Upacara penyerahan Iron Cross (Eiserne Kreuz, atau Salib Baja) yang dianugerahkan kepada para anggota Waffen-SS yang berjasa dalam penyerbuan Jerman ke Negara-Negara Bawah dan Prancis (1940)
Miniatur prajurit Totenkopf siap tempur dengan MG42-nya
Para tentara anggota Divisi Panzer SS 'Totenkopf' yang tertawan dalam pertempuran Normandia. Perhatikan betapa mudanya mereka!
Tipikal serdadu Totenkopf dengan seragam kamuflasenya
Buku yang bercerita tentang kisah hidup Werner Volkner yang unik
Werner Volkner dianugrahi Iron Cross ketika menjadi pasukan SS dan diterima masuk Angkatan Bersenjata Inggris! Laporan dari Daniel Foggo :
Di salah satu sudut ruangan rumah Werner Volkner terdapat lemari berisi memorabilia dari Waffen-SS, pasukan elit Nazi dimana Mr. Volkner pernah menjadi anggotanya. dia dianugrahi medali Iron Cross karena keberanian pada saat bertempur. Di sisi lain, terdapat kenang-kenangan yg berhubungan dengan Westminster Dragoons, resimen tentara Inggris dimana Mr. Volkner juga sempat bergabung didalamnya!
Cerita bagaimana dia bisa menjadi perwira di kedua Angkatan Bersenjata cukup mengagumkan, Menggambarkan bagaimana seorang elit veteran pasukan SS dibawa ke Inggris sebagai tawanan perang, dan secara perlahan memasuki komunitas di Inggris.
Tidak ada satupun dari mereka yg merasa malu akan masa lalunya. Meskipun terkenal akan hal-hal yg buruk, Mr. Volkner bangga telah bertempur dan bergabung didalam kesatuan SS. Dia adalah salah satu anggota asosiasi perkumpulan veteran (diam-diam), dan selalu datang untuk reuni apabila kesehatannya memungkinkan. Sebaliknya, dia juga anggota tetap the Royal British Legion.
Dia tetap berhubungan dengan veteran-veteran Waffen-SS lainnya di Inggris namun tidak akan membicarakan identitas mereka, karena katanya, mereka hidup dalam ketakutan akan diungkapkannya masa lalu mereka.
Hal tersebut bisa dipahami. Awalnya dibentuk oleh Heinrich Himmler untuk menjadi bodyguard Hitler, SS, atau Schutzstaffel (Pasukan pelindung), dibentuk dari anggota-anggota NAZI yang fanatik dan mengambil sumpah setia kepada sang Führer.
Sayap militernya, Waffen-SS (SS tempur), dicap sebagai organisasi terlarang oleh sekutu karena kejahatan perang terhadap rakyat sipil dan tawanan perang.
Mr. Volkner sekarang berumur 78 tahun, namun mempunyai semangat seperti orang-orang yang jauh lebih muda darinya. Ketika muda dia berambut blond, dan mempunyai penampilan Teutonic sebagai representatif dari pasukan SS.
Mr. Volkner sedikit enggan untuk berbicara mengenai keikutsertaannya dahulu dan sekarang dengan Waffen-SS, takut akan kemungkinan kegiatannya menjadi diawasi oleh publik. memakan waktu berbulan-bulan bernegosiasi untuk dapat bertemu dengannya di kediamannya di St. Austell, dimana dia tinggal dengan istrinya yang berkebangsaan Inggris, Iris.
Sambil minum secangkir teh, Mr. Volkner antusias menunjukkan koleksi buku-bukunya tentang sejarah salah satu unit Waffen-SS, unit yg cukup elit dan terkenal yaitu Totenkopf, atau divisi Death's Head.
Walaupun sejarah mengakui kemampuan tempur unit ini, anggota-anggota Totenkopf juga merupakan bagian dari divisi yang bertanggungjawab mengatur kamp konsentrasi NAZI, dan anggota-anggota unit ini juga pernah membunuh 100 tawanan perang Inggris dari resimen kedua Royal Norfolk pada waktu pertempuran di Perancis tahun 1940!
Mr. Volkner menyangkal banyak tuduhan kejahatan perang yg dialamatkan kepada SS. Pada perjalanannya ke Jerusalem baru-baru ini, dia mengunjungi Tembok Ratapan dan menyelipkan surat disela-sela tembok, meniru Yahudi-Yahudi yang menempatkan doa-doa tertulis mereka diantara batu-batu tembok. Miliknya bukanlah sebuah doa. disitu tertulis: "Kita tidak melakukan semua yg dituduhkan kepada kita".
Dia tetap tidak merasa menyesal. "Anda lihat serial Steven Spielberg's Band of Brothers?" tanyanya. "Pasukan Amerika terlihat menembaki beberapa tentara kita setelah mereka menyerah. Jadi merekapun tidak bisa komplain tentang Pasukan SS yang menembaki beberapa tentara mereka"
Mr. Volkner bergabung dengan Waffen-SS pada tahun 1942 sebagai lulusan Hitler Youth pada umur 18 tahun. Termasuk orang yg cepat belajar, ia mudah mencerna pelajaran disiplin militer dan dilatih untuk menjadi penembak kanon 37mm diatas kendaraan tempur. Meskipun masih muda, kecakapannya membuatnya naik pangkat menjadi SS-Rottenführer, setingkat Kopral.
"Kita berharap dapat dikirim ke padang pasir Afrika Utara namun kita malah ditempatkan di Front Timur", katanya. Disana ia ikut dalam beberapa pertempuran paling brutal yg pernah terjadi: pertempuran di Kharkov pada tahun 1943 dan pertempuran tank terbesar dan sangat terkenal di Kursk, dimana sekitar 2 juta orang terlibat didalamnya!
Kalah jumlah pasukan dan kalah manuver, pasukan Jerman mengalami keterpurukan dan tidak dapat memulihkan keadaan. kegagalan mereka disana menghancurkan mereka.
Pada tahun 1944, SS-Rottenführer Volkner terluka pada pertempuran di Polandia dan dia dikirim ke rumah sakit di Budapest. Saat pasukan Rusia bergerak maju, dia dievakuasi dengan pasien-pasien lainnya, namun kereta api yang membawa mereka ditembaki oleh pesawat musuh dan dia terpaksa melintasi Jerman kerumah orangtuanya di Berlin.
Bergabung lagi dengan pasukannya di Münich, ia kembali untuk bertempur, namun Jerman telah menyerah dan ia menjadi tawanan pasukan Amerika.
57 tahun berlalu, kebanggaannya tidak memudar. "Saya tidak tertangkap sampai perang berakhir. Saya tidak menyerah" katanya bangga.
Pandangannya terhadap Hitler tidak banyak berubah dahulu dan sekarang: "Sebelum dan ketika perang, saya setuju dengan apa yang terjadi" katanya. "Namun ketika saya mengetahui tentang kamp konsentrasi, saya seperti tertimpa bata seberat 2,000lb!"
Dia menyatakan bahwa dia tidak anti-semit dan tidak ada waktu untuk neo-nazi-neo-nazi jaman sekarang. "Saya membenci grup seperti Combat18... mereka adalah ancaman. Saya menyebutnya NAZI-NAZI Hollywood. Saya benci mereka menaikkan tangan dan berteriak Sieg Heil..."
Bagaimanapun, dia membela pandangan bahwa "Tidak semua di NAZI Jerman buruk".
Mr. Volkner dibawa ke Inggris setelah perang dan menjadi tawanan perang di New Haw di Surrey sampai Natal, tahun 1948. Menyusul pembebasannya, ia menikahi wanita Inggris. Mereka dikaruniai seorang anak, Conrad, namun pernikahan mereka tidak berlanjut terus. Tahun 1958 ia menikah lagi dgn Iris Angliss. Ia kemudian mendapat pekerjaan sebagai pengurus sekolah.
Dalam setahun ia memutuskan untuk menunjukkan komitmennya kepada Inggris -dan membantunya mendapatkan kewarganegaraan, dgn bergabung pada Angkatan Bersenjata Inggris. ia mendaftar ke Westminster Dragoons, unit Territorial Army yg tergabung dalam 2nd Royal Tank Regiment, yang bertempur dengan berani pada pendaratan D-Day.
Kolonel John Annett, komandan unit yg bergabung sebagai private pada saat yg sama dengan Mr. Volkner, mengingatnya dan tidak terlalu kaget terhadap konsep bekas anggota SS direkrut oleh AB.
"Pada saat itu kita berada pada era perang dingin dan kita butuh seluruh orang yang ada" katanya. "Werner punya pengalaman, jadi dia ideal untuk direkrut. Prajurit-prajurit lain akrab dengannya. hasil pengalamannya sering mencuat pada situasi tertentu".
"Dia dapat mendeteksi hal-hal yg dilewatkan oleh orang lain, seperti ranting-ranting patah disisi jalan yang menandakan ada kendaraan yang lewat sebelumnya".
Mr. Volkner menghabiskan waktu 5 tahun bersama Dragoons, ditugaskan di Irlandia Utara dan mencapai pangkat Kopral. Pada satu kesempatan dia dipanggil untuk menghadap anggota kehormatan resimen, kolonel general Sir Harold Pyman, yang menanyakan apakah ia ingin mengenakan medali kehormatan yg didapatnya ketika perang, termasuk medali Iron Crossnya, pada waktu parade.
"Saya bilang yg lain pasti tidak akan menyukainya, tapi dia bilang omong kosong, bahwa saya berhak atas penghargaan tersebut dan saya harus membuat surat formal dan ia akan menyetujuinya" kata Mr. Volkner. "Tapi itu pasti berakhir di tempat sampah karena ia meninggal sebelum sempat menandatanganinya. Jadi saya tidak pernah sempat memakai medali saya".
Ia dan istri keduanya mempunyai 2 anak, Peter, skarang 39 tahun, dan Stuart, 38 tahun. Dari 3 anak Mr. Volkner, 2 diantaranya mengabdi pada AB. Conrad bergabung dalam Royal Engineers dan stuart menghabiskan lebih dari 12 tahun dgn RAF Regiment dan ikut serta dalam Perang Teluk dan konflik Kosovo.
Mr. Volkner, yang lahir dan dibesarkan di Berlin, mengatakan: "Saat masih kecil, anak-anak saya dicemooh oleh anak-anak lain yang mengatakan 'ayahmu pembunuh Yahudi'. Sebetulnya, saya sekolah dengan anak-anak Yahudi dan salah satu guru saya adalah orang Yahudi". Apa yang terjadi dengan mereka walau bagaimanapun, tetap tak diketahui.
Saat kita berbincang, ia memasang CD lagu-lagu mars WAFFEN-SS yg direkam oleh Asosiasi Veteran SS. Saat itu dari speaker terdengar lagu Ein Heller und ein Batzen dan Westerwaldlied.
Kebanggaannya adalah medali-medali yang didapatnya ketika bertugas di Front Timur melawan Rusia. Ada General Assault badge, Anti-aircraft medal, dan medali yang menandakan dia pernah terluka di pertempuran (Wound Badge).
Favoritnya bagaimanapun adalah Iron Cross kelas dua, dianugrahi kepadanya karena menolong rekan yang terluka dengan mengevakuasi rekan tersebut diantara tembakan-tembakan serangan musuh dekat Grodnow di Polandia, pada tgl 20 Juli 1944. hari itu adalah hari yg sama dengan percobaan pembunuhan terhadap Hitler melalui bom tas yg disebut-sebut sebagai 'July Plot' di markasnya di Prusia.
Mr. Volkner menunjuk Death's Head insignia diatas medalinya dan motto dari pasukan SS "Meine Ehre Heißt Treue" - Loyalitas adalah kehormatanku.
Untuk beberapa saat, ia menatap kejauhan, "Apa yang kita lalui bersama, rekan-rekanku dan aku, adalah mustahil untuk menjelaskan kepada siapapun yg tidak berada disana. keterikatan yang ditempa dengan kuat dan tak terpisahkan diantara kita tidak akan dapat dilupakan".
No comments:
Post a Comment