Oleh : Alif Rafik Khan
Dari musim dingin di Front Timur tahun 1941/42 sampai dengan seterusnya, banyak prajurit Jerman di lapangan yang memakai variasi seragam hangat dan peralatan tempurnya. Hanya saat mereka pulang kembali ke negaranya (dikala cuti, pindah tugas atau mendapatkan perawatan) maka mereka akan kembali mengenakan seragam standar berdasarkan regulasi, juga saat berparade atau mengadakan kunjungan ke perwira yang lebih senior. Semuanya bermula saat musim dingin pertama di Rusia dimana banyak prajurit Wehrmacht yang tidak diperlengkapi dengan baik untuk menghadapi kondisi ekstrim yang melanda mereka. Akibatnya banyak dari mereka yang memakai penghangat apa saja yang bisa mereka temui, dan yang umum adalah jaket bulu domba serta topi bulu Ushanka yang mereka dapatkan dari penduduk lokal. Para perwira mereka membiarkan saja kelakuan prajurit-prajuritnya yang mengenakan dua rangkap pakaian ini, karena mereka pun melakukan juga hal yang sama!
Pada awalnya praktek 'nyeleneh' ini hanya berlangsung di Front Timur dan tidak berlaku di front-front lainnya, tapi ketika para komandan veteran di Rusia dipindahtugaskan ke front lain, mereka membawa serta kebiasaan mereka. Tokoh-tokoh semacam Kurt Meyer seringkali mengenakan perpaduan seragam lapangan yang tidak biasa, seperti abu-abu dan hitam, sementara Fritz Witt terkenal suka sekali mengenakan jaket bulu dombanya yang dia pakai untuk melapisi seragam lapangannya. Baru pada musim dingin tahun 1944 kebiasaan "menubruk-nubrukkan" pakaian ini mulai juga menulari Front Barat dan front-front lainnya, terutama ketika Ofensif Ardennes dimana cuaca menjadi begitu dingin sementara persediaan pakaian hangat sangat terbatas. Sebelumnya, hanya para veteran Front Timur yang umum menggunakan pakaian semacam itu di Prancis.
HEER
Hauptmann Eduard Altacher (24 Januari 1919 - 27 Mei 1945) merupakan orang Austria yang bergabung dengan Wehrmacht sebagai prajurit tanggal 4 Maret 1940 di 5.Kompanie (schweren) / Gebirgsjäger-Ersatz-Regiment 137 yang bermarkas di Salzburg. Melalui karakter kepemimpinannya yang kuat dan keberanian luar biasa dia dengan cepat menapaki karir menjadi perwira. Altacher bertempur mulai dari Yugoslavia, Yunani, Rusia, Norwegia dan Finlandia. Dari sejak tanggal 15 Oktober 1944 unitnya (6. Gebirgs-Division) ditempatkan di Kirkenes, Finlandia, dimana 14th Army Soviet mengarahkan serangannya. Altacher diperintahkan untuk mengamankan jalur mundur pasukan Jerman menuju Narvik (Nowegia) dari pihak musuh yang sangat bernafsu untuk memutus jalur tersebut dan mengepung pasukan Jerman. Disinilah Hauptmann Altacher berkali-kali menunjukkan ketangguhannya dalam menahan setiap serangan Rusia sehingga memampukan unitnya berhasil dengan selamat sampai di Narvik. Atas jasa-jasanya tersebut, dia kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 November 1944 sebagai Führer II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 143 / 6.Gebirgs-Division / XIX.Gebirgs-Armeekorps / 20.Gebirgsarmee. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (15 Mei 1941) dan I.Klasse (2 Oktober 1944); Verwundetenabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta Infanterie-Sturmabzeichen (19 Maret 1943). Posisi terakhirnya adalah sebagai komandan Gebirgsjäger-Schule Mittenwald. Tragisnya, tak lama seusai perang Altacher (saat itu menjadi Kommandeur Kriegsgefangenenlager [kamp tawanan perang] Zell am See) terbunuh oleh pasukan Polandia di Zell am See, Austria, tanggal 27 Mei 1945, saat hendak pulang ke kampung halamannya di Saalfelden-Harham (Salzburg) tak lama setelah dibebaskan! Ternyata ada penduduk sekitar yang menyangkanya sebagai buruan Nazi dan melaporkannya ke pasukan Sekutu sukarelawan asal Polandia yang kemudian menyerangnya dan menggebukinya sampai tewas!
General der Gebirgstruppe Franz Böhme (15 April 1885 - 29 Mei 1947)
Generalleutnant Johann de Boer
Major Erich Dienenthal (17 Desember 1915 - 26 Juli 1990) adalah Kommandeur Don-Kosaken-Reiter-Regiment 1 yang merupakan perwira dengan segudang penghargaan: 1939 Eisernes Kreuz II. Klasse (6 Desember 1939); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (31 Desember 1939); Infanterie-Sturmabzeichen (19 Juli 1941); 1939 Eisernes Kreuz I. Klasse (19 Agustus 1941); Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (14 Desember 1941); 1939 Verwundetenabzeichen in Schwarz (6 Mei 1942); Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (15 Agustus 1942); Ostvolkmedaille II. Klasse in Silber mit Schwertern (9 Desember 1943); Nahkampfspange in Bronze (19 Maret 1944); Kolajnu Poglavnika Ante Pavelica za Hrabost Malu Srebrnu (20 April 1944); Ostvolkmedaille I. Klasse in Silber mit Schwertern (3 Juni 1944); Bandenkampfabzeichen in Bronze (24 Desember 1944); dan Red Zeljeni Trolist First Class Cross (24 Desember 1944)
Generaloberst Eduard Dietl (Oberbefehlshaber 20. Gebirgs-Armee) mengenakan jaket tebal bulu domba untuk menghadapi musim dingin Skandinavia yang terkenal membekukan. Di bagian lengannya terdapat insignia kepangkatan - yang biasanya tersemat di seragam kamuflase - dengan tiga rangstern (pips) yang menunjukkan pangkat pemakainya saat itu: Generaloberst. Dietl juga mengenakan bergmütze (topi gunung) dengan simbol khas bunga Edelweiss di bagian pinggir. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil
Major Waldemar von Gazen
Oberleutnant Guntram Gelferd (2 Februari 1918 - 12 September 1943) memulai karirnya di Panzer-regiment 35. Dia lalu dipindahkan ke unit artileri, pertama ke Artillerie-Lehr-Regiment "Jüterbog" lalu dilanjutkan ke Sturmgeschütz-Abteilung 185, Sturmgeschütz-Abteilung 189 ( tampaknya bersama dengan Fritz Scherer yang nantinya meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di StuG.Abt.189), dan Sturmgeschütz-Abteilung 244. Perwira kelahiran Hanau ini gugur dalam pertempuran di Troitzkoje, Rusia, tanggal 12 September 1943. Foto di atas memperlihatkan Gelferd sebagai Leutnant sedang nyengir sambil memakai fellmantel (jaket bulu), 24 Februari 1942
General der Artillerie Christian Hansen
Oberst Arthur Haussels (4 Februari 1895 - 13 Februari 1943)
Generalfeldmarschall Günther von Kluge (30 Oktober 1882 - 19 Agustus 1944) adalah marsekal Jerman yang pernah menjadi panglima tertinggi pasukan Wehrmacht di Front Timur dan Barat. Dia menjadi Panglima 4. Armee dalam invasi ke Polandia tahun 1939 dan Pertempuran Prancis tahun 1940. Setelah mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Generalfeldmarschall, von Kluge ikut berpartisipasi dalam penyerbuan ke Uni Soviet dan Pertempuran Moskow tahun 1941. Saat pihak Jerman mengalami krisis kepemimpinan setelah serangan balik Rusia di akhir tahun 1941, von Kluge ditunjuk oleh Hitler untuk menjadi Panglima Heeresgruppe Mitte menggantikan Marsekal Fedor von Bock. Beberapa anggota utama komplotan penentang Hitler bertugas sebagai staff pribadinya, termasuk Henning von Tresckow. Von Kluge sendiri mengetahui akan adanya aktivitas "terlarang" yang dilakukan oleh sebagian staffnya, tapi memilih untuk tidak melaporkan mereka. Masa tugasnya di Front Timur berlangsung sampai bulan Oktober 1943 saat dia terluka parah dalam kecelakaan mobil dan harus dirawat intensif di rumah sakit. Setelah sembuh, dia langsung dipercaya untuk menjadi Oberbefehlshaber West (Panglima tertinggi pasukan Jerman di Front Barat) menggantikan Marsekal Gerd von Rundstedt yang dianggap gagal menahan laju tentara Sekutu di Normandia. Penempatan baru von Kluge tidak banyak membawa perubahan berarti, karena pasukan musuh kini semakin menyebar ke bagian Prancis lainnya. Disinilah dia menyadari bahwa perang di Barat sesungguhnya sia-sia belaka untuk terus dipertahankan. Meskipun dia bukan anggota aktif komplotan yang melakukan kudeta terhadap Hitler pada tanggal 20 Juli 1944, tapi di akhir kegagalan kudeta tersebut, sang marsekal menyadari bahwa ujung-ujungnya dia akan diseret juga ke dalamnya. Putus asa, Günther von Kluge memutuskan untuk bunuh diri pada tanggal 19 Agustus 1944 setelah mendapat panggilan ke Berlin oleh Hitler. Perannya sebagai Oberbefehlshaber West digantikan oleh Marsekal Walter Model. Biografi singkat Günther von Kluge bisa dilihat DISINI
Oberleutnant Guntram Gelferd (2 Februari 1918 - 12 September 1943) memulai karirnya di Panzer-regiment 35. Dia lalu dipindahkan ke unit artileri, pertama ke Artillerie-Lehr-Regiment "Jüterbog" lalu dilanjutkan ke Sturmgeschütz-Abteilung 185, Sturmgeschütz-Abteilung 189 ( tampaknya bersama dengan Fritz Scherer yang nantinya meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di StuG.Abt.189), dan Sturmgeschütz-Abteilung 244. Perwira kelahiran Hanau ini gugur dalam pertempuran di Troitzkoje, Rusia, tanggal 12 September 1943. Foto di atas memperlihatkan Gelferd sebagai Leutnant sedang nyengir sambil memakai fellmantel (jaket bulu), 24 Februari 1942
General der Artillerie Christian Hansen
Oberst Arthur Haussels (4 Februari 1895 - 13 Februari 1943)
Generalfeldmarschall Günther von Kluge (30 Oktober 1882 - 19 Agustus 1944) adalah marsekal Jerman yang pernah menjadi panglima tertinggi pasukan Wehrmacht di Front Timur dan Barat. Dia menjadi Panglima 4. Armee dalam invasi ke Polandia tahun 1939 dan Pertempuran Prancis tahun 1940. Setelah mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Generalfeldmarschall, von Kluge ikut berpartisipasi dalam penyerbuan ke Uni Soviet dan Pertempuran Moskow tahun 1941. Saat pihak Jerman mengalami krisis kepemimpinan setelah serangan balik Rusia di akhir tahun 1941, von Kluge ditunjuk oleh Hitler untuk menjadi Panglima Heeresgruppe Mitte menggantikan Marsekal Fedor von Bock. Beberapa anggota utama komplotan penentang Hitler bertugas sebagai staff pribadinya, termasuk Henning von Tresckow. Von Kluge sendiri mengetahui akan adanya aktivitas "terlarang" yang dilakukan oleh sebagian staffnya, tapi memilih untuk tidak melaporkan mereka. Masa tugasnya di Front Timur berlangsung sampai bulan Oktober 1943 saat dia terluka parah dalam kecelakaan mobil dan harus dirawat intensif di rumah sakit. Setelah sembuh, dia langsung dipercaya untuk menjadi Oberbefehlshaber West (Panglima tertinggi pasukan Jerman di Front Barat) menggantikan Marsekal Gerd von Rundstedt yang dianggap gagal menahan laju tentara Sekutu di Normandia. Penempatan baru von Kluge tidak banyak membawa perubahan berarti, karena pasukan musuh kini semakin menyebar ke bagian Prancis lainnya. Disinilah dia menyadari bahwa perang di Barat sesungguhnya sia-sia belaka untuk terus dipertahankan. Meskipun dia bukan anggota aktif komplotan yang melakukan kudeta terhadap Hitler pada tanggal 20 Juli 1944, tapi di akhir kegagalan kudeta tersebut, sang marsekal menyadari bahwa ujung-ujungnya dia akan diseret juga ke dalamnya. Putus asa, Günther von Kluge memutuskan untuk bunuh diri pada tanggal 19 Agustus 1944 setelah mendapat panggilan ke Berlin oleh Hitler. Perannya sebagai Oberbefehlshaber West digantikan oleh Marsekal Walter Model. Biografi singkat Günther von Kluge bisa dilihat DISINI
General
der Panzertruppe Walther Nehring (15 Agustus 1892 - 20 April 1983)
adalah keturunan dari keluarga Belanda yang melarikan diri ke Jerman
pada abad ke-17 untuk menghindari tekanan keagamaan. Pada tahun 1911
Nehring bergabung dengan Angkatan Darat Kekaisaran Jerman, dan ikut
bertempur dalam Perang Dunia Pertama. Dia kemudian meneruskan karir
militernya di Reichswehr dan Wehrmacht. Pada musim gugur tahun 1940 dia
dipercaya sebagai Komandan 18. Panzer-Division, sebuah unit yang dia
pimpin dalam penyerbuan ke Uni Soviet setahun setelahnya. Nehring
dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 24 Juli
1941 sebagai Kommandeur 18. Panzer-Division, setelah berhasil membawa
pasukannya dalam menyeberangi sungai Berezina di tengah serangan tiada
henti dari Tentara Merah. Pada bulan Maret 1942 dia dipindahkan ke
Afrika Utara untuk menjadi Komandan DAK (Deutsches Afrikakorps), dan
tinggal disana sampai dengan awal tahun 1943. Setelahnya Nehring diberi
tanggungjawab sebagai Komandan XXIV. Panzerkorps di Front Timur, sebuah
posisi yang dijalaninya dengan brilian sehingga dia dianugerahi dua
medali tambahan untuk Ritterkreuz-nya: Eichenlaub #383 (8 Februari 1944)
serta Schwerter #124 (22 Januari 1945). Nehring mengakhiri karirnya
dalam kancah Perang Dunia II dengan posisi terakhir sebagai Panglima 1.
Panzerarmee. Seusai perang dia menulis buku tentang sejarah pasukan tank
Jerman, yang diberi judul "Die Geschichte der deutschen Panzerwaffe
1916 bis 1945". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914
Eisernes Kreuz II.Klasse (27 Januari 1915) und I.Klasse (25 November
1917); Verwundetenabzeichen 1918 in Silber (1918); Österreichische
Kriegs-Erinnerungsmedaille mit Schwertern; War Commemorative Medal with
Swords (Hungaria); War Commemorative Medal with Swords (Bulgaria);
Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918 (1934); Medaille zur Erinnerung an
den 1. Oktober 1938 mit Spange "Prager Burg";
Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I.Klasse; 1939 spange zum 1914
Eisernes Kreuz II.Klasse (11 September 1939) und I.Klasse (29 September
1939); Panzerkampfabzeichen in Silber; Medaille "Winterschlacht im Osten
1941/42" (1942); Medaglia d'argento al Valore Militare Italia (Juni
1942); Ärmelband "Afrika" (1943); Verwundetenabzeichen 1939 in Gold (2
September 1943); Westpreußen-Medaille (1971); serta Verdienstkreuz I.
Klasse des Verdienstordens der Bundesrepublik Deutschland (27 Juli 1973)
Generalmajor Karl Lorenz (24 Januari 1904 - 3 Oktober 1964) menjadi komandan Divisi Panzergrenadier "Großdeutschland" periode 1 September 1944 s/d 1 Februari 1945, menggantikan Hasso von Manteuffel dan digantikan Hellmuth Mäder. Dia adalah seorang peraih Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #395 yang didapatkannya tanggal 12 Februari 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment "Großdeutschland". BTW, alat optik yang nongkrong di depan Lorenz namanya adalah 12x60 Richtungsweiser-Fernrohr, jaket yang dikenakannya berasal dari jenis Fellmantel, codet di pipinya adalah hasil Mensur di masa muda, dan kacamata hitam (!) di schirmmütze-nya adalah varian dari Cenkdem (gochenk adem)
Generalfeldmarschall Walter Model (24 Januari 1891 - 21 April 1945), tak diragukan lagi, adalah master peperangan defensif terbaik yang dimiliki oleh Jerman dalam Perang Dunia II (1939-1945). Saat Wehrmacht sedang jaya-jayanya di awal-awal peperangan, nama seperti Erwin Rommel, Heinz Guderian dan Erich von Manstein menjadi identik dengan kemenangan dan menjadi idola seluruh rakyat Jerman. Tapi ketika pasukan Hitler berbalik ditekan dimana-mana dari pertengahan sampai dengan akhir perang, maka nama Walter Model lah yang paling mencuat diantara semuanya! Saat Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, dia masih menjadi Kepala Staff IV. Armeekorps dengan pangkat Generalmajor. Kecemerlangannya dalam merancang strategi dan juga dalam memimpin pasukannya membuatnya naik pangkat menjadi dua tingkat hanya dalam waktu dua tahun! Saat pasukan Jerman kelabakan oleh serangan balik Soviet di musim dingin tahun 1941/42, Model ditunjuk oleh Hitler untuk memimpin front yang paling terancam di Rzhev, dimana di kiri, kanan dan depannya adalah musuh semua! Kegigihannya - ditambah dengan mental pantang menyerah - membuat wilayah yang dipimpinnya berubah menjadi "meat grinder" (penggiling daging) bagi setiap pasukan musuh yang berani menyerang. Jenderal Model membangun pertahanan berlapis yang luar biasa sulit untuk ditembus, sementara pasukan cadangan selalu siap sedia manakala satu wilayah Jerman diterobos oleh Rusia. Dalam kurun waktu 15 bulan saja (Januari 1942 s/d Maret 1943), perebutan wilayah Rzhev telah membuat Rusia menderita korban dua juta orang, serta tercatat sebagai kekalahan paling memalukan bagi jenderalnya yang paling brilian, Georgy Zhukov! Meskipun pada akhirnya pasukan Jerman harus mundur, tapi mereka melakukannya bukan karena kalah dalam pertempuran, melainkan karena sebagian unit-unitnya dipindahkan ke Selatan demi membantu 6. Armee yang kewalahan dalam Pertempuran Stalingrad. Rzhev telah membuat nama Model melambung tinggi, dan menbuatnya dijuluki sebagai "Löwe der Abwehr" (Singa Pertahanan). Ujian selanjutnya dari sang jenderal adalah saat dia harus mempertahankan wilayah Orel dari pasukan Rusia yang berkekuatan 5:1. Dibutuhkan tiga minggu pertempuran brutal, korban setengah juta manusia serta hancurnya 2.500 tank sebelum Tentara Merah akhirnya berhasil menguasai Orel, dan itupun bisa terjadi setelah Model, lagi-lagi, diperintahkan untuk menarik mundur pasukannya demi menyeimbangkan posisi dengan pasukan Jerman di front lain yang telah terlebih dahulu balik badan! Begitu dahsyatnya reputasi Model sehingga di akhir tahun 1943 tersebut dia dicopot dari jabatannya sebagai panglima pasukan garis depan, dan diperintahkan oleh Hitler untuk standby, siap untuk dikirim kembali ke front manakala situasi pertempuran telah kritis. Dengan kata lain, kini dia telah menjelma menjadi "Pemadam Kebakaran sang Führer", yang diharapkan dapat memadamkan setiap bencana terburuk yang terjadi! Kepercayaan Hitler tersebut tidak disia-siakannya, dan pada awal tahun 1944 dia mampu memindahkan secara utuh pasukan Jerman di utara Uni Soviet - yang terdesak berat - menuju ke garis pertahanan baru di Estonia, sebuah prestasi yang membuatnya mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Generalfeldmarschall. Tak cukup dengan itu, beberapa bulan kemudian dia ditunjuk untuk mempertahankan Ukraina dari Tentara Merah. Seperti sebelumnya, anakbuah Stalin harus merelakan 5.000 tank dan lebih dari satu juta tentara yang menjadi korban sebelum akhirnya mereka merebut Ukraina dari tangan Model! Baru saja menghela nafas, kembali Model ditunjuk oleh Hitler untuk menstabilkan wilayah tengah Front Timur yang acak-acakan setelah Operasi Bagration Soviet di musim panas tahun 1944. Meskipun harus menghadapi kekuatan yang berlipat-lipat ganda - 4:1 manusia, 11:1 tank, 10:1 artileri, dan 8:1 pesawat udara - untuk kesekian kalinya manusia satu ini mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, dan berhasil menunda kekalahan Jerman sampai berbulan-bulan kemudian. Hitler yang berhutang budi langsung mengganjar Model dengan medali tertinggi yang bisa dipersembahkan oleh Jerman: Brillanten, yang hanya dimiliki oleh 27 orang saja di seantero Wehrmacht! Tidak itu saja, dengan bangga sang pemimpin Jerman menyebut Model sebagai "Marsekalku yang terbaik"! Walter Model kemudian diungsikan ke Front Barat, untuk menghadang gerak maju Sekutu yang seakan tak tertahankan setelah pendaratan di Normandia beberapa bulan sebelumnya. Dengan kegigihan dan sikap pantang menyerah yang sama, dia berhasil menstabilkan front dan membuat pasukan gabungan Amerika, Inggris dan Prancis terhenti di perbatasan Jerman. Upaya Sekutu untuk menerobos pertahanan Wehrmacht berujung dengan kegagalan dalam Operasi Market Garden dan Pertempuran Hutan Hürtgen. Ini terbukti menjadi kemenangan terakhir Model, karena dalam dua kancah peperangan berikutnya - Pertempuran Bulge dan Kantong Ruhr - dia harus merelakan reputasinya ternodai. Kesimpulannya: bahkan seorang dewa perang seperti Model pun tak dapat lagi menolong kondisi pasukan Jerman yang sudah hancur-hancuran, yang pasukan terdepannya kini diisi oleh orang-orang yang terlalu tua atau terlalu muda! Di bulan April 1945, ketika dihadapkan pada pilihan untuk menyerah kepada musuhnya (Marsekal Montgomery), Model memilih untuk pergi ke hutan seorang diri, lalu menembak kepalanya dengan pistol yang dibawanya. Salah satu pahlawan terbesar Jerman dalam Perang Dunia II tersebut kini telah tiada, dan jenazahnya kemudian dikuburkan dalam satu liang lahat bersama dengan seorang prajurit biasa yang "kebetulan" terbunuh di hari yang sama. Sebagai penutup, saya bawakan ucapan yang umum dibawakan oleh prajurit Jerman di Front Timur pada saat itu: "Dimana ada Model, maka tak akan ada hal yang salah". Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Generalmajor Karl Lorenz (24 Januari 1904 - 3 Oktober 1964) menjadi komandan Divisi Panzergrenadier "Großdeutschland" periode 1 September 1944 s/d 1 Februari 1945, menggantikan Hasso von Manteuffel dan digantikan Hellmuth Mäder. Dia adalah seorang peraih Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #395 yang didapatkannya tanggal 12 Februari 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment "Großdeutschland". BTW, alat optik yang nongkrong di depan Lorenz namanya adalah 12x60 Richtungsweiser-Fernrohr, jaket yang dikenakannya berasal dari jenis Fellmantel, codet di pipinya adalah hasil Mensur di masa muda, dan kacamata hitam (!) di schirmmütze-nya adalah varian dari Cenkdem (gochenk adem)
Generalfeldmarschall Walter Model (24 Januari 1891 - 21 April 1945), tak diragukan lagi, adalah master peperangan defensif terbaik yang dimiliki oleh Jerman dalam Perang Dunia II (1939-1945). Saat Wehrmacht sedang jaya-jayanya di awal-awal peperangan, nama seperti Erwin Rommel, Heinz Guderian dan Erich von Manstein menjadi identik dengan kemenangan dan menjadi idola seluruh rakyat Jerman. Tapi ketika pasukan Hitler berbalik ditekan dimana-mana dari pertengahan sampai dengan akhir perang, maka nama Walter Model lah yang paling mencuat diantara semuanya! Saat Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, dia masih menjadi Kepala Staff IV. Armeekorps dengan pangkat Generalmajor. Kecemerlangannya dalam merancang strategi dan juga dalam memimpin pasukannya membuatnya naik pangkat menjadi dua tingkat hanya dalam waktu dua tahun! Saat pasukan Jerman kelabakan oleh serangan balik Soviet di musim dingin tahun 1941/42, Model ditunjuk oleh Hitler untuk memimpin front yang paling terancam di Rzhev, dimana di kiri, kanan dan depannya adalah musuh semua! Kegigihannya - ditambah dengan mental pantang menyerah - membuat wilayah yang dipimpinnya berubah menjadi "meat grinder" (penggiling daging) bagi setiap pasukan musuh yang berani menyerang. Jenderal Model membangun pertahanan berlapis yang luar biasa sulit untuk ditembus, sementara pasukan cadangan selalu siap sedia manakala satu wilayah Jerman diterobos oleh Rusia. Dalam kurun waktu 15 bulan saja (Januari 1942 s/d Maret 1943), perebutan wilayah Rzhev telah membuat Rusia menderita korban dua juta orang, serta tercatat sebagai kekalahan paling memalukan bagi jenderalnya yang paling brilian, Georgy Zhukov! Meskipun pada akhirnya pasukan Jerman harus mundur, tapi mereka melakukannya bukan karena kalah dalam pertempuran, melainkan karena sebagian unit-unitnya dipindahkan ke Selatan demi membantu 6. Armee yang kewalahan dalam Pertempuran Stalingrad. Rzhev telah membuat nama Model melambung tinggi, dan menbuatnya dijuluki sebagai "Löwe der Abwehr" (Singa Pertahanan). Ujian selanjutnya dari sang jenderal adalah saat dia harus mempertahankan wilayah Orel dari pasukan Rusia yang berkekuatan 5:1. Dibutuhkan tiga minggu pertempuran brutal, korban setengah juta manusia serta hancurnya 2.500 tank sebelum Tentara Merah akhirnya berhasil menguasai Orel, dan itupun bisa terjadi setelah Model, lagi-lagi, diperintahkan untuk menarik mundur pasukannya demi menyeimbangkan posisi dengan pasukan Jerman di front lain yang telah terlebih dahulu balik badan! Begitu dahsyatnya reputasi Model sehingga di akhir tahun 1943 tersebut dia dicopot dari jabatannya sebagai panglima pasukan garis depan, dan diperintahkan oleh Hitler untuk standby, siap untuk dikirim kembali ke front manakala situasi pertempuran telah kritis. Dengan kata lain, kini dia telah menjelma menjadi "Pemadam Kebakaran sang Führer", yang diharapkan dapat memadamkan setiap bencana terburuk yang terjadi! Kepercayaan Hitler tersebut tidak disia-siakannya, dan pada awal tahun 1944 dia mampu memindahkan secara utuh pasukan Jerman di utara Uni Soviet - yang terdesak berat - menuju ke garis pertahanan baru di Estonia, sebuah prestasi yang membuatnya mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Generalfeldmarschall. Tak cukup dengan itu, beberapa bulan kemudian dia ditunjuk untuk mempertahankan Ukraina dari Tentara Merah. Seperti sebelumnya, anakbuah Stalin harus merelakan 5.000 tank dan lebih dari satu juta tentara yang menjadi korban sebelum akhirnya mereka merebut Ukraina dari tangan Model! Baru saja menghela nafas, kembali Model ditunjuk oleh Hitler untuk menstabilkan wilayah tengah Front Timur yang acak-acakan setelah Operasi Bagration Soviet di musim panas tahun 1944. Meskipun harus menghadapi kekuatan yang berlipat-lipat ganda - 4:1 manusia, 11:1 tank, 10:1 artileri, dan 8:1 pesawat udara - untuk kesekian kalinya manusia satu ini mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, dan berhasil menunda kekalahan Jerman sampai berbulan-bulan kemudian. Hitler yang berhutang budi langsung mengganjar Model dengan medali tertinggi yang bisa dipersembahkan oleh Jerman: Brillanten, yang hanya dimiliki oleh 27 orang saja di seantero Wehrmacht! Tidak itu saja, dengan bangga sang pemimpin Jerman menyebut Model sebagai "Marsekalku yang terbaik"! Walter Model kemudian diungsikan ke Front Barat, untuk menghadang gerak maju Sekutu yang seakan tak tertahankan setelah pendaratan di Normandia beberapa bulan sebelumnya. Dengan kegigihan dan sikap pantang menyerah yang sama, dia berhasil menstabilkan front dan membuat pasukan gabungan Amerika, Inggris dan Prancis terhenti di perbatasan Jerman. Upaya Sekutu untuk menerobos pertahanan Wehrmacht berujung dengan kegagalan dalam Operasi Market Garden dan Pertempuran Hutan Hürtgen. Ini terbukti menjadi kemenangan terakhir Model, karena dalam dua kancah peperangan berikutnya - Pertempuran Bulge dan Kantong Ruhr - dia harus merelakan reputasinya ternodai. Kesimpulannya: bahkan seorang dewa perang seperti Model pun tak dapat lagi menolong kondisi pasukan Jerman yang sudah hancur-hancuran, yang pasukan terdepannya kini diisi oleh orang-orang yang terlalu tua atau terlalu muda! Di bulan April 1945, ketika dihadapkan pada pilihan untuk menyerah kepada musuhnya (Marsekal Montgomery), Model memilih untuk pergi ke hutan seorang diri, lalu menembak kepalanya dengan pistol yang dibawanya. Salah satu pahlawan terbesar Jerman dalam Perang Dunia II tersebut kini telah tiada, dan jenazahnya kemudian dikuburkan dalam satu liang lahat bersama dengan seorang prajurit biasa yang "kebetulan" terbunuh di hari yang sama. Sebagai penutup, saya bawakan ucapan yang umum dibawakan oleh prajurit Jerman di Front Timur pada saat itu: "Dimana ada Model, maka tak akan ada hal yang salah". Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Generalleutnant Hans Traut
--------------------------------------------------------------------
LUFTWAFFE
Generalmajor Hans-Joachim "Jochen" von Arnim (17 Januari 1893 - 1 April 1972) adalah jenderal Luftwaffe yang memulai karir di Kaiserliche Marine (Angkatan Laut Kekaisaran Jerman) sebagai anggota Skuadron pengintai udara di Seeflieger Borkum. Setelah Perang Dunia Pertama usai dia menjadi warga sipil dan bekerja di perusahaan pembuat pesawat terbang Junkers-Luftverkehrs AG. Setelah Luftwaffe (Angkatan Udara Nazi Jerman) dibentuk pada tahun 1935, Arnim dipanggil kembali untuk bertugas. Dia sempat menjadi instruktur di Seeflugschule sebelum dipindahkan ke Seefliegerhorst-Kommandant di Püttnitz tahun 1941. Setelah itu penempatannya berkisar dari komandan lapangan udara dan Führerreserve (perwira aktif tapi tidak menempati jabatan apapun). Arnim pensiun dari Luftwaffe tanggal 28 Februari 1945, beberapa bulan sebelum perang berakhir
Major Gerhard Barkhorn (20 Maret 1919 - 11 Januari 1983) adalah jagoan udara Luftwaffe yang tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur! Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / Fliegerführer Süd / Luftflotte 4 setelah meraih kemenangan udara ke-59, Eichenlaub #175 tanggal 11 Januari 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-105, dan Schwerter #52 tanggal 2 Maret 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-250. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Oktober 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Krimschild; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold (21 Agustus 1942); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl "1100". Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht dua kali: 2 Desember 1943 dan 14 Februari 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Kalau tidak ada keterangan yang dicantumkan oleh yang punya foto ini (Akira Takiguchi), maka bisa dikatakan hampir mustahil mengenali orang yang nyengeh di balik "tumpukan garmen" ini, meskipun dia adalah dukun beranak sekalipun. Dari kleiner rock (jas Luftwaffe biru tua berkerah putih lebar) yang dikenakannya, kita bisa mengetahui bahwa dia adalah jenderal Luftwaffe. Identitasnya: Generalmajor Erich von Falkenhayn (3 Juni 1881 - 27 April 1950) yang menjadi Offizier für Sonderaufgaben im RLM und beim Oberbefehlshaber der Luftwaffe (Perwira dengan tugas khusus di Kementerian Udara Reich dan Panglima Luftwaffe) sebelum pensiun pada tanggal 30 November 1942. Dari tebalnya schafsfellmantel (jaket bulu biri-biri) yang dipakainya, kita bisa tahu betapa dinginnya suhu saat itu!
Generalmajor Luftwaffe Robert Fuchs
Jagoan Luftwaffe Adolf Galland mengenakan jaket bulu pilot Luftwaffe yang menutupi seragam dan medali Schwertern-nya. Foto ini aslinya bukanlah foto berwarna, melainkan hasil pewarnaan melalui Adobe Photoshop oleh Alex K
Hauptmann der Reserve Alexander Gläser
Generalmajor Luftwaffe Walter Grabmann
Major Walter Oesau (pangkat terakhir Oberst)
Jagoan Luftwaffe lain Hans Philipp memakai jaket bulu. Medali Flugzeugführerabzeichen yang tersemat di seragamnya adalah dari jenis bordiran dan bukan berbahan metal seperti biasanya
Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen dalam sebuah foto studio berwarna asli dengan rokok tertempel di mulutnya. Foto yang cool dan tidak biasa di masa itu! Dia mengenakan fellmantel (jaket bulu) tebal yang mengindikasikan bahwa foto ini diambil di musim dingin
Hauptmann Max Stotz (13 Februari 1912 – 19 Agustus 1943)
Hauptmann Franz von Werra (13 Juli 1914 - 25 Oktober 1941), "Dia Yang Berhasil Kabur", difoto di depan sebuah pesawat pembom Soviet yang dia tembak jatuh bulan Juli 1941 setelah baru saja kembali dari Amerika tempat dia berlindung untuk sementara setelah kabur dari penjara Inggris di Kanada! Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang nyantol di lehernya dianugerahkan kepadanya tanggal 14 Desember 1940 sebagai Oberleutnant dan Adjutant II.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) / Jagdfliegerführer 2 / Luftflotte 2 setelah menembak jatuh delapan pesawat saja (jumlah kemenangan totalnya adalah 21). Pada bulan Agustus 1941 dia memimpin I./JG 53 dalam perang udara di atas Belanda, dimana dia kemudian terbunuh dalam kecelakaan udara tanggal 25 Oktober 1941 setelah pesawat Messerschmitt Bf 109F-4 (W.Nr. 7285) yang dipilotinya mengalami kerusakan mesin dan jatuh di perairan utara Vissingen. Mayatnya tidak pernah ditemukan. Seusai Perang Dunia II kisah hidupnya (terutama keberhasilannya lolos dari kamp tawanan Sekutu) difilmkan dengan judul "The One That Got Away" dan dibintangi oleh aktor kenamaan Hardy Krüger. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Fliegerführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; serta Eisernes Kreuz I.Klasse
--------------------------------------------------------------------
SS UND POLIZEI
SS-Oberführer Otto Baum (15 November 1911 - 18 Juni 1998) adalah perwira SS yang mempunyai rentang karir begitu luar biasa: mengawalinya di SS-Verfügungstruppe dan memulai Perang Dunia II di Leibstandarte sebelum pindah ke Totenkopf lalu dipercaya menjadi komandan tiga divisi SS berbeda: Götz von Berlichingen (20 Juni 1944 - 1 November 1944), Das Reich (28 Juli 1944 - 23 Oktober 1944), dan Reichsführer-SS (1 November 1944 - 5 Mei 1945). Padahal dia bahkan bukan seorang jenderal dan sekali waktu dia pernah menjadi komandan dari dua divisi elit SS DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN! Baum dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #989 tanggal 8 Mei 1942 sebagai Kommandeur III.Bataillon / SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3 / SS-Division "Totenkopf" (motorisiert) / II.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord, Eichenlaub #277 tanggal 22 Agustus 1943 sebagai SS-Obersturmbannführer dan Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 5 / SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" / II.SS-Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd, serta Schwertern #95 tanggal 2 September 1944 sebagai SS-Standartenführer dan Kommandeur 17.SS-Panzergrenadier-Division "Götz von Berlichingen" / LXXXIV.Armeekorps / 7.Armee / Heeresgruppe B. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: SS-Ehrenring; Ehrendegen des Reichsführer-SS (13 September 1936); SA-Sportabzeichen in Bronze; DRL Sportabzeichen in Bronze; Julleuchter der SS; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Eisernes Kreuz II.Klasse (25 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (3 Oktober 1940); Panzervernichtungsabzeichen in Silber; Deutsches Kreuz in Gold #41/43 (26 Desember 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942) ; Verwundetenabzeichen in Silber (21 Agustus 1943); serta Demjanskschild (31 Desember 1943). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 29 Juli 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
SS-Sturmbannführer Wilhelm "Willi" Baumann (4 Juni 1914 - 30 April 1982) adalah anggota Waffen-SS kelahiran Dortmund-Hörde yang menjadi anggota SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3 dari tanggal 6 September 1941. Pada tanggal 30 Januari 1943 dia dipindahkan ke SS-Gebirgs-Division "Nord" sebagai Ib Quartiermeister (Logistik, Verwundeten- und Versorgungsdienste). Pada tanggal 1 September 1944 Baumann menempati jabatan staff lainnya di XI. SS-Armeekorps. Pada bulan Januari 1945 wilayah Jaslo-Gorlice yang ditempati korps-nya mendapat serangan dari pasukan Soviet sehingga tercatat dalam kondisi berantakan dari tanggal 16 Januari. Sebagai seorang perwira senior (meskipun notabene perwira staff dan bukannya perwira lapangan), Baumann mengumpulkan unit-unit yang tercerai-berai dan mengorganisirnya dalam pertahanan di sekitar jalan strategis Grybov-Yordanov yang dihantam oleh tiga divisi senapan Rusia. Selama tiga hari (19-22 Januari 1945) mereka mati-matian menahan serangan yang berlangsung selama terus menerus, sehingga memberi kesempatan pada korps-nya untuk mereorganisasi ulang dan selanjutnya melakukan serangan balasan. Atas jasa-jasanya, Baumann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 27 Januari 1945 sebagai SS-Sturmbannführer dan Quartiermeister XI. SS-Armeekorps serta Führer sebuah Kampfgruppe / 17.Armee / Heeresgruppe A. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Totenkopfring der SS; Eisernes Kreuz II.Klasse (11 Juli 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (30 Januari 1943)
SS-Sturmbannführer der Reserve Hans-Georg von Charpentier (16 Juli 1902 - 11 Februari 1945) adalah mantan pengurus kandang kuda di Hippodome Frankfurt yang kemudian bergabung dengan NSDAP pada tahun 1933, dilanjutkan dengan keanggotaan di SS-Verfügungstruppe pada tahun 1935. Pada awal Perang Dunia II Charpentier bertugas di 3.Schwadron / SS-Totenkopf-Kavallerie-Regiment 1. Dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 29 Desember 1942 sebagai SS-Hauptsturmführer der Reserve dan Chef 3.Schwadron / SS-Reiter-Regiment 1 / SS-Kavallerie-Division / XXX.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte, berdasarkan rekomendasi dari Divisionskommandeur SS-Brigadeführer Wilhelm "Willi" Bittrich, tertanggal 11 Desember 1942. Charpentier terbunuh dalam usaha melarikan diri dari kepungan Tentara Merah di Budapest, Hungaria, pada bulan Februari 1945. Pada saat itu dia telah menjadi Komandan SS-Kavallerie-Regiment 18. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Kriegsgräberstätte Budaörs, Hungaria (Blok 1). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Deutsches Reiterabzeichen in Silber; Julleuchter der SS; Ehrenwinkel für alte Kämpfer; Eisernes Kreuz II.Klasse (16 Agustus 1941) und I.Klasse (26 Januari 1942); Allgemeines-Sturmabzeichen (1 Mei 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (27 Agustus 1942); serta Verwundetenabzeichen in Silber
SS-Hauptsturmführer Karl Nicolussi-Leck (14 Maret 1917 - 30 Agustus 2008) adalah anak seorang petani keturunan Jerman dari Tirol Selatan, utara Italia, yang bergabung dengan Waffen-SS pada bulan Januari 1940, dan ditempatkan di Resimen "Germania", cikal-bakal Divisi SS "Wiking". Dia ikut berpartisipasi dalam penyerbuan Jerman ke Rusia pada tahun 1941, dan dari sejak saat itu menghabiskan sebagian besar masa tempurnya di Front Timur. Puncak prestasinya diraih pada tahun 1944, saat Nicolussi-Leck menjadi komandan sebuah kompi tank Panther Wiking dalam usahanya untuk membebaskan pasukan Jerman yang terkepung di wilayah Kovel, bulan Maret 1944. Pada tanggal 27 di bulan yang sama, dengan proses pembebasan masih berlangsung, Nicolussi-Leck tiba-tiba menerima perintah untuk menghentikan semua upaya ofensif. Pada saat itu padahal dia telah menjalin kontak radio dengan garnisun Jerman yang terkepung, dan menganggap bahwa pembebasan mereka tak bisa ditunda-tunda lagi. Dia lalu memerintahkan operator radionya untuk mengirimkan balasan pada markas pusat bahwa dia (Nicolussi-Leck) tak bisa ditemukan keberadaannya, dan dengan itu tetap meneruskan gerak maju ke Kovel! Tiga hari kemudian - setelah melewati pertempuran sengit - dia dan tujuh tank lainnya akhirnya mampu mencapai garnisun yang terjebak, di awal pagi tanggal 30 Maret 1944. Kedatangannya menambah kekuatan pertahanan garnisun Jerman, sehingga mereka mampu bertahan sampai akhirnya dibebaskan oleh pasukan pembebas yang lebih besar. Meskipun bisa dibilang telah melanggar perintah dari atasannya, Nicolussi-Leck dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 9 April 1944 sebagai SS-Obersturmführer dan Chef 8.Kompanie / II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division “Wiking” / LVI.Armeekorps / 2.Armee / Heersgruppe Mitte. Rekomendasi penganugerahannya juga menyebutkan bahwa dia telah menghancurkan 17 tank Rusia dalam prosesnya, meskipun ada kemungkinan bahwa angka tersebut adalah korban total yang dicapai oleh seluruh kompinya. Seusai perang dia banyak membantu mantan anggota SS yang melarikan diri ke Amerika Selatan. Dia sendiri bermigrasi ke Argentina pada tahun 1948, hanya untuk kembali ke kampung halamannya di Tirol Selatan (Italia) pada awal tahun 1950-an, dimana dia bekerja sebagai wirausahawan di Mannesmann. Medali dan penghargaan lain yang telah diraih oleh Nicolussi-Leck: Eisernes Kreuz II.Klasse (25 Juli 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (9 Agustus 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (2 September 1942); Panzerkampfabzeichen in Silber (11 September 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (10 Maret 1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 3 April 1944
SS-Obersturmführer Michael Wittmann memakai fellmantel (jaket bulu) dan knautschmütze (crusher cap/topi remas), sementara lehernya berhiaskan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya tanggal 30 Januari 1944. Foto ini diambil di Belgia oleh Kriegsberichter Max Büschel (SS-Kavallerie Brd. 1941, LSSAH Kurskand Zhitomir 1943-1944, Hohenstaufen musim semi 1944 di Galicia, LSSAH akhir musim semi 1944 di Belgia) dan tertanggal 9 Februari 1944. Memang pada periode ini Wittmann sudah berkalungkan Eichenlaub, tapi bila anda perhatikan lebih lanjut... Eichenlaub-nya hasil editan! Bener-bener kagak ngerti saya!
--------------------------------------------------------------------------
SS-Obersturmbannführer Kurt Meyer (kiri, Kommandeur SS-Aufklärungs-Abteilung 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") menyambut kedatangan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (tengah, Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), yang datang berkunjung ke markasnya di sekitar wilayah Kharkov, Ukraina. Memakai kopfhörer (headphone) di dekat Meyer adalah SS-Oberscharführer Jupp Steinbüchel dari SS-Nachrichten-Abteilung 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler", sementara yang memakai jaket kulit domba di sebelah kanan Dietrich adalah SS-Hauptsturmführer Rudolf Fend (Stabsoffizier SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Diceritakan bahwa ketika Dietrich tiba di lokasi menggunakan schützenpanzerwagen, dia dibantu oleh 'Panzermeyer' untuk turun "menggelosor" dari samping, dan bukannya melalui pintu belakang seperti biasanya! Selain menunjukkan sisi humor dari brutalnya peperangan, hal ini juga menunjukkan kedekatan yang istimewa antara sang Komandan Divisi dengan para bawahannya. Sama seperti sebagian besar foto hasil karya SS-Kriegsberichter lainnya, tidak ada keterangan tanggal diambilnya foto ini, hanya keterangan bulan: Februari/Maret 1943. Yang jelas, fotografernya adalah Franz Roth, yang memberi label rol film dan frame foto hasil karyanya (termasuk foto ini dan foto-foto di bawahnya) sebagai "Raum Charkow" (di sekitar Kharkov). Ini memberi petunjuk bahwa foto ini diambil di pinggiran kota Kharkov saat pasukan Jerman bersiap untuk menyerang pasukan Soviet yang bertahan di dalam kota. Kemungkinan besar foto ini diambil pada tanggal 10 Februari 1943, ketika SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler" untuk sementara berada di bawah komando Kampfgruppe Witt dan bertempur di dekat wilayah Alexejewka. Ini didasarkan dari "penampakan" SS-Obersturmführer der Reserve Georg Isecke (Chef 1.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteilung 1 LSSAH) di beberapa foto hasil karya SS-Kriegsberichter Roth yang diambil pada waktu yang sama. Rangkaian foto ini sendiri pertama kali dipublikasikan pada tanggal 18 Maret 1943. BTW, jaket yang dikenakan Dietrich dalam foto di atas kini menjadi milik salah seorang kolektor dari Amerika Serikat
SS-Standartenführer Fritz Witt (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") memberikan instruksi pada seorang prajurit Waffen-SS yang menyampirkan senapan K98k di punggungnya dan mengenakan kopfschützer (scarf) di kepalanya. Si prajurit tampaknya adalah seorang Kradmelder (pembawa pesan bermotor) yang terlihat dari Kradmantel tahan air yang dikenakannya. Disini kita juga bisa melihat SS-Sturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang mengenakan ushanka dan fellmantel di sebelah kanan, SS-Obersturmbannführer Kurt Meyer (Kommandeur SS-Aufklärungs-Abteilung 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") yang mengenakan Panzerkombi (dengan bagian dalamnya berada di luar) tertutup oleh tangan Witt di belakang Wünsche, serta SS-Standartenführer Dr. Hermann Besuden (IVb Divisionsarzt SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") berdiri di kiri. Foto diambil tanggal 9 Maret 1943 di desa Peresechnaya selama berlangsungnya Pertempuran Ketiga Kharkov (19 Februari - 15 Maret 1943)
V.Bl.d.W.-SS.,Nr.14.1 Desember 1940.Ziff.419.
419 Pakaian khusus untuk wilayah beriklim dingin
Bahan-bahan di bawah ini diperkenalkan sebagai tambahan pakaian musim dingin:
- Anorak dengan tudung kepala, dilapisi bulu.
- Rompi bulu
Pakaian seperti tersebut hanya digunakan oleh unit-unit yang ditempatkan di bekas wilayah Polandia dan Norwegia. Pakaian berbahan anorak tidak cocok untuk digunakan oleh unit-unit kavaleri, dan karenanya tidak disediakan. Unit-unit semacam ini diberi jatah pakaian berbahan kulit domba.
Penggunaan:
- Anorak dengan tudung kepala dan dilapisi bulu untuk 10% jumlah pasukan tempur
- Rompi bulu disediakan satu untuk setiap orang
- Anorak bulu digunakan untuk patroli jarak jauh. Jaket bulu penjaga digunakan untuk tugas-tugas markas atau patroli penjagaan di wilayah barak.
- Alokasi akan disesuaikan dengan ketersediaan barang serta aplikasi permintaan yang ditujukan ke Verwaltungsamt der Waffen SS. Unit-unit di Norwegia akan mendapat prioritas pertama untuk suplai.
V/3 431/Desember 1940
V/3 431/Desember 1940
Sumber :
Buku "Luftwaffe at War: Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Chris44
Foto koleksi pribadi Michael Gaißmair
Foto koleksi pribadi Todd Glysen
www.audiovis.nac.gov.pl
www.facebook.com
www.forum.axishistory.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com
www.thirdreichcolorpictures.blogspot.com
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
No comments:
Post a Comment