Para dedengkot SS, dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer
Reinhard Heydrich (Chef SD-Hauptamt); SS-Gruppenführer Oswald Pohl
(Chef SS-Wirtschafts- und Verwaltungshauptamt); dan SS-Gruppenführer
und Generalleutnant der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt
Persönlicher Stab Reichsführer-SS). Dari mantel bulu tebal serta topi
pilot (Flieger-Kopfhaube) yang mereka kenakan, tahulah kita bahwa mereka
baru saja naik delman!
Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") dengan ceria berpose di depan pesawat Junkers Ju 88 A-4 yang biasa dia piloti dalam misi-misinya sambil mengenakan pakaian penerbang Luftwaffe lengkap serta Flieger-Kopfhaube (penutup kepala pilot) dengan Landfliegerbrille (gogel penerbang). Foto ini disebarluaskan di masa perang oleh divisi propaganda Jerman dalam bentuk kartu pos seri "Munin Film Verlag" dengan nomor R 188
Oberfeldwebel Heinz Bevernis (11 Desember 1914 - 19 Juli 1942)
Feldwebel Erwin Clausen (Flugzeugführer di 3.[Jagd]Staffel / I.Gruppe / Lehrgeschwader 2) bersiap-siap untuk melaksanakan sebuah misi di atas kokpit pesawatnya di bulan Agustus 1940. Dia memulai rangkaian kemenangannya sebagai pilot pemburu di pertempuran udara musim panas di atas Prancis dan Inggris. Meskipun begitu, proses awalnya dilalui dengan begitu sulit karena sampai dengan musim semi 1941 dia hanya mampu mengklaim tiga pesawat musuh yang ditembak jatuh (sementara Clausen sendiri mendapat giliran ditembak jatuh dua kali!). Selanjutnya dalam pertempuran udara di atas wilayah Yugoslavia dia mampu menembak jatuh tiga pesawat musuh hanya dalam satu pertempuran! Kemudian Clausen meraih prestasi yang mengesankan di medan perang Rusia, terutama di musim panas 1942 (bulan Juli dan Agustus) ketika dia (sebagai pilot di Jagdgeschwader 77) menghancurkan 45 pesawat Soviet sehingga mengerek jumlah kemenangannya menjadi 102. Secara keseluruhan Clausen tercatat berhasil menembak jatuh 114 pesawat di Rusia sebelum ditransfer ke Front Barat. Disini pun prestasinya masih berlanjut sehingga total jumlah kemenangannya menjadi 132 buah yang diraihnya dalam 550 misi tempur
Hans Dammers adalah jagoan udara Luftwaffe dengan 113 kemenangan udara (ditambah 23 kemenangan lain yang tak terkonfirmasi!). Dalam begitu banyak misi serang udara-ke-darat yang dijalaninya, dia telah berhasil membabat habis 11 pesawat yang sedang terparkir di landasan, 8 gerbong kereta api, 39 kereta kuda, 34 truk, 3 lokasi senjata anti serangan udara, dan 1 kendaraan lapis baja pengangkut personil! Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz pada tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer 9.Staffel/Jagdgeschwader 52. Pada tanggal 13 Maret 1944, pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 (Werknummer 20162) yang dipiloti Dammers terkena pecahan ledakan Lavochkin La-5 Rusia yang ditembak jatuhnya. Dammers bail-out tapi parasutnya tersangkut di sayap pesawat. Dia gugur di rumah sakit Stanislau akibat luka-luka parah yang dideritanya pada tanggal 17 Maret 1944, dan kemudian dipromosikan secara anumerta menjadi Leutnant
Major Hermann Hogeback (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Kampfgeschwader 6) dalam sebuah foto propaganda yang diambil di lapangan udara Creil, Prancis, pada tanggal 13 April 1943. Hogeback (25 Agustus 1914 - 15 Februari 2004) adalah pilot jagoan Luftwaffe veteran Perang Saudara Spanyol yang kemudian makin moncer prestasinya dalam Perang Dunia II. Dalam perang yang pertama dia mencatatkan 100 misi tempur, sementara dalam perang selanjutnya 500 misi tempur. Dia sendiri pada awalnya bergabung dengan Heer pada tahun 1934, tapi setahun kemudian dipindahkan ke Luftwaffe. Selain menjadi anggota Legion Condor dalam Perang Saudara Spanyol, Hogeback juga ikut berpartisipasi dalam invasi ke Polandia, Pertempuran Prancis, Operasi Weserübung, invasi Jerman ke Norwegia, Pertempuran Britania, Pertempuran Kreta, Pengepungan Malta, perang udara di Mediterania dan Front Timur, serta mempertahankan Reich. Medali dan penghargaan yang diterimanya: Medalla de la Campaña (4 May 1939); Spanish Medalla Militar; Spanienkreuz in Gold mit Schwertern (6 Juni 1939); Frontflugspange der Luftwaffe in Gold mit Sternanhänger "500"; Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Italian aviator badge; Krimschild; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Eisernes Kreuz II.Klasse (20 Mei 1940) und I.Klasse (26 September 1940); Deutsches Kreuz in Gold (24 September 1942); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (8 September 1941) mit Eichenlaub #192 (19 Februari 1943) und Schwertern #125 (26 Januari 1945)
Hauptmann Walter Horten (ada pula yang menyebutnya Walter Horton) dari III./JG 26 di dalam kokpit pesawat Messerschmitt Bf 109 E "Weiß 7". Horten (13 November 1913 - 9 Desember 1998) adalah jagoan udara dengan 7 kemenangan. Dia seringkali terbang sebagai Katschmarek (wingman) bagi Adolf Galland, dan Galland tidak memberikan banyak kesempatan kepada wingmannya untuk mencetak kemenangan!
Hauptmann Erbo Graf von Kageneck, pilot pemburu jagoan Luftwaffe dengan 67 fliegerabschüsse (kemenangan udara). Ayahnya adalah Generalmajor Karl Graf von Kageneck sementara saudara-saudaranya termasuk Major Clemens-Heinrich Graf von Kageneck (perwira Panzertruppen) dan August Graf von Kageneck (jurnalis dan penulis). Erbo meninggal pada tanggal 12 Januari 1942 akibat dari luka-luka yang dideritanya dalam pertempuran udara melawan pilot-pilot Desert Air Force (DAF) Inggris di sebelah selatan Agedabia tanggal 24 Desember 1941Hauptmann Joachim Kirschner adalah jagoan udara Luftwaffe dengan 188 fliegerabschüsse dalam 600 feindflug. Dia dianugerahi Eichenlaub setelah mencetak 170 kemenangan udara. Pada tanggal 17 Desember 1943 pesawat Messerschmitt Bf 190 yang dipilotinya ditembak jatuh oleh pesawat musuh di atas udara Kroasia. Kirschner berhasil bail-out tapi kemudian tertangkap oleh Partisan Yugoslavia yang langsung mengeksekusinya!
Joachim Müncheberg di dalam kokpit pesawat Focke-Wulf Fw 190A di Prancis tahun 1942. Di kepalanya bertengger Flieger-Kopfhaube für Sommer mit FT-Gerät. Uniknya, dalam foto ini jelas-jelas Müncheberg sedang melakukan komunikasi melalui telepon! Emang di pesawat ada telepon umum, Mas?
Hauptmann Joachim Poetter (kanan), Staffelkapitän 7.Staffel / Kampfgeschwader 51, memberi arahan pada salah seorang awaknya, funker (operator radio) Stabsfeldwebel Sepp Traut, di dalam kokpit pesawat pembom Junkers Ju 88 A-4. Mereka sama-sama mengenakan jaket penerbang lengkap dengan flieger-kopfhaube (penutup kepala pilot). Poetter nantinya meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 16 April 1942 sebagai Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 77. Pangkat terakhirnya adalah Oberstleutnant im Generalstab
Hauptmann Hans-Ulrich Rudel bersama rekan nge-jagungbakar-nya (WTF!). Hehehe... Nggak ketang! Dia adalah Oberfeldwebel Erwin Hentschel yang merupakan operator radio sekaligus teman terdekat sang Panzerknacker (penghancur tank). BTW, kita bisa mengetahui bahwa foto ini diambil di musim dingin atau gugur hanya dengan melihat penutup kepala yang dikenakan Rudel. Disini dia mengenakan penutup kepala yang terbuat dari kulit, yang dalam bahasa resminya dinamakan sebagai "Flieger-Kopfhaube für Winter mit FT-Gerät" dan kalau diterjemahkan berarti "penutup kepala penerbang untuk musim dingin dengan alat komunikasi terintegrasi". Kalau untuk musim panas ("für Winter" ganti jadi "für Sommer"), maka bahannya terbuat dari kain. "Alat komunikasi terintegrasi" disini maksudnya adalah headphone yang menutupi telinga Rudel
Hauptmann Hartmut Schairer (16 September 1916 - 19 Juli 1942) dan gunner Stuka kepercayaannya, Oberfeldwebel Heinz Bevernis (11 Desember 1914 - 19 Juli 1942)
Oberstleutnant Carl-August Schumacher (pangkat terakhir Generalmajor) sebagai Kommodore der Jagdgeschwader, akhir tahun 1939
Major Eduard Tratt tercatat sebagai pilot pesawat Zerstörer (fighter-bomber) dengan skor udara paling tinggi: 38 fliegerabschüsse yang diraih dalam 350 feindflug! Dia terbunuh pada tanggal 22 Februari 1944 bersama dengan gunnernya, Oberfeldwebel Gillert, saat berusaha menyerang armada pesawat B-17 seorang diri! Atas jas-jasanya, Tratt dianugerahi Eichenlaub dan dinaikkan pangkatnya menjadi Major, semuanya secara anumerta. Dari jumlah kemenangannya, 18 diantaranya dicatat di Front Barat. Sebagai tambahan, Tratt juga mengklaim 26 pesawat yang dihancurkan di darat, 24 tank, 312 kendaraan darat, 33 senjata anti serangan udara, 4 baterai anti serangan udara, dan 8 sarang senapan mesin!
Hauptmann Joachim Poetter (kanan), Staffelkapitän 7.Staffel / Kampfgeschwader 51, memberi arahan pada salah seorang awaknya, funker (operator radio) Stabsfeldwebel Sepp Traut, di dalam kokpit pesawat pembom Junkers Ju 88 A-4. Mereka sama-sama mengenakan jaket penerbang lengkap dengan flieger-kopfhaube (penutup kepala pilot). Poetter nantinya meraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 16 April 1942 sebagai Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 77. Pangkat terakhirnya adalah Oberstleutnant im Generalstab
Hauptmann Hans-Ulrich Rudel bersama rekan nge-jagungbakar-nya (WTF!). Hehehe... Nggak ketang! Dia adalah Oberfeldwebel Erwin Hentschel yang merupakan operator radio sekaligus teman terdekat sang Panzerknacker (penghancur tank). BTW, kita bisa mengetahui bahwa foto ini diambil di musim dingin atau gugur hanya dengan melihat penutup kepala yang dikenakan Rudel. Disini dia mengenakan penutup kepala yang terbuat dari kulit, yang dalam bahasa resminya dinamakan sebagai "Flieger-Kopfhaube für Winter mit FT-Gerät" dan kalau diterjemahkan berarti "penutup kepala penerbang untuk musim dingin dengan alat komunikasi terintegrasi". Kalau untuk musim panas ("für Winter" ganti jadi "für Sommer"), maka bahannya terbuat dari kain. "Alat komunikasi terintegrasi" disini maksudnya adalah headphone yang menutupi telinga Rudel
Hauptmann Hartmut Schairer (16 September 1916 - 19 Juli 1942) dan gunner Stuka kepercayaannya, Oberfeldwebel Heinz Bevernis (11 Desember 1914 - 19 Juli 1942)
Oberstleutnant Carl-August Schumacher (pangkat terakhir Generalmajor) sebagai Kommodore der Jagdgeschwader, akhir tahun 1939
Major Eduard Tratt tercatat sebagai pilot pesawat Zerstörer (fighter-bomber) dengan skor udara paling tinggi: 38 fliegerabschüsse yang diraih dalam 350 feindflug! Dia terbunuh pada tanggal 22 Februari 1944 bersama dengan gunnernya, Oberfeldwebel Gillert, saat berusaha menyerang armada pesawat B-17 seorang diri! Atas jas-jasanya, Tratt dianugerahi Eichenlaub dan dinaikkan pangkatnya menjadi Major, semuanya secara anumerta. Dari jumlah kemenangannya, 18 diantaranya dicatat di Front Barat. Sebagai tambahan, Tratt juga mengklaim 26 pesawat yang dihancurkan di darat, 24 tank, 312 kendaraan darat, 33 senjata anti serangan udara, 4 baterai anti serangan udara, dan 8 sarang senapan mesin!
Contoh helm pilot musim panas dari jenis Netzkopfhaube LKp N 101
Dua
buah foto dari orang yang sama. Foto di sebelah kanan merupakan hasil
pewarnaan masa perang, suatu hal yang biasa dilakukan saat itu. Wajahnya
benar-benar Jerman abisss, dan matanya itu lho... nyeremin!
Seorang Unteroffizier yang merupakan operator radio/juru tembak udara (terlihat dari medalinya yaitu Fligerschutzenabzeichen für Bordfunker) dari Kampfgeschwader 4 "General Wever" dengan sejibun medali bersiap-siap untuk terbang
Tanggal yang tertera di balik foto ini adalah 8 Mei 1945, dan itu berarti foto ini diambil di hari terakhir Perang Dunia II di Eropa!
Foto lain dari pilot dengan pakaian mengudara
Pilot Luftwaffe memakai Flieger-Kopfhaube für Sommer mit FT-Gerät. Penutup kepala ini, semuanya disebut sebagai Flieger-Kopfhaube (penutup kepala penerbang). Untuk versi musim panas (für Sommer) dibuat dari kain, sementara yang versi musim dingin (für Winter) terbuat dari kulit. "mit FT-Gerät" berarti bahwa penutup kepala ini telah terintegrasi dengan alat komunikasi. Versi yang tanpa alat komunikasi dinamakan sebagai "ohne FT-Gerät"
Sumber :
Buku "Kampfgeschwader Edelweiss: The History of a German Bomber Unit 1939-1945" karya Wolfgang Dierich
Buku "Luftwaffe at War: Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Majalah "Der Adler" edisi 9 Januari 1940
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.alamy.com
www.asisbiz.com
www.danielsww2.com
www.militaria321.com
www.norgeslexi.comBuku "Luftwaffe at War: Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Majalah "Der Adler" edisi 9 Januari 1940
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.alamy.com
www.asisbiz.com
www.danielsww2.com
www.militaria321.com
www.reinhardheydrich.org
www.wehrmacht-awards.com
No comments:
Post a Comment