Selebaran yang disebarkan oleh pasukan Rusia pada pihak Jerman yang terkepung di Kovel bulan Maret-April 1944. Selebaran tersebut intinya mengajak pasukan Jerman untuk menyerah dengan janji akan diperlakukan dengan baik. Isinya adalah: "Hidup atau Mati? Perwira dan prajurit di Kantong Kovel! Saat-saat terakhir kalian telah datang! Apa yang kalian harapkan? Pertolongan dari luar yang telah dijanjikan? Sia-sia belaka!"
Para perwira dari 5.Panzer-Division dalam Pertempuran Kovel tahun 1944, kemungkinan dalam acara persiapan penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Major Wilhelm Drewes tanggal 20 April 1944. Dari kiri ke kanan: Major der Reserve Hans-Georg Herzog (Ritterkreuz tanggal 6 April 1944 sebagai Major der Reserve dan Kommandeur II.Bataillon/Panzergrenadier-Regiment 14; Deutsches Kreuz in Gold tanggal 30 Juli 1942); Generalmajor Karl Decker (Ritterkreuz 13 Juni 1941 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur I.Abteilung/Panzer-Regiment 3; Eichenlaub #466 4 Mei 1944 sebagai Generalmajor dan Kommandeur 5. Panzer-Division); Major Wilhelm Drewes (Ritterkreuz 27 Oktober 1943 sebagai Hauptmann dan Führer I.Bataillon/Panzergrenadier-Regiment 13.; Eichenlaub #458 20 April 1944 sebagai Major dan Kommandeur I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 13); dan Major (Oberstleutnant 1 Juni 1944) Gerhard Friedrich (Ritterkreuz 6 April 1943 sebagai Hauptmann dan Kommandeur I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 13; Eichenlaub #642 3 November 1944 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 13; Deutsches Kreuz in Gold 10 Januari 1944)
Setelah berhasil lolos dari bencana Kantong Cherkassy, 5. SS-Panzer-Division "Wiking" ditarik ke Polandia untuk menjalani pemulihan sekaligus upgrade mesin perangnya dengan setidaknya delapan kompi Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A. Kemudian infiltrasi pasukan Soviet di Kovel bulan Maret 1944 memaksa Wiking untuk terjun kembali ke medan pertempuran. Disini sebuah Panther "823" melindungi pergerakan para Panzergrenadier di musim semi 1944. Tank satu ini dibalur dengan Zimmerit dan telah mendapat polesan salah satu dari pola kamuflase tiga warna yang digunakan oleh Divisi Wiking
Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G "R02" milik SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan para Grenadier dari 131. Infanterie-Division sedang bersiap-siap untuk bertempur habis-habisan dalam usaha untuk menerobos kepungan Tentara Merah di sekitar Kovel, Ukraina, 6 April 1944. Bila anda perhatikan setidaknya salah satu di antara mereka membawa senapan mesin Sturmgewehr 44 (StG 44). 131. Infanterie-Division merupakan salah satu unit pertama Wehrmacht yang mendapat jatah senjata jenis ini. Yang lainnya di antaranya adalah: 5. Jäger-Division, 1. Skijäger-Brigade, 5. Panzer-Division, 4. Panzer-Division, dan 253. Infanterie-Division
Panther-Panther dari SS-Panzer-Regiment 5 bersiap untuk beraksi di dekat Kovel, sebuah kota strategis yang terletak di barat-laut Ukraina, tanggal 6 April 1944. Panther #R02 (kanan) adalah milik dari SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp, Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzerdivision "Wiking". Meskipun masih dalam proses pembentukan kembali setelah lolosnya mereka dari Kantong Cherkassy, unit Panther dan Panzergrenadier dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" merupakan bagian dari pasukan pembebas yang secara buru-buru dibentuk demi membebaskan kota Kovel di rawa-rawa Pripet. Pada tanggal 10 April 1944 kepungan pihak Soviet atas kota tersebut berhasil dipatahkan dan "Wiking" cepat-cepat ditarik mundur demi memenuhi jadwal pembentukan kembalinya
Para perwira dari 5.Panzer-Division dalam Pertempuran Kovel tahun 1944, kemungkinan dalam acara persiapan penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Major Wilhelm Drewes tanggal 20 April 1944. Dari kiri ke kanan: Major der Reserve Hans-Georg Herzog (Ritterkreuz tanggal 6 April 1944 sebagai Major der Reserve dan Kommandeur II.Bataillon/Panzergrenadier-Regiment 14; Deutsches Kreuz in Gold tanggal 30 Juli 1942); Generalmajor Karl Decker (Ritterkreuz 13 Juni 1941 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur I.Abteilung/Panzer-Regiment 3; Eichenlaub #466 4 Mei 1944 sebagai Generalmajor dan Kommandeur 5. Panzer-Division); Major Wilhelm Drewes (Ritterkreuz 27 Oktober 1943 sebagai Hauptmann dan Führer I.Bataillon/Panzergrenadier-Regiment 13.; Eichenlaub #458 20 April 1944 sebagai Major dan Kommandeur I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 13); dan Major (Oberstleutnant 1 Juni 1944) Gerhard Friedrich (Ritterkreuz 6 April 1943 sebagai Hauptmann dan Kommandeur I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 13; Eichenlaub #642 3 November 1944 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 13; Deutsches Kreuz in Gold 10 Januari 1944)
SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") meninjau front depan di Kovel yang
terkepung. Pada akhir bulan Februari 1944, Divisi "Wiking" mendapati
diri mereka berada di wilayah antara Chelm dan Lublin di Polandia tak
lama setelah selamat dari pengepungan di Cherkassy. Belum lagi
beristirahat, pada tanggal 12 Maret 1944 datang kawat dari Führer yang
memerintahkan Wiking untuk membantu pertahanan Jerman di wilayah Kovel
(timur Polandia) yang saat itu mendapat tekanan berat dari kekuatan
besar Soviet. Di waktu yang sama, di Chelm terjadi saling bantai antara
etnis Ukraina dan Polandia akibat dendam lama yang meletup kembali. Pada
pagi tanggal 16 Maret 1944, SS-Panzergrenadier-Regiment "Germania" dan
"Westland" diangkut menuju Kovel menggunakan kereta api, sementara
komandan divisi Herbert Otto Gille memilih untuk berangkat duluan dari
Lublin menggunakan pesawat ringan Fieseler Fi 156 "Storch". Dia datang
kesana sesuai rencana dan langsung mendirikan pos komando sekaligus
menyusun pertahanan berlapis demi mempersiapkan diri dalam menghadapi
serangan musuh. Usahanya seakan berpacu dengan waktu yang terus
mendesak. Terdapat dua ribu orang yang luka-luka yang dirawat seadanya,
sementara Gille sendiri ragu-ragu apakah sisa pasukannya yang berangkat
menggunakan kereta api akan datang tepat pada waktunya. Unit pertama
yang tiba adalah 16 Panther dari 8.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5
"Wiking" di bawah pimpinan SS-Obersturmführer Karl Nicolussi-Leck yang
pemberani, veteran dari pertempuran di Kaukasus. Tak lama datang pula
III.[schwere] Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" di
bawah komando SS-Sturmbannführer Franz Hack untuk membantu penyerangan.
Pada tanggal 10 April 1944 kepungan Soviet di Kovel akhirnya berhasil
dipatahkan dan Divisi "Wiking" ditarik keluar untuk melakukan penyegaran
SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") meninjau front depan di Kovel yang
terkepung, Maret/April 1944. Fernglas (teropong) yang digunakannya bisa
dibilang tidak biasa karena nampaknya buatan Prancis punya dan berasal
dari peninggalan Perang Dunia Pertama (kemungkinan produksi Chevalier,
Verdi, Huet, atau Jumelle), sementara SS-Obersturmführer di sebelah
kanannya juga memakai teropong 10x50 yang tidak standar (seperti Carl
Zeiss) meskipun buatannya lebih modern
SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille (Kommandeur 5.
SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan SS-Sturmbannführer Franz
Hack (memakai jaket kamuflase, Kommandeur III.[schwere] Bataillon /
SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" / 5.SS-Panzer Division
"Wiking") di front depan pertempuran Kovel, Maret/April 1944. Hack
adalah peraih medali-medali sebagai berikut: Eisernes Kreuz II.Klasse
(20 Juni 1940) dan I.Klasse (10 Juli 1941); Deutsches Kreuz in Gold
#266/11 (8 Januari 1943); Verwundetenabzeichen in Gold (5 Mei 1944);
Nahkampfspange in Gold (1 Mei 1945); dan Ritterkreuz des Eisernen
Kreuzes #3129 (14 Mei 1944) mit Eichenlaub #844 (20 April 1945). Foto
oleh SS-Kriegsberichter Alois Jarolim
SS-Hauptsturmführer
Herbert Schmeißer (SS-Panzer-Nachrichten-Abteilung 5 /
5.SS-Panzer-Division "Wiking") berbincang-bincang dengan
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert-Otto Gille
(Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") di Lublin bulan April 1944
mengenai masalah komunikasi selama berlangsungnya Pertempuran Kovel
Setelah berhasil lolos dari bencana Kantong Cherkassy, 5. SS-Panzer-Division "Wiking" ditarik ke Polandia untuk menjalani pemulihan sekaligus upgrade mesin perangnya dengan setidaknya delapan kompi Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A. Kemudian infiltrasi pasukan Soviet di Kovel bulan Maret 1944 memaksa Wiking untuk terjun kembali ke medan pertempuran. Disini sebuah Panther "823" melindungi pergerakan para Panzergrenadier di musim semi 1944. Tank satu ini dibalur dengan Zimmerit dan telah mendapat polesan salah satu dari pola kamuflase tiga warna yang digunakan oleh Divisi Wiking
Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G "R02" milik SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzer-Division "Wiking") bersama dengan para Grenadier dari 131. Infanterie-Division sedang bersiap-siap untuk bertempur habis-habisan dalam usaha untuk menerobos kepungan Tentara Merah di sekitar Kovel, Ukraina, 6 April 1944. Bila anda perhatikan setidaknya salah satu di antara mereka membawa senapan mesin Sturmgewehr 44 (StG 44). 131. Infanterie-Division merupakan salah satu unit pertama Wehrmacht yang mendapat jatah senjata jenis ini. Yang lainnya di antaranya adalah: 5. Jäger-Division, 1. Skijäger-Brigade, 5. Panzer-Division, 4. Panzer-Division, dan 253. Infanterie-Division
Panther-Panther dari SS-Panzer-Regiment 5 bersiap untuk beraksi di dekat Kovel, sebuah kota strategis yang terletak di barat-laut Ukraina, tanggal 6 April 1944. Panther #R02 (kanan) adalah milik dari SS-Standartenführer Johannes Mühlenkamp, Kommandeur SS-Panzer-Regiment 5/5. SS-Panzerdivision "Wiking". Meskipun masih dalam proses pembentukan kembali setelah lolosnya mereka dari Kantong Cherkassy, unit Panther dan Panzergrenadier dari 5. SS-Panzer-Division "Wiking" merupakan bagian dari pasukan pembebas yang secara buru-buru dibentuk demi membebaskan kota Kovel di rawa-rawa Pripet. Pada tanggal 10 April 1944 kepungan pihak Soviet atas kota tersebut berhasil dipatahkan dan "Wiking" cepat-cepat ditarik mundur demi memenuhi jadwal pembentukan kembalinya
SS-Untersturmführer
Paul Barten (depan) bersama dengan seorang SS-Unterscharführer dari
2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" /
5.SS-Panzer-Division "Wiking" bersantai sambil merokok di lubang
pertahanan mereka, musim semi 1944. Medali Eisernes Kreuz I.Klasse
tampak bercahaya di seragam yang dipakai oleh Barten, sementara
tercantol di sebelahnya adalah Infanterie-Sturmabzeichen. Barten (9
September 1911 - Mei 1945) adalah seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold
yang didapatkannya pada tanggal 8 November 1943 (dalam foto ini tidak
terlihat karena berada di sisi seragam yang satunya lagi). Pangkat
terakhirnya adalah SS-Obersturmführer. Perlu diketahui bahwa pada saat
foto ini diambil, Divisi Wiking sedang bertempur dengan sengit melawan
pasukan Rusia di wilayah Kovel
----------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Hauptmann der Reserve Emil Bäuerle (10 Mei 1917 - 16 Maret 2007) bergabung dengan kompi anti-tank dari Infanterie-Regiment 56 tanggal 14 November 1938. Dia tetap bersama dengan unit ini sampai dengan akhir perang. Deutsches Kreuz in Gold didapatkannya tanggal 20 September 1943 sebagai penghargaan atas prestasinya dalam pertempuran di Penna, selatan Staraya Russa. Setelah ini bintang Bäuerle makin moncer saja, terutama dalam Pertempuran Kovel dimana dia mempertontonkan kecakapannya dalam memimpin kompinya tidak hanya sekali atau dua kali melainkan berkali-kali. Dalam pertempuran di Zyrycze dia dan pasukannya berhasil membangun sebuah jembatan darurat yang melintasi 2km genangan air sehingga memampukan pasukan Jerman yang terperangkap untuk lolos dari kepungan Soviet. Pada tanggal 25 Maret 1944 dia terluka parah oleh pecahan granat sehingga ditarik dari front untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit Ulm ad Donau. Disana Bäuerle mendapat berita tentang penganugerahan Ritterkreuz sehingga medalinya dikalungkan oleh kepala rumah sakit sebagai pejabat dengan pangkat tertinggi yang kebetulan ada disana! Medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tersebut secara resmi diberikan tanggal 4 Mei 1944 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Chef 8.Kompanie / II.Bataillon / Jäger-Regiment 56 / 5.Jäger-Division / LVI.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Setelah sembuh dari luka-lukanya Bäuerle kembali ke unit lamanya dan bertempur dengan semangat yang sama dalam gerak mundur pasukan Wehrmacht dari Front timur di musim dingin 1944/1945. Dia ditawan oleh pasukan Soviet dari tanggal 11 Maret 1945 s/d 18 Desember 1948. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1 Agustus 1941); Eisernes Kreuz II.Klasse (11 Agustus 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (8 Oktober 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (1 April 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Juli 1942); Nahkampfspange in Bronze (5 September 1943); serta Verwundetenabzeichen in Gold (20 April 1944)
Unteroffizier der Reserve Kurt Bajorat (2 Desember 1922 - 15 Januari 1945) bergabung dengan Infanterie-Ersatz-Bataillon 493 pada tahun 1941. Setahun setelahnya dia ditempatkan di Feld-Ersatz-Bataillon 206, dilanjutkan dengan Schützen-Regiment 13. Dalam pertempuran di Zaczernece (Kovel), gerak maju dua kompi batalyonnya terhenti oleh tembakan gencar pihak Rusia. Melihat itu, Gruppenführer Bajorat maju seorang diri menyerbu posisi pertahanan musuh dengan hanya bermodalkan granat serta MP-40, dan membungkam tembakan mereka. Tidak menunggu dimulainya kembali gerak maju kompinya, Bajorat kembali menyerbu desa yang diduduki musuh paling depan, membunuh pengamat artileri musuh dan berperan paling besar dalam pendudukan desa tersebut oleh pasukannya (dalam pertempuran itu sendiri dia terluka). Atas prestasinya yang tidak main-main tersebut Bajorat dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Mei 1944 sebagai Obergefreiter dan Gruppenführer di 3.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 13 / 5.Panzer-Division / LVI.Panzerkorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Dia terbunuh dalam pertempuran di Katenau-Ebenrode tanggal 15 Januari 1945 selama berlangsungnya Ofensif Prusia Timur oleh pasukan Soviet. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (5 Mei 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (5 Oktober 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Nahkampfspange in Bronze (1944). Pertempuran besar yang pernah diikutinya: Operasi Mars, Pertempuran Kursk, Ofensif Baltik, Pertempuran Memel, dan Ofensif Prusia Timur
----------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Hauptmann der Reserve Emil Bäuerle (10 Mei 1917 - 16 Maret 2007) bergabung dengan kompi anti-tank dari Infanterie-Regiment 56 tanggal 14 November 1938. Dia tetap bersama dengan unit ini sampai dengan akhir perang. Deutsches Kreuz in Gold didapatkannya tanggal 20 September 1943 sebagai penghargaan atas prestasinya dalam pertempuran di Penna, selatan Staraya Russa. Setelah ini bintang Bäuerle makin moncer saja, terutama dalam Pertempuran Kovel dimana dia mempertontonkan kecakapannya dalam memimpin kompinya tidak hanya sekali atau dua kali melainkan berkali-kali. Dalam pertempuran di Zyrycze dia dan pasukannya berhasil membangun sebuah jembatan darurat yang melintasi 2km genangan air sehingga memampukan pasukan Jerman yang terperangkap untuk lolos dari kepungan Soviet. Pada tanggal 25 Maret 1944 dia terluka parah oleh pecahan granat sehingga ditarik dari front untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit Ulm ad Donau. Disana Bäuerle mendapat berita tentang penganugerahan Ritterkreuz sehingga medalinya dikalungkan oleh kepala rumah sakit sebagai pejabat dengan pangkat tertinggi yang kebetulan ada disana! Medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tersebut secara resmi diberikan tanggal 4 Mei 1944 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Chef 8.Kompanie / II.Bataillon / Jäger-Regiment 56 / 5.Jäger-Division / LVI.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Setelah sembuh dari luka-lukanya Bäuerle kembali ke unit lamanya dan bertempur dengan semangat yang sama dalam gerak mundur pasukan Wehrmacht dari Front timur di musim dingin 1944/1945. Dia ditawan oleh pasukan Soviet dari tanggal 11 Maret 1945 s/d 18 Desember 1948. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1 Agustus 1941); Eisernes Kreuz II.Klasse (11 Agustus 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (8 Oktober 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (1 April 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Juli 1942); Nahkampfspange in Bronze (5 September 1943); serta Verwundetenabzeichen in Gold (20 April 1944)
Unteroffizier der Reserve Kurt Bajorat (2 Desember 1922 - 15 Januari 1945) bergabung dengan Infanterie-Ersatz-Bataillon 493 pada tahun 1941. Setahun setelahnya dia ditempatkan di Feld-Ersatz-Bataillon 206, dilanjutkan dengan Schützen-Regiment 13. Dalam pertempuran di Zaczernece (Kovel), gerak maju dua kompi batalyonnya terhenti oleh tembakan gencar pihak Rusia. Melihat itu, Gruppenführer Bajorat maju seorang diri menyerbu posisi pertahanan musuh dengan hanya bermodalkan granat serta MP-40, dan membungkam tembakan mereka. Tidak menunggu dimulainya kembali gerak maju kompinya, Bajorat kembali menyerbu desa yang diduduki musuh paling depan, membunuh pengamat artileri musuh dan berperan paling besar dalam pendudukan desa tersebut oleh pasukannya (dalam pertempuran itu sendiri dia terluka). Atas prestasinya yang tidak main-main tersebut Bajorat dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Mei 1944 sebagai Obergefreiter dan Gruppenführer di 3.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 13 / 5.Panzer-Division / LVI.Panzerkorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Dia terbunuh dalam pertempuran di Katenau-Ebenrode tanggal 15 Januari 1945 selama berlangsungnya Ofensif Prusia Timur oleh pasukan Soviet. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (5 Mei 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (5 Oktober 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Nahkampfspange in Bronze (1944). Pertempuran besar yang pernah diikutinya: Operasi Mars, Pertempuran Kursk, Ofensif Baltik, Pertempuran Memel, dan Ofensif Prusia Timur
Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com
www.flickr.com
No comments:
Post a Comment