Sunday, December 12, 2010

Foto Tawanan Perang Jerman

FRONT TIMUR

Kelelahan dan kedinginan: tawanan Jerman yang ditangkap Rusia di pinggiran Moskow bulan Januari 1942. "Pertempuran Moskow" adalah nama yang diberikan para sejarawan Soviet untuk menyebut sebuah pertempuran yang berkecamuk di wilayah seluas 600km, yang penting secara strategis dan berlangsung antara tanggal 2 Oktober 1941 s/d 7 Januari 1942. Pertempuran ini merupakan titik balik dalam Operasi Barbarossa (penyerbuan Jerman terhadap Rusia), dimana 174.000 - 400.000 prajurit Wehrmacht menjadi korban kebrutalannya (tewas, terluka, hilang, tertangkap)


Barisan tawanan perang Jerman yang ditangkap di medan perang Stalingrad di awal bulan November 1942 berjalan menuju tempat penahanan mereka dengan melintasi beberapa warga Rusia yang menonton di pinggir jalan. Pada periode pertempuran di bulan ini, pasukan Soviet dengan lambat tapi pasti mulai menutup cengkeraman raksasas mereka di sekeliling kota Stalingrad. 6. Armee dan sekutunya kini berkubang di lautan darah dan peluru



 Pada tanggal 26 Januari 1943 pasukan Jerman di Stalingrad terbelah menjadi dua kantung pertahanan: kantung utara berpusat di bekas pabrik traktor, sementara kantung selatan yang lebih kecil berpusat di wilayah tengah kota. Pada tanggal 31 Januari 1943 kantung selatan yang dipimpin oleh Generalfeldmarschall Friedrich Paulus menyerah, sementara kantung utara (yang dipimpin oleh Generaloberst Walter Heitz) melakukan hal yang sama dua hari kemudian (2 Februari 1943). Dengan ini nasib ratusan ribu tentara Poros dari 6. Armee yang terkepung di Stalingrad sudah berakhir



Dalam Pertempuran Stalingrad yang berlangsung dari tanggal 17 Juli 1942 sampai dengan 2 Februari 1943, lebih dari 91.000 orang prajurit Wehrmacht ditangkap oleh Tentara Merah (dengan hanya 5.000 orang yang kemudian kembali hidup-hidup!). Di antara mereka adalah anak muda yang malang ini (yang menyerah bulan Januari 1943), yang kedinginan, kelaparan, dan juga digebuki! Dari ekspresinya kita bisa mengetahui nasib apa yang akan menimpanya di depan! BTW, senjata yang dipegang oleh tentara Soviet adalah PPSh-41



 
 
Foto hasil karya George Ugrinovich ini memperlihatkan konvoy tawanan Jerman di Kiev, Ukraina, pada tanggal Agustus 1944. Di sepanjang jalan menuju kamp penampungan sementara, para mantan anggota Wehrmacht yang perkasa ini disoraki oleh warga kota serta prajurit-prajurit Soviet yang sedang bebas tugas. Kiev sendiri telah direbut oleh Tentara Merah dari tangan pasukan Hitler pada tanggal 6 November 1943. Dokumen rahasia Stalin No. 078/42 tertanggal 22 Juni 1944, yang ikut ditandatangani oleh Kepala NKVD Lavrenty Beria serta Marsekal Georgy Zhukov, mengusulkan bahwa "semua warga Ukraina yang tinggal di wilayah pendudukan Jerman" agar diasingkan saja ke Siberia karena dianggap sebagai pengkhianat. Karena pada periode 1941-1943 wilayah Ukraina bisa dibilang seluruhnya diduduki oleh Jerman, maka ini berarti bahwa semua penghuninya layak untuk diasingkan (kecuali sebagian kecil yang mengungsi ke wilayah Rusia di tahun 1941)! Dalam pidato rahasianya, Nikita Kruschev - pemimpin Uni Soviet pengganti Stalin - telah mengutuk pendahulunya tersebut karena dianggap sebagai sebuah perbuatan yang sewenang-wenang


-----------------------------------------------------------

FRONT BARAT 

Dalam penyerbuan Sekutu yang gagal atas pelabuhan Dieppe tanggal 19 Agustus 1942, mereka berhasil menawan seorang prajurit Jerman yaitu Unteroffizier Leo Marsiniak. Dia ditangkap oleh no.4 Commando Inggris di baterai artileri Jerman yang terletak di Varengeville. Di atas tampak dia sedang digiring oleh para komando tersebut setelah tiba dengan selamat di Newhaven


Seorang tentara Kanada menginterogasi prajurit Jerman yang tertawan di Pantai Juno pada saat D-Day (6 Juni 1944). Tentara yang lain menunggu giliran untuk ditanyai sambil duduk di bawah tembok tebal yang berfungsi sebagai anti-tank

Seorang Feldwebel Jerman yang menjadi tawanan Sekutu mendata tawanan lainnya yang baru masuk di Utah Beach sebelum diberangkatkan ke Pusat Penerimaan Tawanan Perang yang berlokasi di Southampton, Inggris. Sebagian besar tawanan kelihatannya senang karena telah berhasil selamat dari pertempuran. Dalam Pertempuran Normandia sendiri, lebih dari 10 ribu prajurit Jerman menyerahkan diri ke pihak musuh di 10 hari pertama!


 
Entah apa yang sedang terjadi, yang jelas tampak terlihat keakraban di antara para tawanan Jerman yang tersenyum lebar ini dengan tentara Amerika yang menangkap mereka. Si prajurit Amerika adalah Private James Fergusen dari Wortland, Kentucky, dan foto ini diambil tak lama setelah menyerahnya pasukan Jerman yang mempertahankan Cherbourg, Prancis, tanggal 26 Juni 1944. Para tawanan Jerman ini wajar tersenyum karena kamp tawanan Sekutu yang nyaman sudah menanti mereka, tak perlu lagi mereka mengorbankan nyawa dalam pertempuran demi Hitler, sementara nasib si penawannya justru lebih tidak pasti karena masih banyak pertaruhan nyawa yang menanti di depannya, dan hanya Tuhanlah yang tahu apakah nanti dia akan meregang nyawa karenanya!


Seorang penjaga dari unit MP (Military Police) Amerika Serikat mengawasi dua orang tawanan Jerman saat mereka sedang membersihkan puing-puing dari sebuah jalan di kota Brenton tahun 1944. Para tawanan ini seringkali disuruh untuk mengerjakan pekerjaan kasar seperti membersihkan jalan, menggali lubang, mengangkat usungan, dan lainnya

 
Seorang tawanan Fallschirmjäger yang terluka sedang dipapah oleh dua orang prajurit Amerika untuk digiring keluar dari medan perang melewati jalan berlumpur. Foto diambil di sektor St. Lo, Normandia, tanggal 16 Juli 1944




Tawanan perang SS dan personel Luftwaffe (Fallschirmjäger dan Feld-Division) di Notre-Dame-de-Cenilly, 18km barat-daya Saint Lô, Prancis, 27 Juli 1944 (versi lain menyebutkan tanggal 30 Juli). Prajurit-prajurit SS di foto ini berasal dari Divisi Panzer SS ke-12 "Hitlerjugend" dan Divisi Panzergrenadier SS ke-17 "Götz von Berlichingen". Teks asli dari Signal Corps Photograph berbunyi "2nd Armored Military Police search prisoners from the 12th SS, 17th SS and Fallschirmjäger units June 1944". Foto di atas dibuat oleh koresponden perang ternama Amerika Robert Capa



 Dalam foto sebelumnya kita melihat seorang perwira SS dengan perban di kepalanya. Dia adalah SS-Untersturmführer Kurt Peters dari III.Bataillon/SS-Panzergrenadier-Regiment 37/17.SS-Panzer-Division "Götz von Berlichingen". Disini dia sedang digeledah oleh MP Lieutenant Paul Unger dari 2nd Armoured Division. Foto oleh Robert Capa


Tawanan perang Jerman membawa teman mereka yang telah tewas untuk dikuburkan di pemakaman Bréhal di bawah pengawasan para penjaga Amerika, 31 Juli 1944.
Bréhal (yang terletak di wilayah Basse-Normandie, Prancis) dibebaskan sehari sebelumnya (30 Juli 1944) oleh pasukan lapis baja Amerika yang merupakan komponen dari dari 6th Armored Division pimpinan Colonel W. Read Jr. Perwira dengan tangan terentang berasal dari MP (Military Police), sementara orang dengan helm berhiaskan dedaunan di tengah mempunyai panji pasukan lapis baja di lengannya. Di kiri belakang yang bertolak pinggang adalah tawanan Italia yang mengenakan topi Alpini yang khas


 
Seorang prajurit belia dari 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang ditawan oleh pasukan Kanada dalam pertempuran di Caen, Prancis, 9 Agustus 1944. Pihak Kanada memperlakukan para tawanan SS mereka dengan buruk (perhatikan mukanya yang bonyok seperti habis kepergok curanmor!) bukan tanpa sebab: Sebelumnya tanggal 7 Juni 1944 SS-Panzergrenadier-Regiment 25 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" di bawah pimpinan SS-Standartenführer Kurt Meyer (yang dibantu 50 Panzer IV dari SS-Panzer-Regiment 12 "Hitlerjugend") telah menggagalkan usaha pasukan Kanada yang menyerang posisi pertahanan mereka, dan menghancurleburkan 28 tank serta menimpakan kerugian yang besar terhadap Infantry Regiment "Nova Scotia Highlanders", sementara kerugian di pihak Jerman hanya enam orang! Selama berlangsungnya operasi ini, beberapa prajurit dari Hitlerjugend mengeksekusi 20 orang tawanan Kanada di Abbaye d’Ardenne. 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" sendiri adalah divisi SS yang luar biasa fanatik dan gila-gilaan dalam bertempur, terbukti dari 21.300 jumlah anggota awal, hanya 455 perwira dan prajurit yang selamat sampai perang usai! Mereka juga tercatat sebagai divisi Jerman yang anggotanya paling sedikit menyerah! Sadisnya lagi, rata-rata usia anggota divisi ini adalah 17-18 tahun dan sebagian besar diambil dari organisasi kepemudaan "Hitlerjugend" yang dari kecil telah diindoktrinasi Nasional-Sosialisme dan kefanatikan terhadap Führer


 Seorang perwira Heer mengangkat tangannya di belakang kepala sebagai tanda menyerah, sementara penangkapnya tersenyum lebar. Foto ini diambil di dekat Omeel/Avenelle, barat-laut Prancis, pada tanggal 21 Agustus 1944. Prajurit kulit hitam di sebelah kiri adalah orang Senegal yang merupakan anggota dari Regiment de Marche du Tchad / 2e Division Blindée (Divisi Lapis Baja ke-2) Prancis


Dipersenjatai dengan shotgun, Gendarme Prancis mengawal para bintara Jerman melintasi Louvre menuju wilayah detensi, dimana tawanan didata sebelum kemudian dikirimkan ke kamp tahanan. Gendarme di depan mengenakan pakaian sipil di balik seragamnya, yang mengindikasikan bahwa sebelumnya dia merupakan anggota gerakan perlawanan bawah tanah yang dipakaikan seragam secara terburu-buru demi menjalankan peran baru sebagai aparat pemerintah tak lama setelah peraturan dan ketertiban kembali ditegakkan seiring dengan kepergian Jerman



Para perwira tinggi Jerman, yang ditangkap oleh pasukan pembebasan Prancis Merdeka, dikumpulkan di Hôtel Majestic tanggal 26 Agustus 1944. Hotel tersebut sebelumnya digunakan sebagai Markas Besar Wehrmacht di Paris


Tuan menjadi budak. Pihak Jerman yang asalnya menggunakan Hôtel Majestic sebagai markas mereka sekarang dipaksa untuk membersihkan jalanan di depannya tak lama setelah pembebasan Paris (Agustus 1944). Pagar didirikan demi mencegah para warga Paris yang menonton agar jangan sampai menyerang mantan tuannya


Sekelompok bintara dan perwira Jerman setelah penyerahan pada tanggal 18 September 1944. Mereka dipisahkan dari anakbuah mereka sebelum dipindahkan ke kamp tawanan perang seperti St. Thégonnec dimana satu grup Fallschirmjäger mendapat kehormatan dengan kunjungan General der Fallschirmtruppe Hermann-Bernhard Ramcke pada tanggal 21 September 1944. Tiga orang pertama dari kiri adalah anggota 2. Fallschirmjäger-Division yang mengenakan pakaian terjun kamuflase 



 Empat dari lima orang tawanan Jerman (salah satunya baru berusia 17 tahun!) berseragam kamuflase SS-Erbsenmuster (pea dot camo) dari SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 9/9.SS-Panzer-Division "Hohenstaufen", difoto tak lama sebelum diserahkan ke Polisi Militer untuk diproses lebih lanjut. Mereka tertangkap saat usaha SS-Hauptsturmführer Viktor Gräbner (Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 9) untuk menggulung posisi pertahanan Inggris di sekeliling jembatan Arnhem (Belanda) di pagi tanggal 18 September 1944 berujung dengan kegagalan, sementara Gräbner sendiri gugur dalam usahanya tersebut. Tiga orang penjaga di belakang adalah pilot glider (!) dan mereka adalah, dari kiri ke kanan: Staff Sergeants Joe Kitchener, "Duffy" Edwards, dan George Milburn

Dua orang tentara Jerman menyerah kepada pasukan Inggris di Nijmegen, Belanda, tanggal 21 September 1944, selama berlangsungnya Operasi Market Garden. Ini terjadi setelah 82nd Airborne Division Inggris berhasil menguasai jembatan di atas sungai Waal di Nijmegen sehingga memungkinkan XXX Corps bergerak lebih dekat ke Arnhem


Seorang wanita Prancis, yang secara tiba-tiba muncul dari kerumunan, melampiaskan rasa bencinya dengan meludah pada seorang perwira Wehrmacht Jerman yang sedang digiring dalam todongan senjata oleh anggota Maquisard (gerakan perlawanan bawah tanah Prancis). Sementara itu, warga yang lain turut menyoraki dan mencemooh si perwira yang berasal dari unit infanteri tersebut (perhatikan medali Infanterie-Sturmabzeichen yang tersemat di seragamnya, bersama dengan Verwundetenabzeichen in Schwarz). Si perwira sendiri terlihat kalem dan tidak menanggapi ludahan serta sorak-sorai di sekelilingnya. Foto ini diambil oleh seorang wartawan majalah LIFE Amerika di St. Mihiel, Prancis, pada bulan September 1944.Warga setempat pantas merasa marah pada tentara pendudukan Jerman yang berada disana, karena beberapa hari sebelumnya - tepatnya pada tanggal 1 September 1944 - tidak kurang dari 20 orang warga St. Mihiel yang dieksekusi oleh pihak Jerman karena dituduh berkolaborasi dengan anggota gerakan perlawanan bawah tanah.


  
Pengungsi sipil Jerman yang hendak keluar dari kota Aachen berhenti sejenak untuk memperhatikan barisan panjang tentara Wehrmacht yang kalah dalam pertempuran dan kini sedang menuju lokasi kamp untuk para tawanan perang, 1 November 1944. Komandan pertahanan Aachen, Oberst Gerhard Wilck, memutuskan untuk menyerah bersama dengan seluruh anakbuahnya pada tanggal 21 Oktober 1944 walaupun dengan resiko menentang perintah dari Hitler. Lebih dari 2.500 orang anggota garnisun pertahanan Aachen telah terbunuh atau menyerahkan diri selama berlangsungnya pertempuran sengit yang berujung pada kejatuhan kota perbatasan tersebut ke tangan pasukan Amerika dari U.S. First Army. Aachen, yang merupakan salah satu kota strategis di barat Jerman, tercatat sebagai kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Sekutu. Foto-foto lain tawanan Jerman yang menyerahkan diri di Aachen bisa dilihat DISINI


Tawanan Jerman, kemungkinan dari 26. Volksgrenadier-Division, berdiri di depan puing-puing sebuah rumah setelah mereka ditangkap oleh pasukan Amerika dari 4th Armored Division/3rd Army yang ikut membantu melepaskan kepungan Wehrmacht terhadap kota Bastogne, Belgia, tanggal 9 Januari 1945



Para tawanan Jerman dikawal oleh prajurit Prancis yang mengenakan seragam Amerika dan bersenjatakan senapan mesin StG-44 hasil rampasan saat keluar dari gedung tempat mereka menyerahkan diri di Colmar, Prancis, tanggal 2 Februari 1945


Seorang petugas medis Amerika mendata tawanan Jerman yang terluka. Dari jaket Heeres-Splittermuster 31 yang dikenakannya, kita bisa menduga bahwa si tawanan berasal dari unit Heer atau Luftwaffen Feld-Division


 Foto dramatis hasil karya Alexander Mackenzie Stirton ini memperlihatkan seorang prajurit Luftwaffe - kemungkinan anggota Feld-Division - yang menjadi tawanan Sekutu saat berlangsungnya serangan balik pihak Jerman terhadap Divisi Lapis Baja Kanada ke-4 di Sögel, Niedersachsen, Jerman, pada tanggal 10 April 1945. Uniknya, sang prajurit Kanada yang menodongkan senjata dalam foto ini terlihat mengenakan sepatu kuno abad ke-17 seperti yang biasa dipakai oleh The Three Musketeers! Sehari sebelumnya, tentara Kanada dari 1st Battalion / Lake Superior Regiment (Motor) / 4th Canadian (Armoured) Division berhasil menguasai kota Sögel. Dalam serangan balik yang dilakukan oleh pihak Jerman, sebagian warga sipil ikut bergabung dan diduga telah membunuh beberapa prajurit Kanada. Sebagai pembalasan, Major-General Christopher Vokes, Komandan 4th Canadian (Armoured) Division, lalu memerintahkan agar seluruh wilayah tengah kota Sögel dihancurkan secara total dengan menggunakan beberapa truk penuh dinamit. Setiap puing-puing yang masih tersisa lalu dibuldoser untuk mengeraskan jalan yang akan dilalui oleh-tank-tank Kanada. Vokes sadar bahwa tindakannya ini telah menyalahi Konvensi Hague, karenanya dia tidak memberikan perintah tersebut kepada anakbuahnya secara tertulis. Dari sejak saat itu, para prajurit divisi mulai menjuluki Vokes dengan julukan "The Sod of Sogel" (Tanah Kuburan Sögel)



Foto yang diambil dari koleksi LIFE ini memperlihatkan para tentara SS yang menyerah. Kemungkinan besar ini adalah orang-orang yang menyerah setelah pertempuran Halbe di selatan Berlin berakhir (awal Mei 1945). Mereka menyerahkan diri kepada pasukan Amerika di Tangermünde di pinggir sungai Elbe. Yang menarik di foto ini adalah adanya anggota Brigade Dirlewanger yang terkenal kejam di sebelah tengah (memakai perban di kepala dengan medali Nahkampfspange dan Eisernes Kreuz I klasse), dimana foto anggota unit ini sangat jarang ditemukan, apalagi dengan mengenakan kerah Dirlewanger! 36. Waffen-Grenadier-Division 'Dirlewanger' (strukturnya berkembang menjadi divisi di akhir perang) memang tercatat ikut mempertahankan posisi pertahanan mereka di dekat Guben, sebelum terdesak mundur ke Halbe. Disana, banyak unsur kriminal dan komunis dalam tubuh divisi tersebut yang memberontak dan bahkan membunuh perwira mereka. Hanya beberapa orang yang tetap bertahan untuk setia kepada komandan mereka Fritz Schmedes dan menyerahkan diri sebagai satu kesatuan. Para tawanan Waffen-SS lainnya kemungkinan berasal dari sisa-sisa 23. SS-Panzergrenadier-Division 'Nederland' dan 32. SS-Freiwilligen-Grenadier-Division '30. Januar'. 35. SS-Polizei-Grenadier-Division juga bertempur di Halbe, dan beberapa orang anggotanya mengenakan seragam Waffen-SS, so bisa jadi mereka juga ikut nongol di foto ini. Schwere SS-Panzer Abteilung 502 ikut melindungi gerakan menerobos keluar dari Halbe, dan mungkin mereka juga ada disini meskipun hanya satu batalyon. Disini kita juga bisa melihat banyak yang berseragam Heer, dan kemungkinan mereka berasal dari Panzergrenadier Division Kurmark yang juga ikut bertempur di Kantong Halbe

-----------------------------------------------------------

FRONT AFRIKA

Tentara-tentara Jerman ini ditangkap oleh pasukan Australia dalam pertempuran di perbatasan terluar Tobruk, sebuah kota pelabuhan yang strategis di Libya, pada tanggal 8 Mei 1941. Mereka kemudian dibawa masuk ke bagian dalam benteng Tobruk dengan mata tertutup, untuk menghindari diketahuinya pos-pos pertahanan Sekutu yang tersebar di sekitar tempat tersebut. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah Bren gun dengan bipod yang telah terpasang. Prajurit penjaga di sebelah kiri adalah anggota dari 2nd Company / 23rd Australian Infantry Battalion, yang terlihat dari insignia di lengan kanannya. Dari bulan April s/d Desember 1941, 30.000 orang tentara Australia terkepung oleh gabungan pasukan Jerman dan Italia di sekeliling Tobruk. Selama periode tersebut, Panglima Afrikakorps Erwin Rommel berkali-kali melancarkan serangan untuk mematahkan pertahanan kota tersebut, hanya untuk menemui kegagalan ketika dihadapkan oleh banyaknya pertahanan serta kegigihan pasukan Australia yang bertahan disana. Bisa dibilang bahwa Tobruk menjadi sumber utama puyengnya kepala Rommel dalam kampanye militernya di Afrika Utara, karena dibutuhkan empat divisi Italia dan tiga batalyon Jerman untuk mengepungnya, sebuah kekuatan yang berjumlah dua kali lipat dari pasukan yang bertahan!


 
Beberapa dari 97 orang tawanan Jerman dari Afrikakorps yang ditangkap oleh pihak Inggris dalam serbuan ke Tel el Eisa, Mesir, tanggal 1 September 1942. Kayaknya orang-orang ini sudah berabad-abad nggak mandi dan pakaian yang mereka kenakan luar biasa kucel! Perhatikan bahwa orang keempat dari kiri mengenakan bergschuhe (sepatu gunung). Tentu saja saat foto ini diambil DAK (Deutsche Afrikakorps) belum kedatangan elemen-elemen dari Gebirgsjäger (pasukan gunung) melalui Gebirgs-Infanterie-Regiment (mot.) 756 dan Grenadier-Regiment 754 dan 745 dari 334. Infanterie-Division, jadi bisa kita pastikan bahwa dia hanya kebetulan saja memakainya atau bisa jadi dia merupakan mantan anggota Gebirgsjäger


Foto ini memperlihatkan empat orang tawanan Afrikakorps yang tertangkap dalam serbuan pasukan Amerika Serikat (dari 168th Infantry Regiment) ke posisi pertahanan Jerman-Italia di sekitar stasiun kereta api Sened, Tunisia selatan, pada tanggal 27 Februari 1943. Mereka semuanya berusia di bawah 25 tahun, sementara prajurit tak bertopi mengatakan pada penjaga Sekutu bahwa usianya baru 20 tahun. Posisi pertahanan pasukan Axis di Sened sendiri akhirnya berhasil direbut oleh tentara Amerika seutuhnya pada tanggal 21 Maret 1943 setelah melalui pertempuran yang sengit. Pada akhirnya, 152 orang tentara Jerman dan Italia menjadi tawanan perang (termasuk seorang jenderal Italia). Sementara itu, jumlah yang sama tercatat juga untuk yang tewas dan luka-luka. Direbutnya Stasiun Sened telah membuka jalan bagi pasukan Amerika untuk menguasai target selanjutnya yang lebih besar: Kota Maknassy. Selain itu, kesuksesan tersebut menjadi sangat berarti bagi Resimen Infanteri AD Amerika yang ke-168 pimpinan Kolonel Thomas Drake, karena ini adalah pertempuran pertama mereka melawan pasukan Poros!


Lieutenant Robert Longini dari Amerika sibuk memotret para prajurit dan perwira Jerman yang tertangkap di Fedala, Maroko Prancis (1943). Pasukan militer Vichy Prancis di Afrika Utara berada di bawah komando pihak Jerman, sesuai dengan perjanjian perdamaian bulan Juni 1940 yang ditandatangani oleh kedua negara



Diambil dari koran Inggris terbitan tahun 1943: seorang Tommy (sebutan bagi tentara Inggris) menyambut dua orang tawanan DAK di Afrika Utara. Kelihatannya tangannya lancang dan menghina, tapi sebenarnya dia hanya niru gaya "V" Winston Churchill yang terkenal, yang artinya : VUCK YOU! Hehehe... Bcanda, artinya adalah "Victory"

-----------------------------------------------------------

FRONT BALKAN 

 Para anggota dari Jäger-Regiment 750 / 118.Jäger-Division dikumpulkan di pelabuhan Korčula setelah tertangkap oleh pasukan Partisan (NOVJ) dari Divisi Dalmatia ke-26 yang melakukan pendaratan di pulau yang terletak di wilayah Kroasia (Laut Adriatik) tersebut, bulan April 1944. Hal ini juga adalah sebagai pembalasan dari divisi Partisan itu terhadap divisi Wehrmacht, atas kekalahan yang diderita selama berlangsungnya ofensif militer Jerman yang dinamai sebagai Unternehmen Herbstgewitter (Operasi Hujan Musim Gugur) di tahun 1943 sebelumnya. Dalam fase pertama operasi (bulan Oktober 1943), elemen-elemen dari 7. SS-Freiwilligen-Gebirgs-Division "Prinz Eugen" dan 118. Jäger-Division mampu memaksa Brigade Dalmatia ke-13 keluar dari Korčula, memusnahkan setengah dari kekuatannya, dan bahkan membunuh sang komandan, Niko Martinović. Lima bulan kemudian, Divisi Dalmatia ke-26 berhasil menguasai kembali pulau Korčula dengan mengalahkan unit Wehrmacht yang sama. Atas kesuksesan ini, pemimpin Partisan Josip Broz Tito mendapatkan ucapan selamat dari komandan pasukan Sekutu di Mediterania, jenderal Inggris Henry M. Wilson

-----------------------------------------------------------

FRONT ITALIA 

Dua orang anggota "Grüne Teufel" (Iblis Hijau) Fallschirmjäger yang tertangkap oleh Sekutu dalam Pertempuran Monte Cassino (17 Januari - 18 Mei 1944). Wajah yang tak tersentuh pisau cukur serta ekspresi mereka menunjukkan neraka seperti apa yang telah mereka lalui. Prajurit di kiri tertangkap setelah berusaha mencuri persediaan kaleng kornet sapi yang disimpan oleh pihak Sekutu di salah satu kamp tawanan perang di dekat Cassino, sementara prajurit di kanan masih memperlihatkan muka shock setelah terkena bombardir secara terus menerus dari artileri serta pesawat-pesawat pembom ang biasa dikeluarkan sebelum dimulainya serangan darat Sekutu. Foto ini diambil pada tanggal 28 Maret 1944 dan pertama kali dipublikasikan keesokan harinya tanggal 29 Maret 1944


Tawanan Jerman yang ditangkap di sekitar jalan Albano-Anzio (Italia) pada tanggal 19 Februari 1944. Pasukan Wehrmacht melakukan serangan besar-besaran untuk merebut pantai Anzio yang diduduki oleh tentara Amerika di pagi hari tanggal 16 Februari 1944, dan mengandalkan bom asap untuk melindungi gerak maju mereka. Pada tanggal 18 Februari pasukan infanteri terdepan, yang didukung oleh panzer dan kendaraan berat lainnya, telah memukul mundur pasukan yang bertahan sampai sejauh 5 kilometer. Keesokan harinya Sekutu melancarkan serangan balasan sehingga menghentikan gerak maju Jerman. Itulah saat-saat paling kritis dari Pertempuran Anzio dimana pihak Hitler nyaris mengusir pasukan Amerika dari pantai pendaratan, dan tak pernah lagi setelahnya mereka melakukan ancaman serupa


Tawanan perang Jerman di Anzio tahun 1944. Tawanan di tengah mengenakan pakaian kamuflase Italia (Telo Mimetico) dan sepatu gunung (bergschuhe). Ada pendapat yang mengatakan bahwa sepatunya adalah schnürschuhe M44. Yang jelas, kedua jenis sepatu ini mempunyai paku di bawahnya, hanya saja penggunaan schnürschuhe lebih terbatas karena dibuat mulai pertengahan tahun 1944 oleh produsen yang punya kelebihan paku sepatu! Selain itu yang patut menjadi perhatian adalah tutup kepala "aneh" yang dikenakan oleh beberapa orang dalam foto ini, terutama yang berdiri paling kanan yang tampaknya menganakan bagian dalam helm (liner)!


 Genoa, Italia, tahun 1945: para anggota Kriegsmarine yang menyerahkan diri ini digiring menuju lokasi kamp tawanan sementara. Sebagian dari mereka mengenakan pakaian kamuflase Italia yang dikenal dengan nama Telo Mimetico M29. Baris paling depan di sebelah kiri menggunakan Telo Mimetico yang telah dimodifikasi menurut pola seragam Jerman, sementara baris kedua paling kanan masih mengenakan versi seragam aslinya. Di luar dari itu, mereka semua mengenakan celana kamuflase Telo Mimetico yang dipadukan dengan atasan tropis


 Seorang prajurit Amerika menggiring tawanan pertama Jerman yang digaruk di awal gerak maju Sekutu ke Lembah Po, Italia. Ofensif tersebut dimulai pada tanggal 14 April 1945 pukul 09:45 dari wilayah perbukitan sebelah barat Vergato, tepatnya di Highway 64, dan dilakukan oleh pasukan Angkatan Darat Amerika dari 10th Mountain Division


 Tawanan Jerman beserta perlengkapan mereka yang ditangkap oleh pasukan Sekutu di Lembah Po, Italia, musim semi 1945. Untuk pertama kalinya dalam kampanye militer di Italia, pasukan Wehrmacht bergerak mundur melewati jalur yang memudahkan pihak pengejar. Karena tentara Jerman kekurangan kendaraan dan bahan bakar, maka mereka sangat mengandalkan kuda dan bagal untuk mengangkut peralatan perangnya. Mereka mundur ke arah padang terbuka yang dilengkapi dengan jaringan jalan yang memadai yang cocok untuk kendaraan bermotor dan dipaksa untuk menyeberangi sungai berarus deras dengan menggunakan jembatan ponton atau kapal feri di bawah serangan terus menerus oleh pesawat-pesawat Sekutu. Tak lama kemudian gerak mundur teratur tersebut berubah menjadi kekacauan dan setiap unit menjadi tercerai-berai dari pasukan induknya


 Puluhan ribu tentara Jerman ditangkap atau menyerahkan diri secara sukarela di fase-fase akhir Pertempuran Lembah, Po dan seringkali mereka dibawa ke garis belakang hanya dengan dikawal oleh satu-dua orang prajurit saja atau bahkan tanpa mendapat pengawalan sama sekali! Pada tanggal 2 Mei 1945 perwakilan Jerman menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat bagi pasukan mereka yang berada di Italia. Satu minggu kemudian perang di Eropa berakhir dengan kemenangan total bagi pihak Sekutu. Kampanye militer di Italia sendiri terbilang pahit bagi Amerika Serikat: berlangsung selama 607 hari (3 September 1943 s/d 2 Mei 1945), pergulatan sengit melawan pasukan Jerman di bawah komando brilian Generalfeldmarschall Albert Kesselring ini telah menimbulkan korban bagi US Fifth Army sebanyak 188.546 orang (termasuk berbagai kebangsaan yang berada di dalamnya). Khusus untuk Amerika, korbannya adalah 19.475 terbunuh, 80.530 terluka dan 9.637 hilang

-----------------------------------------------------------

FRONT ATLANTIK 

HNLMS O 21 menurunkan para awak yang selamat dari U-95 di pelabuhan Gibraltar tanggal 28 November 1941. Sedikit out of topic, Gibraltar sendiri (yang merupakan pangkalan Angkatan Laut Inggris terkenal di Mediterania) namanya diambil dari bahasa Arab "Jabal Tarik" (Bukit Tarik), tempat dimana pemimpin invasi pasukan Arab ke Spanyol tahun 711, Tariq bin Ziyad, berpidato untuk mengobarkan semangat pasukannya


Foto hasil jepretan Lieutenant S.J. Beadell ini memperlihatkan tawanan perang dari kapal selam Jerman U-448 tiba di pelabuhan Bristol, Inggris, pada tanggal 20 April 1944. Nantinya dia akan dikirimkan ke kamp penampungan di Greenock, Skotlandia, setelah diinterogasi terlebih dahulu. Orang pertama yang berjalan keluar dari kapal HMS Pelican (L86) adalah Oberleutnant zur See Helmut Dauter (Kommandant U-448) . Persis di belakangnya adalah Kapten HMS Pelican, Lieutenant Jack Neville Bathurst. U-448 - sebuah kapal selam dari Tipe VIIC - tenggelam pada tanggal 14 April 1944 setelah dihantam oleh bom kedalaman dari kapal fregat Kanada HMCS Swansea dan kapal sekoci Inggris HMS Pelican. Lokasinya adalah di timur-laut Kepulauan Azores (posisi 46,22T dan 19,35B). Dalam peristiwa tersebut, 9 orang awak U-448 tewas, sementara 42 orang sisanya menjadi tawanan perang. Dalam foto ini, terlihat seorang petugas pelabuhan yang tercengang melihat kedatangan Oberleutnant z.S. Dauter, yang tetap berjalan dengan penuh kebanggaan walaupun telah menjadi seorang tawanan perang! Medali Deutsches Kreuz in Gold di dada kanan Dauter didapatkannya pada tanggal 13 November 1943, sementara medali Eisernes Kreuzes I.Klasse di dada kirinya didapatkan pada bulan Mei 1942. Selama karirnya sebagai kapten kapal selam, Dauter tidak pernah menenggelamkan satu kapal pun... tapi tercatat berhasil menembak jatuh satu buah pesawat amfibi musuh dengan senjata deknya!



Foto hasil jepretan Lieutenant S.J. Beadell ini memperlihatkan para tawanan perang dari kapal selam Jerman U-448 tiba di pelabuhan Bristol, Inggris, pada tanggal 20 April 1944. Nantinya mereka akan dikirimkan ke kamp penampungan di Greenock, Skotlandia, setelah diinterogasi terlebih dahulu. U-448 - sebuah kapal selam dari Tipe VIIC - tenggelam pada tanggal 14 April 1944 setelah dihantam oleh bom kedalaman dari kapal fregat Kanada HMCS Swansea dan kapal sekoci Inggris HMS Pelican. Lokasinya adalah di timur-laut Kepulauan Azores (posisi 46,22T dan 19,35B). Dalam peristiwa tersebut, 9 orang awak U-448 tewas, sementara 42 orang sisanya menjadi tawanan perang. Selama masa tugasnya (1 Agustus 1942 s/d 14 April 1944), U-448 tidak pernah menenggelamkan satu kapal pun... tapi tercatat berhasil menembak jatuh satu buah pesawat amfibi musuh dengan senjata deknya!
 
-----------------------------------------------------------

KAMP TAWANAN PERANG


Foto ini diambil pada tanggal 2 Mei 1945 dan memperlihatkan empat orang penjaga wanita Kamp Konsentrasi Bergen-Belsen setelah kamp mereka dikuasai oleh pasukan Sekutu. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: Marta Löbelt, Gertrud Rheinhold, Irene Haschke, dan Anneliese Kohlmann. Tiga yang pertama mengenakan seragam kerja SS mereka, sementara yang keempat mengenakan baju pria yang kebesaran. Sewaktu ditangkap, Kohlmann kedapatan memakai pakaian penghuni kamp dan berusaha menyamar sebagai seorang pria Yahudi!


Para mantan penjaga kamp konsentrasi Bergen Belsen yang kini menjadi tawanan Sekutu setelah kamp tersebut diduduki bulan April 1945. Perhatikan wajah-wajah mereka, campuran sempurna wajah madesu dan suerem!



Masih dari koleksi foto para mantan penjaga Bergen Belsen. Wanita pirang yang berdiri paling jangkung di belakang adalah Herta Bothe, salah seorang yang diketahui berpikiran paling "dalam" dalam pengadilan Sekutu. Tak terbayangkan nasib seperti apa yang menimpa para penghuni kamp yang berada di bawah kekuasaannya, dan yang jelas bukan untuk konsumsi orang yang hatinya lemah! Dia mempunyai pengaruh yang besar bagi para anakbuahnya, bahkan setelah ditangkap: perhatikan bagaimana para wanita ini berkumpul di sekitarnya, seakan-akan ingin "melindungi" Herta!




Awak-awak junior dari U-118 tiba di Norfolk, Virginia, tanggal 20 Juni 1943, untuk diperiksa kesehatannya sekaligus didata sebagai tawanan perang baru di NOB Norfolk Hospital. Kursi belakang, dari kiri ke kanan: Mechanikobergefreiter Werner Drechsler, Maschinengefreiter Paul Reum, Mechanikobergefreiter Erhard Lenk, dan Mechanikgefreiter Klaus Preuss. Kursi depan: Maschinenobergefreiter Hermann Polowzyk, Matrosenobergefreiter Gustav Behlke, Maschinengefreiter Walter Schiller, dan Matrosenobergefreiter Wilhelm Bort


Tawanan perang Wehrmacht (Heer, Luftwaffe, Kriegsmarine) di Camp 21, Kanada. Foto ini adalah sebuah kartu pos yang dikirimkan oleh salah seorang tawanan Jerman bernama Hans-Joachim Hartwig (pangkat Feldwebel) kepada salah seorang keluarganya bernama Frau Erna Hartwig (istrinya?) di Jerman sana, tepatnya di Berlin-Spandau, Götelstrasse 43. Uniknya, Camp 21 dikenal juga dengan nama "Espanola Internment Camp" dan terletak di sebuah kota bernama Espanola. Kota tersebut terkenal dengan pabrik kertas tuanya, dan di pabrik itulah para tawanan ini ditempatkan! Camp 21 sendiri beroperasi dari tahun 1940 sampai dengan 1943. BTW, salah satu tawanan di foto ini (perwira Luftwaffe di kanan belakang) memakai Spanienkreuz, sementara nama kampnya sendiri Espanola (Spanyol)!
Sekedar informasi, para tawanan Jerman di Kanada dipilah-pilah berdasarkan fanatisme Nazi-nya (makanya anda tidak melihat ada anggota SS di foto ini!), disini juga tawanan boleh mengenakan simbol-simbol "terlarang" seperti Swastika, tapi itu HANYA bila kondisi seragam dan medali mereka dalam keadaan KINCLONG! kalau kelihatan bluwek sedikit, maka mereka diharuskan untuk memakai "seragam kerja kamp" yang mempunyai ciri khas lingkaran merah besar di bagian belakangnya. Setelah perang usai, Espanola menjadi tempat penempatan para anggota non-tempur wanita dari negara Poros yang menikah dengan orang Kanada dan menunggu dibebaskan secara resmi.
Setiap tawanan dibagi menurut warna: Putih (para pembenci Nazi), hitam (fanatik Nazi), dan satu warna lagi yang saya lupa, yang jelas kategori terakhir ini adalah orang-orang netral atau yang tidak diketahui afiliasinya, dan merupakan mayoritas terbesar para tawanan. Setiap bagian akan diserahi kewajiban untuk menunjuk seorang Lager-Führer yang akan memimpin mereka dalam menjaga kedisiplinan, dan biasanya merupakan perwira dengan pangkat tertinggi. Penjaga tawanan umumnya adalah para veteran Perang Dunia I yang sudah terlalu tua untuk diterjunkan ke dalam peperangan


   Reaksi para tawanan perang Jerman saat dipaksa oleh tentara Amerika Serikat untuk menonton potongan film dari US Signal Corps tentang kondisi Konzentrationslager (Kamp Konsentrasi) SS pada tahun 1945. Setelah pembebasan kamp-kamp tersebut oleh pasukan Sekutu, film propaganda tentang kekejaman Holocaust disebarluaskan ke dunia luar, termasuk kepada para tawanan perang. Reaksi mereka beragam, dari shock, marah, sedih, sampai tak percaya. Tawanan-tawanan perang Jerman menjuluki film semacam ini sebagai ¨Knockenfilms¨ (Film Tulang Belulang), karena umumnya menampilkan kondisi para penghuni kamp konsentrasi yang telah kurus kering berbalut tulang. Di Camp Butner, sekitar 1000 orang tawanan Jerman dengan segera membakar seragam Wehrmacht mereka tak lama setelah menonton film serupa ini, sementara beberapa tawanan lainnya bahkan mengajukan diri untuk menjadi sukarelawan dalam perang melawan Jepang! Acara ¨nonton film paksa¨ seperti ini sendiri merupakan salah satu proses denazifikasi pasca-perang yang dilakukan oleh Sekutu, yang bertujuan untuk menimbulkan kebencian di kalangan tawanan Jerman terhadap pemerintahan Hitler, serta menghapuskan sisa-sisa peninggalan Nazi yang masih tersisa di bidang ekonomi, kemasyarakatan dan infrastruktur


 Foto yang berasal dari koleksi pribadi Oberleutnant zur See Rolf Krohn dari U-532 ini memperlihatkan para tawanan Jerman dari satuan U-boat yang berfoto bersama di Camp 18 di Featherstone Park, Inggris, tahun 1946. Kamp yang berlokasi di Haltwhistle, Northumberland, ini dibuka tahun 1944 dan ditutup tahun 1948. Beberapa orang yang bisa dikenali di antaranya adalah: Oberleutnant zur See Hans- Jürgen Bartsch (U-57, U-957, U-18, U-17, U-1023); Oberleutnant zur See Hermann Lauth (U-959, U-1005. POW No.B.105682); Leutnant zur See Roland Reche (U-254, U-1224, U-875); Oberleutnant (Ing.) Helmut Lübke (U-348, U-1008, U-541); Leutnant zur See Klaus Eggers (UD-5. POW No.858902); Oberleutnant zur See Erhard Wendelberger (U-205, U-516, U-450, U-309, U-720. POW No.B.105714); Oberleutnant zur See Hans-Rolf Bau (U-30, U-516, U-721); Oberleutnant zur See Rolf von Bargen (U-861); Oberleutnant zur See Hans-Dieter Wex (U-30, U-67, U-109, U-516, U-80, U-380, U-1194, U-2354. POW No.B.105660). Krohn sendiri duduk nomor tiga dari kanan



Kartu indeks tawanan perang Jerman No. A 734973 bernama Alois Schmitz. Dari sini bisa ketahuan bahwa dia berasal dari Heer dan pangkat terakhirnya adalah Unteroffizier. Disebutkan juga usia, tinggi, berat, bentuk muka, bahkan warna rambut dan matanya! Tercantum pula kategori politiknya, dimana anggota NSDAP atau SS mendapat perhatian "lebih" dibandingkan dengan anggota militer biasa


Data pribadi tawanan perang Jerman di kamp Sekutu atas nama Unteroffizier Otto Jäger yang berasal dari Fallschirmjäger-Lehr-Regiment. Data ini begitu lengkapnya, yang mencakup sidik jari, biodata, pangkat terakhir, data fisik, tanggal kedatangan di kamp dan lain-lain. BTW, berhubung mesin ketik Sekutu tidak menyediakan "umlaut" alias tanda titik dua di atas (¨) yang lazim dipakai oleh negara-negara berbahasa Jerman, maka namanya yang seharusnya ditulis Jäger berubah menjadi Jaeger. Sama saja sih!

Kalau yang ini, bisakah anda menebaknya? Jawabannya adalah data IMUNISASI! Masih atas nama Unteroffizier Otto Jäger yang berasal dari Fallschirmjäger-Lehr-Regiment. Suntikan yang diberikan mencakup suntikan pencegah cacar air, tipus, tetanus, dan penyakit kuning. Bahkan ada keterangan apakah si tawanan pernah disuntik sebelumnya. Luar biasa lengkap!


Tawanan Fallschirmjäger yang difoto di akhir perang, dengan gaya yang aneh-aneh. Fallschirmjäger yang berdiri paling kiri memakai jaket penerjun pola air yang langka!


Wajah memelas dari prajurit Heer dan Luftwaffe yang ditawan di Italia tahun 1944. Prajurit Luftwaffe di tengah tampaknya telah diperlakukan dengan begitu buruknya!


Semua perwira yang nampang di foto ini adalah para perwira tinggi Wehrmacht dengan pangkat terendah adalah 'Major'. Perhatikan pita lengan "Hermann Göring" yang dikenakan oleh orang di sebelah kiri!


Hik.. hik.. hik... nggak ada istri nemenin, terpaksa nyuci dan ngejemur baju sendiri! Inilah resikonya jadi pesakitan perang! Salah satu foto dari kamp tawanan yang dikelola Inggris di Mesir


Meskipun statusnya sudah jadi tawanan perang, tapi mereka juga tetap menerima gaji seperti biasa dari Wehrmacht, yang dititipkan ke Palang Merah dan kemudian dibagikan di kamp tawanan yang bersangkutan. Foto di atas memperlihatkan saat gajian tiba


Pasukan Amerika dari 5th Armored Division,9th US Army, di dekat Anrath, Jerman, bersama para tawanan mereka


Grup tawanan perang Jerman, yang semuanya adalah anggota korps medis, nampak berbahagia di kamp tawanan perang yang berlokasi di Amerika Serikat


Seorang prajurit DAK (Deutsche Afrikakorps) sempet-sempetnya difoto "gaul" setelah menjadi tawanan Inggris di Mesir


Ini bukan foto tawanan perang asli melainkan tentara Jerman yang bermain sandiwara sebagai tawanan perang musuh. Harusnya sih dipasang di postingan foto-foto lucu, tapi kayaknya nggak apa-apa dipasang disini juga!


Dua buah foto dari prajurit Heer bernama Willi yang memperlihatkan dirinya sebelum di tangkap (atas) dan sesudah menjadi tawanan perang di kamp no.22 di Prancis


Perlakuan terhadap para tawanan perang Jerman antara pihak Sekutu dan Rusia sungguh berbeda jauh, dan itu sudah banyak orang yang tempe eh tahu. Tapi tahukah anda bahwa perlakuan antar negara Sekutu pun sebenarnya berbeda pula? kamp-kamp tawanan perang Jerman yang berlokasi di negara-negara yang jauh dari konflik umumnya menerapkan peraturan yang lebih longgar dibandingkan dengan yang dekat-dekat medan pertempuran (baca: Eropa daratan, Afrika atau Inggris). Sebagai contoh, tawanan Jerman yang ditahan di Amerika dan Kanada diperbolehkan untuk tetap memasang insignia berbau Nazi di seragam mereka plus medali-medali yang telah mereka raih. Contoh lain lagi adalah foto di atas, yang memperlihatkan beberapa ornamen seni mengagumkan yang dipasang di depan semua barak kamp tawanan perang di Raston, Los Angeles (Amerika), yang dibuat oleh para tahanan di sela-sela waktu luang mereka. Mengagumkan bukan?


Tiga orang tawanan Jerman di POW Camp Raston, yang diambil dari album foto kepunyaan Johannes, seorang supir panzer di medan perang Afrika. Johannes sendiri adalah orang yang berdiri paling kiri. Johannes kemudian menerima SIM Idaho yang membuat dia diperbolehkan mengendarai mobil ke seluruh wilayah di Amerika Serikat, meskipun dia adalah seorang tawanan perang!


Foto ini merupakan hasil cropping dari foto grup, dan memperlihatkan seorang perwira Gebirgsjäger yang mengenakan Lappland Shield di lengannya, shield yang super langka dan jarang ada fotonya, Brow!


Hauptmann panzertruppen dengan seragam tropis dan Panzerkampfabzeichen



Tawanan Jerman yang baru saja diringkus di Moenchengladbach


Untuk menyalurkan hobi dan menghilangkan kejenuhan, para tawanan diperbolehkan untuk berolahraga sesuai dengan pilihan mereka, dan olahraga yang paling populer tentu saja adalah sepak takraw eh sepakbola! Foto di atas memperlihatkan tim sepakbola Luftwaffe di Camp Ellis POW Camp yang baru saja memenangkan kejuaraan sepakbola antar tawanan dan dengan bangga berfoto bersama piala yang mereka peroleh


Bila dirasakan mempunyai kelakuan yang baik, kadang tawanan perang Jerman diperbolehkan untuk sekedar jalan-jalan di desa atau kota sekitar kamp. Disini contohnya kita bisa melihat Joachim Pracher dari Fallschirm-Artillerie-Regiment 2 (kiri) sedang berjalan santai bersama rekan sesama tawanan. Saking biasanya, kita bisa melihat juga penduduk kota yang cu-x beibeh melihat ada "musuh" rantang-runtung di sekitar mereka!


Seragam panzer hitam dengan semua simbol dan tanda pangkat dicopot



Seorang tawanan perang Jerman dengan seragam tropis dan medali Panzerkampfabzeichen


Foto-foto tawanan perang Jerman yang ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat koleksi NARA (National Archives)




Sumber : 
Buku "The War Against Germany and Italy: Mediterranean and Adjacent Areas" karya Kent Roberts Greenfield
Buku "Time-Life Books World War II: Liberation" oleh Martin Blumenson
Foto koleksi pribadi Bill T. (12thPanzer)
Foto koleksi pribadi Herbert Nicholls
Foto koleksi pribadi Ian Jewison
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz

www.63rdinfdiv.com
www.afrikakorps.forumcrea.com
www.archives.gov

www.bandenkampf.blogspot.com
www.bbs.voc.com.cn
www.commons.wikimedia.org
www.facebook.com
www.flickr.com

www.historicalwarmilitariaforum.com 
www.life.com 
www.menofwehrmacht.blogspot.com
www.militera.lib.ru
www.starkiev.com
www.stolly.org.uk
www.strijdbewijs.nl

www.theatlantic.com
www.triggertimeforum.yuku.com

www.warfarehistorynetwork.com
www.wehrmacht-awards.com

www.wehrmachtss.blogspot.com

1 comment:

gunardi said...

Foto-foto yang menarik..... senang bisa melihatnya...
Salam dari entrepreneur Muda
Tangki Fiberglass