SS-Sturmbannführer
Siegfried Milius, komandan SS-Fallschirmjäger dari tanggal 26 Juni 1944
s/d Mei 1945. Komandan sebelumnya adalah SS-Sturmbannführer Herbert
Gilhofer (Oktober 1943-April 1944) dan SS-Hauptsturmführer Kurt Rybka
(April 1944 - 26 Juni 1944)
Komandan SS-Fallschirmjäger, SS-Hauptsturmführer Siegfried Milius, bersama dengan anakbuahnya. Uniknya, disini Milius mengenakan kerah bergambar tengkorak khas divisi Totenkopf. Ini tidaklah aneh karena banyak anggota SS-Fallschirmjäger merupakan pindahan dari divisi-divisi SS terdahulu, sehingga jangan heran bila kita mendapati dalam beberapa foto para prajurit unit ini mengenakan kerah bergambar sigrune SS standar, lencana kosong B-Soldaten, lencana Totenkopf, dan bahkan kerah yang memasang lambang SS-VT bernomor tipe awal perang yang terlihat dalam foto penggerebekan Drvar serta foto studio Walter Hummel yang diambil di Neu-Strelitz bulan November 1944 (tak lama setelah dia dipindahkan ke SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600)!
Foto menarik yang memperlihatkan para anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 sedang berpose dengan berpakaian full penerjun di lapangan udara Mataruška banja, Serbia, dengan pesawat Heinkel He 111 di latar belakang. Orang yang berdiri di kiri memakai ärmelband/tresse tanpa aksara di lengannya, yang menandakan dia adalah prajurit yang sedang menjalani masa "rehabilitasi" dari hukuman indisipliner yang dijalaninya. Contoh pita lengan yang sama bisa dilihat DISINI
Foto hasil karya SS-Untersturmführer Peter Renold yang menampilkan para anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 sedang membawa FJ-Abwurfbehälter für Nachschub (Kontainer Suplai) di Drvar tanggal 25 Mei 1944. Foto ini sering disalahartikan sebagai diambil saat pertempuran di Budapest, dan bahkan nama fotografernya juga salah disebut (SS-Kriegsberichter Adolf Kunzmann)! Tentang profil Peter Renold yang "berwarna" bisa dilihat di bagian bawah
Pada tanggal 25 Mei 1944, SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 melancarkan operasi penyergapan super-nekad terhadap markas pemimpin Partisan Yugoslavia Josif Broz Tito. Serangan tersebut, yang diberi nama sebagai Unternehmen Rösselsprung (Operasi Lompatan Ksatria), melibatkan empat kompi di bawah pimpinan langsung komandan batalyon SS-Hauptsturmführer Kurt Rybka. Operasi ini bisa dibilang gagal karena Tito keburu kabur ketika markasnya diduduki dan pasukan penyerbu hanya menemukan seragamnya (lihat foto) sebagai suvenir. Selain itu, dari 1.000 orang yang diterjunkan dalam penyerbuan, 800 orang di antaranya tewas dan luka-luka! Foto di atas menarik karena tidak dipublikasikan di masa perang. kenapa? Sebab dia memperlihatkan kragenspiegel kosong tanpa rune SS yang biasa dipakai oleh B-Soldaten, prajurit indisipliner yang terkena hukuman (lihat prajurit di kanan!). Selain itu, dia juga memperlihatkan anggota Heer-Brandenburger yang memakai seragam buatan lokal dengan bahan kamuflase pola Telo Mimetico M29 Italia (kiri). Foto-foto yang dipublikasikan dari roll film ini tidak memperlihatkan kragenspiegel versi B-Soldaten!
Pada tanggal 25 Mei 1944 “Unternehmen Rösselsprung” dimulai. Target dari operasi ini adalah Partisan komunis pimpinan Josif Broz Tito. Dalam operasi ini dilibatkan 850 orang prajurit dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 (yang telah mendapat tambahan kekuatan) yang diterjunkan dari 40 buah pesawat Junkers Ju 52 dari II./TG 4, atau diturunkan menggunakan 33 buah pesawat glider DFS 230 di dekat kota Bosnia bernama Drvar, barat-daya Banja-Luka, dengan tugas untuk menyerbu markas Partisan. Glider-glider DFS 230 tersebut berasal dari II. dan III./LLG 2 serta 1. dan 2.(DFS)/Schlepgruppe 1. Pasukan terjun paying SS Jerman menderita kerugian besar, dan selama 24 jam pertama operasi bahkan hampir terancam binasa! Hanya tambahan bantuan pasukan serta serangan dari pesawat-pesawat tukik Jerman yang mampu menyelamatkan mereka. Dalam foto ini kita bisa melihat sebuah DFS 230 “H4+3-6” dari II. atau III./LLG 1. Pesawat ini hilang di pagi tanggal 25 Mei saat dia mendarat darurat di dekat Drvar. Pesawat dari jenis glider DFS 230 memang tidak dilengkapi lambang swastika di sirip belakang seperti umumnya pesawat Luftwaffe
Komandan SS-Fallschirmjäger, SS-Hauptsturmführer Siegfried Milius, bersama dengan anakbuahnya. Uniknya, disini Milius mengenakan kerah bergambar tengkorak khas divisi Totenkopf. Ini tidaklah aneh karena banyak anggota SS-Fallschirmjäger merupakan pindahan dari divisi-divisi SS terdahulu, sehingga jangan heran bila kita mendapati dalam beberapa foto para prajurit unit ini mengenakan kerah bergambar sigrune SS standar, lencana kosong B-Soldaten, lencana Totenkopf, dan bahkan kerah yang memasang lambang SS-VT bernomor tipe awal perang yang terlihat dalam foto penggerebekan Drvar serta foto studio Walter Hummel yang diambil di Neu-Strelitz bulan November 1944 (tak lama setelah dia dipindahkan ke SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600)!
Foto menarik yang memperlihatkan para anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 sedang berpose dengan berpakaian full penerjun di lapangan udara Mataruška banja, Serbia, dengan pesawat Heinkel He 111 di latar belakang. Orang yang berdiri di kiri memakai ärmelband/tresse tanpa aksara di lengannya, yang menandakan dia adalah prajurit yang sedang menjalani masa "rehabilitasi" dari hukuman indisipliner yang dijalaninya. Contoh pita lengan yang sama bisa dilihat DISINI
Foto hasil karya SS-Untersturmführer Peter Renold yang menampilkan para anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 sedang membawa FJ-Abwurfbehälter für Nachschub (Kontainer Suplai) di Drvar tanggal 25 Mei 1944. Foto ini sering disalahartikan sebagai diambil saat pertempuran di Budapest, dan bahkan nama fotografernya juga salah disebut (SS-Kriegsberichter Adolf Kunzmann)! Tentang profil Peter Renold yang "berwarna" bisa dilihat di bagian bawah
Pada tanggal 25 Mei 1944, SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 melancarkan operasi penyergapan super-nekad terhadap markas pemimpin Partisan Yugoslavia Josif Broz Tito. Serangan tersebut, yang diberi nama sebagai Unternehmen Rösselsprung (Operasi Lompatan Ksatria), melibatkan empat kompi di bawah pimpinan langsung komandan batalyon SS-Hauptsturmführer Kurt Rybka. Operasi ini bisa dibilang gagal karena Tito keburu kabur ketika markasnya diduduki dan pasukan penyerbu hanya menemukan seragamnya (lihat foto) sebagai suvenir. Selain itu, dari 1.000 orang yang diterjunkan dalam penyerbuan, 800 orang di antaranya tewas dan luka-luka! Foto di atas menarik karena tidak dipublikasikan di masa perang. kenapa? Sebab dia memperlihatkan kragenspiegel kosong tanpa rune SS yang biasa dipakai oleh B-Soldaten, prajurit indisipliner yang terkena hukuman (lihat prajurit di kanan!). Selain itu, dia juga memperlihatkan anggota Heer-Brandenburger yang memakai seragam buatan lokal dengan bahan kamuflase pola Telo Mimetico M29 Italia (kiri). Foto-foto yang dipublikasikan dari roll film ini tidak memperlihatkan kragenspiegel versi B-Soldaten!
Pada tanggal 25 Mei 1944 “Unternehmen Rösselsprung” dimulai. Target dari operasi ini adalah Partisan komunis pimpinan Josif Broz Tito. Dalam operasi ini dilibatkan 850 orang prajurit dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 (yang telah mendapat tambahan kekuatan) yang diterjunkan dari 40 buah pesawat Junkers Ju 52 dari II./TG 4, atau diturunkan menggunakan 33 buah pesawat glider DFS 230 di dekat kota Bosnia bernama Drvar, barat-daya Banja-Luka, dengan tugas untuk menyerbu markas Partisan. Glider-glider DFS 230 tersebut berasal dari II. dan III./LLG 2 serta 1. dan 2.(DFS)/Schlepgruppe 1. Pasukan terjun paying SS Jerman menderita kerugian besar, dan selama 24 jam pertama operasi bahkan hampir terancam binasa! Hanya tambahan bantuan pasukan serta serangan dari pesawat-pesawat tukik Jerman yang mampu menyelamatkan mereka. Dalam foto ini kita bisa melihat sebuah DFS 230 “H4+3-6” dari II. atau III./LLG 1. Pesawat ini hilang di pagi tanggal 25 Mei saat dia mendarat darurat di dekat Drvar. Pesawat dari jenis glider DFS 230 memang tidak dilengkapi lambang swastika di sirip belakang seperti umumnya pesawat Luftwaffe
Para anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di Serbia, saat batalyon ini dibentuk kembali setelah sebelumnya hancur lebur dalam peperangan. Mereka semua mengenakan jaket penerjun kamuflase Luftwaffe dengan ikat pinggang SS, dan hoheitszeichen di FJ-helm M38 yang dipegang oleh bintara di tengah pun tampaknya bergambar elang Luftwaffe dan bukannya SS
SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di garis pertahanan Kantong Vilnius bulan Juli 1944. Vilnius adalah ibukota dari Lithuania, dan menjadi lokasi pengepungan oleh pasukan Soviet setelah dilancarkannya ofensif yang berlangsung tanggal 5-13 Juli 1944. Banyak unit-unit Wehrmacht dan Waffen-SS yang terperangkap dalam kantong yang kemudian dinamakan oleh Jerman sebagai Fester Platz (Benteng) ini, dan di antaranya adalah SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500
Foto lain yang memperlihatkan SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di garis pertahanan Kantong Vilnius bulan Juli 1944, dan memperlihatkan SS-Unterscharführer Fischer (kanan) dari Nachrichtenzug/Stab/SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500. Ärmelband yang dia kenakan di lengannya bukanlah ärmelband "SS-Fallschirmjäger", melainkan tipe awal Divisi SS Totenkopf yang memajang lambang tengkorak tanpa tulisan. Ini karena Fischer merupakan mantan anggota divisi tersebut, dan dia tetap memakai seragam lamanya meskipun sudah berpindah unit baru
Anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di dekat sungai Memel (Neman) yang berada di kota Kauen (Kaunas) di Lithuania tanggal 29 Juli 1944 tak lama setelah Unternehmen Rösselsprung (25 Mei – 3 Juli 1944) usai. Operasi ini bertujuan untuk menghantam pemimpin Partisan Yugoslavia Marsekal Josip Broz Tito di markasnya. Karena markasnya terletak di pegunungan, maka terlihat prajurit di kanan memakai bergstiefel (sepatu gunung)
SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di Kraljewo di dekat pangkalannya di Serbia (Yugoslavia). Semuanya mengenakan seragam penerjun kamuflase dengan koppelschloss (kepala ikat pinggang) dan feldmütze (topi lapangan) SS. Prajurit di kanan tampak dilengkapi dengan patronentasche (kantong amunisi) untuk MP40
Seorang anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 yang mengenakan jaket penerjun kamuflase berpola Splittermuster (Splinter pattern) Luftwaffe, koppelschloss SS dan FJ-stiefel (sepatu penerjun payung). Meskipun jaket penerjun SS telah disediakan untuk mereka, tapi tak ada bukti foto yang memperlihatkan bahwa jaket penerjun semacam itu pernah dipakai oleh SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500/600 sebelum perang usai. Karenanya, hampir semua foto masa perang dari anggota unit ini memperlihatkan mereka memakai jaket penerjun bawaan Luftwaffe (dengan banyak di antaranya masih memasang hoheitszeichen Luftwaffe), meskipun ada satu-dua foto yang juga memperlihatkan mereka memakai jaket penerjun kamuflase dengan pola Sumpfmuster (Marsh pattern)
SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di garis pertahanan Kantong Vilnius bulan Juli 1944. Vilnius adalah ibukota dari Lithuania, dan menjadi lokasi pengepungan oleh pasukan Soviet setelah dilancarkannya ofensif yang berlangsung tanggal 5-13 Juli 1944. Banyak unit-unit Wehrmacht dan Waffen-SS yang terperangkap dalam kantong yang kemudian dinamakan oleh Jerman sebagai Fester Platz (Benteng) ini, dan di antaranya adalah SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500
Foto lain yang memperlihatkan SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di garis pertahanan Kantong Vilnius bulan Juli 1944, dan memperlihatkan SS-Unterscharführer Fischer (kanan) dari Nachrichtenzug/Stab/SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500. Ärmelband yang dia kenakan di lengannya bukanlah ärmelband "SS-Fallschirmjäger", melainkan tipe awal Divisi SS Totenkopf yang memajang lambang tengkorak tanpa tulisan. Ini karena Fischer merupakan mantan anggota divisi tersebut, dan dia tetap memakai seragam lamanya meskipun sudah berpindah unit baru
Anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di dekat sungai Memel (Neman) yang berada di kota Kauen (Kaunas) di Lithuania tanggal 29 Juli 1944 tak lama setelah Unternehmen Rösselsprung (25 Mei – 3 Juli 1944) usai. Operasi ini bertujuan untuk menghantam pemimpin Partisan Yugoslavia Marsekal Josip Broz Tito di markasnya. Karena markasnya terletak di pegunungan, maka terlihat prajurit di kanan memakai bergstiefel (sepatu gunung)
SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di Kraljewo di dekat pangkalannya di Serbia (Yugoslavia). Semuanya mengenakan seragam penerjun kamuflase dengan koppelschloss (kepala ikat pinggang) dan feldmütze (topi lapangan) SS. Prajurit di kanan tampak dilengkapi dengan patronentasche (kantong amunisi) untuk MP40
Seorang anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 yang mengenakan jaket penerjun kamuflase berpola Splittermuster (Splinter pattern) Luftwaffe, koppelschloss SS dan FJ-stiefel (sepatu penerjun payung). Meskipun jaket penerjun SS telah disediakan untuk mereka, tapi tak ada bukti foto yang memperlihatkan bahwa jaket penerjun semacam itu pernah dipakai oleh SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500/600 sebelum perang usai. Karenanya, hampir semua foto masa perang dari anggota unit ini memperlihatkan mereka memakai jaket penerjun bawaan Luftwaffe (dengan banyak di antaranya masih memasang hoheitszeichen Luftwaffe), meskipun ada satu-dua foto yang juga memperlihatkan mereka memakai jaket penerjun kamuflase dengan pola Sumpfmuster (Marsh pattern)
Meskipun tidak menangkap Tito dalam penyerbuan di Drvar, tapi setidaknya prajurit-prajurit SS-Fallschirmjäger ini berhasil mendapat jip Willys buatan Amerika yang biasa dinaikinya. Foto propaganda ini diambil di Drvar, Bihac (Yugoslavia) tanggal 1 Juni 1944 oleh SS-Kriegsberichter Henisch dan mempunyai caption asli: "Sebuah mobil bandit yang berhasil dirampas oleh para pasukan terjung payung kita dan dipakai untuk jalan-jalan"
SS-Obersturmbannführer Otto Skorzeny di front Oder (Pomerania) bulan Februari 1945 dalam briefing bersama dengan SS-Hauptsturmführer Siegfried Milius, komandan terakhir SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600
Mungkin ini adalah satu-satunya foto yang menampilkan ärmelband (pita lengan) dari SS-Fallschirmjäger! Meskipun begitu, semua ahli sejarah sepakat bahwa tidak pernah ada yang namanya ärmelband SS-Fallschirmjäger! Lah, terus foto itu apa dong? Kemungkinan besar dia dibuat oleh mantan prajurit di SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500/600 dan dibuat pasca-perang, atau bisa juga foto reenactor dengan ärmelband fantasi! Tidak seperti unit lain, ärmelband untuk unit Waffen-SS diberikan BUKAN karena mereka anggota unit tersebut, melainkan karena prestasi mereka dalam peperanganlah yang membuat mereka mendapat pita lengan dengan nama unitnya. Karenanya, bila benar pernah ada ärmelband SS-Fallschirmjäger, tentunya banyak anggotanya yang "ke-gap" memakainya dalam foto, sebab adalah suatu kebanggaan luar biasa saat mereka memakainya!
Foto hasil jepretan SS-Kriegsberichter Friedel Könnecke - dan pertama kali dipublikasikan dalam surat kabar "Illustrierter Beobachter" ini - memperlihatkan enam orang bintara dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 yang diberi ucapan selamat setelah menghancurkan 16 buah tank T-34 Rusia menggunakan Panzerfaust dalam pertempuran yang berlangsung di jembatan Zehden, sungai Oder, di pagi hari bulan di Februari 1945. Salah satu dari mereka telah mengenakan dua buah lencana Panzervernichtungsabzeichen di lengannya (yang menunjukkan bahwa dia sudah menghancurkan dua buah tank musuh menggunakan senjata genggam-tangan). Orang paling kanan yang memakai jaket penerjun berwarna hijau zaitun dengan strip pangkat SS-Obersturmführer di lengan adalah Joachim "Macki" Marcus (Chef 3.Kompanie / SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600), sementara perwira berbalut jaket kamuflase putih yang merentangkan tangannya untuk bersalaman di sebelah Markus adalah SS-Hauptsturmführer Karl FUCKER (yoi brow, memang itu namanya dari lahir!) yang merupakan Führer SS-Jagdverband "Mitte". Jembatan Zehden - yang dipertahankan oleh sebuah Kampfgruppe yang beranggotakan elemen-elemen dari SS-Jagdverband "Mitte" dan SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 (Kampfgruppe ini dipimpin oleh SS-Sturmbannführer Siegfried Milius) - mendapat serangan dari 30 buah T-34, dengan 16 di antaranya kemudian dihancurkan oleh enam orang bintara dari unit patroli pengintai SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600
Foto-foto lain SS-Fallschirmjäger. Termasuk di antara sukarelawan pertama SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 adalah para prajurit yang tersangkut kasus indisipliner (Bewährungs-Schützen) yang membuat mereka terancam hukuman mati atau penjara (salah satu diantaranya dituntut hukuman mati karena menguping-dengar siaran radio BBC Inggris dan menceritakan ulang pada temannya!). Eksistensi SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 terhenti bulan November 1944 dan beberapa orang yang masih selamat dari kompi-kompi lapangannya kemudian ditempatkan pada unit SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 yang baru dibentuk, bersama dengan kompi cadangan dan pelatihan lapangan (nantinya menjadi 1.Kompanie/SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600). Di akhir perang, orang-orang yang tersisa dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 tidaklah "ditangkap" oleh tentara Amerika, melainkan buru-buru menyerahkan diri ke pihak Amerika dengan pasukan Soviet mengejar hanya beberapa kilometer di belakang! Mereka beruntung karena tidak diserahkan balik ke tangan Tentara Merah
SS-Oberscharführer Walter Hümmel adalah anggota SS-Fallschirmjäger 500 veteran yang terlibat dalam banyak pertempuran (yang terlihat dari deretan medali yang dipakainya). Disini kita bisa melihat Eisernes Kreuz II dan I klasse, Ostmedaille, Fallschirmschützenabzeichen, Verwundetenabzeichen in Silber, dan Infanterie-Sturmabzeichen. Dalam foto pertama (bersama cewek dan mengenakan ärmelband DEUTSCHLAND), dia terlihat seperti mengenakan Fallschirmschützenabzeichen des Heeres, tapi sebenarnya itu adalah Fallschirmschützenabzeichen Luftwaffe standar dalam versi kain! Dia dianugerahi Fallschirmschützenabzeichen bulan Maret 1944, dan tampaknya foto pertama diambil di sekitar bulan itu di saat dia mendapat cuti pulang ke kampung halaman setelah pelatihan terjun payungnya. Dalam foto kedua yang diambil di sebuah studio foto di Neu-Strelitz (kota garnisun SS-Fallschirmjäger 500) bulan Oktober atau November 1944, Hümmel mengenakan Fallschirmschützenabzeichen versi metal yang tampaknya berkualitas baik, tidak seperti halnya banyak medali Third Reich yang dikeluarkan di masa-masa akhir perang. Dia juga mengenakan masih schulterklappen dengan monogram "D" yang merupakan peninggalan saat masih bertugas di SS-Regiment "Deutschland"
SS-Obersturmführer Fritz Leifheit menjadi komandan sementara SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 di bulan Maret dan April 1945 saat komandan aslinya, Siegfried Milius, dialihtugaskan sebagai komandan Kampfgruppe Solar. Dalam foto pertama (sebagai SS-Untersturmführer), Leifheit masih belum dianugerahi Fallschirmschützenabzeichen, sementara di foto di bawahnya (sebagai SS-Obersturmführer) dia sudah menjadi seorang penerjun berkualifikasi yang terlihat melalui keberadaan Fallschirmschützenabzeichen di seragamnya
SS-Untersturmführer Peter Renold (6 Juni 1924 - 13 April 1995) disebut-sebut sebagai Ritterkreuzträger satu-satunya yang berkewarganegaraan Swiss! Klaim ini patut dipertanyakan, baik mengenai Ritterkreuz yang dia terima maupun kewarganegaraannya: Dia memang lahir di Wollishofen/Kanton Zürich, tapi ya sekedar numpang lahir dan tetap dibesarkan di wilayah Jerman yang berbatasan dengan Swiss. Dia bergabung dengan Waffen-SS bulan November 1941 setelah sebelumnya menjadi anggota Hitlerjugend. Ditransfer ke Brandenburgers medio 1942-1943, dia terlibat dalam 16 misi tempur di belakang garis pertahanan Rusia sebelum kembali ke Waffen-SS sebagai anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 dan ikut ambil bagian dalam Unternehmen Rösselsprung bulan Mei 1944 (serangan terhadap markas pemimpin Partisan Yugoslavia Josip Broz Tito). Di akhir perang Renold kembali pindah unit, kali ini ke SS-Panzergrenadier-Regiment 5/3.SS-Panzer-Division "Totenkopf". Sebagai anggota unit ini dia mendapat julukan "Panzerbubi" setelah menghancurkan 9 tank sehingga diberitakan mendapat Ritterkreuz sebagai ganjarannya tanggal 6 Mei 1945 (foto bukti di atas yang memperlihatkan RK di lehernya berasal dari buku "An deutscher Seite: Internationale Freiwillige von Wehrmacht und Waffen- SS" karya Hans Werner Neulen). Tapi klaim terakhir ini tidak pernah terbukti, dan dalam Das-Ritterkreuz, Wikipedia, catatan Bundesarchiv Zentralnachweisstelle Aachen, serta dalam buku "Their Honor Was Loyalty!: An Illustrated and Documentary History of the Knight's Cross Holders of the Waffen-SS and Police, 1940-1945" karya Jost W. Schneider sama sekali tidak tercantum namanya! Foto di atas sendiri merupakan hasil editan pasca perang dengan ditempelkannya Ritterkreuz di lehernya
Urkunde (dokumen) penganugerahan Fallschirmschützenabzeichen untuk anggota SS-Fallschirmjäger 500/600. Yang atas adalah milik SS-Untersturmführer Walter Scheu, sementara yang bawah kepunyaan dari SS-Oberscharführer Walter Hümmel. Dari urkunde punya Scheu diketahui bahwa dia dianugerahi Fallschirmschützenabzeichen tanggal 25 Juli 1944, tapi yang punya Hümmel tulisannya terlalu kecil untuk dibaca, yang jelas bulan Maret 1944
SS-Obersturmbannführer Otto Skorzeny di front Oder (Pomerania) bulan Februari 1945 dalam briefing bersama dengan SS-Hauptsturmführer Siegfried Milius, komandan terakhir SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600
Mungkin ini adalah satu-satunya foto yang menampilkan ärmelband (pita lengan) dari SS-Fallschirmjäger! Meskipun begitu, semua ahli sejarah sepakat bahwa tidak pernah ada yang namanya ärmelband SS-Fallschirmjäger! Lah, terus foto itu apa dong? Kemungkinan besar dia dibuat oleh mantan prajurit di SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500/600 dan dibuat pasca-perang, atau bisa juga foto reenactor dengan ärmelband fantasi! Tidak seperti unit lain, ärmelband untuk unit Waffen-SS diberikan BUKAN karena mereka anggota unit tersebut, melainkan karena prestasi mereka dalam peperanganlah yang membuat mereka mendapat pita lengan dengan nama unitnya. Karenanya, bila benar pernah ada ärmelband SS-Fallschirmjäger, tentunya banyak anggotanya yang "ke-gap" memakainya dalam foto, sebab adalah suatu kebanggaan luar biasa saat mereka memakainya!
Foto-foto lain SS-Fallschirmjäger. Termasuk di antara sukarelawan pertama SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 adalah para prajurit yang tersangkut kasus indisipliner (Bewährungs-Schützen) yang membuat mereka terancam hukuman mati atau penjara (salah satu diantaranya dituntut hukuman mati karena menguping-dengar siaran radio BBC Inggris dan menceritakan ulang pada temannya!). Eksistensi SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 terhenti bulan November 1944 dan beberapa orang yang masih selamat dari kompi-kompi lapangannya kemudian ditempatkan pada unit SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 yang baru dibentuk, bersama dengan kompi cadangan dan pelatihan lapangan (nantinya menjadi 1.Kompanie/SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600). Di akhir perang, orang-orang yang tersisa dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 tidaklah "ditangkap" oleh tentara Amerika, melainkan buru-buru menyerahkan diri ke pihak Amerika dengan pasukan Soviet mengejar hanya beberapa kilometer di belakang! Mereka beruntung karena tidak diserahkan balik ke tangan Tentara Merah
SS-Oberscharführer Walter Hümmel adalah anggota SS-Fallschirmjäger 500 veteran yang terlibat dalam banyak pertempuran (yang terlihat dari deretan medali yang dipakainya). Disini kita bisa melihat Eisernes Kreuz II dan I klasse, Ostmedaille, Fallschirmschützenabzeichen, Verwundetenabzeichen in Silber, dan Infanterie-Sturmabzeichen. Dalam foto pertama (bersama cewek dan mengenakan ärmelband DEUTSCHLAND), dia terlihat seperti mengenakan Fallschirmschützenabzeichen des Heeres, tapi sebenarnya itu adalah Fallschirmschützenabzeichen Luftwaffe standar dalam versi kain! Dia dianugerahi Fallschirmschützenabzeichen bulan Maret 1944, dan tampaknya foto pertama diambil di sekitar bulan itu di saat dia mendapat cuti pulang ke kampung halaman setelah pelatihan terjun payungnya. Dalam foto kedua yang diambil di sebuah studio foto di Neu-Strelitz (kota garnisun SS-Fallschirmjäger 500) bulan Oktober atau November 1944, Hümmel mengenakan Fallschirmschützenabzeichen versi metal yang tampaknya berkualitas baik, tidak seperti halnya banyak medali Third Reich yang dikeluarkan di masa-masa akhir perang. Dia juga mengenakan masih schulterklappen dengan monogram "D" yang merupakan peninggalan saat masih bertugas di SS-Regiment "Deutschland"
SS-Obersturmführer Fritz Leifheit menjadi komandan sementara SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600 di bulan Maret dan April 1945 saat komandan aslinya, Siegfried Milius, dialihtugaskan sebagai komandan Kampfgruppe Solar. Dalam foto pertama (sebagai SS-Untersturmführer), Leifheit masih belum dianugerahi Fallschirmschützenabzeichen, sementara di foto di bawahnya (sebagai SS-Obersturmführer) dia sudah menjadi seorang penerjun berkualifikasi yang terlihat melalui keberadaan Fallschirmschützenabzeichen di seragamnya
SS-Untersturmführer Peter Renold (6 Juni 1924 - 13 April 1995) disebut-sebut sebagai Ritterkreuzträger satu-satunya yang berkewarganegaraan Swiss! Klaim ini patut dipertanyakan, baik mengenai Ritterkreuz yang dia terima maupun kewarganegaraannya: Dia memang lahir di Wollishofen/Kanton Zürich, tapi ya sekedar numpang lahir dan tetap dibesarkan di wilayah Jerman yang berbatasan dengan Swiss. Dia bergabung dengan Waffen-SS bulan November 1941 setelah sebelumnya menjadi anggota Hitlerjugend. Ditransfer ke Brandenburgers medio 1942-1943, dia terlibat dalam 16 misi tempur di belakang garis pertahanan Rusia sebelum kembali ke Waffen-SS sebagai anggota SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 dan ikut ambil bagian dalam Unternehmen Rösselsprung bulan Mei 1944 (serangan terhadap markas pemimpin Partisan Yugoslavia Josip Broz Tito). Di akhir perang Renold kembali pindah unit, kali ini ke SS-Panzergrenadier-Regiment 5/3.SS-Panzer-Division "Totenkopf". Sebagai anggota unit ini dia mendapat julukan "Panzerbubi" setelah menghancurkan 9 tank sehingga diberitakan mendapat Ritterkreuz sebagai ganjarannya tanggal 6 Mei 1945 (foto bukti di atas yang memperlihatkan RK di lehernya berasal dari buku "An deutscher Seite: Internationale Freiwillige von Wehrmacht und Waffen- SS" karya Hans Werner Neulen). Tapi klaim terakhir ini tidak pernah terbukti, dan dalam Das-Ritterkreuz, Wikipedia, catatan Bundesarchiv Zentralnachweisstelle Aachen, serta dalam buku "Their Honor Was Loyalty!: An Illustrated and Documentary History of the Knight's Cross Holders of the Waffen-SS and Police, 1940-1945" karya Jost W. Schneider sama sekali tidak tercantum namanya! Foto di atas sendiri merupakan hasil editan pasca perang dengan ditempelkannya Ritterkreuz di lehernya
Urkunde (dokumen) penganugerahan Fallschirmschützenabzeichen untuk anggota SS-Fallschirmjäger 500/600. Yang atas adalah milik SS-Untersturmführer Walter Scheu, sementara yang bawah kepunyaan dari SS-Oberscharführer Walter Hümmel. Dari urkunde punya Scheu diketahui bahwa dia dianugerahi Fallschirmschützenabzeichen tanggal 25 Juli 1944, tapi yang punya Hümmel tulisannya terlalu kecil untuk dibaca, yang jelas bulan Maret 1944
Sumber :
Buku "An deutscher Seite: Internationale Freiwillige von Wehrmacht und Waffen- SS" karya Hans Werner Neulen
Buku "Fallschirmjäger der Waffen-SS im Bild (Paratroopers of the Waffen-SS in Photos)" karya Siegfried Milius
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi no.1 tahun 2002
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Eric Queen
Foto koleksi pribadi Paddy "Prosper" Keating
www.aquisemprende.com
www.commons.wikimedia.org
www.fjr2.be
www.forum.axishistory.com
www.forum.panzer-archiv.de
www.gmic.co.uk
www.militaryphotos.net
www.prowler88.narod.ru
www.reibert.info
www.ssfallschirmjager.com
www.wehrmacht-awards.com
www.zweiterweltkrieg.org
No comments:
Post a Comment