Dua orang prajurit Afrikakorps sedang "ngendon" sambil telanjang dada didalam lindungan jaring kamuflase di Afrika Utara, tahun 1942. Seperti kekuatan militer lainnya, pihak Wehrmacht mengerti betul bahwa menyembunyikan mesin perang dan markas mereka dalam peperangan ofensif maupun defensif dapat menambah kemungkinan untuk selamat dalam peperangan tersebut. Sebagai tambahan dari kamuflase cat yang ditempelkan di mesin perang, mereka juga tidak segan-segan menggunakan daun dan ranting, kanvas, serta jaring untuk lebih membuatnya menjadi tidak terlihat di mata musuh sekaligus menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Ketika peperangan semakin tidak menguntungkan bagi pihak Jerman, penggunaan kamuflase semacam ini menjadi lebih dominan lagi. Unit-unit yang bergerak mundur seringkali memotong dahan dan ranting lalu meninggalkannya setelah dipakai agar dapat membantu unit lainnya dalam memanfaatkan sarana kamuflase yang sama. Dalam beberapa kesempatan, para prajurit juga kadangkala menambahkan lapisan tipis lumpur atau salju untuk lebih menambah fungsi penyatuan dengan alam sekitarnya. Foto diatas dibuat oleh Reinhard Schultz
Posisi pertahanan dari meriam PaK 38 50mm (L/60) (5 cm Panzerabwehrkanone 38 (L/60)) milik Panzergrenadier-Regiment 125 / 164.leichte Afrika-Division di El Alamein, Mesir, bulan Oktober 1942. Ritterkreuzträger Oberstleutnant Karl Ens (kiri) menginspeksi hasil jaring kamuflase yang telah ditutupkan di atas batu-batu gurun beserta meriamnya. Sang perwira Wehrmacht dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 14 Mei 1941 sebagai Major dan Kommandeur II.Bataillon / Infanterie-Regiment 125 (motorisiert). Dalam Perang Dunia Pertama, Ens menjadi Leutnant di Baden Grenadier-Regiment dan mendapatkan medali 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse, Ritterkreuz des Königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern, Baden Militär-Karl-Friedrich-Verdienstorden Ritterkreuz, Baden Orden vom Zähringer Löwen Ritterkreuz II. Klasse, serta Verwundetenabzeichen 1918 in Silber. Pangkat terakhir Ernst dalam Perang Dunia II adalah Oberst. Dia dinyatakan MIA (Missing in Action) pada tanggal 15 April 1945, dan akhirnya secara resmi dinyatakan telah meninggal oleh AG Baiersbronn pada tanggal 11 Desember 1957. Foto ini sendiri diambil oleh Kriegsberichter Dohm
8.8 cm Flak 18 sedang bersiap untuk ditutupi jaring kamuflase di Jerman tahun 1940
Flak 88 dengan jaring kamuflase untuk menyamarkannya dari musuh (terutama serangan udara)
Sumber :
Buku "8,8 cm Flak 18-36-37" karya Waldemar Trojca
www.audiovis.nac.gov.pl
www.ritterkreuztraeger.blogspot.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
No comments:
Post a Comment