KUCEL
Sebuah
foto terkenal masa Perang Dunia II hasil jepretan Kriegsberichter Erich
Borchert, yang memperlihatkan seorang awak Panzer 38(t) dari 7.
Panzer-Division pimpinan Generalmajor Erwin Rommel, yang diambil pada
tanggal 4 Juli 1940 di Prancis. Baret panzer berlapis - yang mempunyai
nama resmi Schutzmütze - secara resmi ditinggalkan penggunaannya pada
tanggal 15 Januari 1941 untuk kemudian digantikan oleh feldmütze (topi
lapangan), meskipun sedikit pengecualian telah diberikan kepada para
awak PzKpfw 38(t) karena interior tanknya yang sempit. Pada prakteknya,
sebagian besar awak PzKpfw 38(t) telah beralih untuk memakai topi
lapangan pada saat dimulainya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman
atas Uni Soviet) pada musim panas tahun 1941
Foto bawah memperlihatkan saat Major Georg Briel (Kommandeur Heeres-Flak-Bataillon 606 / 90.leichte-Afrika-Division) sedang santai merokok dengan menggunakan pipa di medan perang El Alamein (Mesir), musim panas tahun 1942. Dari cat stahlhelm M35-nya yang sudah banyak yang terkelupas, kemeja tropisnya yang lusuh serta Ritterkreuz-nya yang dibiarkan tergantung "lesu", kita bisa tahu neraka seperti apa yang telah dilaluinya! Saat bertugas di front depan, para prajurit Afrikakorps memang mempunyai regulasi pakaian yang lebih longgar dari rekan-rekannya di Eropa Daratan (ini karena iklimnya yang panas sehingga luar biasa "menyiksa" bagi bule-bule berkulit tipis tersebut!) dan biasanya mengenakan penutup apa saja yang mereka anggap nyaman. Disini kita juga bisa melihat Erkennungsmarke (dog tag) yang tersembul keluar dari balik seragamnya. Briel (21 Agustus 1907 - 16 Mei 1980) adalah mantan perwira Polizei periode 1927-1935 yang kemudian bergabung dengan Wehrmacht dari tahun 1935 s/d 1945. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Juli 1942, dan nantinya diserahi tanggungjawab sebagai Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 200 sampai akhir keberadaan pasukan Poros di Afrika Utara, bulan Mei 1943. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Kommandeur Grenadier-Regiment 57 / 79.Volks-Grenadier-Division. Pada saat perang berakhir di Eropa bulan Mei 1945, Briel sedang menjalani perawatan atas luka-luka yang dideritanya. Dia dibebaskan dari kamp tawanan Neu-Ulm pada tanggal 30 Juni 1945. Pangkat terakhirnya adalah sebagai Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Georg Briel: Dienstauszeichnung IV. Klasse (2 Oktober 1936); Eisernes Kreuz II.Klasse (22 September 1939) und I.Klasse (30 Agustus 1940); Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen (20 Maret 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen (15 Januari 1942); Medaglia commemorativa della campagna italo-tedesca in Africa Italia (19 Januari 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (3 Februari 1942); Italienische Silberne Tapferkeitsmedaille (18 Februari 1942); Deutsches Kreuz in Gold (20 Februari 1942); Ärmelband "Afrika" (12 April 1943); dan Heeres-Flak-Abzeichen (27 April 1943)
Dengan monokel (kacamata tunggal) tertempel di wajah kucel penuh debu, Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) sibuk memantau pergerakan pasukannya melalui feldfernsprecher (telepon lapangan). Di depannya terhampar peta Uni Soviet bagian selatan yang menjadi wilayah operasional 6. Armee. Foto ini sendiri diambil pada tahun 1941 sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa alias penyerbuan Jerman atas Rusia. Pada saat itu Reichenau membawahi unit-unit berikut ini: XVII. Armeekorps (General der Infanterie Werner Kienitz), XXIX. Armeekorps (General der Infanterie Hans von Obstfelder), XXXXIV. Armeekorps (General der Infanterie Friedrich Koch), dan LV. Armeekorps (General der Infanterie Erwin Vierow)
Kalau nggak ngeh, bisa-bisa Landser yang difoto tahun 1942 di Front Rusia ini disangka menenteng Ipod di punggungnya! Sebenarnya itu adalah Feld-Taschenlampe dari merk Pertrix no.679. Dari mukanya yang butek dan seragamnya yang lusuh (perhatikan salah satu schulterklappen-nya yang copot!) Di koppel (ikat pinggang), dia memakai tas kecil pembungkus kamera Agfa di kiri dan patronentaschen (kantong amunisi) di kanan. kita bisa tahu neraka apa yang telah dilalui oleh si prajurit, yang bahkan tetap memaksakan diri untuk tersenyum demi untuk konsumsi kamera!
Awak tank dari Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" melepas lelah dengan menikmati rokok seusai pertempuran yang sengit di Front Timur. Mereka memakai denim panzer dua bagian yang dilengkapi kantong besar di bagian depan. Seragam ini hanya khusus dipakai di musim panas atau di wilayah yang beriklim hangat
Foto close-up dari seorang tawanan Wehrmacht yang ditangkap di dekat Otterloo, Belanda, tak lama setelah serangan balik Jerman yang melintasi wilayah tersebut, 17 April 1945. Serangan itu dimaksudkan untuk membelah dua 5th Armoured Division Kanada sehingga memudahkan untuk menghancurkannya. Foto oleh Jack H. Smith; Library and Archives Canada a166369
-----------------------------------------------------------
LELAH
Seorang prajurit infanteri Jerman di Stalingrad. Dari ekspresi wajahnya (perhatikan matanya) dan kondisi pakaiannya (Elang dada yang sudah terkelupas sebagian), kita dapat mengetahui 'neraka' seperti apa yang telah dialaminya! Dia berasal dari 305.Infanterie-Division sementara foto ini sendiri diambil di Pabrik senjata Barrikady akhir Oktober atau November 1942
Ketegangan dan kelelahan kentara sekali di wajah para SS-Panzergrenadier muda dari 2.SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" ini. Kendaraan Sd.Kfz.251/1 yang mereka kendarai bergerak melalui padang stepa luas di sebelah selatan Front Voronezh selama berlangsungnya Pertempuran Kursk bulan Juli 1943
SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse sekaligus(!) kepada salah seorang bintaranya, SS-Unterscharführer Heinz Degenhardt. Upacara penganugerahan yang diadakan di Normandia musim panas tahun 1944 tersebut tampaknya dilakukan tak lama setelah aksi heroik Degenhardt dalam pertempuran dimana sang prajurit berprestasi tak sempat untuk beristirahat sehingga kelelahan serta rasa ngantuk kentara sekali terlihat di wajahnya! Aksi Mohnke menepuk pipi Degenhardt merupakan perlambang kasihsayang sekaligus terimakasih sang komandan kepada anakbuahnya. Praktek yang sama dilakukan juga oleh Adolf Hitler. Degenhardt (kelahiran 30 Mei 1925) nantinya gugur dalam pertempuran melawan pasukan Inggris di Arnhem tanggal 6 Oktober 1944
Seorang Grenadier Heer berpangkat Obergefreiter (Kopral) dengan Panzerschreck alias Raketenpanzerbüchse 54 (RPzB.54) di Metz, Lorraine (Prancis), tanggal 27 Oktober 1944. Dia adalah veteran dari begitu banyak pertempuran, yang terlihat dari medali-medali yang terpasang di seragamnya, dari atas ke bawah: Nahkampfspange in Bronze, pita Eisernes Kreuz II.Klasse dan Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille), Eisernes Kreuz I.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen, dan Verwundetenabzeichen. Yang menarik adalah ekspresinya, yang sering disebut orang bule sebagai "1,000 yard stare"! Foto hasil karya Kriegsberichter Schürer ini pertama kali dipublikasikan tanggal 10 November 1944
-----------------------------------------------------------
TAKUT

Dalam Pertempuran Stalingrad yang berlangsung dari tanggal 17 Juli 1942 sampai dengan 2 Februari 1943, lebih dari 91.000 orang prajurit Wehrmacht ditangkap oleh Tentara Merah (dengan hanya 5.000 orang yang kemudian kembali hidup-hidup!). Di antara mereka adalah anak muda yang malang ini (yang menyerah bulan Januari 1943), yang kedinginan, kelaparan, dan juga digebuki! Dari ekspresinya kita bisa mengetahui nasib apa yang akan menimpanya di depan! BTW, senjata yang dipegang oleh tentara Soviet adalah PPSh-41
-----------------------------------------------------------
TEGANG
Seorang perwira (kanan, membelakangi kamera), yang kemungkinan adalah Kompaniechef, dari 389. Infanterie-Division sedang memberikan perintah pada anakbuahnya selama berlangsungnya jeda dalam pertempuran memperebutkan Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah), bulan Oktober 1942. Dengan begitu tingginya angka korban di kalangan perwira, maka tidak aneh bila di kancah Stalingrad seorang bintara menjadi komandan kompi atau prajurit memimpin peleton! Dalam foto ini, bintara di tengah memegang sebuah senapan mesin MP 40 9mm (yang biasa dipanggil oleh Landser sebagai "Kugelspritze" alias penyemprot peluru), sementara prajurit di kiri depan membawa senapan semi otomatis SVT-40 7.62mm buatan Soviet - dengan nama Jerman Selbstladegewehr 259(r). Perhatikan muka-muka mereka yang super butek!
Ekspresi
seorang prajurit Fallschirmjäger yang baru saja mengalami neraka di
Argentan-Falaise. Pada bulan Agustus 1944, 60.000 orang tentara Jerman
terjebak oleh pasukan Sekutu di sebuah wilayah yang begitu kecilnya di
Prancis. Mereka dibombardir tanpa ampun dari darat dan udara. Begitu
besar kehancuran yang ditimbulkan sehingga seorang perwira Sekutu
berujar, "Seakan-akan malaikat maut membentangkan sayapnya dan memberi
kehancuran serta kematian bagi setiap Jerman yang ditemuinya." Lebih
dari 220 tank, 860 artileri, 130 senjata anti pesawat udara, dan 7.130
kendaraan hancur atau rusak, sementara sekitar 2.000 kuda dan 10.000
tentara Jerman kehilangan nyawanya!
-----------------------------------------------------------
WAJAH "PERANG"
Generalleutnant Eberhardt Rodt (4 Desember 1895 - 15 Desember 1979) adalah perwira Wehrmacht yang selalu bersungguh-sungguh dalam setiap usahanya dan pantang menyerah ketika menghadapi rintangan sesulit apapun. Tak terhitung keberhasilannya dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya walaupun seringkali dia bertempur di medan yang asing baginya serta menghadapi musuh yang berkali-kali lipat kekuatannya, berjumlah lebih banyak atau datang dari arah yang tak terduga. Medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub adalah bukti tak terbantahkan betapa manusia ini memang special pake telor, juga promosi kenaikan pangkatnya yang super moncer (mengawali perang sebagai Oberstleutnant dan komandan resimen, mengakhiri perang sebagai Generalleutnant dan komandan divisi). Perang Dunia II telah mengangkat namanya, tapi perang yang sama pula yang telah menimbulkan efek lain yang mengerikan pada kondisi fisiknya: Perhatikan foto ini! Foto di kiri diambil pada tahun 1942 (sebagai Oberst dan Kommandeur 22. Panzergrenadier-Brigade) sementara di kanan pada tahun 1945 (sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 15. Panzergrenadier-Division). Hanya berselang tiga tahun tapi begitu besar perubahan yang terjadi! Kekalahan pasukan Wehrmacht di berbagai front dan kekuatan musuh yang seakan tak terbendung membuat sang perwira menjadi kelihatan jauh lebih tua dari usia yang sebenarnya!
Oberleutnant Richard Grimm adalah seorang komandan kompi di Pionier-Bataillon 305. Foto kiri memperlihatkan saat "masa-masa bahagia" sebagai tentara pendudukan di Prancis yang bermatahari, sementara foto kanan adalah setelah enam bulan di Ostfront, termasuk empat minggu di Stalingrad. Kampanye musim panas 1942 telah membuat berat badannya merosot, juga menimbulkan masalah penyakit perut serius serta diare akut sehingga memaksa komandannya untuk memulangkan Grimm kembali ke Jerman demi pemulihan. Hal ini telah menyelamatkan nyawanya karena dia meninggalkan Stalingrad hanya lima hari sebelum Soviet memulai serangan balasannya. Ketika dia kembali ke Jerman, berat badannya hanya 48kg dengan memakai jaket lengkap dan pistol terselip di pinggangnya! Perhatikan tatapan kosong matanya di foto kanan... padahal ini diambil saat momen bahagia dimana Grimm sedang memangku putrinya yang baru berusia 15 bulan untuk kedua kalinya dalam hidupnya! Stalingrad telah mempengaruhi sisa hidupnya. Beberapa hal tak dapat dihapuskan dari memorinya, seperti bintara terbaiknya yang berteriak meminta pistol untuk bunuh diri setelah terkena luka-luka di perut yang mengerikan dan luar biasa menyakitkan; atau saat hampir seluruh anggota kompinya musnah di puing-puing kota laknat tersebut. Pada tahun 1989 dia menulis: "Untukku, perang terus berlanjut bertahun-tahun kemudian, juga saat aku terkena demam, saat aku sakit... pikiranku langsung kembali ke periode empat minggu di Stalingrad. Mungkin ini akan terulang pula di jam-jam terakhir kehidupanku di dunia..."
Dua orang prajurit Wehrmacht belia ini telah sama-sama terluka di front (yang terlihat dari Verwundetenabzeichen in Silber yang terpasang di saku mereka). Meskipun mereka berpose untuk foto formal, tapi ini tetap tidak bisa menutupi kesedihan di rona wajah mereka. Bocah di kiri berusaha untuk tersenyum walaupun dia tidak bisa, sementara yang kanan tampak terluka secara emosional. Perhatikan saja matanya - mungkin seseorang bisa membayangkan apa yang telah dia lalui di usianya yang masih begitu muda!

Feldwebel Möller di tahun 1945 (tidak diketahui nama depannya atau unit tempat dia bertugas). Kita dengan mudah bisa melihat "hasil" 4 tahun perang di wajah dan matanya! Dia mengenakan Nahkampfspange versi Juncker, dan juga tiga medali lain: Eisernes Kreuz I.Klasse, Allgemeines-Sturmabzeichen, dan Verwundetenabzeichen in Schwarz. Selain itu, strap di schulterklappen (tanda pangkat bahu) mengindikasikan bahwa dia adalah kandidat perwira (Offiziersanwärter)
Foto bawah memperlihatkan saat Major Georg Briel (Kommandeur Heeres-Flak-Bataillon 606 / 90.leichte-Afrika-Division) sedang santai merokok dengan menggunakan pipa di medan perang El Alamein (Mesir), musim panas tahun 1942. Dari cat stahlhelm M35-nya yang sudah banyak yang terkelupas, kemeja tropisnya yang lusuh serta Ritterkreuz-nya yang dibiarkan tergantung "lesu", kita bisa tahu neraka seperti apa yang telah dilaluinya! Saat bertugas di front depan, para prajurit Afrikakorps memang mempunyai regulasi pakaian yang lebih longgar dari rekan-rekannya di Eropa Daratan (ini karena iklimnya yang panas sehingga luar biasa "menyiksa" bagi bule-bule berkulit tipis tersebut!) dan biasanya mengenakan penutup apa saja yang mereka anggap nyaman. Disini kita juga bisa melihat Erkennungsmarke (dog tag) yang tersembul keluar dari balik seragamnya. Briel (21 Agustus 1907 - 16 Mei 1980) adalah mantan perwira Polizei periode 1927-1935 yang kemudian bergabung dengan Wehrmacht dari tahun 1935 s/d 1945. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Juli 1942, dan nantinya diserahi tanggungjawab sebagai Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 200 sampai akhir keberadaan pasukan Poros di Afrika Utara, bulan Mei 1943. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Kommandeur Grenadier-Regiment 57 / 79.Volks-Grenadier-Division. Pada saat perang berakhir di Eropa bulan Mei 1945, Briel sedang menjalani perawatan atas luka-luka yang dideritanya. Dia dibebaskan dari kamp tawanan Neu-Ulm pada tanggal 30 Juni 1945. Pangkat terakhirnya adalah sebagai Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Georg Briel: Dienstauszeichnung IV. Klasse (2 Oktober 1936); Eisernes Kreuz II.Klasse (22 September 1939) und I.Klasse (30 Agustus 1940); Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen (20 Maret 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen (15 Januari 1942); Medaglia commemorativa della campagna italo-tedesca in Africa Italia (19 Januari 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (3 Februari 1942); Italienische Silberne Tapferkeitsmedaille (18 Februari 1942); Deutsches Kreuz in Gold (20 Februari 1942); Ärmelband "Afrika" (12 April 1943); dan Heeres-Flak-Abzeichen (27 April 1943)
Dengan monokel (kacamata tunggal) tertempel di wajah kucel penuh debu, Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) sibuk memantau pergerakan pasukannya melalui feldfernsprecher (telepon lapangan). Di depannya terhampar peta Uni Soviet bagian selatan yang menjadi wilayah operasional 6. Armee. Foto ini sendiri diambil pada tahun 1941 sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa alias penyerbuan Jerman atas Rusia. Pada saat itu Reichenau membawahi unit-unit berikut ini: XVII. Armeekorps (General der Infanterie Werner Kienitz), XXIX. Armeekorps (General der Infanterie Hans von Obstfelder), XXXXIV. Armeekorps (General der Infanterie Friedrich Koch), dan LV. Armeekorps (General der Infanterie Erwin Vierow)
Kalau nggak ngeh, bisa-bisa Landser yang difoto tahun 1942 di Front Rusia ini disangka menenteng Ipod di punggungnya! Sebenarnya itu adalah Feld-Taschenlampe dari merk Pertrix no.679. Dari mukanya yang butek dan seragamnya yang lusuh (perhatikan salah satu schulterklappen-nya yang copot!) Di koppel (ikat pinggang), dia memakai tas kecil pembungkus kamera Agfa di kiri dan patronentaschen (kantong amunisi) di kanan. kita bisa tahu neraka apa yang telah dilalui oleh si prajurit, yang bahkan tetap memaksakan diri untuk tersenyum demi untuk konsumsi kamera!
Awak tank dari Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" melepas lelah dengan menikmati rokok seusai pertempuran yang sengit di Front Timur. Mereka memakai denim panzer dua bagian yang dilengkapi kantong besar di bagian depan. Seragam ini hanya khusus dipakai di musim panas atau di wilayah yang beriklim hangat
Foto close-up dari seorang tawanan Wehrmacht yang ditangkap di dekat Otterloo, Belanda, tak lama setelah serangan balik Jerman yang melintasi wilayah tersebut, 17 April 1945. Serangan itu dimaksudkan untuk membelah dua 5th Armoured Division Kanada sehingga memudahkan untuk menghancurkannya. Foto oleh Jack H. Smith; Library and Archives Canada a166369
-----------------------------------------------------------
LELAH
Seorang prajurit infanteri Jerman di Stalingrad. Dari ekspresi wajahnya (perhatikan matanya) dan kondisi pakaiannya (Elang dada yang sudah terkelupas sebagian), kita dapat mengetahui 'neraka' seperti apa yang telah dialaminya! Dia berasal dari 305.Infanterie-Division sementara foto ini sendiri diambil di Pabrik senjata Barrikady akhir Oktober atau November 1942
Ketegangan dan kelelahan kentara sekali di wajah para SS-Panzergrenadier muda dari 2.SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" ini. Kendaraan Sd.Kfz.251/1 yang mereka kendarai bergerak melalui padang stepa luas di sebelah selatan Front Voronezh selama berlangsungnya Pertempuran Kursk bulan Juli 1943
SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse sekaligus(!) kepada salah seorang bintaranya, SS-Unterscharführer Heinz Degenhardt. Upacara penganugerahan yang diadakan di Normandia musim panas tahun 1944 tersebut tampaknya dilakukan tak lama setelah aksi heroik Degenhardt dalam pertempuran dimana sang prajurit berprestasi tak sempat untuk beristirahat sehingga kelelahan serta rasa ngantuk kentara sekali terlihat di wajahnya! Aksi Mohnke menepuk pipi Degenhardt merupakan perlambang kasihsayang sekaligus terimakasih sang komandan kepada anakbuahnya. Praktek yang sama dilakukan juga oleh Adolf Hitler. Degenhardt (kelahiran 30 Mei 1925) nantinya gugur dalam pertempuran melawan pasukan Inggris di Arnhem tanggal 6 Oktober 1944
Seorang Grenadier Heer berpangkat Obergefreiter (Kopral) dengan Panzerschreck alias Raketenpanzerbüchse 54 (RPzB.54) di Metz, Lorraine (Prancis), tanggal 27 Oktober 1944. Dia adalah veteran dari begitu banyak pertempuran, yang terlihat dari medali-medali yang terpasang di seragamnya, dari atas ke bawah: Nahkampfspange in Bronze, pita Eisernes Kreuz II.Klasse dan Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille), Eisernes Kreuz I.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen, dan Verwundetenabzeichen. Yang menarik adalah ekspresinya, yang sering disebut orang bule sebagai "1,000 yard stare"! Foto hasil karya Kriegsberichter Schürer ini pertama kali dipublikasikan tanggal 10 November 1944
-----------------------------------------------------------
TAKUT

Dalam Pertempuran Stalingrad yang berlangsung dari tanggal 17 Juli 1942 sampai dengan 2 Februari 1943, lebih dari 91.000 orang prajurit Wehrmacht ditangkap oleh Tentara Merah (dengan hanya 5.000 orang yang kemudian kembali hidup-hidup!). Di antara mereka adalah anak muda yang malang ini (yang menyerah bulan Januari 1943), yang kedinginan, kelaparan, dan juga digebuki! Dari ekspresinya kita bisa mengetahui nasib apa yang akan menimpanya di depan! BTW, senjata yang dipegang oleh tentara Soviet adalah PPSh-41
-----------------------------------------------------------
TEGANG
Seorang perwira (kanan, membelakangi kamera), yang kemungkinan adalah Kompaniechef, dari 389. Infanterie-Division sedang memberikan perintah pada anakbuahnya selama berlangsungnya jeda dalam pertempuran memperebutkan Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah), bulan Oktober 1942. Dengan begitu tingginya angka korban di kalangan perwira, maka tidak aneh bila di kancah Stalingrad seorang bintara menjadi komandan kompi atau prajurit memimpin peleton! Dalam foto ini, bintara di tengah memegang sebuah senapan mesin MP 40 9mm (yang biasa dipanggil oleh Landser sebagai "Kugelspritze" alias penyemprot peluru), sementara prajurit di kiri depan membawa senapan semi otomatis SVT-40 7.62mm buatan Soviet - dengan nama Jerman Selbstladegewehr 259(r). Perhatikan muka-muka mereka yang super butek!
Pada
awal bulan November 1943 Komando Tinggi Soviet meluncurkan ofensif
masif demi berusaha menduduki Kiev, ibukota Ukraina. Tentara Merah
merangsek terus melintasi sungai Dnieper dan pasukan Wehrmacht terancam
terbelah dua antara Heeresgruppe Süd dengan "tetangganya" di utara,
Heeresgruppe Mitte. Karena kejatuhan Kiev bakal berpengaruh fatal
terhadap eksistensi Jerman di Front Timur, maka Hitler buru-buru
mengirimkan 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" ke
Front Timur dari tempat beristirahat mereka di Italia untuk "memadamkan
api krisis". Disini seorang Panzergrenadier - yang terlihat kusut karena
berhari-hari beraksi tanpa henti - memberikan laporan situasi terkini
sekaligus menunjukkan lokasi pertahanan musuh di lapangan kepada seorang
awak Panzerkampfwagen V Panther saat berlangsungnya pertempuran
antar-tank yang kacau balau di barat Kiev akhir tahun 1943. Sejumlah
besar Panther ikut menjadi bagian dari Divisi Leibstandarte dalam
pertempuran di Ukraina dan menimbulkan banyak korban di pihak Soviet

-----------------------------------------------------------
WAJAH "PERANG"
Generalleutnant Eberhardt Rodt (4 Desember 1895 - 15 Desember 1979) adalah perwira Wehrmacht yang selalu bersungguh-sungguh dalam setiap usahanya dan pantang menyerah ketika menghadapi rintangan sesulit apapun. Tak terhitung keberhasilannya dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya walaupun seringkali dia bertempur di medan yang asing baginya serta menghadapi musuh yang berkali-kali lipat kekuatannya, berjumlah lebih banyak atau datang dari arah yang tak terduga. Medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub adalah bukti tak terbantahkan betapa manusia ini memang special pake telor, juga promosi kenaikan pangkatnya yang super moncer (mengawali perang sebagai Oberstleutnant dan komandan resimen, mengakhiri perang sebagai Generalleutnant dan komandan divisi). Perang Dunia II telah mengangkat namanya, tapi perang yang sama pula yang telah menimbulkan efek lain yang mengerikan pada kondisi fisiknya: Perhatikan foto ini! Foto di kiri diambil pada tahun 1942 (sebagai Oberst dan Kommandeur 22. Panzergrenadier-Brigade) sementara di kanan pada tahun 1945 (sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 15. Panzergrenadier-Division). Hanya berselang tiga tahun tapi begitu besar perubahan yang terjadi! Kekalahan pasukan Wehrmacht di berbagai front dan kekuatan musuh yang seakan tak terbendung membuat sang perwira menjadi kelihatan jauh lebih tua dari usia yang sebenarnya!



Foto koleksi pribadi dari Naxos ini memperlihatkan Leutnant
Rudolf Dusi dari Panzergrenadier-Regiment 33 / 4.Panzer-Division. Dia kehilangan tangan
kanannya sebagai Unteroffizier di tahun 1943. Setelah sembuh dia
kembali ke front tahun 1944 dan kemudian mendapatkan Nahkampfspange in
Bronze. Hal ini hanya bisa menjelaskan satu hal: dia bertarung
satu-lawan-satu melawan musuh dengan hanya menggunakan sebelah
tangannya!




























Faces of War
Sumber :
Buku "Panzer 38(t) vs BT-7: Barbarossa 1941" karya Steven J. Zaloga
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "Time-Life Books World War II: Liberation" oleh Martin Blumenson
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi Bundesarchiv JermanFoto koleksi pribadi Brian R.
Foto koleksi pribadi Franz Repper
Foto koleksi pribadi Jason Mark
www.5sswiking.tumblr.com
www.77thfs.darkbb.com
www.ebay.de
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.leapinghorseman.com
www.life.com
www.miliblog.co.uk
www.panzergrenadier.net
No comments:
Post a Comment