SS Nord. Menarik untuk diperhatikan bahwa mereka memakai pakaian drillich kerja hijau (HBT) di musim panas Finlandia yang terik menyengat. Mereka juga menutupi kepalanya menggunakan Mückenschleier
Saya benar-benar tidak habis pikir melihat foto ini! Oberleutnant Heer yang bersantai di depan tenda zeltbahn di atas mengenakan Mückenschleier (Jaring Anti-Serangga-Nyamuk/Mosquito Nets) yang menutupi seluruh kepalanya, tapi dia masih menyempatkan merokok di sela-selanya! Bagaimana bisa? Apakah dia tidak takut jaringnya kebakaran? Serangan nyamuk tampaknya begitu gencar sehingga di perwira bahkan menambah "perlindungan" dengan mengenakan handschuh (glove) di tangannya. Bisa juga rokok sengaja dinyalakan untuk mengusir sementara waktu makhluk biang kerok tersebut!
Oberfeldwebel Franz Rappolt (Zugführer di 10.Kompanie / Infanterie-Regiment 506 / 291.Infanterie-Division memanfaatkan waktu istirahat dalam pertempuran untuk berbincang-bincang dengan rekan seperjuangannya dari SS-Polizei-Division (kanan). Rappolt mengenakan mückenschleier (jaring anti serangga) di stahlhelm-nya, karena di Front Timur (juga Finlandia dan Mediterania) memang banyak terdapat serangga semacam lalat dan nyamuk yang keberadaannya sangat mengganggu. Khusus di Volkhov, yang terkenal adalah lalat hitam dan lalat kuda. Dalam Pertempuran disini pula, satuan-satuan Heer dan Waffen-SS saling bekerjasama untuk menghadapi Tentara Merah
Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Georg Gundlach tahun 1942 ini memperlihatkan keakraban yang "aneh" antara tawanan Rusia dengan penangkapnya yang berasal dari Wehrmacht (tepatnya 291. Infanterie-Division)! Prajurit Waffen-SS yang memakai mückenschleier dipersenjatai dengan senapan mesin Schmeisser MP28 9mm
Foto berwarna terkenal yang pertama kali muncul di majalah SIGNAL No.10 bulan Mei 1943 ini memperlihatkan seorang Panzergrenadier (infanteri bermotor) Wehrmacht Jerman dari Heer (Angkatan Darat) yang juga merupakan awak senapan mesin sedang menenteng senjata andalannya, sebuah MG 34 (Maschinengewehr 34). jaring yang nyangkut di stahlhelm-nya bukan jaring kamuflase apalagi jaring nelayan, melainkan Mückenschleier (Jaring Anti-Serangga-Nyamuk/Mosquito Nets), penutup wajah dan juga kelambu kecil yang sangat berguna terutama bagi prajurit yang ditempatkan di wilayah berawa-rawa atau hutan dengan nyamuk super brutal yang banyak terdapat di Front Timur!
Saya benar-benar tidak habis pikir melihat foto ini! Oberleutnant Heer yang bersantai di depan tenda zeltbahn di atas mengenakan Mückenschleier (Jaring Anti-Serangga-Nyamuk/Mosquito Nets) yang menutupi seluruh kepalanya, tapi dia masih menyempatkan merokok di sela-selanya! Bagaimana bisa? Apakah dia tidak takut jaringnya kebakaran? Serangan nyamuk tampaknya begitu gencar sehingga di perwira bahkan menambah "perlindungan" dengan mengenakan handschuh (glove) di tangannya. Bisa juga rokok sengaja dinyalakan untuk mengusir sementara waktu makhluk biang kerok tersebut!
Wilayah
Leningrad tahun 1942: para anggota SS-Polizei-Division berfoto bersama
di depan sebuah tank T-26C Rusia dengan kubah berbentuk kerucut yang
merupakan hasil rampasan. Tampaknya mereka merupakan grup patroli dengan
senjata yang telah siap-sedia, termasuk stielhandgranate yang
diselipkan di ikat pinggang. Di stahlhelm mereka bertengger
Mückenschleier (Jaring Anti-Serangga-Nyamuk/Mosquito Nets)
Oberfeldwebel Franz Rappolt (Zugführer di 10.Kompanie / Infanterie-Regiment 506 / 291.Infanterie-Division memanfaatkan waktu istirahat dalam pertempuran untuk berbincang-bincang dengan rekan seperjuangannya dari SS-Polizei-Division (kanan). Rappolt mengenakan mückenschleier (jaring anti serangga) di stahlhelm-nya, karena di Front Timur (juga Finlandia dan Mediterania) memang banyak terdapat serangga semacam lalat dan nyamuk yang keberadaannya sangat mengganggu. Khusus di Volkhov, yang terkenal adalah lalat hitam dan lalat kuda. Dalam Pertempuran disini pula, satuan-satuan Heer dan Waffen-SS saling bekerjasama untuk menghadapi Tentara Merah
Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Georg Gundlach tahun 1942 ini memperlihatkan keakraban yang "aneh" antara tawanan Rusia dengan penangkapnya yang berasal dari Wehrmacht (tepatnya 291. Infanterie-Division)! Prajurit Waffen-SS yang memakai mückenschleier dipersenjatai dengan senapan mesin Schmeisser MP28 9mm
Foto berwarna terkenal yang pertama kali muncul di majalah SIGNAL No.10 bulan Mei 1943 ini memperlihatkan seorang Panzergrenadier (infanteri bermotor) Wehrmacht Jerman dari Heer (Angkatan Darat) yang juga merupakan awak senapan mesin sedang menenteng senjata andalannya, sebuah MG 34 (Maschinengewehr 34). jaring yang nyangkut di stahlhelm-nya bukan jaring kamuflase apalagi jaring nelayan, melainkan Mückenschleier (Jaring Anti-Serangga-Nyamuk/Mosquito Nets), penutup wajah dan juga kelambu kecil yang sangat berguna terutama bagi prajurit yang ditempatkan di wilayah berawa-rawa atau hutan dengan nyamuk super brutal yang banyak terdapat di Front Timur!
Seorang prajurit Afrikakorps bernama Heiner Chelius bersantai sambil membaca selama berlangsungnya hari-hari tenang di Tobruk. Dia menggunakan sebuah kursi "darurat" yang diambil dari mobil, sementara di wajahnya bertengger jaring anti serangga (terutama lalat) yang banyak berkeliaran di medan Afrika Utara. Begitu mengganggunya serangan lalat-lalat sialan ini, sehingga seringkali orang harus makan dengan satu tangan, dengan tangan lainnya sibuk mengusir lalat yang ikut nimbrung!
Seorang prajurit Afrikakorps sedang mengamati medan dengan menggunakan scherenfernrohr, sementara wajahnya tertutupi oleh jaring anti serangga
-----------------------------------------------------------------
SS-Oberführer Dr.jur. Eduard Deisenhofer (27 Juni 1909 - 31 Januari 1945) mengenakan Mückenschleier (Jaring Anti-Serangga-Nyamuk/Mosquito Nets). Dipuji oleh Gottfried Klingemann sebagai "orang yang mempunyai pikiran jernih dan pantang menyerah", Deisenhofer memulai karir SS-nya di Leibstandarte SS Adolf Hitler (1934) dan Konzentrationslager Dachau (1935). Setelah kampanye di Polandia (1939), dia bergabung dengan SS-Division "Totenkopf", dilanjutkan dengan Divisi SS "Wiking", "Frundsberg", dan "Götz von Berlichingen". Saat sedang dalam perjalanan menuju penempatan terbarunya sebagai komandan 15.Waffen-Grenadier-Division der SS (lettische Nr.1) di Arnswalde (Pomerania), mobil yang dikendarai Deisenhofer mendapat serangan dari pesawat serang-darat Soviet sehingga dia terbunuh bersama dengan supir dan ajudannya. Karena berita kematiannya masih simpang siur, selama beberapa waktu Deisenhofer diklasifikasikan sebagai MIA (Missing in Action). Sampai hari ini jenazahnya tidak pernah ditemukan! Medali yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (26 Juni 1940) dan I.Klasse (26 Juni 1940); Nahkampfspange in Silber (20 April 1942); Deutsches Kreuz in Gold (29 April 1942); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (8 Mei 1942)
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp sebagai Komandan SS-Gebirgs-Division "Nord"
Seorang prajurit Afrikakorps sedang mengamati medan dengan menggunakan scherenfernrohr, sementara wajahnya tertutupi oleh jaring anti serangga
-----------------------------------------------------------------
SS-Oberführer Dr.jur. Eduard Deisenhofer (27 Juni 1909 - 31 Januari 1945) mengenakan Mückenschleier (Jaring Anti-Serangga-Nyamuk/Mosquito Nets). Dipuji oleh Gottfried Klingemann sebagai "orang yang mempunyai pikiran jernih dan pantang menyerah", Deisenhofer memulai karir SS-nya di Leibstandarte SS Adolf Hitler (1934) dan Konzentrationslager Dachau (1935). Setelah kampanye di Polandia (1939), dia bergabung dengan SS-Division "Totenkopf", dilanjutkan dengan Divisi SS "Wiking", "Frundsberg", dan "Götz von Berlichingen". Saat sedang dalam perjalanan menuju penempatan terbarunya sebagai komandan 15.Waffen-Grenadier-Division der SS (lettische Nr.1) di Arnswalde (Pomerania), mobil yang dikendarai Deisenhofer mendapat serangan dari pesawat serang-darat Soviet sehingga dia terbunuh bersama dengan supir dan ajudannya. Karena berita kematiannya masih simpang siur, selama beberapa waktu Deisenhofer diklasifikasikan sebagai MIA (Missing in Action). Sampai hari ini jenazahnya tidak pernah ditemukan! Medali yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (26 Juni 1940) dan I.Klasse (26 Juni 1940); Nahkampfspange in Silber (20 April 1942); Deutsches Kreuz in Gold (29 April 1942); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (8 Mei 1942)
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp sebagai Komandan SS-Gebirgs-Division "Nord"
SS-Obersturmbannführer Dr.jur. Rudolf "Rolf" Schiedermair (8 Mei 1909 - 6 Juni 1991) mengenakan Mückenschleier (Jaring Anti-Serangga-Nyamuk/Mosquito Nets). Foto ini diambil saat Schiedermair menemani Reichskommissar Norwegia Josef Terboven dalam kunjungan kerja ke wilayah utara Norwegia, musim panas tahun 1942. Schiedermair sendiri adalah seorang ahli hukum, hakim dan pengacara yang dipercaya sebagai Kepala Departemen Administrasi Jerman di wilayah pendudukan Norwegia
Karl "Schwapp" Schwappacher dari Großdeutschland dalam pertempuran di Rumania bulan Mei 1944. Dia menerima Deutsches Kreuz in Gold tanggal 19 Januari 1942 sebagai Oberfeldwebel dan Zugführer 15.Kompanie/Infanterie-Regiment (motorisiert) “Großdeutschland”, serta Ehrenblattspange tanggal 17 Februari 1944 sebagai Oberfeldwebel dan Zugführer 17.Kompanie/Grenadier-Regiment “Großdeutschland”. Disini dia mengenakan jaring pelindung nyamuk di Einheitsfeldmütze yang dikenakannya. Di latar belakang kita bisa melihat seorang prajurit yang sedang menelepon sambil mengenakan seragam kamuflase Waffen-SS. Ini tidaklah aneh, karena dalam pertempuran di Rumania tersebut Großdeutschland bertempur berdampingan dengan unit-unit SS seperti "Totenkopf" dan "Theodor Eicke"
Karl "Schwapp" Schwappacher dari Großdeutschland dalam pertempuran di Rumania bulan Mei 1944. Dia menerima Deutsches Kreuz in Gold tanggal 19 Januari 1942 sebagai Oberfeldwebel dan Zugführer 15.Kompanie/Infanterie-Regiment (motorisiert) “Großdeutschland”, serta Ehrenblattspange tanggal 17 Februari 1944 sebagai Oberfeldwebel dan Zugführer 17.Kompanie/Grenadier-Regiment “Großdeutschland”. Disini dia mengenakan jaring pelindung nyamuk di Einheitsfeldmütze yang dikenakannya. Di latar belakang kita bisa melihat seorang prajurit yang sedang menelepon sambil mengenakan seragam kamuflase Waffen-SS. Ini tidaklah aneh, karena dalam pertempuran di Rumania tersebut Großdeutschland bertempur berdampingan dengan unit-unit SS seperti "Totenkopf" dan "Theodor Eicke"
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Joel Coupland
www.afrika-korps.de
www.commons.wikimedia.org
www.facebook.com
www.mikle1.livejournal.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
No comments:
Post a Comment