Dua orang Kradmelder (pengantar pesan bermotor) berjuang keras untuk mengeluarkan sepeda motor bersespan Bayerische Motoren Werke Aktiengesellschaft (BMW) R75 mereka dari jebakan lumpur Rusia yang kejam selama berlangsungnya "Rasputitsa" (Waktu Tanpa Jalan), musim gugur 1941. Kradmantel (jaket pengendara sepeda motor) berbahan karet yang mereka kenakan memberi perlindungan yang lebih maksimal terhadap lumpur dibandingkan dengan Landser (prajurit) biasa, tapi tetap saja mereka tertutupi olehnya!
Meriam Howitzer standar Heer leFH 18 (leichte Feldhaubitze, atau "howitzer lapangan ringan 18") 10,5cm
sedang ditarik dengan susah payah melewati rasputitsa (lumpur Rusia)
yang tak kenal ampun (1941). Balok-balok kayu ikut digunakan untuk
membantu menggerakkan mesin perang tersebut sedikit demi sedikit
melintasi medan yang menanjak. Untuk formasi-formasi Infanteri Bermotor,
tugas menarik alat berat seperti tersebut digantikan oleh penggerak
berantai khusus seperti Sd.Kfz.251/4 atau Sd.Kfz.7
Musim
dingin di Front Timur tidaklah bersahabat pada mesin perang Jerman,
terutama panzer-panzernya. Panzerbefehlswagen III dari 6.
Panzer-Division ini mogok setelah nyungseb di kubangan lumpur yang
ditutupi salju tipis, November 1941. Kalau tidak dikeluarkan buru-buru,
bisa dipastikan dia bakal tertancap di tempat yang sama selama
berbulan-bulan akibat datangnya salju tebal yang membekukan!
Sebuah
bis Wehrmacht dari merk MAN E 3000 terjebak lumpur di Front Timur,
musim semi 1942. Pada awalnya, bis ini diproduksi untuk sipil, tapi pada
tahun 1939 panjangnya ditambah serta berat beban yang bisa diangkutnya
diperbesar menjadi 3 ton. Dengan tipe penunjukannya yang dirubah menjadi
MAN Typ E 3000, maka bis ini dibuat khusus untuk kepentingan Wehrmacht.
Ciri khas yang mudah dikenali dari MAN E 3000 adalah atapnya yang tak
mempunyai emperan/overhang. Lampu depannya sendiri sangat mirip dengan
MAN tipe Z 2 yang dipasang di bemper, yang berbeda dengan tipe-E yang
biasanya dipasang di bagian fender depan
Para
prajurit infanteri Wehrmacht berjalan melewati sebuah Panzerkampfwagen
VI Tiger Ausf.H1 milik schwere Panzer-Abteilung 502 di Leningrad, Uni
Soviet, awal musim gugur tahun 1942. Unit tank berat Heer ini tiba di
sektor Leningrad pada akhir bulan Agustus 1942, dan untuk pertama
kalinya mencicipi ganasnya pertempuran pada tanggal 16 September 1942 di
selatan Danau Ladoga (peristiwa ini juga tercatat dalam sejarah sebagai
aksi pertama tank Tiger dalam kancah Perang Dunia II). Pada tanggal 22
September, setelah menyeberangi sebuah pematang, sebuah Tiger terjebak
dalam lumpur. Karena sulitnya medan, ditambah dengan tembakan gencar
dari tentara Rusia, tank berat tersebut tak dapat ditarik keluar
meskipun telah dicoba berkali-kali. Untuk mencegahnya jatuh ke tangan
musuh, dengan sangat terpaksa monster satu ini diledakkan oleh pasukan
Jerman pada tanggal 25 November 1942, sehingga secara resmi menjadi
Tiger pertama yang menjadi korban perang. Beberapa lagi tank Tiger dan
Panzer III tiba di markas schwere Panzer-Abteilung 502 pada tanggal 25
September, yang kemudian digunakan untuk melengkapi kompi pertama unit
tersebut. Kloter Tiger selanjutnya yang datang di bulan Februari 1943
nantinya digunakan untuk mengganti tank-tank yang telah hancur atau
rusak
Pengendara
sepeda motor BMW R75 bersespan dari Leibstandarte SS Adolf Hitler yang
berlumuran tanah kotor di sekujur pakaian dan kendaraannya ini seakan
mendemonstrasikan kesulitan luar biasa yang harus dialami oleh pasukan
Jerman saat harus bepergian melewati jalanan berlumpur di tengah musim
"Rasputitsa" di Front Timur. Di kepalanya dia memakai feldmütze M42.
Rasputitsa yang biasanya berlangsung dua kali dalam setahun (musim gugur
dan musim semi) ini membuat semua ofensif besar terhenti karena
jalan-jalan sebagian besar sudah tak dapat lagi dilalui oleh kendaraan,
baik yang ditarik kuda ataupun menggunakan mesin. Foto diambil oleh
SS-Kriegsberichter Max Büschel bulan Maret 1943
Feldwebel
Hermann dari 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 terkenal di
seantero unitnya sebagai komandan tank paling sial. Tidak terhitung
berapa kali Panzerkampfwagen VI Tiger "212" miliknya terjebak medan
berlumpur atau mengalami kerusakan mesin sehingga harus ditarik
menggunakan kendaraan khusus atau Tiger lainnya. Begitu seringnya dia
mengontak peleton perbaikan (Werkstattkompanie) dari sPz.Abt.502 untuk
meminta bantuan sehingga sesama komandan tank di unitnya secara bercanda
menjuluki Hermann sebagai "Hero of The Soviet Union"! Foto di atas
diambil musim gugur 1943
Kondisi
sebagian besar jalan Rusia yang parah (terutama di musim penghujan)
membuat kendaraan-kendaraan perang seperti Panzerkampfwagen V Panther dan truk ini sulit
untuk melintas. Keadaan seperti ini berbanding terbalik dengan jalan-jalan di Eropa Barat yang sudah terbalur aspal dan sebagiannya mulus untuk dilalui kendaraan-kendaraan berat seperti Tiger dan Königstiger
Bahkan mobil Oberbefehlshaber (Panglima) Erich von Manstein pun turut menjadi korban dari lumpur Rusia!
Panzerkampfwagen VI Tiger (8,8 cm L/56) Ausf.E (Sd.Kfz.181) turmnummer 332 dari schwere Panzer-Abteilung 503 dengan hati-hati berusaha mencari jalan untuk keluar dari lumpur saat menjalani latihan khusus di Znamenka, Tambovskaya oblast (Uni Soviet). S.Pz.Abt.503 adalah satu-satunya detasemen tank berat Jerman yang mempunyai dua Balkenkreuz di kedua sisinya, satu di kubah dan satunya lagi di turet dekat nomor identifikasi. Penomorannya sendiri menggunakan warna hitam dengan outline putih. Pada bulan Oktober 1943 detasemen tersebut berada di Znamenka untuk menjalani perbaikan sebagian kendaraan perangnya serta melaksanakan latihan tambahan. Foto-foto ini memperlihatkan latihan keselamatan yang digelar tanggal 4 Oktober 1943
Volkswagen tipe 166 Schwimmwagen dengan plat nomor SS-302098 berjuang keras melintasi jalanan berlumpur di Front Timur, sementara di belakangnya terlihat dua buah Panzerkampfwagen V Panther Ausf.A dari I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1/1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler". Lokasinya adalah di dekat Zhitomir, Ukraina, musim dingin 1943/1944. Yang menjadi supir dari mobil amfibi di atas tidak lain adalah SS-Hauptsturmführer Gustav Knittel (Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 1 "LSSAH"). Perhatikan gambar kunci yang menjadi lambang divisi LSSAH tertera di samping kendaraan Knittel! Schwimmwagen yang merupakan salah satu dari 84 buah kiriman ke LSSAH bulan Juni 1942 ini berasal dari jenis Vorserienschwimmwagen orsinil (hanya 125 yang pernah diproduksi) yang dibuat menggunakan tangan di pabrik Porsche di Stuttgart dan mempunyai banyak perbedaan dalam masalah detail dengan kendaraan serupa buatan Wolfsburg yang dikerjakan kemudian. Setidaknya sampai musim panas 1944, LSSAH menerima jatah 392 buah kendaraan dari jenis ini!
Panzerkampfwagen V Panther '613' (perhatikan angka 3 tercetak di tutup pintu belakang kubahnya!) dari 6.Kompanie / SS-Panzer-regiment 5 "Wiking" terjebak
di kedalaman lumpur sehingga dibutuhkan Panther lain (612) untuk
menarik dan mengeluarkannya. Foto di atas memberi gambaran pada kita
akan sistem pelepasan (alias knalpot) serta bentuk dongkrak yang biasa
dibawa oleh Panther. Perhatikan pula ketiadaan pegangan hasil modifikasi
lapangan yang digunakan untuk menahan balok kayu tetap pada tempatnya
(yang menjadi ciri khas dari tank-tank milik Divisi Wiking), yang belum
nongol dalam foto ini meskipun balok kayunya sendiri tampak dengan jelas
terikat bersama dengan roda rantai cadangan. Kemungkinan besar
kurungan/pegangan yang terbuat dari bahan metal tersebut mulai
ditambahkan tak lama sebelum Wiking meninggalkan tempat latihannya di
Heidelager, meskipun beberapa tank dari 8. Kompanie telah dilengkapi
dengan alat semacam itu dari sejak bulan April 1944. Wilayah yang datar
serta berawa-rawa dengan dibatasi oleh hutan lebat merupakan tipikal
lokasi di timur Polandia (yang kini menjadi Ukraina Barat serta
Belarusia). Foto diambil di SS-Truppenübungsplatz Heidelager (terletak antara Dębica dan Sandomierz di Polandia), awal Mei 1944
Para perwira Wehrmacht terlihat sedang melintasi sebuah jalan berlumpur - di sebuah tempat yang kemungkinan besar adalah Front Timur - di musim gugur atau awal musim dingin tahun 1941. Paling kiri adalah Generalmajor Friedrich-Karl von Wachter (Kommandeur 267. Infanterie-Division). Manusia satu ini tampaknya mempunyai keahlian (atau takdir?) langka: menjadi cadangan untuk menambal posisi yang bolong di saat genting! Hanya empat hari sebelum dimulainya Fall Gelb (penyerbuan Jerman ke wilayah Barat tanggal 10 Mei 1940), dia ditunjuk menggantikan Generalmajor Friedrich Zickwolff sebagai Komandan sementara 227. Infanterie-Division. Setelah itu, berselang 11 bulan setelah menyerahkan komando kembali kepada komandan aslinya, Wachter dipercaya untuk menjadi Komandan 267. Infanterie-Division hanya tiga minggu sebelum dimulainya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet)!
Para perwira Wehrmacht terlihat sedang melintasi sebuah jalan berlumpur - di sebuah tempat yang kemungkinan besar adalah Front Timur - di musim gugur atau awal musim dingin tahun 1941. Paling kiri adalah Generalmajor Friedrich-Karl von Wachter (Kommandeur 267. Infanterie-Division). Manusia satu ini tampaknya mempunyai keahlian (atau takdir?) langka: menjadi cadangan untuk menambal posisi yang bolong di saat genting! Hanya empat hari sebelum dimulainya Fall Gelb (penyerbuan Jerman ke wilayah Barat tanggal 10 Mei 1940), dia ditunjuk menggantikan Generalmajor Friedrich Zickwolff sebagai Komandan sementara 227. Infanterie-Division. Setelah itu, berselang 11 bulan setelah menyerahkan komando kembali kepada komandan aslinya, Wachter dipercaya untuk menjadi Komandan 267. Infanterie-Division hanya tiga minggu sebelum dimulainya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet)!
Sumber :
Buku "Barbarossa 1941: German Infantryman vs Soviet Rifleman" karya David Campbell
Buku "Tiger im Schlamm" karya Otto Carius
Buku "Viking Summer; 5.SS-Panzer-Division in Poland 1944" karya Dennis Oliver
Foto koleksi pribadi Nik Cornish
www.albumwar2.com
www.allworldwars.com
www.audiovis.nac.gov.pl
www.kriegsberichter-archive.com
www.network54.com
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2images.blogspot.com
No comments:
Post a Comment