Leutnant Paul Baumann (4
Juli 1914 - 6 Februari 1944) bergabung dengan Infanterie-Regiment 2
tahun 1934 dan bersama dengan unitnya tersebut ikut serta dalam invasi
Jerman ke Polandia (1939) dan Prancis (1940). Tak lama setelahnya
Baumann pindah ke Infanterie-Regiment 422 dan turut berpartisipasi dalam
invasi Jerman ke Uni Soviet (1941). Di tahun yang sama dia dipromosikan
menjadi Oberfeldwebel dan menjadi komandan peleton kompi sepeda di
resimennya. Dalam pertempuran Danau Ladoga ketiga, resimennya berposisi
di barat dataran tinggi Sinyavino. Pada tanggal 9 Agustus 1943 Tentara
Merah berhasil menerobos sayap kanan resimen sekaligus menguasai wilayah
yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Jerman. Melihat kondisi kritis
ini, Baumann dan peletonnya langsung melakukan serangan balasan yang
brilian sehingga mampu mengambil alih kendali posisi sayap kanan yang
diperebutkan oleh kedua belah pihak. Tidak hanya itu, serangan baliknya
berhasil membinasakan dua kompi musuh dan sekaligus menstabilkan
keadaan. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des
Eisernen Kreuzes tanggal 1 September 1943 sebagai Oberfeldwebel dan
Zugführer di
15.(Radfahr)Kompanie / III.Bataillon / Grenadier-Regiment 422 /
126.Infanterie-Division / XXVI.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe
Nord. Pada tanggal 26 Januari 1944 Baumann terluka parah dalam
pertempuran di Kainelaisi dan meninggal akibat luka-lukanya beberapa
hari kemudian di HVP Luga. Pada tanggal 31 Maret 1944 dia
direkomendasikan untuk mendapatkan Ehrenblattspange des Heeres und
Waffen-SS secara anumerta, tapi rekomendasinya ditolak. Medali dan
penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (6 Oktober
1939); Dienstauszeichnung III.Klasse (1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (4
November 1941); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber;
Verwundetenabzeichen in Schwarz; Medaille Winterschlacht im Osten
1941/42 (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (22 Mei 1943)
Sumber :
www.pantorijn.blogspot.com
No comments:
Post a Comment