Monday, June 1, 2009

Oberführer Viktor Brack (1904-1948), Tokoh Dibalik Program Euthanasia!

Viktor Brack sebagai SS-Standartenführer di tahun 1940


Reichsgefetzblatt terbitan 25 Juli 1933


Surat dari Reichsführer Heinrich Himmler berkaitan dengan sterilisasi menggunakan x-ray


Surat dari Viktor Brack yang ditujukan pada Heinrich Himmler


Viktor Brack sebagai tawanan Sekutu. Omong-omong, bagi yang dulu suka nonton serial 'Quantum Leap' di RCTI, pasti ngerti kalau saya bilang kalau Brack mirip dengan Scott Bakula, pemeran utama serial tersebut!


Viktor Brack diadili di pengadilan Nürnberg, Agustus 1947


Viktor Brack (9 November 1904-2 Juni 1948) adalah pengatur program eutanasia, Aktion T4, di mana negara Nazi secara sistematis membunuh orang-orang cacat. Ia berunding dengan Odilo Globocnik tentang implementasi praktis atas Solusi Terakhir. Brack divonis hukuman mati pada tahun 1947 dan dieksekusi pada tahun 1948.

Pada tahun 1929, Viktor Brack menjadi anggota NSDAP dan SS. Pada tahun 1936, ia mengawasi operasi Kantor 2 (Amt 2) di Kekanseliran Führer di Berlin. Kantor itu memeriksa keluhan yang diterima oleh Führer dari seluruh Jerman. Pada bulan November 1940, Brack dipromosikan ke pangkat SS-Oberführer (Kolonel Senior).

Selama Pengadilan Dokter Brack membela diri dari saksi bahwa setelah 1941, setelah pemusnahan penduduk Yahudi oleh Nazi ada dalam kapasitas penuh, Heinrich Himmler memerintahkannya menghubungi para dokter yang sebelumnya terlibat dalam program eutanasia untuk mencari cara mensterilkan Yahudi yang muda dan kuat yang mampu bekerja untuk digunakan dalam usaha perang Jerman. Gagasan itu akan mengembangkan cara sehingga korban dapat disterilkan tanpa perlu takut diadili.

Pada bulan Maret 1941, Brack memenuhi tugasnya dan menyediakan laporan untuk Heinrich Himmler, di mana ia menggambarkan cara mensterilkan pasien menggunakan sinar X dalam skala besar dan tanpa persetujuan subyek hingga efeknya bagi mereka terasa.

Pada tanggal 23 Juni 1942 Brack menulis surat berikut buat Himmler:

    Reichsführer yang terhormat, di antara 10 juta bangsa Yahudi di Eropa, ada satu gambaran setidaknya 2-3 juta pria dan wanita yang cukup layak bekerja. Mengingat kesulitan luar biasa ini, masalah buruh menyajikan kita dengan, saya memegang pandangan bahwa 2-3 juta orang ini harus dipilih secara selektif dan dilindungi. Namun hal ini hanya bisa dikerjakan jika di saat yang sama mereka dibuat tidak bisa bergerak. Sekitar setahun yang lalu saya melaporkan kepada Anda bahwa para agen saya telah menyelesaikan percobaan yang berguna untuk tujuan ini. Saya ingin mengingatkan fakta itu sekali lagi. Sterilisasi, seperti yang normalnya dilakukan pada orang-orang berpenyakit keturunan di sini lepas dari soal, karena terlalu lama dan mahal. Namun, pengebirian oleh sinar-X tak hanya relatif murah, namun dapat juga dilakukan pada ribuan orang di saat yang sama. Saya berpendapat bahwa saat ini tidak relevan jika orang-orang dalam soal itu sadar telah dikebiri setelah beberapa minggu atau bulan, begitu mereka merasakan dampaknya. Reichsführer, Anda harus memutuskan untuk memilikih cara ini untuk melindungi buruh, kemudian Reichsleiter Bouhler akan disediakan untuk menempatkan semua dokter dan personel lain yang diperlukan dalam pekerjaan ini pada penyelesaian Anda. Demikian juga ia meminta saya untuk memberitahukan Anda bahwa kemudian saya harus memerintahkan aparatur yang begitu diperlukan secara cepat.
    Heil Hitler! Hormat saya
    VIKTOR BRACK.

Menyusul surat itu, Himmler memerintahkan prosedur itu diujikan pada para tahanan di Auschwitz. Sejak Brack dipindahkan ke sebuah divisi SS, wakilnya Blankenburg akan menjalankan tugas dan "segera menakar ukuran tepat dan menghubungi para ketua kantor-kantor utama di kamp-kamp konsentrasi."

Dari testimoni yang diberikan oleh seorang dokter Perancis keturunan Yahudi, yang menjadi tawanan di Auschwitz dari September 1943 hingga Januari 1945, dapat diketahui bahwa sterilisasi tawanan Yahudi dilaksanakan di kamp Birkenau oleh para dokter SS. Sekitar 100 pria Polandia yang telah disterilisasikan di Birkenau diurus oleh para saksi setelah operasi itu. Menurut saksi, anggota kelompok itu kemudian dikebiri oleh dokter di kamp itu.

Banyak bukti yang dihadirkan, sehingga jelas bahwa sterilisasi menggunakan sinar X dilakukan atas kelompok lain yang dianiaya. Mereka juga menjadi sasaran prosedur rasa sakit lainnya, lalu dikebiri.

Juga, selama Pengadilan Dokter di Nürnberg, Brack terlibat dalam pelaksanaan program eutanasia yang kemudian muncul sebagai "Aktion 14 f 13" yang terkenal; pemusnahan pada penghuni kamp-kamp konsentrasi itu nampaknya tak bisa bekerja.


Sumber :


No comments: