BERCUKUR
"Die
stimmung beim friseur ist immer gut!" (suasana hati saat dicukur selalu
bagus). Para anggota 4. Gebirgs-Division "Enzian" melakukan acara cukur
berjamaah dalam suasana yang santai dan penuh canda, Juli 1941.
Beberapa prajurit yang telah selesai dicukur menggoda rekan-rekan mereka
yang masih berada dalam "proses". Foto ini diambil dari buku "Enzian
und Edelweiß: Die 4. Gebirgsdivision 1940-45" karya Julius Braun
Dua orang prajurit Afrikakorps sedang melakukan Körperpflege (perawatan diri), sebuah usaha untuk tetap bersih di tengah kondisi gurun yang berdebu. Usaha ini seringkali berakhir dengan kesia-siaan, terutama karena jarangnya pasokan air bersih. Di sebelah kiri adalah Heiner Chelius, yang setelah perang pindah ke Melbourne (Australia) dan kemudian menjadi anggota kehormatan organisasi veteran "Rats of Tobruk". Foto ini sendiri diambil di posisi II.Abteilung / Artillerie-Regiment 33 (motorisiert) / 15.Panzer-Division di sekitar Tobruk bulan April 1941
Tukang cukur di unit sukarelawan Wehrmacht asal Estonia sedang beraksi mengubah gaya rambut pasiennya ke potongan rambut yang diperbolehkan. Sebagai pelindung serpihan rambut digunakan Zeltbahn. Tampaknya foto ini diambil di front saat senggang di antara pertempuran. Bila pertempuran berlangsung begitu sengit dan hanya sedikit waktu untuk beristirahat, maka biasanya bercukur menjadi urusan kesekian dan kadangkala para prajurit Wehrmacht kemudian keluar dari medan pertempuran dengan rambut gonhut (gondrong hutan) serta cambang menempel, sesuatu yang pada teorinya dilarang secara tegas!
----------------------------------------------------------------------------
MANDI
Ini adalah teluk pemandian yang terkenal di dekat Bardia di front Sollum bulan Mei 1941. Para prajurit Jerman ini bisa dengan santai mandi dan membersihkan diri tanpa perlu takut terkena serangan udara Inggris. Afrika adalah medan yang identik dengan kata "panas", dimana kadangkala saat sedang terik-teriknya, temperatur bisa mencapai 45°C atau lebih!
"Tentara Nazi juga manusia". Para prajurit dari 8. SS-Totenkopf Standarte ini menikmati waktu senggang di masa pelatihan mereka (perhatikan drillichjacke kelabu yang mereka kenakan!) dengan pergi ke danau untuk berenang dan mandi bersama. Mereka tidak melupakan "kodrat" mereka sebagai anggota militer dan berbaris tiga-tiga sambil menyanyikan lagu-lagu mars Wehrmacht serta menyimpan senjata dan stahlhelm mereka dengan rapi. Tapi beda ceritanya kalau sudah ketemu sama air! Bagaikan anak kecil baru nemu mainan, mereka juga saling bercanda antar sesama dan memanfatkan sebuah perahu kayu sebagai sarana "heureuy"! Foto oleh SS-Kriegsberichter August Ahrens
Tukang cukur di unit sukarelawan Wehrmacht asal Estonia sedang beraksi mengubah gaya rambut pasiennya ke potongan rambut yang diperbolehkan. Sebagai pelindung serpihan rambut digunakan Zeltbahn. Tampaknya foto ini diambil di front saat senggang di antara pertempuran. Bila pertempuran berlangsung begitu sengit dan hanya sedikit waktu untuk beristirahat, maka biasanya bercukur menjadi urusan kesekian dan kadangkala para prajurit Wehrmacht kemudian keluar dari medan pertempuran dengan rambut gonhut (gondrong hutan) serta cambang menempel, sesuatu yang pada teorinya dilarang secara tegas!
----------------------------------------------------------------------------
MANDI
Ini adalah teluk pemandian yang terkenal di dekat Bardia di front Sollum bulan Mei 1941. Para prajurit Jerman ini bisa dengan santai mandi dan membersihkan diri tanpa perlu takut terkena serangan udara Inggris. Afrika adalah medan yang identik dengan kata "panas", dimana kadangkala saat sedang terik-teriknya, temperatur bisa mencapai 45°C atau lebih!
"Tentara Nazi juga manusia". Para prajurit dari 8. SS-Totenkopf Standarte ini menikmati waktu senggang di masa pelatihan mereka (perhatikan drillichjacke kelabu yang mereka kenakan!) dengan pergi ke danau untuk berenang dan mandi bersama. Mereka tidak melupakan "kodrat" mereka sebagai anggota militer dan berbaris tiga-tiga sambil menyanyikan lagu-lagu mars Wehrmacht serta menyimpan senjata dan stahlhelm mereka dengan rapi. Tapi beda ceritanya kalau sudah ketemu sama air! Bagaikan anak kecil baru nemu mainan, mereka juga saling bercanda antar sesama dan memanfatkan sebuah perahu kayu sebagai sarana "heureuy"! Foto oleh SS-Kriegsberichter August Ahrens
Wachtmeister
(Sersan Artileri) Horst Fargel dari Bruchsal/Jerman menggosok punggung
Wachtmeister Hans Waechter dari Hassloch/Jerman menggunakan air dan
sabun. Suasana sedang sepi di sekitar Front El Alamein di bulan Oktober 1942 dan para anggota 5.Batterie /
II.Abteilung / Panzer-Artillerie-Regiment 33 / 15.Panzer-Division
memanfaatkan momen langka tersebut untuk membersihkan diri menggunakan
air yang dibawa oleh truk. Foto diambil oleh Fahnenjunker-Wachtmeister Helmuth
Orschiedt yang merupakan Vorwärtser Beobachter (Pengamat Depan/Forward Observer) di 5. Batterie
Sumber :
Buku "Enzian und Edelweiß: Die 4. Gebirgsdivision 1940-45" karya Julius Braun
Foto koleksi US National Archives and Records Administration (NARA)
www.afrika-korps.de
www.deutsches-afrikakorps.blogspot.com
No comments:
Post a Comment