Saturday, December 10, 2011

Foto Messerschmitt Bf 109

MESSERSCHMITT BF 109 C

Dua foto yang memperlihatkan pesawat Messerschmitt Bf 109 C-1 atau D-1 dari unit Luftwaffe tidak dikenal. Karena pesawat-pesawat ini telah dilengkapi dengan belahan ventilasi di belakang tempat pembuangan asap - serta adanya ciri-ciri tertentu di bagian sayap - maka bisa dipastikan bahwa dia bukan berasal dari tipe Bf 109 B. Perhatikan pula cekungan besar di bagian tengah baling-baling metal VDM, yang dimaksudkan sebagai tempat untuk menyimpan senapan mesin MG 17. Model Balkenkreuz-nya mengindikasikan bahwa foto ini kemungkinan besar diambil selama musim dingin tahun 1940/41. Kebanyakan dari pesawat yang ada dalam foto ini juga menggunakan pola kamuflase khas tahun 1940

-----------------------------------------------------------------------------

MESSERSCHMITT BF 109 E

Pada musim panas tahun 1940, III./JG 26 pimpinan Major Adolf Galland berpangkalan di lapangan udara Caffiers yang berlokasi di sebelah timur Calais dan dari sanalah mereka biasa melakukan penyerangan ke wilayah udara Inggris. Seorang perwira teknisi dari III./JG 26 yaitu Hauptmann Rolf Schödter ternyata merupakan seorang penggila fotografi, dan dia banyak mengambil foto-foto berwarna unit tersebut, yang beberapa di antaranya adalah foto di atas dan foto-foto setelahnya. Foto ini memperlihatkan Bf 109 E-4 "Weiß 13" yang diterbangkan oleh Leutnant Walter Blume dari 7.Staffel. Bagian penutup mesinnya telah dipindahkan, sementara bekas lubang tembakan tampak di penutup senapan mesin yang telah diletakkan di atas tanah. Ini menandakan bahwa pesawat tersebut terkena kerusakan dalam pertempuran, dan seorang teknisi terlihat sedang mendata seberapa parah kerusakan tersebut


Messerschmitt Bf 109 yang diterbangkan oleh Leutnant Walter Blume dari 7 Staffel. Empat buah palang kemenangan hitam di bagian sayap kemudi belakang mengindikasikan bahwa foto ini diambil antara tanggal 25 Juli 1940 (kemenangan keempat yang diraih Blume) dan 15 Agustus 1940 (ketika dia tertangkap). Juga kelihatan disini adanya penanda identitas berwarna kuning yang diperkenalkan oleh Luftflotte 2 di awal bulan Agustus 1940. Penanda berwarna tokay ini dibalurkan di sekitar ujung sayap, bagian luar stabiliser horizontal dan, dalam beberapa kasus, di bagian atas sayap kemudi belakang. Adanya marking kuning ini mengindikasikan bahwa foto di atas diambil di dua minggu pertama bulan Agustus 1940. Marking kuning ini kelihatannya tidak dibalurkan dengan profesional. Sebagai contoh, cat kuning berbentuk segitiga di bagian atas sayap kemudi belakang sedikit meluber ke sekitar stabiliser vertikal. Juga ada sedikit perbedaan antara warna kuning segitiga di sayap kemudi belakang (lebih berwarna oranye) dengan warna kuning di bagian lainnya (kuning thok). Untuk foto berwarna seperti di atas memang tidak menjadi masalah karena kelihatan dengan jelas, tapi masalahnya kalau yang tersedia adalah foto hitam putih! Yang ada adalah kesalahan identifikasi dalam penerbitan buku-buku tentang Luftwaffe di masa lalu, karena di foto hitam-putih warna kuning kemerah-merahan tersebut lebih serupa dengan warna merah. Perhatikan pula nomor taktis yang berukuran lebih kecil dari biasanya, yang merupakan tipikal dari III./JG 26, juga lambang hati dari 7 Staffel yang terdapat di lapisan penutup mesin yang tergeletak ‘ngaceng’ di bawah ujung sayap. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, di bagian sayap kemudi belakang kita bisa melihat empat palang kemenangan (dua pertama berwarna merah, dua selanjutnya hitam). Hal ini cukup mengejutkan, karena keempat kemenangan Blume diraih saat melawan RAF di Front Barat. Marking di bagian atas palang tidak berbentuk lencana seperti umumnya, tapi berbentuk bulat dengan keterangan tanggal setiap kemenangan di dalamnya. Pesawat Bf 109 ini menggunakan pola kamuflase standar tahun 1940. Disini kita juga bisa melihat usaha setengah hati untuk menyamarkan lambang Balkenkreuz di bagian sayap dengan menggunakan jerami. Keberadaan jerami sisanya di tanah mengindikasikan bahwa ini merupakan suatu hal yang biasa dilakukan. Di latar belakang terdapat pesawat Klemm 35 Gruppe yang juga sudah dipoles dengan jerami. Pada tanggal 18 September 1940, hanya beberapa hari setelah foto ini diambil, pesawat Bf 109 yang dipiloti Leutnant Walter Blume tertembak jatuh oleh Hurricane dari No.32 Squadron di dekat Canterbury selama berlangsungnya misi penyerangan ke Inggris. Dia terluka parah dalam usaha pendaratan darurat, sementara pesawatnya sendiri hancur. Blume kembali ke Jerman dalam pertukaran tawanan Jerman-Inggris tahun 1943 dan aktif kembali terbang. Dia mencatat 14 kemenangan lagi sampai perang berakhir


 
Setelah perbaikan selesai, seorang awak darat Luftwaffe mengisi tangki glikol dari "Weiß 13". Perhatikan instruksi komposisi pengisian berwarna merah yang ditulis menggunakan tangan di bawah lubang tangki: "Pengisian... 50% air, 50% glikol, 1,5% cairan pengawet". Lubang bekas peluru terlihat jelas di lapisan pelindung senapan mesin yang disimpan di latar depan. Bentuk lubangnya menunjukkan bahwa tembakan datang dari belakang. Perhatikan juga lambang Geschwader dari JG 26 serta spinner hitam. Cukup aneh bahwa pekerjaan mengisi tangki ini mendapat pengawasan dari seorang sipil berpakaian terusan! 



  Sebuah pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 E "Weiß 11" dari II.Gruppe / Jagdgeschwader 54 (JG 54), yang dipindahtangankan ke unit pelatihan setelah pesawat-pesawat pengganti dari jenis Bf 109 F tiba di medan perang Rusia. Karena permukaan tanah di lapangan udara terdepan mempunyai warna berbeda, maka warna kamuflase awal dari pesawat tersebut dicat ulang untuk kemudian diganti dengan pola warna belang yang lebih gelap, demi untuk memberikan kesempatan selamat yang lebih besar manakala pesawat-pesawat Uni Soviet datang menyerang pangkalan udara Jerman


 Para pilot Luftwaffe dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG 27) sedang asyik bermain kartu remi di padang pasir Afrika Utara tahun 1942, sementara di belakang mereka terparkir sebuah Messerschmitt Bf 109 E-4 Trop "Schwarze 3". Mereka semua bertelanjang dada sambil mengenakan tropenhelm untuk melindungi diri dari panas yang menyengat


Angkatan Udara Rumania dilengkapi dengan 50 buah pesawat Messerschmitt Bf 109E, 12 buah Bf 109G, dan beberapa IAR 80 serta pemburu PZL. Dari jumlah ini, lebih dari 60% menjadi korban pertempuran di wilayah udara Rusia dan Rumania. Secara total, Corpul Aerian (Komando Udara Rumania) mencakup pula Flotila 2 vanataori, dimana terdapat delapan unit pemburu (masing-masing dilengkapi oleh 10-12 pesawat). Tiga dari unit ini - yaitu Escadrile 56, 57 dan 58 - mendapat alokasi Bf 109E seperti yang ada dalam foto ini, yang diambil di sebuah lapangan udara di sekitar Stalingrad pada tahun 1942. Pesawat Rumania satu ini, Bf 109E-7, No 64, WNr704 "Nella", adalah bekas Luftwaffe yang sebelumnya bertugas di Erganzungstaffel  JG 52. Sebagai pilotnya adalah Adjutantul aviator Tiberiu Vinca. Sebagai penanda pribadi, dia memasang tulisan  'BUCURESTI-MOSCOVA' (Bukharest-Moskow) di bagian bawah kokpit. Selain itu, terdapat pula monogram 'Nella' yang terlihat di bagian kuning dari pesawat, yang merupakan nama kekasih tercintanya. Pada saat foto ini dibuat, Vinca baru mencatat lima kemenangan udara. Dia akan menambah beberapa lagi sampai total 15 kemenangan, sebelum gugur tanggal 13 Maret 1944 di atas wilayah udara Rumania. Ironisnya, pesawatnya ditembak bukan oleh pesawat musuh, melainkan oleh gunner Heinkel He 111 Luftwaffe yang menyangkanya sebagai pilot Rusia!



 Para ilmuwan Nazi mengujicoba sistem aerodinamik dari sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 E-3 di tahun 1940. Ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Kestrel V, pesawat hasil pengembangan kesekian dari Bf 109 ini mempunyai kecepatan maksimum 660km/jam. Panjangnya 8,65m dengan rentang sayap 9,87m. Senjata utamanya adalah dua buah kanon 20mm ditambah dengan dua senapan mesin sebagai pelengkap. Versi pertama pesawat rancangan Willy Messerschmitt ini telah teruji ketangguhannya dalam Perang Saudara Spanyol. Para pilotnya telah disumpah sebelum mereka meninggalkan Jerman bahwa mereka tidak akan membiarkan pesawat mereka sampai jatuh ke tangan musuh. Bila pesawatnya jatuh atau mendarat darurat di wilayah musuh, maka mereka harus membakarnya segera dengan menggunakan tangki khusus berisi materi yang mudah terbakar yang bisa disulut seketika dan memang disiapkan untuk tujuan semacam ini!


Foto Messerschmitt Bf 109 “Weiß 2” dari 7./JG 77 yang diambil di lapangan udara Morlaix di Normandia. Perhatikan proporsi antara garis berombak III. Gruppe dengan nomor individu pesawat. Hal tersebut merupakan tipikal pesawat-pesawat III./JG 77 antara Januari s/d April 1941. Juga yang patut diperhatikan adalah penutup mesin yang berwarna kuning tua dari Bf 109 E-7 satu ini, juga lambang kepala serigala Gruppe yang pertamakali diperkenalkan oleh Hauptmann Winterfeldt. Lapangan udara Morlaix digunakan oleh III./JG 77 dari tanggal 14 Februari s/d akhir bulan April 1941. Pelapis besi di lantai digunakan untuk menutupi lapisan tanah yang lembek atau gembur


 Oberfeldwebel Erich Rudorffer (Flugzeugführer di 2.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen") berpose bersama dengan pesawat tunggangan yang menjadi andalannya, sebuah Messerschmitt Bf 109 E-3 "Rote 9" (Werknummer 1079), di lapangan udara Beaumont-le-Roger (Normandia) bulan September 1940. Di bulan tersebut Rudorffer berhasil menembak jatuh tiga pesawat musuh sehingga menambah jumlah kemenangannya menjadi 15 buah

-----------------------------------------------------------------------------

MESSERSCHMITT BF 109 F

  Pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 F-4 dalam foto ini biasa beroperasi di sektor utara Front Timur, dan pada tahun 1941 menjadi bagian dari 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" (Hati Hijau). Selama Unternehmen Barbarossa atau penyerbuan ke Uni Soviet, JG 54 berada di bawah komando I. Fliegerkorps / Luftflotte 1, dan berpangkalan di wilayah Kowno, Dünaburg serta Ostrov. Pada bulan Agustus 1941, sebagian kekuatannya dipindahkan ke sekitar wilayah Leningrad (St. Petersburg), untuk membantu pasukan Jerman yang mengepung kota tersebut


 Foto ini diambil pada musim dingin tahun 1941/42, dan memperlihatkan "Weiß 2", sebuah pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109F-2 kepunyaan 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As", yang terparkir di lapangan udara yang dipenuhi oleh salju. Masalah salju yang begitu hebat di Front Timur membuat banyak pesawat-pesawat Bf 109 (model E, F dan G) yang mengalami kerusakan saat tinggal landas atau mendarat, sehingga menambah kesulitan yang dihadapi oleh Luftwaffe dalam mengganti pesawat yang menjadi korban di medan peperangan


  Oberfeldwebel Franz Dietrich Fadenau terlihat sedang menambahkan satu buah Abschußbalken (baris kemenangan) di ekor pesawat Messerschmitt Bf 109F-2 yang dipilotinya. Foto ini diambil di Front Timur tahun 1942. Sejauh ini terlihat sudah 12 buah abschußbalken yang didapatnya: 8 di Front Timur (yang berbintang merah), sementara yang lainnya adalah pesawat Inggris atau Prancis yang dihancurkan di Front Barat. Nantinya pesawat Fadenau ditembak jatuh saat dalam perjalanan pulang dari sebuah misi. Jenazahnya tak pernah ditemukan. Foto ini sendiri pertama kali dipublikasikan tahun 1942 dalam buku "Fliegende Front" karya Hauptmann Walter Eberhard Freiherr von Medem


Hauptmann Heinz Bär (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 77) dan pesawat Messerschmitt Bf109F dengan 103 baris kemenangan di ekornya (tulisan "100" tambah tiga buah Abschußbalken) yang difoto tanggal 10 Mei 1942. Kalau anda mengira bahwa ini pesawat punya dia, maka anda salah! saat itu Bär baru mempunyai 91 kemenangan, dan kemungkinan ini adalah pesawat punya Herbert Ihlefeld, komandan I/JG 77 yang di saat itu menyerahkan tongkat komando kepada Bär

-----------------------------------------------------------------------------

MESSERSCHMITT BF 109 G

 Dua orang teknisi dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) sedang bekerja memperbaiki mesin piston dari pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109G-6 milik unit mereka, di sebuah tempat di Front Timur yang tidak diketahui. Perawatan secara rutin sangat vital bagi keberlangsungan unit-unit udara Luftwaffe, karena dapat memampukan sebanyak mungkin pesawat yang operasional demi melawan kekuatan udara Rusia yang terus bertambah dari waktu ke waktu


Pada bulan Mei 1943, I./JG 3 mulai menerima pasokan pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 G-6 untuk menggantikan pesawat yang selama ini biasa digunakan yaitu Bf 109 G-2 dan G-4. Konversi ke tipe baru ini memakan waktu sepanjang musim panas 1943. Seperti G-2 dan G-4, G-6 bisa dipersenjatai dengan dua kanon 20mm di bawah sayap melalui penggunaan Rüstsatz R6. Banyak pilot pemburu yang tidak menyukai alat ini karena berakibat hilangnya kecepatan. Foto di atas memperlihatkan “senjata perahu” (julukan sinis para pilot) semacam itu setelah pengiriman ke I./JG 3 di salah satu landasan udara di Jerman. Untuk misi tugasnya di Reich dan Belanda, I.Gruppe menggunakan landasan udara di München-Gladbach dan Bönninghardt. Pesawat ini menggunakan skema kamuflase abu-abu standar dengan totol-totol berwarna sama di bagian badan. Spinnernya sendiri di-cat empat macam warna. Di belakang bagian ujung berwarna merah adalah warna hitam-hijau dan segmen full hitam yang menghiasi hampir 2/3 spinner. Bagian yang tersisa diwarnai putih dengan garis hitam-hijau keren. Bf 109 di latar belakang sendiri mempunyai ujung spinner berwarna kuning. Juga perhatikan jari-jari pelek rodanya, yang jarang terlihat untuk pesawat dari jenis G-6. (pesawat kedua di belakang juga mempunyai jari-jari pelek semacam ini). Produksi standar G-6 biasanya dilengkapi dengan pelek berbentuk cakram. Tiang antena panjang di atas kokpit membuat kita mengetahui bahwa pesawat ini merupakan salah satu seri G-6 keluaran pertama yang diproduksi di musim semi dan panas tahun 1943 dengan cetakan Werknummer 15200, 16300, 18000 dan 19000



Lapangan udara Petsamo (Finlandia), bulan Agustus 1943. Oberleutnant Theodor "Theo" Weissenberger (Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 5 "Eismeer") menunjukkan pada kamera gambar medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang telah diperolehnya sebagai penghargaan atas 112 kemenangan terkonfirmasi yang diraihnya sampai sejauh ini. Abschußbalken (baris kemenangan) bersama dengan medali kebangaannya terlukis di bagian sayap ekor pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (Werknummer 13912) yang biasa diterbangkan oleh Weissenberger. Sebuah jam tangan Chronograph Hanhart yang biasa dipakai oleh pilot pemburu Luftwaffe dengan jelas terlihat melingkar di pergelangan lengannya. Jumlah akhir kemenangan sang pilot jagoan sendiri adalah 208 buah yang diperolehnya dari 500 misi tempur. 175 dari kemenangannya diperoleh di Front Timur sementara 33 sisanya di Front Barat (dengan 25 kemenangan diperoleh di Front Normandia, termasuk 7 pesawat pembom dan 8 menggunakan pesawat jet Messerschmitt Me 262)


Salah satu jagoan udara dari 6.Staffel/Jagdgeschwader 5 di front Eismeer selama berlangsungnya musim dingin 1942/1943 adalah Feldwebel Hans Döbrich (selain jago-jago lain dari unit yang sama yang lebih terkenal semacam Oberleutnant Horst Carganico, Oberfeldwebel Rudolf Müller atau Leutnant Heinrich Ehrler). Foto yang diambil di musim panas tahun 1943 ini memperlihatkan pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 “gelbe 10” keluaran terbaru milik Döbrich yang dilengkapi dengan kanon 2cm bergondola (Rüstsatz R6 = Gondel MG 151/20). Karena para “Eismeerjäger” kebanyakan hanya menghadapi pesawat-pesawat Hurricane Rusia yang lebih lambat, maka efek kurangnya kecepatan pesawat karena adanya kanon bergondola tidak terlalu dirasakan. Pesawat ini mempunyai gambar empat buah daun semanggi yang menjadi emblem dari II.Gruppe/JG 5 (dan juga lambang pribadi Feldwebel Döbrich). Perhatikan juga adanya tanda kebocoran oli di bagian pendingin oli serta marking Stammkennzeichen di bagian bawah sayap pesawat yang tidak seluruhnya terlapisi. Foto ini kemungkinan diambil di Alakurtti


 Messerschmitt Bf 109G-6 "Weiß 2+I" yang dipiloti oleh Leutnant Josef-Emil Clade (27 kills), Staffelkapitän dari 7./JG 27 "Afrika", difoto dari pesawat Heinkel He 111 saat terbang di atas Kreta, Laut Mediterania, tanggal 1 Desember 1943. Dogfight terakhirnya terjadi tanggal 25 Februari 1945 saat dia berjibaku melawan pesawat USAAF P-38 twin-engine fighter. Dia berhasil menembak jatuh lawannya, tapi dia sendiri kemudian harus bail-out dari pesawatnya yang rusak. Dia kemudian bertemu dengan pilot lawannya dan saling bertukar suvenir sambil makan siang!

-----------------------------------------------------------------------------

  Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam majalah "Die Wehrmacht" edisi No.11 tanggal 27 Mei 1942 dan memperlihatkan seorang pilot Luftwaffe yang tak dikenal sedang duduk di atas kokpit pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 sambil bersiap-siap untuk memakai kelengkapan terbang dengan dibantu oleh seorang awak darat. Dia mengenakan salah satu dari beberapa jenis pakaian udara yang biasa digunakan oleh pilot-pilot pemburu Jerman dalam Perang Dunia II. Pakaian "windbreaker" (anti-angin) dengan warna cerah semacam ini biasa dipakai pada saat musim panas berlangsung atau di wilayah-wilayah yang beriklim tropis, dan sangat populer di setengah tahun pertama peperangan. Kadang-kadang para pilot ini memakai juga jaket kulit yang dibeli sendiri atau yang merupakan hasil penjatahan dari depot. Yang terakhir biasa dinamakan sebagai "Jaket Hartmann", yang merujuk pada nama pilot pemburu dengan pencapaian terbesar sepanjang sejarah penerbangan, Erich Hartmann. BTW, Waffenfarbe di topi dan kerah yang berwarna merah cerah menunjukkan bahwa sang "pilot" berasal dari unit Flak-Artillerie, tapi tampaknya warna tersebut merupakan efek dari kondisi foto atau mungkin hasil editan belaka



Hauptmann Fritz Dinger (20 Agustus 1915 - 27 Juli 1943)


Sumber :

Buku "Luftwaffe at War: Fighters over Russia" karya Manfred Griehl  
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi No.1 tahun 2002 
Majalah "Luftwaffe im Focus Spezial" edisi No.1 terbitan tahun 2003
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.flickr.com
www.rarehistoricalphotos.com

No comments: