Monday, November 19, 2018

Flak (Flugabwehrkanone) Kaliber 20mm

FLAK 30

Foto ini diambil pada bulan Mei 1941, selama berlangsungnya kunjungan Walther von Brauchitsch ke wilayah Balkan, tak lama setelah penguasaan Jerman atas Yunani dan Yugoslavia. Tampaknya sang Panglima Angkatan Darat sedang menginspeksi mesin-mesin perang Jerman yang dipakai dalam kampanye militer sebelumnya. Senjata di belakang adalah Flak 30 (Flugabwehrkanone 30) kaliber 20mm, hanya saja tanpa dilengkapi dengan kendaraan penarik di bawahnya, dan didudukkan di sebuah trailer. Sebagai identifikasi orang-orangnya: 1.Oberstleutnant Heinz von Gyldenfeldt (Erster Generalstabsoffizier beim Oberbefehlshaber des Heeres), 2.Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), 3.Oberstleutnant i.G. Max-Josef Pemsel (Chef des Generalstabes XVIII. Gebirgskorps), 4.Generalmajor Ferdinand Schörner (Kommandeur 6. Gebirgs-Division), dan General der Infanterie Franz Boehme (Kommandierender General XVIII. Gebirgskorps)

----------------------------------------------------------------------------------

FLAK 38

 Kunjungan delegasi Angkatan Udara Bulgaria ke rangkaian Flakturm (Menara Flak) Jerman di Berlin, yang berlangsung di bulan Mei - Agustus 1942. Foto ini memperlihatkan saat para perwira Bulgaria tersebut memperhatikan dengan seksama sebuah Flak 38 kaliber 20mm yang dipasang di Leitturm III di Humboldthain. Senjata anti pesawat udara ini merupakan salah satu dari rangkaian Flak ringan yang disebar di platform bawah menara Flak yang doperasikan oleh Luftwaffe. Tangga di latar belakang menuju ke platform atas dimana dipasang alat penjejak arah yang memudahkan dalam menembak sasaran di udara. Yang memakai ledermantel (mantel kulit) di tengah adalah Generalmajor Ludwig Schilffarth (Kommandeur 1. Flak-Division), sementara perwira yang membelakangi kamera di sebelah kanannya adalah Oberstleutnant Dr. Ernst Ziem (Kommandeur Turmflakabteilung 123 / 1.Flak-Division)


Sumber :
Buku "Flaktürme Wien Hamburg Berlin" karya Hans Sakkers
www.audiovis.nac.gov.pl

No comments: