MESSERSCHMITT BF 109 C
Dua
foto yang memperlihatkan pesawat Messerschmitt Bf 109 C-1 atau D-1 dari
unit Luftwaffe tidak dikenal. Karena pesawat-pesawat ini telah
dilengkapi dengan belahan ventilasi di belakang tempat pembuangan asap -
serta adanya ciri-ciri tertentu di bagian sayap - maka bisa dipastikan
bahwa dia bukan berasal dari tipe Bf 109 B. Perhatikan pula cekungan
besar di bagian tengah baling-baling metal VDM, yang dimaksudkan sebagai
tempat untuk menyimpan senapan mesin MG 17. Model Balkenkreuz-nya
mengindikasikan bahwa foto ini kemungkinan besar diambil selama musim
dingin tahun 1940/41. Kebanyakan dari pesawat yang ada dalam foto ini
juga menggunakan pola kamuflase khas tahun 1940
-----------------------------------------------------------------------------
MESSERSCHMITT BF 109 E


Sebuah pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 E "Weiß 11" dari II.Gruppe /
Jagdgeschwader 54 (JG 54), yang dipindahtangankan ke unit pelatihan
setelah pesawat-pesawat pengganti dari jenis Bf 109 F tiba di medan
perang Rusia. Karena permukaan tanah di lapangan udara terdepan
mempunyai warna berbeda, maka warna kamuflase awal dari pesawat tersebut
dicat ulang untuk kemudian diganti dengan pola warna belang yang lebih
gelap, demi untuk memberikan kesempatan selamat yang lebih besar
manakala pesawat-pesawat Uni Soviet datang menyerang pangkalan udara
Jerman
Para
pilot Luftwaffe dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG 27) sedang asyik
bermain kartu remi di padang pasir Afrika Utara tahun 1942, sementara di
belakang mereka terparkir sebuah Messerschmitt Bf 109 E-4 Trop
"Schwarze 3". Mereka semua bertelanjang dada sambil mengenakan
tropenhelm untuk melindungi diri dari panas yang menyengat
Angkatan Udara Rumania dilengkapi dengan 50 buah pesawat Messerschmitt Bf 109E, 12 buah Bf 109G, dan beberapa IAR 80 serta pemburu PZL. Dari jumlah ini, lebih dari 60% menjadi korban pertempuran di wilayah udara Rusia dan Rumania. Secara total, Corpul Aerian (Komando Udara Rumania) mencakup pula Flotila 2 vanataori, dimana terdapat delapan unit pemburu (masing-masing dilengkapi oleh 10-12 pesawat). Tiga dari unit ini - yaitu Escadrile 56, 57 dan 58 - mendapat alokasi Bf 109E seperti yang ada dalam foto ini, yang diambil di sebuah lapangan udara di sekitar Stalingrad pada tahun 1942. Pesawat Rumania satu ini, Bf 109E-7, No 64, WNr704 "Nella", adalah bekas Luftwaffe yang sebelumnya bertugas di Erganzungstaffel JG 52. Sebagai pilotnya adalah Adjutantul aviator Tiberiu Vinca. Sebagai penanda pribadi, dia memasang tulisan 'BUCURESTI-MOSCOVA' (Bukharest-Moskow) di bagian bawah kokpit. Selain itu, terdapat pula monogram 'Nella' yang terlihat di bagian kuning dari pesawat, yang merupakan nama kekasih tercintanya. Pada saat foto ini dibuat, Vinca baru mencatat lima kemenangan udara. Dia akan menambah beberapa lagi sampai total 15 kemenangan, sebelum gugur tanggal 13 Maret 1944 di atas wilayah udara Rumania. Ironisnya, pesawatnya ditembak bukan oleh pesawat musuh, melainkan oleh gunner Heinkel He 111 Luftwaffe yang menyangkanya sebagai pilot Rusia!
Para ilmuwan Nazi mengujicoba sistem aerodinamik dari sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 E-3 di tahun 1940. Ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Kestrel V, pesawat hasil pengembangan kesekian dari Bf 109 ini mempunyai kecepatan maksimum 660km/jam. Panjangnya 8,65m dengan rentang sayap 9,87m. Senjata utamanya adalah dua buah kanon 20mm ditambah dengan dua senapan mesin sebagai pelengkap. Versi pertama pesawat rancangan Willy Messerschmitt ini telah teruji ketangguhannya dalam Perang Saudara Spanyol. Para pilotnya telah disumpah sebelum mereka meninggalkan Jerman bahwa mereka tidak akan membiarkan pesawat mereka sampai jatuh ke tangan musuh. Bila pesawatnya jatuh atau mendarat darurat di wilayah musuh, maka mereka harus membakarnya segera dengan menggunakan tangki khusus berisi materi yang mudah terbakar yang bisa disulut seketika dan memang disiapkan untuk tujuan semacam ini!
Foto
Messerschmitt Bf 109 “Weiß 2” dari 7./JG 77 yang diambil di lapangan
udara Morlaix di Normandia. Perhatikan proporsi antara garis berombak
III. Gruppe dengan nomor individu pesawat. Hal tersebut merupakan
tipikal pesawat-pesawat III./JG 77 antara Januari s/d April 1941. Juga
yang patut diperhatikan adalah penutup mesin yang berwarna kuning tua
dari Bf 109 E-7 satu ini, juga lambang kepala serigala Gruppe yang
pertamakali diperkenalkan oleh Hauptmann Winterfeldt. Lapangan udara
Morlaix digunakan oleh III./JG 77 dari tanggal 14 Februari s/d akhir
bulan April 1941. Pelapis besi di lantai digunakan untuk menutupi
lapisan tanah yang lembek atau gembur
Oberfeldwebel Erich Rudorffer (Flugzeugführer di 2.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen") berpose bersama dengan pesawat tunggangan yang menjadi andalannya, sebuah Messerschmitt Bf 109 E-3 "Rote 9" (Werknummer 1079), di lapangan udara Beaumont-le-Roger (Normandia) bulan September 1940. Di bulan tersebut Rudorffer berhasil menembak jatuh tiga pesawat musuh sehingga menambah jumlah kemenangannya menjadi 15 buah
Pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 F-4 dalam foto ini biasa beroperasi di sektor utara Front Timur, dan pada tahun 1941 menjadi bagian dari 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" (Hati Hijau). Selama Unternehmen Barbarossa atau penyerbuan ke Uni Soviet, JG 54 berada di bawah komando I. Fliegerkorps / Luftflotte 1, dan berpangkalan di wilayah Kowno, Dünaburg serta Ostrov. Pada bulan Agustus 1941, sebagian kekuatannya dipindahkan ke sekitar wilayah Leningrad (St. Petersburg), untuk membantu pasukan Jerman yang mengepung kota tersebut
Oberfeldwebel Franz Dietrich Fadenau terlihat sedang menambahkan satu buah Abschußbalken (baris kemenangan) di ekor pesawat Messerschmitt Bf 109F-2 yang dipilotinya. Foto ini diambil di Front Timur tahun 1942. Sejauh ini terlihat sudah 12 buah abschußbalken yang didapatnya: 8 di Front Timur (yang berbintang merah), sementara yang lainnya adalah pesawat Inggris atau Prancis yang dihancurkan di Front Barat. Nantinya pesawat Fadenau ditembak jatuh saat dalam perjalanan pulang dari sebuah misi. Jenazahnya tak pernah ditemukan. Foto ini sendiri pertama kali dipublikasikan tahun 1942 dalam buku "Fliegende Front" karya Hauptmann Walter Eberhard Freiherr von Medem

Hauptmann Heinz
Bär (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 77) dan pesawat Messerschmitt Bf109F dengan 103 baris kemenangan di
ekornya (tulisan "100" tambah tiga buah Abschußbalken) yang difoto
tanggal 10 Mei 1942. Kalau anda mengira bahwa ini pesawat punya dia,
maka anda salah! saat itu Bär baru mempunyai 91 kemenangan, dan
kemungkinan ini adalah pesawat punya Herbert Ihlefeld, komandan I/JG 77
yang di saat itu menyerahkan tongkat komando kepada Bär
Angkatan Udara Rumania dilengkapi dengan 50 buah pesawat Messerschmitt Bf 109E, 12 buah Bf 109G, dan beberapa IAR 80 serta pemburu PZL. Dari jumlah ini, lebih dari 60% menjadi korban pertempuran di wilayah udara Rusia dan Rumania. Secara total, Corpul Aerian (Komando Udara Rumania) mencakup pula Flotila 2 vanataori, dimana terdapat delapan unit pemburu (masing-masing dilengkapi oleh 10-12 pesawat). Tiga dari unit ini - yaitu Escadrile 56, 57 dan 58 - mendapat alokasi Bf 109E seperti yang ada dalam foto ini, yang diambil di sebuah lapangan udara di sekitar Stalingrad pada tahun 1942. Pesawat Rumania satu ini, Bf 109E-7, No 64, WNr704 "Nella", adalah bekas Luftwaffe yang sebelumnya bertugas di Erganzungstaffel JG 52. Sebagai pilotnya adalah Adjutantul aviator Tiberiu Vinca. Sebagai penanda pribadi, dia memasang tulisan 'BUCURESTI-MOSCOVA' (Bukharest-Moskow) di bagian bawah kokpit. Selain itu, terdapat pula monogram 'Nella' yang terlihat di bagian kuning dari pesawat, yang merupakan nama kekasih tercintanya. Pada saat foto ini dibuat, Vinca baru mencatat lima kemenangan udara. Dia akan menambah beberapa lagi sampai total 15 kemenangan, sebelum gugur tanggal 13 Maret 1944 di atas wilayah udara Rumania. Ironisnya, pesawatnya ditembak bukan oleh pesawat musuh, melainkan oleh gunner Heinkel He 111 Luftwaffe yang menyangkanya sebagai pilot Rusia!
Para ilmuwan Nazi mengujicoba sistem aerodinamik dari sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 E-3 di tahun 1940. Ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Kestrel V, pesawat hasil pengembangan kesekian dari Bf 109 ini mempunyai kecepatan maksimum 660km/jam. Panjangnya 8,65m dengan rentang sayap 9,87m. Senjata utamanya adalah dua buah kanon 20mm ditambah dengan dua senapan mesin sebagai pelengkap. Versi pertama pesawat rancangan Willy Messerschmitt ini telah teruji ketangguhannya dalam Perang Saudara Spanyol. Para pilotnya telah disumpah sebelum mereka meninggalkan Jerman bahwa mereka tidak akan membiarkan pesawat mereka sampai jatuh ke tangan musuh. Bila pesawatnya jatuh atau mendarat darurat di wilayah musuh, maka mereka harus membakarnya segera dengan menggunakan tangki khusus berisi materi yang mudah terbakar yang bisa disulut seketika dan memang disiapkan untuk tujuan semacam ini!

Oberfeldwebel Erich Rudorffer (Flugzeugführer di 2.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen") berpose bersama dengan pesawat tunggangan yang menjadi andalannya, sebuah Messerschmitt Bf 109 E-3 "Rote 9" (Werknummer 1079), di lapangan udara Beaumont-le-Roger (Normandia) bulan September 1940. Di bulan tersebut Rudorffer berhasil menembak jatuh tiga pesawat musuh sehingga menambah jumlah kemenangannya menjadi 15 buah
-----------------------------------------------------------------------------
MESSERSCHMITT BF 109 F
Pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 F-4 dalam foto ini biasa beroperasi di sektor utara Front Timur, dan pada tahun 1941 menjadi bagian dari 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" (Hati Hijau). Selama Unternehmen Barbarossa atau penyerbuan ke Uni Soviet, JG 54 berada di bawah komando I. Fliegerkorps / Luftflotte 1, dan berpangkalan di wilayah Kowno, Dünaburg serta Ostrov. Pada bulan Agustus 1941, sebagian kekuatannya dipindahkan ke sekitar wilayah Leningrad (St. Petersburg), untuk membantu pasukan Jerman yang mengepung kota tersebut
Foto
ini diambil pada musim dingin tahun 1941/42, dan memperlihatkan "Weiß
2", sebuah pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109F-2 kepunyaan 7.Staffel /
III.Gruppe / Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As", yang terparkir di
lapangan udara yang dipenuhi oleh salju. Masalah salju yang begitu hebat
di Front Timur membuat banyak pesawat-pesawat Bf 109 (model E, F dan G)
yang mengalami kerusakan saat tinggal landas atau mendarat, sehingga
menambah kesulitan yang dihadapi oleh Luftwaffe dalam mengganti pesawat
yang menjadi korban di medan peperangan
Oberfeldwebel Franz Dietrich Fadenau terlihat sedang menambahkan satu buah Abschußbalken (baris kemenangan) di ekor pesawat Messerschmitt Bf 109F-2 yang dipilotinya. Foto ini diambil di Front Timur tahun 1942. Sejauh ini terlihat sudah 12 buah abschußbalken yang didapatnya: 8 di Front Timur (yang berbintang merah), sementara yang lainnya adalah pesawat Inggris atau Prancis yang dihancurkan di Front Barat. Nantinya pesawat Fadenau ditembak jatuh saat dalam perjalanan pulang dari sebuah misi. Jenazahnya tak pernah ditemukan. Foto ini sendiri pertama kali dipublikasikan tahun 1942 dalam buku "Fliegende Front" karya Hauptmann Walter Eberhard Freiherr von Medem


-----------------------------------------------------------------------------
MESSERSCHMITT BF 109 G
Dua orang teknisi dari
I.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) sedang bekerja memperbaiki mesin
piston dari pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109G-6 milik unit mereka,
di sebuah tempat di Front Timur yang tidak diketahui. Perawatan secara
rutin sangat vital bagi keberlangsungan unit-unit udara Luftwaffe,
karena dapat memampukan sebanyak mungkin pesawat yang operasional demi
melawan kekuatan udara Rusia yang terus bertambah dari waktu ke waktu
Pada
bulan Mei 1943, I./JG 3 mulai menerima pasokan pesawat pemburu
Messerschmitt Bf 109 G-6 untuk menggantikan pesawat yang selama ini
biasa digunakan yaitu Bf 109 G-2 dan G-4. Konversi ke tipe baru ini
memakan waktu sepanjang musim panas 1943. Seperti G-2 dan G-4, G-6 bisa
dipersenjatai dengan dua kanon 20mm di bawah sayap melalui penggunaan
Rüstsatz R6. Banyak pilot pemburu yang tidak menyukai alat ini karena
berakibat hilangnya kecepatan. Foto di atas memperlihatkan “senjata
perahu” (julukan sinis para pilot) semacam itu setelah pengiriman ke
I./JG 3 di salah satu landasan udara di Jerman. Untuk misi tugasnya di
Reich dan Belanda, I.Gruppe menggunakan landasan udara di
München-Gladbach dan Bönninghardt. Pesawat ini menggunakan skema
kamuflase abu-abu standar dengan totol-totol berwarna sama di bagian
badan. Spinnernya sendiri di-cat empat macam warna. Di belakang bagian
ujung berwarna merah adalah warna hitam-hijau dan segmen full hitam yang
menghiasi hampir 2/3 spinner. Bagian yang tersisa diwarnai putih dengan
garis hitam-hijau keren. Bf 109 di latar belakang sendiri mempunyai
ujung spinner berwarna kuning. Juga perhatikan jari-jari pelek rodanya,
yang jarang terlihat untuk pesawat dari jenis G-6. (pesawat kedua di
belakang juga mempunyai jari-jari pelek semacam ini). Produksi standar
G-6 biasanya dilengkapi dengan pelek berbentuk cakram. Tiang antena
panjang di atas kokpit membuat kita mengetahui bahwa pesawat ini
merupakan salah satu seri G-6 keluaran pertama yang diproduksi di musim
semi dan panas tahun 1943 dengan cetakan Werknummer 15200, 16300, 18000
dan 19000
Lapangan udara Petsamo (Finlandia), bulan Agustus 1943. Oberleutnant Theodor "Theo" Weissenberger (Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 5 "Eismeer") menunjukkan pada kamera gambar medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang telah diperolehnya sebagai penghargaan atas 112 kemenangan terkonfirmasi yang diraihnya sampai sejauh ini. Abschußbalken (baris kemenangan) bersama dengan medali kebangaannya terlukis di bagian sayap ekor pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (Werknummer 13912) yang biasa diterbangkan oleh Weissenberger. Sebuah jam tangan Chronograph Hanhart yang biasa dipakai oleh pilot pemburu Luftwaffe dengan jelas terlihat melingkar di pergelangan lengannya. Jumlah akhir kemenangan sang pilot jagoan sendiri adalah 208 buah yang diperolehnya dari 500 misi tempur. 175 dari kemenangannya diperoleh di Front Timur sementara 33 sisanya di Front Barat (dengan 25 kemenangan diperoleh di Front Normandia, termasuk 7 pesawat pembom dan 8 menggunakan pesawat jet Messerschmitt Me 262)
Salah
satu jagoan udara dari 6.Staffel/Jagdgeschwader 5 di front Eismeer
selama berlangsungnya musim dingin 1942/1943 adalah Feldwebel Hans
Döbrich (selain jago-jago lain dari unit yang sama yang lebih terkenal
semacam Oberleutnant Horst Carganico, Oberfeldwebel Rudolf Müller atau
Leutnant Heinrich Ehrler). Foto yang diambil di musim panas tahun 1943
ini memperlihatkan pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 “gelbe 10” keluaran
terbaru milik Döbrich yang dilengkapi dengan kanon 2cm bergondola
(Rüstsatz R6 = Gondel MG 151/20). Karena para “Eismeerjäger” kebanyakan
hanya menghadapi pesawat-pesawat Hurricane Rusia yang lebih lambat, maka
efek kurangnya kecepatan pesawat karena adanya kanon bergondola tidak
terlalu dirasakan. Pesawat ini mempunyai gambar empat buah daun semanggi
yang menjadi emblem dari II.Gruppe/JG 5 (dan juga lambang pribadi
Feldwebel Döbrich). Perhatikan juga adanya tanda kebocoran oli di bagian
pendingin oli serta marking Stammkennzeichen di bagian bawah sayap
pesawat yang tidak seluruhnya terlapisi. Foto ini kemungkinan diambil di
Alakurtti
Messerschmitt Bf 109G-6 "Weiß 2+I" yang dipiloti oleh Leutnant Josef-Emil Clade (27 kills), Staffelkapitän dari 7./JG 27 "Afrika", difoto dari pesawat Heinkel He 111 saat terbang di atas Kreta, Laut Mediterania, tanggal 1 Desember 1943. Dogfight terakhirnya terjadi tanggal 25 Februari 1945 saat dia berjibaku melawan pesawat USAAF P-38 twin-engine fighter. Dia berhasil menembak jatuh lawannya, tapi dia sendiri kemudian harus bail-out dari pesawatnya yang rusak. Dia kemudian bertemu dengan pilot lawannya dan saling bertukar suvenir sambil makan siang!

Lapangan udara Petsamo (Finlandia), bulan Agustus 1943. Oberleutnant Theodor "Theo" Weissenberger (Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 5 "Eismeer") menunjukkan pada kamera gambar medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang telah diperolehnya sebagai penghargaan atas 112 kemenangan terkonfirmasi yang diraihnya sampai sejauh ini. Abschußbalken (baris kemenangan) bersama dengan medali kebangaannya terlukis di bagian sayap ekor pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (Werknummer 13912) yang biasa diterbangkan oleh Weissenberger. Sebuah jam tangan Chronograph Hanhart yang biasa dipakai oleh pilot pemburu Luftwaffe dengan jelas terlihat melingkar di pergelangan lengannya. Jumlah akhir kemenangan sang pilot jagoan sendiri adalah 208 buah yang diperolehnya dari 500 misi tempur. 175 dari kemenangannya diperoleh di Front Timur sementara 33 sisanya di Front Barat (dengan 25 kemenangan diperoleh di Front Normandia, termasuk 7 pesawat pembom dan 8 menggunakan pesawat jet Messerschmitt Me 262)

Messerschmitt Bf 109G-6 "Weiß 2+I" yang dipiloti oleh Leutnant Josef-Emil Clade (27 kills), Staffelkapitän dari 7./JG 27 "Afrika", difoto dari pesawat Heinkel He 111 saat terbang di atas Kreta, Laut Mediterania, tanggal 1 Desember 1943. Dogfight terakhirnya terjadi tanggal 25 Februari 1945 saat dia berjibaku melawan pesawat USAAF P-38 twin-engine fighter. Dia berhasil menembak jatuh lawannya, tapi dia sendiri kemudian harus bail-out dari pesawatnya yang rusak. Dia kemudian bertemu dengan pilot lawannya dan saling bertukar suvenir sambil makan siang!
-----------------------------------------------------------------------------
Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam majalah "Die Wehrmacht"
edisi No.11 tanggal 27 Mei 1942 dan memperlihatkan seorang pilot
Luftwaffe yang tak dikenal sedang duduk di atas kokpit pesawat pemburu
Messerschmitt Bf 109 sambil bersiap-siap untuk memakai kelengkapan
terbang dengan dibantu oleh seorang awak darat. Dia mengenakan salah
satu dari beberapa jenis pakaian udara yang biasa digunakan oleh
pilot-pilot pemburu Jerman dalam Perang Dunia II. Pakaian "windbreaker"
(anti-angin) dengan warna cerah semacam ini biasa dipakai pada saat
musim panas berlangsung atau di wilayah-wilayah yang beriklim tropis,
dan sangat populer di setengah tahun pertama peperangan. Kadang-kadang
para pilot ini memakai juga jaket kulit yang dibeli sendiri atau yang
merupakan hasil penjatahan dari depot. Yang terakhir biasa dinamakan
sebagai "Jaket Hartmann", yang merujuk pada nama pilot pemburu dengan
pencapaian terbesar sepanjang sejarah penerbangan, Erich Hartmann. BTW,
Waffenfarbe di topi dan kerah yang berwarna merah cerah menunjukkan
bahwa sang "pilot" berasal dari unit Flak-Artillerie, tapi tampaknya
warna tersebut merupakan efek dari kondisi foto atau mungkin hasil
editan belaka

Hauptmann Fritz Dinger (20 Agustus 1915 - 27 Juli 1943)

Hauptmann Fritz Dinger (20 Agustus 1915 - 27 Juli 1943)
Sumber :
Buku "Luftwaffe at War: Fighters over Russia" karya Manfred Griehl
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi No.1 tahun 2002
Majalah "Luftwaffe im Focus Spezial" edisi No.1 terbitan tahun 2003
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.flickr.com
www.rarehistoricalphotos.com
No comments:
Post a Comment