Saturday, May 23, 2009

Sukarelawan Non-Kulit Putih Dalam Tubuh Nazi Jerman


Selama ini orang beranggapan bahwa Hitler adalah seorang rasialis yang sangat mengagungkan ras Arya sekaligus menindas ras lainnya. Tapi tahukah anda bahwa selama berlangsungnya Perang Dunia II, Hitler dan angkatan perangnya merekrut para prajurit sukarelawan non-Eropa, yang tidak berkulit putih dan jelas-jelas bukan ras Arya! Mereka datang dari belahan dunia yang berbeda. Ada yang berkulit kuning, sawo matang, bahkan hitam!

Sebagian foto ini, saya yakin, akan membuat anda terkejut...


 Foto yang kemungkinan besar diambil di Eropa Daratan ini (perhatikan bentuk bangunan di latar belakang!) memperlihatkan seorang pelayan kulit hitam - yang bertugas di unit udara Jerman di Afrika Utara - mengenakan seragam hasil modifikasi dengan insignia Luftwaffe. Seragam ini bukanlah seragam resmi hasil keluaran Oberkommando der Luftwaffe (dan sebenarnya bisa dikatakan ilegal di dalam hukum perang) serta hanya digunakan untuk mempermudah identifikasi bahwa pemakainya bertugas sebagai pembantu di kamp militer Jerman. Sudah umum diketahui bahwa pasukan Afrikakorps banyak mengandalkan bantuan penduduk lokal untuk tugas-tugas tertentu seperti bersih-bersih, memasak dan kuli angkut. Pada kenyataannya, hal serupa tersebut dilakukan kemanapun Wehrmacht pergi dan apapun ras dari penduduk lokalnya! Yang paling terkenal dari hal ini adalah pelayan kulit hitam dari jagoan udara Luftwaffe Hans-Joachim Marseille, Mathew "Mathias" Letulu yang berasal dari Afrika Selatan. Dari buku "Ln - die Geschichte der Luftnachrichtentruppe. Bd. 2. Der Weltkrieg. Der Flugmelde- und Jägerleitdienst 1939 - 1945" karya Karl Otto Hoffmann: "Oberst Gustav Rödel dari JG 27 mengatakan pada penulis bahwa Staffel-nya mempunyai pos observasi untuk mewaspadai serangan udara musuh yang mungkin datang. Untuk membuat hidup di Afrika menjadi lebih 'mudah', pos-pos tersebut mempekerjakan beberapa 'bocah' (dia mendeskripsikan mereka sebagai 'negro Arab yang antusias'). Setelah para 'bocah' ini diberitahu oleh 'tuannya' tentang tugas mereka (yaitu sebagai Luftspäher dan Flugmelder, pengamat udara), mereka menjadi sangat bersemangat dan menjalani tugas mereka dengan sungguh-sungguh. Tak lama kemudian orang-orang Jerman mendapati kenyataan yang mengagumkan: para sukarelawan pengintai udara ini mempunyai penglihatan dan pendengaran yang jauh lebih tajam dari rekan-rekan bule mereka, serta dapat mengenali datangnya pesawat udara jauh lebih dulu dengan berteriak-teriak serta melambaikan tangan mereka ke arah datangnya musuh!"



Sukarelawan Arab dalam tubuh Deutsche Afrikakorps (DAK), pasukan Jerman di Afrika Utara



Adolf Hitler bersama dengan mufti Yerusalem, Amin al-Husseini. Hubungan mereka begitu dekat, sehingga ketika Perang Dunia II berkecamuk, Al-Husseini lebih banyak menghabiskan waktunya di Berlin daripada di tanah Arab!



Sukarelawan bangsa India (Legion Freies Indien) dalam tubuh Heer



Para anggota Legion Freies Indien berpose bersama



Seorang anggota Legion Freies Indien



Sukarelawan India yang tampaknya telah makan asam garam pertempuran, terbukti dari medali yang dengan bangga dipampangkan di seragamnya. Setidaknya si bapak bergigi ala penyanyi rap ini adalah jago dalam perang infanteri!



Seorang sukarelawan asal Azerbaijan sedang menari lagu tradisional dengan diperhatikan oleh rekan-rekannya



Seorang ulama Chechnya sedang membacakan ayat suci di tengah para sukarelawan Nazi asal Kaukasus. Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak dari para pejuang Chechnya pro-Jerman yang dieksekusi atau dikirim ke gulag di Siberia oleh Soviet karena Stalin menganggap mereka adalah para pengkhianat negara



Kalau yang sipit-sipit ini adalah sukarelawan dari Korea



Selain sebagai Sekutu, Jepang juga mengirimkan para prajuritnya untuk menjadi sukarelawan Third Reich



Para prajurit Heer asal Turkmenistan sedang mengantri jatah ransum mereka



Ini mungkin foto paling terkenal dari sukarelawan asal Bosnia di tubuh SS. Mereka tergabung dalam Divisi Gunung SS ke-13 'Handschar'. Bayangkan, sukarelawan Muslim di tubuh pasukan elit Nazi!



Para prajurit Handschar sedang melaksanakan shalat berjamaah di pagi hari (mungkin shalat Ied. Untuk mengetahuinya, cukuplah diketahui kalau peristiwa ini terjadi pada bulan November tahun 1943). Masihkah anda para Muslim membenci Nazi dan bersimpati dengan Yahudi?



Jenderal Wehrmacht sedang menginspeksi pasukan sukarelawan berkulit kuning dan bermata sipit



Yang ini adalah sukarelawan dari Asia Timur yang tertawan bersama prajurit Jerman lainnya dan sedang didata oleh tentara Sekutu



Huahahahaha!!! Bagi yang masih belum ngeh, saya berkulit hitam, Brow!



Yang ini prajurit kulit hitam lainnya di kesatuan Afrika Korps



Dan ini yang paling mengejutkan : Eng ing eeeeng... Prajurit YAHUDI dalam tubuh Nazi Jerman! Mereka bertugas untuk Nazi dan juga mengenakan seragam Nazi, lengkap dengan swastika! Mereka adalah para "polisi khusus Yahudi" yang bertugas mengatur ketertiban di ghetto-ghetto (tempat penampungan) Yahudi, dan bahkan mendapat 'promosi' bertugas di kamp-kamp konsentrasi!



Contoh polisi Yahudi bekerja untuk Hitler



Kalau yang ini, acara mereka. Perhatikan emblem Bintang Daud yang nempel di lengan mereka!

5 comments:

Unknown said...

Bro alif, mau komen soal 3 foto terakhir ttg polisi khusus Yahudi yang ditempatkan di KZ & Ghetto..
Setau gw sih mereka ini gak pakai lambang swastika ataupun German eagle di seragam mereka.
Sama seperti yang di film Schindlers List, mereka pakai baju civilian yang disamakan, dan memakai armband bintang Daud saja.
Yang di foto u bilang mereka pakai insignia Nazi dan berbaju hitam dan coklat & memakai ringkragen, itu bukan orang Yahudi. Mereka satgas german juga, kalau menurut gw yang baju Hitam dan memakai armband post-1939 itu antara factory guard atau petugas kereta..
Sedangkan yang di sebelah kanannya yang memakai ringkragen, berbaju coklat, topi hitam dan memakai armband itu dipastikan dr NSKK.. dan tugasnya mengatur lalu-lintas/traffic.

h3rd1k4 said...

wah prajurit yang pakai knight cross keren juga tuh.
kira2 ada g' ia yang jual knight cross di indonesia????

GACO BOOKS said...

Yang disebut polisi Yahudi berbaju hitam di gambar yang bro pos itu bukan polisi Yahudi di ghetto. Mereka adalah unit yang disebut sebagai Askari, sebuah unit polisi pembantu Nazi yang berasal dari orang2 Baltik. Mereka banyak bertugas sebagai satgas pengamanan ghetto dan pelikwidasi orang Yahudi.
Hanya yang berjas putih dengan badge 'David Star' yang merupakan anggota polisi ghetto. Namun umumnya mereka bukan sukarelawan murni...

Karyawan PT. SSM said...

wihh w cari cari dari dulu, ntu baju nazi yang dipake ente dapet dari mane? kasi atu y ke 4901st@gmail.com..

Irfan Rawker said...

Sumpeh....! ktika ane membaca artikel ini, ane baru tau trnyata selama ini kbohongan tentang rasial NAZI tidaklah benar. Trnyata paham NAZI tdk lah sejahat dengan apa yang digembar-gemborkan selama ini. Ternyata NAZI di dlm WAR II banyak tentara sukarelawan dari berbagai ras, suku dan agama mw bekerja sama dengan nya. Termasuk ras negro. Diceritakan selama ini bahwa NAZI sangat membenci ras tersebut pdhal kenyataanya tidak sama sekali benar. Ternyata setelah membaca artikel ini, banyak ternyata para mujahid2 yang bergabung dengan NAZI. Mungkin, jika Jerman tidak kalah, negara ISRAEL terkutuk tidak akan ada dimuka bumi ini.