Sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger dari 13.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 / 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" menembakkan senjata utamanya ke arah posisi musuh untuk memberikan tambahan kekuatan penekan bagi pasukan infanteri yang sedang merangsek maju di dekat wilayah Petrivka (timur Vinnytsia), Ukraina, bulan Februari 1944. Tiger tersebut merupakan salah satu dari tank pengganti yang dikirimkan pada LSSAH di bulan itu dan mempunyai penanda taktis berbentuk angka "2" kecil berwarna hitam yang terletak di bagian depan turetnya serta di boks penyimpan peralatan di turet belakang. 13./Pz.Rgt.1 sendiri adalah kompi tank berat (schwere panzer kompanie) yang dilengkapi oleh tank-tank dari jenis Tiger. Kompi tersebut diupgrade dari akhir bulan November 1942 di Fallingbostel
Pasukan penjaga kehormatan dari SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe (SS-VT) di masa sebelum Perang Dunia II. Nantinya unit ini berevolusi menjadi sebuah divisi panzer penuh setelah sebelumnya berkali-kali berganti nama: SS-Division Deutschland (April 1940 - Desember 1940), SS-Division (motorisiert) Reich (Desember 1940 - Mei 1942), SS-Division (motorisiert) Das Reich (Mei 1942 - November 1942), SS-Panzergrenadier-Division Das Reich (November 1942 - Oktober 1943), dan 2. SS-Panzer-Division Das Reich (Oktober 1943 - Mei 1945)
Senapan mesin MG 34 (Maschinengewehr 34) yang radikal. Radikal karena dia memperkenalkan konsep senpan mesin multi-guna dan juga penggunaan sabuk amunisi untuk sebuah senjata yang tergolong ringan. Amunisi biasanya disediakan dalam bentuk sabuk yang berisi 50 peluru berkaliber 7,92mm. Sabuk ini dapat disambung-sambungkan sehingga berisi maksimal 5 sabuk / 250 peluru. Sebagai pilihan digunakan juga tromol pelana (saddle drum) yang berisikan 75 buah peluru berkaliber sama
Pasukan penjaga kehormatan dari SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe (SS-VT) di masa sebelum Perang Dunia II. Nantinya unit ini berevolusi menjadi sebuah divisi panzer penuh setelah sebelumnya berkali-kali berganti nama: SS-Division Deutschland (April 1940 - Desember 1940), SS-Division (motorisiert) Reich (Desember 1940 - Mei 1942), SS-Division (motorisiert) Das Reich (Mei 1942 - November 1942), SS-Panzergrenadier-Division Das Reich (November 1942 - Oktober 1943), dan 2. SS-Panzer-Division Das Reich (Oktober 1943 - Mei 1945)
Senapan mesin MG 34 (Maschinengewehr 34) yang radikal. Radikal karena dia memperkenalkan konsep senpan mesin multi-guna dan juga penggunaan sabuk amunisi untuk sebuah senjata yang tergolong ringan. Amunisi biasanya disediakan dalam bentuk sabuk yang berisi 50 peluru berkaliber 7,92mm. Sabuk ini dapat disambung-sambungkan sehingga berisi maksimal 5 sabuk / 250 peluru. Sebagai pilihan digunakan juga tromol pelana (saddle drum) yang berisikan 75 buah peluru berkaliber sama
Para rekrutan asal Belanda dalam acara pengambilan sumpah kesetiaan setelah menyelesaikan pelatihan militer mereka. Bunyi sumpahnya sendiri disesuaikan untuk beragam kebangsaan yang menjadi sukarelawan Waffen-SS, meskipun semuanya tetap bermuara pada motto mereka yang terkenal, “Meine Ehre heißt Treue”, yang bisa diterjemahkan sebagai "Kehormatanku adalah Kesetiaanku" atau "Kesetiaanku adalah Kehormatanku". Sumpah tersebut diucapkan oleh para rekrutan baru sambil mengangkat tangan kanan mereka, sementara tangan kiri diletakkan di panji, bendera, atau pedang para perwira
Sedikit tinjauan dari suasana sehari-hari di SS-Junkerschule Bad Tölz dimana para calon perwira Waffen-SS mendapatkan kursus dan pelatihan intensif dengan latar belakang pegunungan bersalju Alpen yang megah di Bavaria. Dalam tubuh Waffen-SS, seorang komandan wajib memimpin anakbuahnya dari depan dan bukannya berdiam diri di garis belakang, sehingga diharapkan dia dapat memberi semangat tambahan bagi anakbuahnya dan juga menguasai medan secara lebih mudah. Kewajiban berat semacam ini tentunya membuat para perwira SS selalu beroperasi dengan penuh kesadaran serta pengawasan penuh akan kondisi di lapangan. Mereka akan lebih bersemangat untuk bertempur dibandingkan dengan anakbuah yang dipimpinnya, sementara di lain pihak dia tidak akan bertindak secara ceroboh atau fanatik tanpa memperhitungkan korban yang berjatuhan di lapangan. Sebagai puncaknya, mereka dituntut untuk tidak menyerah dalam pertempuran, seburuk apapun situasi yang dihadapi!
Selayang pandang suasana di dalam SS-Junkerschule Bad Tölz dimana para calon perwira pilihan Waffen-SS mendapat pelatihan dan kursus lanjutan. Posisi sekolah calon perwira SS ini sejajar dengan Sandhurst di Inggris atau West Point di Amerika Serikat. Dia pertama kali didirikan pada tahun 1937 dan dibangun oleh Alois Degano di kota Bad Tölz yang terletak sekitar 48km di selatan Münich. Lokasi tersebut dipilih karena mempunyai jalur transportasi yang memadai serta wilayahnya sendiri yang berada di alam pegunungan diharapkan mampu memberikan isnpirasi bagi para penghuninya. Desain dan konstruksi bangunannya dibuat khusus untuk membuat terkesan para staff, pelajar, pengunjung, dan orang yang sekedar melintas. Sebuah kamp cabang dari Kamp Konsentrasi Dachau terletak pada kota yang sama sehingga menjadi penyedia bagi para buruh yang dipekerjakan di SS-Junkerschule dan Zentralbauleitung (Bangunan Administrasi Pusat). SS-Junkerschule Bad Tölz sendiri beroperasi sampai dengan akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, dan kemudian bekas bangunannya digunakan oleh 1st Battalion / 10th Special Forces Group US Army sampai dengan tahun 1991
Latihan Hitlerjugend (organisasi kepanduan Nazi Jerman) dilakukan secara semi-militer dan diawasi pelaksanaannya oleh para anggota Wehrmacht. Para remaja belia ini memang disiapkan untuk menjadi calon prajurit Jerman dalam perang besar yang diperkirakan akan terjadi, sehingga para petinggi Nazi benar-benar menganggap serius pelatihannya, termasuk dengan indoktrinasi Nasional-Sosialisme yang masif
Komandan SS-Division (motorisiert) "Wiking", SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner, memberi instruksi pada anakbuahnya di musim panas tahun 1942. Steiner adalah salah satu manusia langka - satu dari sejuta - yang dianugerahi bakat kepemimpinan dari sejak lahirnya. Karakternya yang tenang dan berwibawa memberi keyakinan tak tergoyahkan pada orang-orang yang dipimpinnya bahwa mereka tak akan pernah terkalahkan dalam pertempuran dan lebih baik dari musuh-musuh yang dihadapinya. Setiap orang yang melihat figurnya dari dekat atau mendengar suaranya menjadi bagian dari magnet daya tarik yang dimilikinya. Dia adalah orang yang keras dan menuntut setiap orang untuk mengeluarkan kemampuan terbaik yang mereka miliki, tapi dilain pihak dia juga seakan-akan menjadi satu bagian dari mereka
Serangan
balasan dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang dilakukan di
wilayah timur laut Caen, Normandia, bulan Juni 1944. Divisi yang
anggotanya kebanyakan berusia belia ini bertempur dengan gigih sepanjang
kampanye militer di Normandia, dimana performanya di lapangan merupakan
hasil latihan intensif yang telah diterimanya, juga sebagai pertanda
kualitas para perwira serta prajuritnya. Sayangnya, semua itu seakan
mempunyai pengaruh kecil di hadapan apa yang dinamakan sebagai
"materialschlacht" yang dipunyai oleh Sekutu, yaitu melimpahnya sumber
daya mereka dalam hal manusia dan perlengkapan perang
Akhir
dari Pertempuran Villers-Bocage (13 Juni 1944) yang fenomenal. Dalam
palagan yang melambungkan nama jagoan panzer Michael Wittmann ini, pasukan Inggris dari 22nd Armoured Brigade menderita kerugian besar setelah kehilangan 217 orang
yang menjadi korban serta 23-27 tanknya yang hancur. Wittmann sendiri
tercatat membumihanguskan tidak kurang dari 14 tank, 15 kendaraan
pembawa pasukan serta 2 senjata anti-tank... dan semuanya hanya dalam
tempo 15 menit!
Hermann Göring bermain tenis di Italia
Barisan Waffen-SS
Tampaknya bintara Luftwaffe ini sedang menirukan gaya Reichsmarschall Hermann Göring!
Jagoan Luftwaffe Oberleutnant Hans-Joachim Marseille (Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 27) setelah dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerters, sedang berkisah tentang perkembangan peperangan di Afrika bersama dengan sekumpulan anggota Hitlerjugend Flieger Berlin. Foto ini diambil dalam masa cuti Marseille di Jerman (19 Juni 1942 - 21 Agustus 1942). Dia sendiri adalah mantan anggota Hitlerjugend di masa ABG-nya!
Bergerak maju ke front pertempuran, awak Tiger Waffen-SS ini terekam dalam sebuah klip yang diambil di musim panas tahun 1943 saat berlangsungnya Pertempuran Kursk. Banyak dari para awak tank ini merupakan veteran perang di Front Timur dan beberapa diantaranya akan naik pangkat menjadi bergelar "jago" atas jumlah berlipat tank musuh yang telah mereka hancurkan
Tiger "S21" dari SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" bergerak maju ke medan laga Kursk untuk mengkonsolidasikan posisi di padang stepa Rusia, Juli 1943. Tank berat tersebut dicat dasar kuning pasir yang ditimpa oleh warna coklat kemerah-merahan. Simbol "Gnome" (Jembalang) terdapat di samping turet yang merupakan insignia divisi sementara yang khusus dipakai dalam Unternehmen Zitadelle untuk membingungkan intelijen musuh
Klip yang diambil di garis belakang Waffen-SS di medan pertempuran Kursk, musim panas 1943. Para prajurit ini bertempur secara nonstop selama berminggu-minggu, berpindah posisi dari menyerang, diserang balik, menyerang, diserang, dan mundur. Musuh yang mereka hadapi sendiri mempunyai kekuatan yang berlipat ganda dan didukung oleh pengenalan medan yang lebih dalam. BTW, perhatikan bahwa prajurit SS yang di bawah wajahnya mirip sekali dengan pemain lenong Nicholas Cage!
Panzerkampfwagen V Panther "IIA1", yang kemungkinan besar berasal dari Panzer-Lehr Division, dalam gerak maju ke Normandia di musim panas 1944
SS-Sturmbannführer Hubert-Erwin Meierdrees (kiri) adalah Komandan I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 3 / 3.SS-Panzer-Division "Totenkopf" yang ikut ambil bagian dalam pertempuran di timur Warsawa (Polandia) pertengahan tahun 1944. Disana unitnya berhasil menghancurkan banyak tank Soviet dan kendaraan perang lainnya. Cuplikan film ini diambil di sebuah posisi pertahanan Jerman di luar kota Warsawa bulan Agustus 1944
Cuplikan film ini diambil dari dalam sebuah Sd.Kfz.251 milik 10. SS-Panzer-Division "Frundsberg" saat sedang melakukan perjalanan melewati jalanan sebuah kota di dekat Aachen (Jerman), akhir tahun 1944. Pasukan Jerman yang berada di dalamnya dalam keadaan siaga dan waspada menghadapi setiap kemungkinan serangan dadakan dari musuh atau sniper yang bersembunyi di bangunan pinggir jalan
Penyambutan Adolf Hitler di masa sebelum Perang Dunia II
Faces of War
Generalfeldmarschall Erich von Manstein
Jagoan panzer Michael Wittmann
Sumber :
No comments:
Post a Comment