Foto
ini memperlihatkan saat seorang perempuan anggota Partisan yang
tertangkap oleh Jerman, Rajna Radić, mengkhianati rekan seperjuangannya
dengan memberikan informasi kepada para penangkapnya. Berdasarkan sumber
propaganda Jerman, dia bahkan menawarkan diri untuk memperlihatkan
lokasi persembunyian teman-temannya dengan berkata: "Disanalah mereka,
di lembah itu. Aku akan menunjukkannya sendiri pada kalian!" Rajna Radić
tertangkap oleh prajurit-prajurit dari 7.
SS-Freiwilligen-Gebirgs-Division "Prinz Eugen" (di sebelah kiri) dan
Grenadier-Regiment 92 (di belakang, memakai tropenmütze). Foto diambil
pada tahun 1944 di wilayah Bosnia-Herzegovina (Yugoslavia)
Di awal pagi tanggal 25 Februari 1945, di jalur kereta api Busovača–Lašva di dekat desa Strane, Batalyon ke-4 Partisan Yugoslavia dari Brigade Krajina VI / Divisi Krajina IV - yang telah mendapat tambahan kekuatan - menunggu kedatangan kereta api lapis baja Jerman yang dijadwalkan akan melewati tempat tersebut beberapa saat lagi. Para gerilyawan komunis Yugoslavia tersebut tak mengetahui bahwa kereta api incarannya ternyata membawa pula seluruh perwira staff Kampfgruppe Eberlein (Sicherungs-Regiment 639), sebuah unit khusus Wehrmacht yang telah menjadi musuh utama mereka selama beberapa bulan ke belakang. Batalyon ke-4 melakukan serangan terhadap kereta terlebih dahulu, sementara peleton zeni sibuk menanam bahan peledak di bawah rel di kejauhan. Selama beberapa saat pihak Jerman membalas tembakan musuhnya dengan sengit, sehingga membungkam senjata-senjata Partisan, sebelum meneruskan perjalanan mereka. Tak lama kemudian sebuah ledakan besar terdengar, yang menghentikan gerak maju kereta. Kini dari segala arah datang tembakan gencar yang berasal dari grup Partisan lainnya. Pasukan Jerman menjadi panik, dan berlarian keluar kereta ke segala arah. Sebagian besar dari mereka menjadi korban tembakan, sementara sisanya menyerahkan diri dengan melambaikan kain berwarna putih dari dalam kereta. Pihak Partisan terkejut dan gembira ketika mengetahui bahwa diantara tawanan tersebut terdapat pula Oberst der Reserve z. V. Prof. Dr.phil. August Ritter von Eberlein, perwira tua yang menjadi komandan Kampfgruppe Eberlein sekaligus Sicherungs-Regiment 639. Komandan Brigade Partisan, yang ikut hadir pada saat itu, mengenang, "Kami memandang dia dengan perasaan tidak percaya. Pada akhirnya kami berhasil mencapai apa yang kami idam-idamkan sejak lama: penangkapan seorang komandan Jerman." Tidak seperti pasukan Wehrmacht yang sebagian besar terbunuh, pihak penyerang Partisan hanya kehilangan satu orang tentaranya dalam peristiwa ini!
Di awal pagi tanggal 25 Februari 1945, di jalur kereta api Busovača–Lašva di dekat desa Strane, Batalyon ke-4 Partisan Yugoslavia dari Brigade Krajina VI / Divisi Krajina IV - yang telah mendapat tambahan kekuatan - menunggu kedatangan kereta api lapis baja Jerman yang dijadwalkan akan melewati tempat tersebut beberapa saat lagi. Para gerilyawan komunis Yugoslavia tersebut tak mengetahui bahwa kereta api incarannya ternyata membawa pula seluruh perwira staff Kampfgruppe Eberlein (Sicherungs-Regiment 639), sebuah unit khusus Wehrmacht yang telah menjadi musuh utama mereka selama beberapa bulan ke belakang. Batalyon ke-4 melakukan serangan terhadap kereta terlebih dahulu, sementara peleton zeni sibuk menanam bahan peledak di bawah rel di kejauhan. Selama beberapa saat pihak Jerman membalas tembakan musuhnya dengan sengit, sehingga membungkam senjata-senjata Partisan, sebelum meneruskan perjalanan mereka. Tak lama kemudian sebuah ledakan besar terdengar, yang menghentikan gerak maju kereta. Kini dari segala arah datang tembakan gencar yang berasal dari grup Partisan lainnya. Pasukan Jerman menjadi panik, dan berlarian keluar kereta ke segala arah. Sebagian besar dari mereka menjadi korban tembakan, sementara sisanya menyerahkan diri dengan melambaikan kain berwarna putih dari dalam kereta. Pihak Partisan terkejut dan gembira ketika mengetahui bahwa diantara tawanan tersebut terdapat pula Oberst der Reserve z. V. Prof. Dr.phil. August Ritter von Eberlein, perwira tua yang menjadi komandan Kampfgruppe Eberlein sekaligus Sicherungs-Regiment 639. Komandan Brigade Partisan, yang ikut hadir pada saat itu, mengenang, "Kami memandang dia dengan perasaan tidak percaya. Pada akhirnya kami berhasil mencapai apa yang kami idam-idamkan sejak lama: penangkapan seorang komandan Jerman." Tidak seperti pasukan Wehrmacht yang sebagian besar terbunuh, pihak penyerang Partisan hanya kehilangan satu orang tentaranya dalam peristiwa ini!
Sumber :
www.bandenkampf.blogspot.com
No comments:
Post a Comment