Oberfeldwebel Martin Hrustak (17 Oktober 1913 - 18
Agustus 1944) berfoto bersama dengan komandan kompinya, Leutnant Lorenz Frömmgen (10 September 1921 - 22 Juli 1944), di hari dia dianugerahi Ritterkreuz, 11 Desember 1943. Meskipun notabene hanya seorang Zugführer (komandan
peleton) di 7.Kompanie / Grenadier-Regiment 162 /
61.Infanterie-Division, Hrustak mempunyai keberanian ekstrim dalam
bertempur sehingga dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (11
Desember 1943) mit Eichenlaub #473 (14 Mei 1944)! Bintara kelahiran
Sudetenland ini (yang dijuluki "Der Kleine" atau "Si Kecil" karena
perawakannya yang terbilang mungil untuk ukuran orang buluk eh bule) meninggal tanggal 18 Agustus 1944 di
Hauptverbandplatz (Rumah Sakit Militer) Barbele, Riga (Latvia), akibat
luka-luka yang dideritanya dalam serangan balik yang berhasil terhadap
posisi anti-tank Soviet di hari yang sama. Medali-medali lain yang
diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (30 September 1941) dan I.Klasse (8
Januari 1943); Medaille Winterschlacht im Osten (Ostmedaille);
Verwundetenabzeichen in Silber; Nahkampfspange in Bronze; dan
Infanterie-Sturmabzeichen in Silber
Generalleutnant Rudolf Sperl (Kommandeur 61. Infanterie-Division) ditangkap oleh pasukan Soviet di Königsberg, ibukota Prusia Timur, pada tanggal 9 April 1945. Pada saat itu dia sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya. Berdasarkan Gefechtsbericht (Laporan Tempur) dari 15. Infanterie-Division serta laporan Abwicklungsstab (Staff Pemproses) terhadap prajurit-prajurit Jerman yang berhasil meloloskan diri dari kepungan Tentara Merah di Rumania, Divisionskommandeur Sperl - waktu itu masih menjadi Komandan 15. Infanterie-Division - dirawat di Feldlazarett 15 di Buzău, Rumania, dari tanggal 20 Agustus 1944. Dia diketahui telah terserang malaria dari tanggal 1 Agustus 1944 dan, sesuai dengan perintah dari dokter, telah dipindahkan ke Feldlazarett Buzău setelah penyakitnya bertambah parah di sore hari tanggal 20 Agustus tersebut. Kepala Operasi divisi, Oberstleutnant im Generalstab Harald Helms, untuk sementara mengambil alih jabatan sebagai Komandan 61. Infanterie-Division di tanggal yang sama. Setelah sembuh, pada tanggal 11 Desember 1944 Sperl langsung ditugaskan untuk menangani 61. Infanterie-Division, unit yang dipimpinnya sampai dengan saat tertangkapnya. Sperl sendiri adalah seorang pahlawan perang Jerman, yang dianugerahi medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 10 Februari 1945 atas kegigihannya dalam mempertahankan Königsberg dari serbuan masif pasukan Komunis
Generalleutnant Rudolf Sperl (Kommandeur 61. Infanterie-Division) ditangkap oleh pasukan Soviet di Königsberg, ibukota Prusia Timur, pada tanggal 9 April 1945. Pada saat itu dia sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya. Berdasarkan Gefechtsbericht (Laporan Tempur) dari 15. Infanterie-Division serta laporan Abwicklungsstab (Staff Pemproses) terhadap prajurit-prajurit Jerman yang berhasil meloloskan diri dari kepungan Tentara Merah di Rumania, Divisionskommandeur Sperl - waktu itu masih menjadi Komandan 15. Infanterie-Division - dirawat di Feldlazarett 15 di Buzău, Rumania, dari tanggal 20 Agustus 1944. Dia diketahui telah terserang malaria dari tanggal 1 Agustus 1944 dan, sesuai dengan perintah dari dokter, telah dipindahkan ke Feldlazarett Buzău setelah penyakitnya bertambah parah di sore hari tanggal 20 Agustus tersebut. Kepala Operasi divisi, Oberstleutnant im Generalstab Harald Helms, untuk sementara mengambil alih jabatan sebagai Komandan 61. Infanterie-Division di tanggal yang sama. Setelah sembuh, pada tanggal 11 Desember 1944 Sperl langsung ditugaskan untuk menangani 61. Infanterie-Division, unit yang dipimpinnya sampai dengan saat tertangkapnya. Sperl sendiri adalah seorang pahlawan perang Jerman, yang dianugerahi medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 10 Februari 1945 atas kegigihannya dalam mempertahankan Königsberg dari serbuan masif pasukan Komunis
Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.ww2incolor.com
No comments:
Post a Comment