Oleh : Steve Edpin
Foto-foto Olimpiade 1936 pilihan beserta ceritanya. Olimpiade XI 1936 dilangsungkan di Berlin. Olimpiade Musim Dingin IV 1936 dilangsungkan di Garmisch-Partenkirchen.
(1)
Menembak target siluet dengan cepat dari jarak 25 meter dengan menggunakan pistol otomatis atau revolver. Pemenang Juara Pertama (Emas) van Oyen dari Jerman (tengah). Pemenang Juara Kedua (Silver) Heinrich Georg Heinz Hax dari Jerman (kanan). Pemenang Juara Ketiga (Perunggu) Torsten Ullman dari Swedia (kiri).
Catatan: Hax yang berdinas di Angkatan Darat, nantinya meraih penghargaan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub.
(2)
Pemenang dalam berkuda tim tipe dressage. Dari kiri ke kanan: Letnan Satu Heinz Pollay, Mayor Friedrich Gerhard, dan Kapten Kavaleri Hermann Leopold August von Oppeln-Bronikowski.
Catatan: von Oppeln-Bronikowski nantinya terkenal sebagai seorang panzer ace dan meraih penghargaan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern.
(3)
Letnan Satu Heinz Pollay dengan kuda Prussia Timur-nya yang bernama Kronos.
Catatan: Dalam mitologi Yunani kuno, Kronos merupakan ayah dari Zeus dan Poseidon.
(4)
Pasukan militer Jerman dalam pertandingan patroli ski militer dalam Olimpiade Musim Dingin IV di Garmisch-Partenkirchen. Pertandingan patroli ski militer dilakukan oleh empat orang yang terdiri dari satu perwira, satu bintara, dan dua prajurit. Tim Jerman dipimpin oleh Letnan Leupold, dengan bintaranya Hieble, dan dua prajuritnya Lochbiehler dan Kirchmann. Kemungkinan besar mereka berasal dari pasukan gunung (Gebirgsjäger).
Catatan: Tim Jerman berhasil meraih urutan kelima dari sembilan negara yang berpartisipasi.
(5)
Letnan Satu Karl Hermann Gotthard Handrick sebagai pemenang juara pertama (emas) dalam pentathlon modern. Pentathlon modern terdiri dari lima pertandingan sbb: berkuda, berenang, menembak dengan pistol, berlari, dan pertandingan anggar.
Catatan: Handrick nantinya bertugas dalam satuan-satuan pemburu elit Luftwaffe dan meraih penghargaan Deutsches Kreuz in Gold.
(6)
Letnan Satu Konrad Freiherr von Wangenheim sebelum memulai pertandingan berkuda tipe eventing (kombinasi). Pada pertandingan sebelumnya, kudanya yang bernama Kurfürst tersangkut saat melompati rintangan, dan von Wangenheim pun terpental yang mengakibatkan tulang selangka kirinya patah. Di hari terakhir, dengan tangannya yang dibungkus, von Wangenheim kembali menunggangi kudanya untuk menyelesaikan pertandingan. Ia jatuh untuk yang kedua kalinya. Suasana menjadi sunyi dan mencemaskan karena Kurfürst tampak tak bergerak. Tanpa kudanya, von Wangenheim tidak mungkin memenangkan pertandingan. Namun akhirnya Kurfürst berhasil berdiri. Von Wangenheim menungganginya kembali dan berhasil menyelesaikan pertandingan. Von Wangenheim meraih medali emas untuk berkuda tim tipe eventing.
Catatan: Dalam buku “Olympia 1936” / “Die Olympischen-Spiele 1936” dikatakan bahwa aksi Freiherr von Wangenheim merupakan salah satu yang terbesar dalam Olimpiade ini. Tindakan rela berkorban yang telah ditunjukannya layak untuk mendapatkan apresiasi tertinggi. Sementara Kurfürst patut untuk mendapatkan penghormatan sebagai kuda belima.
SUMBER:
- koleksi pribadi, “Olympia 1936” / “Die Olympischen-Spiele 1936 in Berlin und Garmisch-Partenkirchen”
(1)
Menembak target siluet dengan cepat dari jarak 25 meter dengan menggunakan pistol otomatis atau revolver. Pemenang Juara Pertama (Emas) van Oyen dari Jerman (tengah). Pemenang Juara Kedua (Silver) Heinrich Georg Heinz Hax dari Jerman (kanan). Pemenang Juara Ketiga (Perunggu) Torsten Ullman dari Swedia (kiri).
Catatan: Hax yang berdinas di Angkatan Darat, nantinya meraih penghargaan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub.
(2)
Pemenang dalam berkuda tim tipe dressage. Dari kiri ke kanan: Letnan Satu Heinz Pollay, Mayor Friedrich Gerhard, dan Kapten Kavaleri Hermann Leopold August von Oppeln-Bronikowski.
Catatan: von Oppeln-Bronikowski nantinya terkenal sebagai seorang panzer ace dan meraih penghargaan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern.
(3)
Letnan Satu Heinz Pollay dengan kuda Prussia Timur-nya yang bernama Kronos.
Catatan: Dalam mitologi Yunani kuno, Kronos merupakan ayah dari Zeus dan Poseidon.
(4)
Pasukan militer Jerman dalam pertandingan patroli ski militer dalam Olimpiade Musim Dingin IV di Garmisch-Partenkirchen. Pertandingan patroli ski militer dilakukan oleh empat orang yang terdiri dari satu perwira, satu bintara, dan dua prajurit. Tim Jerman dipimpin oleh Letnan Leupold, dengan bintaranya Hieble, dan dua prajuritnya Lochbiehler dan Kirchmann. Kemungkinan besar mereka berasal dari pasukan gunung (Gebirgsjäger).
Catatan: Tim Jerman berhasil meraih urutan kelima dari sembilan negara yang berpartisipasi.
(5)
Letnan Satu Karl Hermann Gotthard Handrick sebagai pemenang juara pertama (emas) dalam pentathlon modern. Pentathlon modern terdiri dari lima pertandingan sbb: berkuda, berenang, menembak dengan pistol, berlari, dan pertandingan anggar.
Catatan: Handrick nantinya bertugas dalam satuan-satuan pemburu elit Luftwaffe dan meraih penghargaan Deutsches Kreuz in Gold.
(6)
Letnan Satu Konrad Freiherr von Wangenheim sebelum memulai pertandingan berkuda tipe eventing (kombinasi). Pada pertandingan sebelumnya, kudanya yang bernama Kurfürst tersangkut saat melompati rintangan, dan von Wangenheim pun terpental yang mengakibatkan tulang selangka kirinya patah. Di hari terakhir, dengan tangannya yang dibungkus, von Wangenheim kembali menunggangi kudanya untuk menyelesaikan pertandingan. Ia jatuh untuk yang kedua kalinya. Suasana menjadi sunyi dan mencemaskan karena Kurfürst tampak tak bergerak. Tanpa kudanya, von Wangenheim tidak mungkin memenangkan pertandingan. Namun akhirnya Kurfürst berhasil berdiri. Von Wangenheim menungganginya kembali dan berhasil menyelesaikan pertandingan. Von Wangenheim meraih medali emas untuk berkuda tim tipe eventing.
Catatan: Dalam buku “Olympia 1936” / “Die Olympischen-Spiele 1936” dikatakan bahwa aksi Freiherr von Wangenheim merupakan salah satu yang terbesar dalam Olimpiade ini. Tindakan rela berkorban yang telah ditunjukannya layak untuk mendapatkan apresiasi tertinggi. Sementara Kurfürst patut untuk mendapatkan penghormatan sebagai kuda belima.
SUMBER:
- koleksi pribadi, “Olympia 1936” / “Die Olympischen-Spiele 1936 in Berlin und Garmisch-Partenkirchen”
No comments:
Post a Comment