Saturday, May 23, 2009

Panzerkampfwagen IV, Panzer Yang Khusus Dikembangkan Untuk Melawan Tank Musuh!

Serangan tank (dengan Panzer IV di latar depan) bergerak di tengah hujan tembakan pertahanan pasukan Rusia, di padang rumput Rusia Selatan 1941


Panzer IV di jalan kota


Buku yang mengupas habis tentang Panzer IV karangan Horst Scheibert


Lukisan Panzer IV yang indah, memperlihatkan tank ini dengan kamuflase kuning khas gurun pasir


Dua dari empat buah Panzer IV dari 6./SS-Pz.Rgt.2 yang hancur oleh pasukan Sekutu. Simbol tempur "Das Reich" jelas terlihat dalam foto yang diambil tanggal 9 Juli 1944 ini. Sementara tank Sherman dari Task Force X tampak melewatinya


Foto atas adalah kru Panzer IV dengan sang komandan nongkrong di turet, sementara foto bawah memperlihatkan kru Panzer IV sedang berbincang dengan Panzergrenadier


Gambar 3D Panzer IV F1


Diagram Panzer IV ausf G


'Bangkai' Panzer IV yang berserakan sisa Perang Dunia II


Panzer IV diturunkan dari kapal di pelabuhan Tripoli... Pesanan dari Erwin Rommel!


PanzerKampfwagen IV atau disingkat PzKpfw IV adalah seperti apa yang dibayangkan Guderian dan merupakan lapis baja pendukung infantri dengan kaliber besar. PzKpfw IV dirancang bekerjasama dengan PzKpfw III dan diharapkan bisa menghadapi tank lawan.

Meski demikian dalam perkembangan selanjutnya, justru PzKpfw IV-lah yang kemudian dikembangkan dan dinaikkan kalibernya Untuk menghadapi tank sementara PzKpfw III digunakan dalam tugas pendukung infantri atau diubah ke dalam bentuk lainnya.

Perkembangan PzKpfw IV dimulai pada tahun 1934 ketika Heer-enwaffenamt kembali merencanakan tank jenis menengah dengan be¬rat maksimal 24 ton dan kecepatan masimal 35 km/jam. Awalnya PzKpfw IV memang diharapkan berperan sebagai pendukung infantri dan se-kaligus anti-infantri lawan. Oleh karena itu digunakan senjata kaliber besar dengan kecepatan rendah namun peluru yang digunakan mengan-dung bahan peledak tinggi (high explosives). Baru di tahun 1937 seba-nyak 35 buah PzKpfw IVAusf. Adihasilkan oleh Krupp, Rheinmetall dan MAN setelah serangkaian uji coba selama 2 tahun.

Pada tahun 1937 hingga 1940 terdapat keinginan untuk men-standarisasi suku cadang antara PzKpfw IV yang dibuat Krupp dengan PzKpfw 111 yang dibuat Daimler Benz. Tidak seperti PzKpfw III yang meng-gunakan suspensi model torsion bar, PzKpfw IV masih menggunakan suspensi model leaf spring. Akan tetapi tidak ada perubahan yang ber-arti kecuali di atas kertas karena Heerenwoffenamt tidak berani meng-ganggu produksi panser tersebut.

PzKpfw IV dilengkapi dengan meriam KwK 37 L/24 berkaliber 75 mm. Meriam kaliber besar tersebut sangat efektif menghantam tar¬get empuk tetapi ia kurang mampu melakukan penetrasi ke dalam baja lawan. Akurasi tembakannya juga buruk karena larasnya yang sangat pendek, yakni 1,8 meter. Bandingkan saja dengan meriam L/48 dengan panjang laras mencapai dua kali lipatnya.

PzKpfw IVAusf. A menggunakan mesin 12silinderMaybach HL 108 TR berkekuatan 230 HP dengan transmisi 6 kecepatan. Model awal bisa mencapai 30 km/jam dengan daya jelajah 230 km di jalanan atau 130 km di medan berat. Dengan berat 23 ton, panjang 5,89 meter, lebar 2,88 meter dan tinggi 2,68 meter PzKpfw IV ini memiliki ketebalan baja antara 10 hingga 80 mm. Meriam 75 mm-nya mampu membawa 87 pe¬luru dan senjata tambahannya masih standar, yakni senapan mesin MG34 sebanyak 2 buah dengan 3150 peluru.

Selama Invasi menuju Francis, PzKpfw IV merupakan panser tempur yang berhadapan dengan tank lawan. Hal ini berbeda dengan tujuan awalnya sebagai tank pendukung infantri. Meriam L/24 yang diusung panser ini efektif melawan tank Renault dan Somua tetapi tidak berdaya melawan tank Char B1 atau Matilda buatan Inggris yang lapis bajanya saja mencapai 60 mm. Kelemahan ini terulang kembali ketika terlibat dalam pertempuran di Sidi Barrani dan Tobruk.

Di bulan Maret 1941, prototipe PzKpfw IVAusf. D dilengkapi dengan meriam Krupp L/60 50 mm, meriam yang setipe dengan yang dipasang di Panzer HI. Prototipe ini tidak memasuki produksi karena Krupp ternyata sudah membuat meriam L/40 75 mm yang memiliki penetrasi 175% lebih baik dibandingkan L/24. Akan tetapi Heereswoffenomt tidak menyukai meriam yang dianggapnya terlalu panjang sehingga larasnya kembali dipotong dan dinamakan model 75 mm KwK L/34.5. Modifikasi selanjutnya adalah baja yang lebih tebal, mesin yang lebih besar dan konstruksi yang lebih sederhana terutama pada Ausf. F1 yang diproduksi sebanyak 462 buah hingga tahun 1942.


No comments: