Sd.Kfz.251/7 seperti yang ditampilkan di atas sebenarnya hanyalah sekedar ilustrasi saja karena di foto aslinya tidak kelihatan!
Bergepanther, SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking”. Dalam catatannya tentang pertempuran di sekitar Kovel akhir Maret 1944, SS-Hauptsturmführer Karl Nicolussi-Leck (Chef 8.Kompanie/II.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5) menyebutkan bahwa dia mempunyai tiga buah kendaraan jenis ini yang fungsinya sebagai “bengkel berjalan” bagi Panther-Panther di kompinya yang mengalami kerusakan. Bergepanther di atas berasal dari model paling awal dan tidak dilengkapi sekop besar yang biasanya terpasang di lambung belakang. Ilustrasi di atas dibuat berdasarkan sebuah foto yang diambil di musim panas tahun 1944
Panzerbefehlswagen IV Ausf. J, 1.Kompanie/I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 5/5.SS-Panzer-Division “Wiking”. Meskipun dibuat berdasarkan foto yang berasal dari awal tahun 1945, sedikit kemungkinan bahwa marking dan kamuflase panzer ini berubah banyak dari pertempuran bulan Agustus dan September 1944 sebelumnya. Foto yang menampilkan Panther IV milik Divisi “Wiking” terbilang cukup langka sehingga tidak banyak yang diketahui mengenainya. Meskipun begitu, dipastikan bahwa tank-tank milik kompi ke-1, 2 dan 3 dilengkapi dengan sistem marking tiga digit seperti yang tampak dalam gambar. Bagian belakang dari panzer 111 memperlihatkan lokasi penempatan antena berjenis Sternantenne untuk set radio jarak jauh Fu 8 serta lapisan baja pelindung di lambung belakang
Buku "Hell's Gate: The Battle of the Cherkassy Pocket, January-February 1944" karya Douglas E. Nash
Buku "Kampfgruppe Mühlenkamp: 5. SS-Panzer-Division Wiking, Eastern Poland, July 1944" karya Douglas E. Nash dan Remy Spezzano
Buku "SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp und seine Männer" karya Paul Oosterling, Hans Fischer dan Ron Erlings
Buku "The Face of Courage: The 98 Men Who Received the Knight's Cross and the Close-Combat Clasp in Gold" karya Florian Berger
Buku "The Face of Courage: The 98 Men Who Received the Knight's Cross and the Close-Combat Clasp in Gold" karya Florian Berger
Buku "Tiger" karya Thomas Anderson
Buku "Viking Summer; 5.SS-Panzer-Division in Poland 1944" karya Dennis Oliver
Buku "Wiking" karya Charles Trang
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi Riksarkivet (Arsip Nasional Norwegia)
Foto koleksi pribadi Douglas E. Nash
Foto koleksi pribadi Douglas E. Nash
Foto koleksi pribadi "EKman" McGee
Foto koleksi pribadi Hans Fischer
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Morio Ishimura
Foto koleksi pribadi Richard Gentsch
Foto koleksi pribadi Willi Hein
Foto koleksi pribadi Richard Gentsch
Foto koleksi pribadi Willi Hein
1 comment:
great blog
Post a Comment