Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz serta Deutsches Kreuz in Gold untuk para anggota 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland", yang diselenggarakan di Hungerburg, Austria, pada tanggal 12 Maret 1944. Yang menyerahkan medali adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (mit der Führung beauftragt III. SS-Panzerkorps). Para penerima, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Albrecht Krügel (Kommandeur II.Bataillon / SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge"), SS-Hauptsturmführer Rudolf Saalbach (Kommandeur SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 11 "Nordland"), SS-Untersturmführer der Reserve Georg Langendorf (Führer 5.(schwere)Kompanie / SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 11 "Nordland"), dan SS-Obersturmführer der Reserve Heinz Fechner (Chef 3.Kompanie / I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge"). Tiga yang pertama (Krügel, Saalbach dan Langendorf) mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, sementara Fechner mendapatkan Deutsches Kreuz in Gold. Kendaraan Schützenpanzerwagen Sd.Kfz. 251/9 Ausf.D "Stummel" di latar belakang adalah milik dari 5.Kompanie / SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 11 "Nordland". BTW, "mit der Führung beauftragt" artinya adalah "Pimpinan Sementara". Komandan-Jenderal III. SS-Panzerkorps (germanische) aslinya adalah Felix Steiner, tapi dari tanggal 25 Februari s/d 16 April 1944 dia mengambil cuti panjang karena sedang sakit keras, sehingga posisinya digantikan oleh Kleinheisterkamp sampai kondisinya pulih kembali
Dua orang sukarelawan Swedia dari 11. SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" sedang menaiki sebuah Schwimmwagen di front Narva tahun 1944. SS-Obersturmführer Carl Svensson berdiri di sebelah kiri sementara SS-Untersturmführer Gösta Borg duduk paling belakang. Keduanya bertugas sebagai Kriegsberichter di SS-Standarte "Kurt Eggers" pada saat foto ini diambil (musim semi 1944). Svensson sebelumnya bertugas di Angkatan Laut Kerajaan Swedia sebelum bergabung dengan Waffen-SS tahun 1941 sebagai instruktur senjata anti serangan udara di SS-Flak-Ersatz-Abteilung. Dia lulus dari SS-Junkerschule Bad Tölz tahun 1942 dan bertugas sebagai Kriegsberichter di 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" dan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend". Tidak hanya itu, dia juga ikut meliput pertempuran di Mediterania bersama unit Luftwaffe. Svensson lahir di Stockholm tahun 1915 dan meninggal di Jerman tahun 1999
Awak sebuah Sd.Kfz.250/5 #402 milik peleton pelopor (Aufklärungszug) dengan plat nomor SS-800647 dari 4.Kompanie / SS Panzer-Aufklärungs Abteilung 11 / 11.SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" menyerahkan selembar kertas berisi informasi situasi pertempuran terkini kepada seorang pengantar pesan bermotor SS (SS-Kradschützen) yang duduk di atas sepeda motor dari jenis DKW NZ 350. Perhatikan simbol Sonnenrad (Roda Matahari) atau Ger-Rune di Sd.Kfz.250/5 yang digunakan oleh Divisi Nordland sebagai lambang unit mereka! Foto ini diambil bulan Juli 1944 saat Tentara Merah melakukan serbuan masif berulangkali terhadap garis Tannenberg di Narva. Divisi Nordland bertahan mati-matian menjaga garis pertahanan yang sangat vital ini bersama dengan 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (Estonia), 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Wallonien (Wallonie), 6. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Langemarck (Flemish), 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade Nederland (Belanda) dan Kampfgruppe Strachwitz dari Panzergrenadier-Division Großdeutschland. Mereka pantang untuk mundur walaupun kekuatan musuh jauh berada di atas mereka. Begitu sengit dan brutalnya pertempuran yang terjadi sehingga gugurlah komandan Divisi Nordland SS-Gruppenführer Fritz von Scholz, dilanjutkan oleh komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 23 Norge serta 24 Danmark! Meskipun begitu, pengorbanan mereka membawa hasil, dan dalam pergulatan yang berlangsung tiga hari tersebut (27-29 Juli 1944), pasukan Jerman berhasil menghancurleburkan tidak kurang dari 113 tank T-34 yang menyerbu garis pertahanan mereka! Tidak hanya itu, dari 136.830 tentara Soviet yang melakukan ofensif di Narva bulan Juli 1944, hanya beberapa ribu yang selamat, dan seantero resimen tank Soviet musnah! Tertahannya ofensif Soviet di hadapan pasukan gabungan Heer dan Waffen-SS memampukan lebih dari 25.000 warga Estonia dan 3.700 orang Swedia untuk meloloskan diri ke negara Swedia yang netral
Foto ini memperlihatkan seorang sukarelawan Swedia dari 11. SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" sedang mengoperasikan sebuah Panzerschreck (Teror Tank) di front Narva tahun 1944. Senjata satu ini terdiri dari sebuah tabung metal yang menembakkan proyektil kosong berpendorong roket dengan kepala peledak anti-tank. Fungsi perisai di depan adalah untuk melindungi si penembak dari semburan bagian belakang roket saat ditembakkan
SS-Sturmbannführer Heinz Hämel (25 Oktober 1914 - 4 Desember 1977) adalah anak seorang pembuat sepatu yang kemudian meniti karir di Waffen-SS. Bersama dengan Resimen "Germania", Hämel ikut serta dalam aneksasi Jerman atas Austria, Sudetenland, Cekoslowakia, Polandia, Prancis, dan Uni Soviet. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 16 Juni 1944 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Führer II.Bataillon / SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Regiment 24 "Danmark" / 11.SS-Panzergrenadier-Division "Nordland", atas prestasinya dalam Pertempuran Narva. Di sektor selatan jembatan Narva, Hämel memimpin unitnya dalam serangan balik gemilang atas pasukan Rusia yang mengepung posisi pertahanan Jerman di sekitar Pos Komando Sonnenschein, sehingga memukul mundur mereka. Ketika datang berita radio bahwa sang Bataillonsführer mendapatkan medali bergengsi tersebut, rekan-rekan Hämel mengabadikan momen kegembiraan mereka dengan mengalungkan medali imitasi berukuran azegile sebagai memento sebelum medali resminya datang! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (30 Mei 1940) und I.Klasse (20 Agustus 1940); Infanterie-Sturmabzeichen (1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Deutsches Kreuz in Gold (11 Juni 1942); serta Verwundetenabzeichen in Silber (1943)
Di foto yang diambil di Friedrichstrasse sebelah selatan Reichskanzlei setelah Pertempuran Berlin berakhir ini, kita bisa melihat seorang prajurit SS yang tergeletak tewas di sebelah halftrack-nya yang hancur. Dahsyatnya, dia bukanlah prajurit Jerman melainkan sukarelawan asal Swedia! Namanya adalah Ragnar Johansson (pangkat SS-Unterscharführer) asal Stockholm yang merupakan mantan sersan di Angkatan Darat Swedia (P4 Skövde) dan anggota dari Partai Nazi Swedia, Svensk Socialistisk Samling (SSS). Ketika pertama dia bergabung dengan Waffen-SS dia ditempatkan di SS-Panzer-Division "Wiking", tapi kemudian dipindahkan ke SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland". Johansson terbunuh pada malam tanggal 1-2 Mei 1945 dalam Pertempuran Berlin ketika sedang mengemudikan kendaraan komando Sd.Kfz.250 milik SS-Hauptsturmführer Hans-Gösta Pehrsson dalam usahanya melarikan diri dari Berlin yang terkepung. Kendaraannya tertembak pasukan Rusia dan hancur (versi lain yang menyebabkannya mledug adalah sebuah granat). Foto ini diambil oleh fotografer Rusia Mark Redkin. Sebuah rekonstruksi pasca-perang yang dilakukan oleh peneliti Lennart Westberg mendapati bahwa foto ini diambil di Friedrichstrasse 107 dengan dinding pasukan penjaga di latar belakang, 200m sebelah utara sungai Spree
Seorang SS-Hauptsturmführer dari SS-Panzergrenadier-Regiment 24 "Danmark" / 11.SS-Panzergrenadier-Freiwilligen-Division "Nordland", tergeletak tak bernyawa di tengah jalanan kota berlin, yang kini telah dikuasai oleh pasukan penyerang Uni Soviet. Dari saku dan seragamnya yang terbuka, kemungkinan besar dia telah digeledah sebelumnya. Uniknya, sang perwira veteran (perhatikan medali Eisernes Kreuz I.Klasse di dadanya!) tampaknya telah melengkapi diri dengan FJ-helm dan senapan serbu FG-42, yang biasanya digunakan oleh pasukan Fallschirmjäger (terjun payung)! Hal ini tidak terlalu aneh, karena di akhir-akhir perang - dimana suplai amunisi dan perbekalan seringkali tidak tentu datangnya - pasukan yang bertempur biasanya mempersenjatai diri dengan apa yang tersedia di lapangan. Spekulasi lain menyebutkan bahwa sang mayat telah mendapat "sentuhan" dari unit propaganda Soviet, sehingga terbaring dengan medali dan senjatanya terlihat jelas dalam foto. Hal ini biasa dilakukan oleh pihak Soviet untuk menunjukkan bahwa mereka telah menghabisi prajurit-prajurit terbaik Nazi. Mengenai identitas sang perwira malang, maka kemungkinan besar dia adalah SS-Hauptsturmführer Hermann Hinrich Lührs (Adjutant SS-Panzergrenadier-Regiment 24 "Danmark"), yang bunuh diri di Friedrichstraße pada tanggal 28 April 1945. Keterangan ini diperkuat oleh cucu Lührs sendiri, yang meyakini bahwa itu adalah kakeknya berdasarkan bentuk muka serta keterangan dari mantan rekan seperjuangan Lührs yang masih hidup. Foto ini sendiri diambil pada tanggal 2 Mei 1945 di sekitar Friedrichstraße 113 yang berada di pusat Kota berlin. Di kiri latar belakang kita bisa melihat pintu masuk menuju stasiun U-bahn (kereta bawah tanah) Oranienburg Tor, yang bersebelahan dengan Angleterre Hotel. Sementara itu, lebih jauh lagi ke sebelah kanan adalah persimpangan antara Friedrichstraße dan Chausseestraße
-----------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
SS-Sturmbannführer Josef "Sepp" Bachmeier (27 Oktober 1908 - 24 Februari 1971) bergabung dengan 19. (bayerische) Infanterie-Regiment tanggal 1 April 1929 dan kemudian mendaftarkan diri sebagai anggota SS-Totenkopf-Verband "Ostfriesland" tanggal 1 Juni 1935. Dia kemudian dipindahkan ke SS-Totenkopfverbände "Brandenburg", SS-Totenkopfverbände "Oberbayern", SS-Totenkopfstandarte "Ostmark", dan SS-Totenkopfstandarte "Kirkenes". Pada Perang Dunia II Bachmeier bertugas di SS-Infanterie-Regiment 4 sampai tahun 1943 ketika dia dipindahkan ke SS-Infanterie-Ersatz-Bataillon "Nord" lalu ke SS-Begleit-Bataillon Reichsführer SS. Penempatan terakhirnya adalah sebagai wakil komandan batalyon di 11.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland". Dalam pertempuran sengit di "Tannenberg-Stellung" (khususnya di Grenadierhöhe, Dataran Tinggi Grenadier), Bachmeier menyerbu pasukan Rusia menggunakan tiga kompinya dan berhasil memaksa mereka mundur dalam kepanikan. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1944 sebagai SS-Hauptsturmführer dan stellvertretenden Führer II.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 23 "Norge" / 11.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" / III.SS-Armeekorps / Armee-Abteilung Narwa / Heeresgruppe Nord, juga tak lama kemudian dijadikan sebagai komandan batalyon. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: SS-Dienstauszeichnung II.Klasse; SS-Dienstauszeichnung II.Klasse; serta Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse
-----------------------------------------------------------------------
SS-Untersturmführer Heino Meyer dilahirkan di Stockholm pada tahun 1923. Dia bergabung dengan Waffen-SS pada tahun 1941 dan bertugas di Divisi Wiking. Meyer kemudian terluka dalam pertempuran di Front Timur di tahun 1942. Setelah sembuh, tak lama kemudian dia mengikuti pendidikan calon perwira Waffen-SS di SS-Junkerschule Bad Tölz dan lulus pada tahun 1943. Meyer kemudian bergabung dengan 11. SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" dan bertugas di unit pelopornya, 3.Kompanie / SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 11. Dalam pertempuran di Estonia tanggal 21 Juni 1944 dia terluka berat untuk kedua kalinya dan malah dilaporkan secara keliru bahwa dia telah tewas karena Soldbuch-nya tertukar! Meyer kembali ke unitnya setelah menyelesaikan masa perawatan di rumah sakit, hanya untuk terluka kembali dalam pertempuran defensif di Pomerania bulan Maret 1945. Saat Perang Dunia II berakhir dia masih menjalani perawatan di rumah sakit. Seusia perang Meyer bermigrasi ke Amerika Selatan dan Spanyol sambil membawa serta pecahan granat di lehernya yang tak bisa dilepaskan karena dipastikan akan membahayakan nyawanya! Dia meninggal pada tahun 1995 di Argentina
Sukarelawan asal Kopenhagen (Denmark) SS-Sturmmann Kurt Tebring berpose di atas Panzerkampfwagen V Panther Ausf.D (tidak terlalu kelihatan dalam foto ini). Panther tersebut bukanlah miliknya melainkan milik SS-Oberscharführer Philipp Wild, seorang Ritterkreuzträger dari SS-Panzer-Abteilung 11 "Hermann von Salza", sementara Tebring hanya berperan sebagai supirnya. Pita lengan "Nordland" yang dipakai di lengannya menandakan bahwa sebelumnya Tebring adalah anggota 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland". Foto di atas sendiri diambil setelah Pertempuran Narwa (2 Februari – 10 Agustus 1944) dimana Wild kemudian dianugerahi Ritterkreuz atas jasa-jasanya sementara Tebring kebagian Eisernes Kreuz I. Klasse. Sekedar info tambahan: Panther Ausf.D yang dipakai Tebring merupakan salah satu Panther versi awal yang sebenarnya diperuntukkan bagi I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di musim panas 1943, tapi kemudian Sepp Dietrich (Komandan LSSAH) menolaknya karena menganggapnya sering mengalami masalah mekanis sehingga tidak bisa diandalkan dalam pertempuran. Beberapa dari Panther ini kemudian dikirimkan ke front Leningrad untuk dijadikan sebagai bunker artileri (dengan awak diambil dari Panzer-Regiment 29 / 12.Panzer-Division). Sebagiannya lagi (sekitar 20 buah) dioper ke SS-Panzer-Abteilung 11 "Hermann von Salza" yang, setelah usaha keras para montirnya, mampu membuat para Panther "KW 2" ini beroperasi kembali tanpa hambatan!
Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com
www.flickr.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.tapatalk.com
www.warrelics.eu
www.wehrmachtss.blogspot.com
No comments:
Post a Comment