HEIMAT (TANAH AIR)
Para perwira dari Infanterie-Regiment 17 berkumpul bersama untuk merayakan malam Natal, di bulan Desember 1938. Mereka semua mengenakan waffenrock (seragam parade/pesta), dan terlihat ceria dalam foto yang diambil di barak mereka yang berlokasi di Braunschweig, Niedersachsen (Jerman). Di tengah terlihat dua orang perwira yang membawa "wappen" bergambar tengkorak, yang merupakan lambang dari resimen milik 31. Infanterie-Division ini (bisa dibilang bahwa Infanterie-Regiment 17 merupakan satu dari sangat sedikit unit di Wehrmacht yang diperbolehkan untuk memajang simbol resimen mereka di topi!). Bapak-bapak botak yang nongkrong persis di bawah wappen adalah sang Regimentskommandeur, Oberst Friedrich-Wilhelm "Vati" Neumann (22 Januari 1889 - 26 Januari 1975), yang nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 16 Oktober 1944 sebagai Generalleutnant dan Komandan 712. Infanterie-Division. Alasan pemberian medali bergengsi tersebut telah disebutkan dalam Wehrmachtbericht (siaran radio berkala Wehrmacht) tertanggal 26 September 1944, dengan isi sebagai berikut: "Bei den Abwehrkämpfen in Belgien hat sich die 712. Infanteriedivision unter Führung von Generalleutnant Neumann besonders ausgezeichnet. Die Division vernichtete bzw. erbeutete in der Zeit vom 3. bis zum 10. September 161 "Sherman"-Panzer und Panzerspähwagen, größtenteils durch Panzernahbekämpfungsmittel." (Dalam pertempuran mempertahankan diri di Belgia, 712. Infanterie-Division yang dipimpin oleh Generalleutnant Neumann telah mempertunjukkan perjuangan yang mengagumkan. Dalam periode 3 sampai dengan 10 September, divisi tersebut telah berhasil menghancurkan atau merampas 161 buah tank Sherman dan kendaraan lapis baja, terutama dengan menggunakan senjata anti-tank genggam-tangan)
Foto
yang diambil dari buku "Joachim Peiper. A Biography of Himmler' s SS
Commander" karya Jens Westermeier ini memperlihatkan keluarga Peiper
dalam perayaan Natal (Kriegsweihnacht) di rumah mereka di Berlin tahun
1939. Dari kiri ke kanan: Joachim Peiper (30 Januari 1915 - 13 Juli
1976), Woldemar Peiper (18 Juli 1878 - 5 Februari 1960), dan Horst
Peiper (1912 - 11 Juni 1941). Woldemar adalah perwira di Heer dengan
pangkat Hauptmann (di masa antara dua perang dunia bekerja sebagai
Lotterieeinnehmer), sementara istrinya (ibu Jochen dan Hasso) bernama
Marie Schwartz (15 Januari 1879 - 15 Februari 1949). Horst mati bunuh
diri tahun 1941 setelah menderita depresi berat karena ketahuan sebagai
homoseks alias tukang tusbol (tusuk bo'ol)! Sebenarnya ada satu lagi
anggota keluarga mereka yang tidak nongtot dalam foto ini: Hans-Hasso
yang meninggal di rumah sakit Berlin tanggal 11 Mei 1942 dengan
keterangan resmi karena Tubercolosis, meskipun dicurigai bahwa
sebenarnya dia meninggal karena euthanasia setelah menderita masalah
mental berat!
Generalmajor
Hermann-Bernhard Ramcke (Kommandeur Ergänzungseinheiten und Schulen des
XI. Fliegerkorps) berfoto dengan keluarganya di Hari Natal tahun 1941.
Ibu dari anak-anaknya adalah Ruth Göldner - putri dari Generalleutnant
Paul Göldner - yang berbeda usia 20 tahun dengan suaminya. Pasangan ini
dikaruniai delapan orang anak, dengan yang termuda adalah Volker
Ramcke, yang dilahirkan pada tahun 1952, setahun setelah ayahnya
dilepaskan dari kamp tawanan Sekutu. Dalam foto ini sendiri Jenderal
Ramcke mengenakan jas kleinerrock Luftwaffe, dengan segambreng medali
yang tersemat di bagian dada. Tentu saja medali paling prestisius adalah
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang tercantol di lehernya, yang dia
dapatkan pada tanggal 21 Agustus 1941, empat bulan sebelum foto ini
diambil. Ramcke sendiri kemudian melengkapi "koleksi" Ritterkreuz-nya
dengan tiga tingkatan yang lebih tinggi lagi: Eichenlaub (13 November
1942), Schwerter (19 September 1944), dan Brillanten (19 September
1944). Yang terakhir membuatnya menjadi salah satu dari hanya 27 orang
pinilih di seantero Wehrmacht dan SS yang mendapatkannya! BTW, enam anak
yang dimiliki oleh pasangan ini membuat sang ibu, Ruth Ramcke, berhak
untuk mendapatkan Mutterkreuz (Salib Ibu), sebuah medali khusus yang
dianugerahkan oleh pemerintah Jerman kepada setiap ibu yang melahirkan
lima orang anak atau lebih, sebagai sebuah penghargaan atas dedikasi dan
pengorbanan mereka dalam membesarkan begitu banyak anak
Generalmajor Walter Wittke (Kommandeur 170. Infanterie-Division) memberikan kata sambutan dalam jamuan makan malam menyambut Natal yang diadakan oleh divisi yang secara resmi dibentuk pada tanggal 1 Desember 1939 di Munsterlager tersebut. Foto ini sendiri setidaknya diambil pada akhir tahun 1939 atau 1940 saat Wittke masih berpangkat Generalmajor (dia naik pangkat menjadi Generalleutnant pada tanggal 1 Agustus 1941). Setelah tugas pendudukan di Denmark dan Prancis, 170. Infanterie-Division dipindahkan ke Rumania untuk melatih unit-unit militer negara sekutu Jerman tersebut. Pada tanggal 10 Juli 1941 terdapat kerusuhan di Belzy, dimana tentara Rumania mengumpulkan 400 orang Yahudi lokal dan memukuli mereka sebagai pembalasan atas serangan yang terjadi sebelumnya. Pada momen inilah Wittke menjadi "penyelamat" orang-orang Yahudi tersebut saat dia memaksa komandan pasukan Rumania untuk "membatasi pembalasannya" hanya pada 15 orang lelaki Yahudi saja. Setelah masa tugas di Rumania, 170. Infanterie-Division secara terus-menerus bertugas di Rusia sampai dengan bulan Maret 1945, saat mereka ditarik mundur untuk mempertahankan Prusia Timur dari serbuan Tentara Merah. Wittke sendiri, yang menjadi komandan pertama divisi tersebut (1 Desember 1939 - 8 Januari 1942), melanjutkan karir militernya sebagai perwira staff di Heeresgruppe Süd dan Heeresgruppe B, sebelum pensiun dari Wehrmacht pada tanggal 31 Oktober 1943 saat usianya sudah menginjak 56 tahun
Generalmajor Walter Wittke (Kommandeur 170. Infanterie-Division) memberikan kata sambutan dalam jamuan makan malam menyambut Natal yang diadakan oleh divisi yang secara resmi dibentuk pada tanggal 1 Desember 1939 di Munsterlager tersebut. Foto ini sendiri setidaknya diambil pada akhir tahun 1939 atau 1940 saat Wittke masih berpangkat Generalmajor (dia naik pangkat menjadi Generalleutnant pada tanggal 1 Agustus 1941). Setelah tugas pendudukan di Denmark dan Prancis, 170. Infanterie-Division dipindahkan ke Rumania untuk melatih unit-unit militer negara sekutu Jerman tersebut. Pada tanggal 10 Juli 1941 terdapat kerusuhan di Belzy, dimana tentara Rumania mengumpulkan 400 orang Yahudi lokal dan memukuli mereka sebagai pembalasan atas serangan yang terjadi sebelumnya. Pada momen inilah Wittke menjadi "penyelamat" orang-orang Yahudi tersebut saat dia memaksa komandan pasukan Rumania untuk "membatasi pembalasannya" hanya pada 15 orang lelaki Yahudi saja. Setelah masa tugas di Rumania, 170. Infanterie-Division secara terus-menerus bertugas di Rusia sampai dengan bulan Maret 1945, saat mereka ditarik mundur untuk mempertahankan Prusia Timur dari serbuan Tentara Merah. Wittke sendiri, yang menjadi komandan pertama divisi tersebut (1 Desember 1939 - 8 Januari 1942), melanjutkan karir militernya sebagai perwira staff di Heeresgruppe Süd dan Heeresgruppe B, sebelum pensiun dari Wehrmacht pada tanggal 31 Oktober 1943 saat usianya sudah menginjak 56 tahun
-------------------------------------------------------------
OSTFRONT (FRONT TIMUR)
Perayaan Natal sederhana di Front Timur yang memperlihatkan saat Santa Claus atau "Der Weihnachtsmann" (Bapak Natal) membawa hadiah-hadiah untuk para prajurit Wehrmacht dengan menggunakan kereta salju yang ditarik oleh kuda, lengkap dengan "bodyguard" pengiring berski! Si Sinterklas sendiri pastilah seorang perwira karena ia memegang Wolchowstock di tangannya
Foto yang diambil bulan Desember 1942 di markas besar 9.Armee/Heeresgruppe Mitte. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Hans Jordan (Komandan-Jenderal VI.Armeekorps); Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9.Armee); Generalmajor Luftwaffe Richard Heidrich (Komandan 7.Flieger-Division); dan General der Infanterie Ehrenfried Oskar Boege (Komandan 197.Infanterie-Division). Pada saat itu 7.Flieger-Division dan 197 Infanterie-Division merupakan bagian dari VI.Armeekorps yang juga sendirinya merupakan bagian dari 9.Armee. Terdapat beberapa foto yang memperlihatkan keempat jenderal ini rantang-runtung di periode tersebut
Weihnachten
(perayaan natal) para staff Generalfeldmarschall Erich von Manstein
yang diselenggarakan di markas besar Heeresgruppe Süd (4. Panzerarmee,
8. Armee, 1. Panzerarmee) di Vinnitsa, Ukraina, tanggal 25 Desember
1943. Sang Marsekal yang biasanya tampak garang kini terlihat santai
saat "diberkati" oleh Sinterklas dengan pakaian alakadarnya!
Bagian belakang foto berukuran 84 x 130mm ini bertuliskan "Natal 1944". Kedua orang ini berasal dari Stab II.Bataillon (Gepanzerte) / Grenadier-Regiment 948 / 359.Infanterie-Division. Pada saat itu, mereka ditempatkan di Wesola, 20km sebelah timur Tarnów (sekarang menjadi wilayah selatan dari Polandia). Eichenlaubträger di kiri - yang dengan enak bersandar sambil molor pada temannya - adalah Oberfeldwebel Hubert Pilarski (19 Oktober 1913 - 5 Oktober 1996), Zugführer di 8. Kompanie yang meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 4 Agustus 1943, serta Eichenlaub untuk Ritterkreuz-nya pada tanggal 9 Juni 1944. Seusai Perang Dunia II dia melanjutkan karirnya di Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman Barat), dan pensiun dengan pangkat Hauptfeldwebel pada tanggal 31 Maret 1966
-------------------------------------------------------------
FRONT BALKAN
Natal
pertama untuk SS-Freiwilligen-Gebirgs-Division "Prinz Eugen", Desember
1942. Meskipun Schutzstaffel (SS), sebagai sebuah organisasi pagan, pada
dasarnya adalah penentang agama Kristen - tapi mereka tetap mengizinkan
perayaan Natal bagi para anggota-anggotanya, karena begitu dalamnya
agama ini berakar di benua Eropa (dan oleh sebab itu, untuk
menghindarkan penyia-nyiaan potensi sumber daya manusia untuk dijadikan
prajurit SS). Foto ini memperlihatkan saat beberapa orang anggota Prinz
Eugen - yang sebagian besarnya diambil dari etnis Jerman yang tinggal di
wilayah Banat, Eropa Tengah - merayakan secara sederhana Hari Natal
pertama dan satu-satunya yang diadakan di masa tenang, sebelum
keberangkatan menuju operasi tempur tanpa henti di wilayah Yugoslavia.
Wajah-wajah mereka sudah menunjukkan ekspresi kerinduan yang teramat
dalam terhadap kampung halaman, tempat dimana sebagian besar dari mereka
tak akan pernah kembali pulang kepadanya
Para
anggota dari III.Bataillon / SS-Freiwilligen-Gebirgsjäger-Regiment 14
"Skanderberg" / 7.SS-Freiwilligen-Gebirgs-Division "Prinz Eugen" memberi
salam hormat Nazi di depan makam rekan-rekan seperjuangan mereka yang
terbunuh oleh kelompok Partisan (NOVJ) dalam pertempuran di dekat desa
Duboštica (Vareš), yang berlangsung pada hari Natal tanggal 25 Desember
1943 - sebagai bagian dari Unternehmen Schneesturm (Operasi Badai
Salju). Hanya berselang dua tahun kemudian, sebagian besar dari
orang-orang ini juga akan terkubur di dalam tanah saat Natal menjelang.
Mereka-mereka yang beruntung bertahan hidup - biasanya dipersiapkan
untuk menjalani pengadilan penjahat perang - merayakan Hari Natal di
dalam penjara secara sederhana. Berikut ini adalah pengalaman semacam
tersebut yang berasal dari penuturan Wilhelm Ebeling, seorang perwira
dari Divisi SS Handschar, yang termuat dalam buku "Vorwärts, Prinz
Eugen!" karya Otto Kumm: "Seorang bintara Yugoslavia yang baik hati
mendapat giliran jaga di malam ini. Kami mengajukan izin kepada dia
untuk menyanyikan beberapa buah lagu dan menggunakan lampu penerang
lebih lama dari biasanya. Dia dengan murah hati memberikan izin. Lalu
mulailah perayaan Natal kami. Saat itu kami tidak punya lilin, apalagi
ranting pohon pinus... kami lalu menyanyikan beberapa buah lagu Natal...
yang dilanjutkan dengan pertukaran 'hadiah'. Para senior telah
mempersiapkan beberapa buah roti jagung di hari sebelumnya. Roti
tersebut diberikan kepada para prajurit yang lebih muda, yang sekarang
memakannya dengan lahap sambil mengklaim bahwa rasanya bagaikan kue madu
terbaik! Beberapa batang rokok juga turut 'hadir' di dalam sel, entah
darimana datangnya, dan benda berharga tersebut dibagikan secara adil.
Tak lama kemudian terdengar perintah dalam bahasa Serbia, 'Tišina!'
(diam), dan lampu penjara pun mati". Foto oleh SS-Kriegsberichter Hugo
Kemps
AFRIKAKORPS
"Fröhliche
Weihnachten", dari temanmu di Luftwaffe yang berada di medan perang
Afrika Utara. Si prajurit berpangkat Obergefreiter yang memakai
tropenhelm (pith helmet) ini tampak sedang merapikan pohon Natal hasil
bikinan seadanya. Uniknya, kita bisa melihat bahwa dia memakai seragam
dengan Adler Heer sementara di kerahnya memakai Kragenspiegel Luftwaffe!
Hal ini biasa terjadi di medan perang Afrika dimana seringkali terjadi
kelangkaan pakaian tropis Luftwaffe sehingga untuk mengatasinya
(sekaligus sebagai tangkal-darurat) maka digunakanlah stok yang ada,
termasuk yang punya Heer
Perayaan
Natal sederhana para anggota 5.Batterie / II.Abteilung /
Artillerie-Regiment 33 (motorisiert) / 15.Panzer-Division, 25 Desember
1942. Walaupun mereka dalam keadaan mundur teratur dari Mesir setelah
kekalahan di Front El Alamein, tapi prajurit-prajurit Afrikakorps
umumnya masih mempunyai mental bertempur yang tinggi karena menganggap
mereka kalah bukan karena masalah kualitas melainkan kalah kuantitas.
Untuk merayakan hari itu dibagikan jatah ransum istimewa yang berisi
roti tambahan, coklat, anggur merah (Meggy Z. kalee!), dan
makanan-makanan lain yang biasanya sulit didapatkan dalam keadaan
normal. Petugas yang berwenang sedang bermurah hati karena depot
perbekalan sedang dikosongkan dan barang-barang yang tertinggal
dimusnahkan dengan cara dibakar demi mencegah jatuh ke tangan musuh yang
mengejar. Orang yang nyengir di tengah sambil memegang roti adalah
Fahnenjunker-Wachtmeister Helmuth Orschiedt (Vorwärtser Beobachter alias
Pengamat Depan/Forward Observer), sementara kedua dari kiri adalah
Schütze Heimann asal Panrod/Taunus (Jerman) yang merupakan supir
Orschiedt. Foto ini diambil dengan cara self-timer menggunakan kamera
milik Orschiedt
-------------------------------------------------------------
WEIHNACHTSKARTEN (KARTU NATAL)
Sebuah
kartupos bertemakan Natal tahun 1943 yang dikirim oleh tawanan Wehrmacht kepada
keluarganya di Jerman dari kamp penahanannya di Aliceville, Alabama,
Amerika Serikat. Kemungkinan besar gambar kartupos ini adalah buatan sendiri dan memperlihatkan bayi Yesus dalam buaiannya di malam yang bertaburkan bintang. Di latar belakang tampak pos penjagaan khas kamp tawanan atau penjara! Kriegs-Weihnacht sendiri berarti "Natal di masa perang"
-------------------------------------------------------------
Kartu
Natal dari Blaue Division (Divisi Biru, unit sukarelawan Wehrmacht dari
Spanyol) yang diambil dari sebuah buku dan memperlihatkan semangat
orang Spanyol untuk bersenang-senang dalam keadaan apapun
Sebuah kartu Natal yang dikirimkan oleh anggota Deutsche Afrikakorps dari Afrika yang, uniknya, menampilkan foto sebuah masjid!
Seorang perwira Heer duduk santai di depan pohon Natal dan hadiah-hadiah Natal (yang kebanyakannya miras!)
Sebuah kartu pos bertema Natal yang dikirim oleh seorang pendeta Katolik Kriegsmarine ke saudara perempuannya
"Grüß Gott und frohliche Kriegsweihnacht Kameraden"... Para Gebirgsjäger merayakan Natal dengan membuka hadiah-hadiah
Sumber :
Koleksi pribadi Akira Takiguchi
Koleksi pribadi Larrister
www.bandenkampf.blogspot.com
www.deutsches-afrikakorps.blogspot.com
www.emedals.com
www.feldgrau.com
www.forum.axishistory.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.wehrmacht-awards.com
www.worldwarsandjunk.tumblr.com
No comments:
Post a Comment