Para pakar sejarah dikejutkan dengan hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa tengkorak yang diduga sebagai milik Adolf Hitler ternyata berasal dari kepala seorang perempuan.
Kabar tersebut memunculkan pertanyaan apakah pemimpin tiran itu benar-benar mati karena bunuh diri di bungkernya, seperti yang selama ini diketahui. Fakta baru itu bisa jadi juga memaksa untuk dilakukannya penulisan ulang buku-buku sejarah.
Arkeolog Amerika Serikat Nick Bellantoni menemukan fragmen-fragmen dari tengkorak itu terlalu tipis untuk seorang pria, dan diyakini sebagai milik seorang perempuan muda.
"Tulangnya terlihat sangat tipis. Tulang seorang pria biasanya lebih kuat. Ia malah cocok dengan perempuan antara usia 20 dan 40 tahun," kata Dr Bellantoni, dikutip dari The Sun, Senin (28/9/2009).
Buku-buku sejarah selama 64 tahun ini menyatakan monster Perang Dunia II itu memakan pil sianida, lalu menembak dirinya sendiri pada 30 April 1945, saat Tentara Merah Rusia menyerbu Berlin. Kala itu sang pemimpin tertinggi Nazi Jerman tersebut berumur 56 tahun.
Rusia kemudian menggali mayat yang sudah terbakar dan terkubur, dengan lubang peluru di kepala yang diyakini sebagai Hitler.
Pada tahun 1970 KGB akhirnya mengkremasi jasad itu, namun masih menyimpan tulang rahang dan fragmen dari tengkorak.
Nick Bellantoni terbang ke Moskow setelah mendapatkan izin untuk menguji artefak di arsip negara, termasuk potongan sofa yang bermuluran darah dari bungker.
Kekasih Hitler, Eva Braun yang juga menenggak sianida, diketahui berumur 33 tahun. Namun Bellantoni mengatakan tidak ada laporan dia menembak dirinya sendiri, atau ditembak setelahnya.
"Itu bisa jadi orang lain. Banyak orang terbunuh di sekitar area bungker," kata Bellantoni.
Sumber :
www.abc.net.au
www.international.okezone.com
No comments:
Post a Comment