Major Hans-Dieter von Basse (mengenakan Ritterkreuz di leher) bersama dengan anakbuahnya dari I.Bataillon / Panzer-Füsilier-Regiment "Großdeutschland" di akhir tahun 1944. Pada waktu tersebut batalyonnya adalah satu-satunya unit self-propelled-weapon (SPW) di Panzergrenadier-Division "Großdeutschland", sehingga wajar kalau beberapa orang dalam foto ini mengenakan seragam Sturm-Artillerie abu-abu. Prajurit paling kiri kelihatannya mengenakan seragam M44 yang langka!
Banyak orang yang mengatakan bahwa seragam M-44, meskipun menarik, tapi jarang terlihat dikenakan saat bertugas. Kenyataannya tidaklah begitu. Seragam ini mulai diperkenalkan tahun 1944 dan kemudian dipergunakan oleh Heer dan kemudian diikuti oleh Luftwaffe, Polizei serta SS
Cuplikan video berwarna yang memperlihatkan pemakaian seragam M-44 di front depan. Biasanya seragam jenis ini hanya dipakai untuk jalan-jalan atau di foto studio, dan hanya sedikit yang memperlihatkannya dipakai sebagai seragam tempur. Videonya bisa dilihat DISINI di menit 2:53
Salah satu alasan dari sedikitnya foto yang memperlihatkan penggunaan seragam M-44 adalah karena seragam ini merupakan seragam tempur dan bukannya seragam buat ngeceng atau berfoto. Ditambah dengan fakta semakin jarangnya "happy time" di akhir-akhir perang membuat pemakaian seragam M-44 semakin langka terabadikan
Seorang Feldwebel yang merupakan Offizier-Anwärter dan telah meng-uprade lambang elangnya supaya sesuai dengan kualitas yang dikenakan oleh para perwira sebagai antisipasi promosi yang sebentar lagi diterimanya (perhatikan strip di epaulette-nya!). M-44 satu ini ada kemungkinan dibuat dari bahan Gabardine Italia, tapi fotonya tidak terlalu jelas untuk bisa memastikannya
Dua foto yang tidak memperlihatkan seluruh bagian seragam tapi sudah cukup untuk mengenalinya sebagai M-44
Seorang grenadier berfoto bersama pria berpakaian sipil (teman? saudara?). Seragam M-44 seringkali dipakai dengan sweater jenis turtleneck
Anggota Granatwerfer-Bataillon mengenakan seragam M-44 yang dipadukan dengan sweater turtleneck
Garis pinggir bintara yang ditambahkan ke kerah
Soldbuch yang memperlihatkan pemakaian M-44 dalam pasfoto dari seorang kanonier bernama Walter Bender. Dia adalah veteran Pertempuran Stalingrad yang bertugas di schwere-Artillerie-Abteilung (motorisiert) 733, sebuah unit artileri independen yang dilengkapi dengan meriam raksasa 21cm Mörser. Tanggal 3 Oktober 1942, schwere-Artillerie-Abteilung 733 diperbantukan di 24.Panzer-Division dan berpartisipasi dalam pemboman besar-besaran atas pabrik senjata Barrikady di Stalingrad. Bender adalah salah seorang awak meriam Mörser pada saat itu
Foto ini memperlihatkan para anggota kepolisian Berlin di akhir tahun 1945-46. Mereka mengenakan jenis seragam yang beragam: M42, M43, dan M44 (semuanya dalam warna yang sama: hijau polizei). Foto ini sekaligus memperlihatkan betapa akutnya persediaan seragam polisi tak lama setelah perang usai, sehingga seragam lama pun dipakai, tentu saja dengan melepaskan simbol-simbol Nazi terlebih dahulu!
"Der Spieß" yang mengenakan cincin piston di lengan serta garis pinggir kerah. Der Spieß dijuluki "ibu dari kompi", yaitu bintara yang mengurusi masalah administrasi sebuah kompi Wehrmacht, juga tetek-bengek keperluan prajurit anggotanya
Foto yang diambil di akhir perang ini memperlihatkan dua hal menarik: insignia feldmütze M-43 yang dibordir (yang berbeda dari insignia Bandfabrik Ewald Vorsteher alias BeVo seperti yang umum digunakan) serta hoheitszeichen (lambang rajawali dada) print ersatz yang langka di seragam M-44!
Dua orang peraih Deutsches Kreuz in Gold yang tidak diketahui identitasnya dari Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle" (Leutnant dan Fahnenjunker-Oberfeldwebel). Sang Leutnant sendiri mengenakan seragam M-44, sementara di sebelahnya (foto atas) adalah perwira Reichsarbeitsdienst. Happy banget ya mereka ditemani oleh perawat-perawat semlohay! Saya tidak tahu siapa mereka, tapi yang jelas nama mereka ada dalam daftar ini: Dahlmeyer, Karl-Heinz, 14.05.1944, Oberfeldwebel, 2./Pz.Aufkl.Abt. “FHH”; Kloss, Edmund, 23.03.1944, Leutnant, II./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”; Kringel, Alfred, 20.05.1944, Oberfeldwebel, 1./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”; Levedag, Walter, 08.06.1944, Leutnant d.R., 10./Gren.Rgt. “FHH”; Ross, Franz, 09.10.1944, Oberfeldwebel, 4./Füs.Rgt. (mot.) “FHH”; Schmahlfeld, Julius, 20.05.1944, Feldwebel, 9./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”; Schmeil, Helmut, 04.02.1944, Oberfeldwebel, 12./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”; Schuster, Josef, 04.02.1944, Leutnant, Pz.Jäg.Kp. “FHH”; Strunz, Gotthard, 04.02.1944, Oberfeldwebel, 5./Pz.Aufkl.Abt. “FHH”; dan Wolff, Bruno, 11.04.1944, Oberfeldwebel, 4./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”
Seorang Feldwebel berseragam M-44 dan sweater turtleneck sedang memberitahukan posisi-posisi di sekitar hutan Haguenau kepada perwira intelijen Sekutu. Seragam M-44 yang dia kenakan tampaknya berbahan gabardine hasil rampasan dari Italia, dan dia juga mengenakan Segelflierabzeichen (Glider Badge NSFK) jenis kain yang dirajut!
Anggota Luftwaffe-Helferin yang mengenakan jaket M-44. Salah satu feldbluse semacam ini ditawarkan dengan harga 3 benggol DISINI
Foto-foto lain yang memperlihatkan pemakaian seragam jenis M-44. Seragam jenis ini bisa dikenali melalui kerah dan saku bajunya yang khas
----------------------------------------------------------------------
Hauptmann Hans-Heinrich Aster (lahir 28 Oktober 1921) dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 27 Januari 1944 sebagai Oberleutnant di I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 108 / 14. Panzer-Division / XXXXVII.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd. Dia memulai pelatihan militer tanggal 1 Desember 1939 - Mei 1940 dan mulai bertugas di Panzergrenadier-Regiment 108 periode 1 Maret 1943 - 3 Desember 1944. Dari mulai 4 Desember 1944, Aster ditempatkan sebagai Ordonnanz-Offzier di Generalinspekteur der Panzertruppen. Dia dipromosikan sebagai Hauptmann tanggal 1 September 1944. Dalam foto studio ini Aster mengenakan feldanzug (seragam lapangan) M44 dengan medali-medali yang tersemat (selain DKiG): pita Eisernes Kreuz II.Klasse dan Ostmedaille, Nahkampfspange in Silber, Panzerkampfabzeichen in Bronze, Eisernes Kreuz I.Klasse, dan Verwundetenabzeichen in Silber. BTW, dalam foto di atas Aster memakai seragam M44 yang langka!
Generalmajor Hans Kissel (19 Februari 1897 – 30 November 1975)
Unteroffizier Otto Peschke (1 Februari 1916 - 12 Juni 2007) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 Maret 1945 sebagai Kompanietruppführer 2.Kompanie / Grenadier-Regiment 132 / 44.Reichsgrenadier-Division Hoch- und Deutschmeister / Heeresgruppe Süd. Medali lain yang dipakainya dalam foto ini: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen, dan DRL Sportabzeichen. Dia juga mengenakan seragam M44 yang langka!
Walter Renner dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 20 Januari 1943 sebagai Oberfeldwebel di 3.Kompanie/Panzergrenadier-Regiment 66/13.Panzer-Division. Dalam foto ini dia sudah berpangkat Leutnant dan mengenakan seragam M-44 dengan tempelan medali DKiG, Eisernes Kreuz I klasse, Nahkampfspange, Panzerkampfabzeichen, dan Verwundetenabzeichen
SS-Untersturmführer kedua dari kanan yang mengenakan seragam M-44 adalah Heinrich Wicker yang merupakan perwira SS yang diserahi tugas untuk melakukan serah-terima kamp konsentrasi Dachau ke tangan pasukan Amerika di bulan April 1945. Dari sejak peristiwa penyerahan tersebut nasibnya tidak diketahui lagi dan dinyatakan hilang (vermisst) oleh keluarganya. Beberapa foto yang kemudian muncul memperlihatkan dia ternyata sudah menjadi mayat dan kemungkinan besar tewas setelah dipukuli oleh para mantan tawanan Dachau yang dibebaskan! BTW, orang nomor dua dari kiri adalah Victor Maurer yang merupakan anggota IRC (International Red Cross) asal Swiss yang meyakinkan Wicker untuk menyerah kepada Sekutu
-------------------------------------------------------------------------
Dua buah seragam M44 dapat terlihat dalam video di atas. Yang pertama di menit 3:39 saat setelah upacara penyerahan pasukan Jerman di Italia, dan yang kedua terjadi di menit 4:27 saat salah seorang prajurit Wehrmacht berbaris mengenakan seragam M44
Cuplikan video berwarna yang memperlihatkan pemakaian seragam M-44 di front depan. Biasanya seragam jenis ini hanya dipakai untuk jalan-jalan atau di foto studio, dan hanya sedikit yang memperlihatkannya dipakai sebagai seragam tempur. Videonya bisa dilihat DISINI di menit 2:53
Salah satu alasan dari sedikitnya foto yang memperlihatkan penggunaan seragam M-44 adalah karena seragam ini merupakan seragam tempur dan bukannya seragam buat ngeceng atau berfoto. Ditambah dengan fakta semakin jarangnya "happy time" di akhir-akhir perang membuat pemakaian seragam M-44 semakin langka terabadikan
Seorang Feldwebel yang merupakan Offizier-Anwärter dan telah meng-uprade lambang elangnya supaya sesuai dengan kualitas yang dikenakan oleh para perwira sebagai antisipasi promosi yang sebentar lagi diterimanya (perhatikan strip di epaulette-nya!). M-44 satu ini ada kemungkinan dibuat dari bahan Gabardine Italia, tapi fotonya tidak terlalu jelas untuk bisa memastikannya
Dua foto yang tidak memperlihatkan seluruh bagian seragam tapi sudah cukup untuk mengenalinya sebagai M-44
Seorang grenadier berfoto bersama pria berpakaian sipil (teman? saudara?). Seragam M-44 seringkali dipakai dengan sweater jenis turtleneck
Anggota Granatwerfer-Bataillon mengenakan seragam M-44 yang dipadukan dengan sweater turtleneck
Garis pinggir bintara yang ditambahkan ke kerah
Soldbuch yang memperlihatkan pemakaian M-44 dalam pasfoto dari seorang kanonier bernama Walter Bender. Dia adalah veteran Pertempuran Stalingrad yang bertugas di schwere-Artillerie-Abteilung (motorisiert) 733, sebuah unit artileri independen yang dilengkapi dengan meriam raksasa 21cm Mörser. Tanggal 3 Oktober 1942, schwere-Artillerie-Abteilung 733 diperbantukan di 24.Panzer-Division dan berpartisipasi dalam pemboman besar-besaran atas pabrik senjata Barrikady di Stalingrad. Bender adalah salah seorang awak meriam Mörser pada saat itu
Foto ini memperlihatkan para anggota kepolisian Berlin di akhir tahun 1945-46. Mereka mengenakan jenis seragam yang beragam: M42, M43, dan M44 (semuanya dalam warna yang sama: hijau polizei). Foto ini sekaligus memperlihatkan betapa akutnya persediaan seragam polisi tak lama setelah perang usai, sehingga seragam lama pun dipakai, tentu saja dengan melepaskan simbol-simbol Nazi terlebih dahulu!
"Der Spieß" yang mengenakan cincin piston di lengan serta garis pinggir kerah. Der Spieß dijuluki "ibu dari kompi", yaitu bintara yang mengurusi masalah administrasi sebuah kompi Wehrmacht, juga tetek-bengek keperluan prajurit anggotanya
Foto yang diambil di akhir perang ini memperlihatkan dua hal menarik: insignia feldmütze M-43 yang dibordir (yang berbeda dari insignia Bandfabrik Ewald Vorsteher alias BeVo seperti yang umum digunakan) serta hoheitszeichen (lambang rajawali dada) print ersatz yang langka di seragam M-44!
Dua orang peraih Deutsches Kreuz in Gold yang tidak diketahui identitasnya dari Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle" (Leutnant dan Fahnenjunker-Oberfeldwebel). Sang Leutnant sendiri mengenakan seragam M-44, sementara di sebelahnya (foto atas) adalah perwira Reichsarbeitsdienst. Happy banget ya mereka ditemani oleh perawat-perawat semlohay! Saya tidak tahu siapa mereka, tapi yang jelas nama mereka ada dalam daftar ini: Dahlmeyer, Karl-Heinz, 14.05.1944, Oberfeldwebel, 2./Pz.Aufkl.Abt. “FHH”; Kloss, Edmund, 23.03.1944, Leutnant, II./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”; Kringel, Alfred, 20.05.1944, Oberfeldwebel, 1./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”; Levedag, Walter, 08.06.1944, Leutnant d.R., 10./Gren.Rgt. “FHH”; Ross, Franz, 09.10.1944, Oberfeldwebel, 4./Füs.Rgt. (mot.) “FHH”; Schmahlfeld, Julius, 20.05.1944, Feldwebel, 9./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”; Schmeil, Helmut, 04.02.1944, Oberfeldwebel, 12./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”; Schuster, Josef, 04.02.1944, Leutnant, Pz.Jäg.Kp. “FHH”; Strunz, Gotthard, 04.02.1944, Oberfeldwebel, 5./Pz.Aufkl.Abt. “FHH”; dan Wolff, Bruno, 11.04.1944, Oberfeldwebel, 4./Gren.Rgt. (mot.) “FHH”
Seorang Feldwebel berseragam M-44 dan sweater turtleneck sedang memberitahukan posisi-posisi di sekitar hutan Haguenau kepada perwira intelijen Sekutu. Seragam M-44 yang dia kenakan tampaknya berbahan gabardine hasil rampasan dari Italia, dan dia juga mengenakan Segelflierabzeichen (Glider Badge NSFK) jenis kain yang dirajut!
Anggota Luftwaffe-Helferin yang mengenakan jaket M-44. Salah satu feldbluse semacam ini ditawarkan dengan harga 3 benggol DISINI
Foto-foto lain yang memperlihatkan pemakaian seragam jenis M-44. Seragam jenis ini bisa dikenali melalui kerah dan saku bajunya yang khas
----------------------------------------------------------------------
Hauptmann Hans-Heinrich Aster (lahir 28 Oktober 1921) dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 27 Januari 1944 sebagai Oberleutnant di I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 108 / 14. Panzer-Division / XXXXVII.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd. Dia memulai pelatihan militer tanggal 1 Desember 1939 - Mei 1940 dan mulai bertugas di Panzergrenadier-Regiment 108 periode 1 Maret 1943 - 3 Desember 1944. Dari mulai 4 Desember 1944, Aster ditempatkan sebagai Ordonnanz-Offzier di Generalinspekteur der Panzertruppen. Dia dipromosikan sebagai Hauptmann tanggal 1 September 1944. Dalam foto studio ini Aster mengenakan feldanzug (seragam lapangan) M44 dengan medali-medali yang tersemat (selain DKiG): pita Eisernes Kreuz II.Klasse dan Ostmedaille, Nahkampfspange in Silber, Panzerkampfabzeichen in Bronze, Eisernes Kreuz I.Klasse, dan Verwundetenabzeichen in Silber. BTW, dalam foto di atas Aster memakai seragam M44 yang langka!
Generalmajor Hans Kissel (19 Februari 1897 – 30 November 1975)
Unteroffizier Otto Peschke (1 Februari 1916 - 12 Juni 2007) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 Maret 1945 sebagai Kompanietruppführer 2.Kompanie / Grenadier-Regiment 132 / 44.Reichsgrenadier-Division Hoch- und Deutschmeister / Heeresgruppe Süd. Medali lain yang dipakainya dalam foto ini: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen, dan DRL Sportabzeichen. Dia juga mengenakan seragam M44 yang langka!
Walter Renner dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 20 Januari 1943 sebagai Oberfeldwebel di 3.Kompanie/Panzergrenadier-Regiment 66/13.Panzer-Division. Dalam foto ini dia sudah berpangkat Leutnant dan mengenakan seragam M-44 dengan tempelan medali DKiG, Eisernes Kreuz I klasse, Nahkampfspange, Panzerkampfabzeichen, dan Verwundetenabzeichen
SS-Untersturmführer kedua dari kanan yang mengenakan seragam M-44 adalah Heinrich Wicker yang merupakan perwira SS yang diserahi tugas untuk melakukan serah-terima kamp konsentrasi Dachau ke tangan pasukan Amerika di bulan April 1945. Dari sejak peristiwa penyerahan tersebut nasibnya tidak diketahui lagi dan dinyatakan hilang (vermisst) oleh keluarganya. Beberapa foto yang kemudian muncul memperlihatkan dia ternyata sudah menjadi mayat dan kemungkinan besar tewas setelah dipukuli oleh para mantan tawanan Dachau yang dibebaskan! BTW, orang nomor dua dari kiri adalah Victor Maurer yang merupakan anggota IRC (International Red Cross) asal Swiss yang meyakinkan Wicker untuk menyerah kepada Sekutu
-------------------------------------------------------------------------
Dua buah seragam M44 dapat terlihat dalam video di atas. Yang pertama di menit 3:39 saat setelah upacara penyerahan pasukan Jerman di Italia, dan yang kedua terjadi di menit 4:27 saat salah seorang prajurit Wehrmacht berbaris mengenakan seragam M44
Sumber :
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi pribadi Glenn McInnes
Foto koleksi pribadi Rob Johnson
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz
www.forum.axishistory.com
www.grossdeutschland.com
www.schule-bw.de
www.wehrmacht-awards.com
1 comment:
Jual pita penghargaan tentara Jerman sama kancing alumunium tidak?
Post a Comment