Setelah
Tentara Merah Soviet menguasai wilayah Bessarabia pada tahun 1940,
sebuah perjanjian tercipta antara Jerman dengan Uni Soviet (saat itu
masih belum berperang), mengenai masalah relokasi orang-orang keturunan
Jerman di wilayah tersebut ke Reich. Serbia, yang saat itu juga masih
berteman dengan Jerman, membantu dengan menyediakan tempat penampungan
sementara. Foto ini memperlihatkan saat Komisaris Persatuan Kultural
Jerman-Swabia, Dr. Sepp Janko, memberikan pidato kepada rekan-rekan
sebangsanya di sebuah kamp pengungsi di dekat Zemun, Yugoslavia, musim
gugur tahun 1940. Di belakangnya adalah sebuah bendera hitam besar yang
berisikan simbol-simbol pagan khas Nazi, dari kiri ke kanan: Wolfsangel
(kebebasan), sekop (kerja keras), dan rune pria (kehidupan). Berdiri di
dekat panggung adalah para etnis Jerman lokal, dengan anak-anak mereka
yang memakai seragam hitam-putih dan memegang instrumen musik layaknya
anggota Hitlerjugend. Saat tiba di Reich, para pengungsi ini kemudian
menjadi obyek dari kontrol politik penguasa, dan sebagian besar
dipekerjakan sebagai buruh kasar (dengan pria-pria dewasanya direkrut
serta dikirim ke medan tempur). Dua tahun kemudian, Dr. Janko dan para
pendukungnya juga "dipaksa" untuk memakai seragam Wehrmacht dan
berangkat berperang - melawan negara yang pernah menampungnya:
Yugoslavia
Sumber :
www.bandenkampf.blogspot.com
No comments:
Post a Comment