290. Infanterie-Division dibentuk pada tahun 1940 di Musterlager. Divisi ini mengakhiri perang di Kurland dan menyerah pada pasukan Soviet. Pin berbentuk schwert (pedang) mulai digunakan pada tahun 1944 dan merupakan reproduksi dari lambang divisi yang berbentuk pedang vertikal berwarna putih (karenanya 290. Infanterie-Division biasa disebut pula sebagai "Schwert Division"). Dia biasa dipakai di sebelah kiri topi atau saku kiri seragam
Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Generalleutnant Theodor Freiherr von Wrede (kanan, Kommandeur 290. Infanterie-Division), yang diselenggarakan pada tanggal 22 Februari 1942 di tengah dinginnya Front Timur. Sebagai pengalung medali adalah Generaloberst Ernst Busch (Oberbefehlshaber 16. Armee)
Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Obergefreiter August Menke (MG-Schütze di 7.Kompanie / II.Bataillon / Grenadier-Regiment 501 / 290.Infanterie-Division), yang diselenggarakan di Memmingen, Bavaria, pada tanggal 16 April 1944. Yang mengalungkan medali adalah Generalleutnant Oskar Blümm (Kommandeur Division Nr. 407). Menke mendapatkan medali bergengsi tersebut sebagai penghargaan atas aksi heroiknya dalam pertempuran defensif di Dataran Tinggi Gora, dekat Idriza (Rusia), di awal tahun 1944. Dalam pertempuran sengit tersebut, tentara Jerman dari 290. Infanterie-Division dan pasukan penyerbu Soviet sama-sama memperebutkan beberapa dataran tinggi yang strategis. Pada pertengahan bulan Maret 1944 pihak musuh berusaha merebut Dataran Tinggi Gora, yang dipertahankan oleh Obergefreiter Menke dan sedikit anakbuah yang dimilikinya. Dalam jangka waktu beberapa hari, Menke dan timnya mampu mempertahankan posisi mereka dari gelombang serangan Soviet yang datang berkali-kali. Setelah semua amunisinya terpakai - sementara pasokan dari markas tak lagi bisa diharapkan di tengah sengitnya situasi pertempuran - Menke dan anakbuahnya yang masih tersisa memaanfaatkan Panzerfaust untuk mengusir tentara infanteri musuh, sehingga memberi waktu pada resimennya untuk mendapatkan kembali persenjataan berat mereka
PERAIH EICHENLAUB
Major
Anton "Toni" Müller (12 April 1914 – 27 Juli 2006) dari 290.
Infanterie-Division dianugerahi medali-medali sebagai berikut: Eisernes
Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze;
Demjankschild; Nahkampfspange in Bronze; Verwundetenabzeichen in Silber;
Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille);
Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (17 September 1943); Deutsches
Kreuz in Gold (3 November 1943); Ärmelband "KURLAND"; serta Ritterkreuz
des Eisernen Kreuzes #3579 (10 September 1944) mit Eichenlaub #738 (14
Februari 1945). BTW, dia meninggal di hari yang sama dengan
Ritterkreuzträger lainnya, Remi Schrijnen!
Generalmajor Hinrich Warrelmann (16 April 1904 – 9 Oktober 1980) adalah veteran dalam perang di Afrika yang di akhir perang menjadi Kommandeur 183. Volksgrenadier-Division. Dalam foto di atas (yang diambil setelah penganugerahan medali Eichenlaub) dia mengenakan feldmütze M43 dengan garis silver perwira di atasnya. Di pinggir topinya terdapat lambang schwerter (pedang) dari 290. Infanterie-Division yang mulai dipergunakan dari tahun 1944. Medali-medali yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 September 1939) dan I.Klasse (13 Juni 1940); Deutsches Kreuz in Gold #80/54 (28 Februari 1942); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS #2908 (27 Februari 1944); dan Eichenlaub #555 (19 Agustus 1944) zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #2971 (16 April 1944) sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 502
----------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Oberst der Reserve Otto Alberts (22 Februari 1893 – 10 Desember 1943) telah ikut bertempur dari sejak Perang Dunia Pertama sebagai sukarelawan di Kaiser Franz Garde-Grenadier-Regiment Nr. 2. Dia keluar dari militer setelah perang berakhir, dan masuk lagi tanggal 1 April 1937 sebagai Leutnant der Reserve dan Chef 7.Kompanie / Infanterie-Regiment 39. Di medan perang Rusia dia mempertunjukkan kelasnya sebagai seorang komandan lapangan dengan bolak-balik masuk rumah sakit karena terluka, padahal notabene dia adalah seorang perwira tinggi yang bisa mengatur pasukan dari garis belakang! Pada bulan November 1943 divisi tempat Alberts bertugas (290. Infanterie-Division) mendapat hantaman berat pasukan Soviet yang berkekuatan berkali-kali lipat. Serangan pertama musuh berhasil digagalkan, tapi serangan berikutnya mereka mendatangkan lebih banyak lagi pasukan cadangan sehingga mengancam pertahanan pihak Jerman yang sudah kepayahan. Disinilah Alberts dan resimennya menjadi tulang punggung pertahanan dan berkali-kali menggagalkan usaha terobosan pasukan Rusia. Selama 10 jam penuh pasukannya bertahan dengan gigih di posisi mereka, sampai akhirnya pasukan bantuan Jerman datang untuk menggantikan posisi mereka. Sayangnya, pada tanggal 10 Desember 1943 sang komandan resimen pemberani ini terluka parah oleh tembakan di dada di dekat danau Dolyskoje (Brjaschki) sehingga harus buru-buru dibawa ke rumah sakit. Walaupun telah mendapatkan penanganan maksimal, Oberst Alberst (dia baru naik pangkat sebulan sebelumnya!) dinyatakan meninggal pukul 20:45 di hari yang sama. Di hari yang sama pula dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara anumerta sebagai Kommandeur Grenadier-Regiment
501 / 290.Infanterie-Division / I.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe
Nord. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; 1914 Verwundetenabzeichen in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Juni 1940) dan I.Klasse (10 Juli 1940); 1939 Verwundetenabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta Deutsches Kreuz in Gold (1 Desember 1941)
Oberst im Generalstab Joachim von Amsberg (28 Desember 1903 – 27 Mei 1981) bergabung dengan Infanterie-Regiment 6 tanggal 1 April 1924 dan dilatih untuk menjadi seorang perwira staff. Dia kemudian dipindahkan ke berbagai unit Heer: Infanterie-Regiment 46, Festungskommandantur Königsberg, 311. Infanterie-Division, dan 161. Infanterie-Division. Yang terakhir adalah unit yang ditempatinya saat penyerbuan ke Prancis tahun 1940. Setelahnya Amsberg menjadi perwira yang membawahi urusan transportasi (Transport-Offizier) dan ditugaskan di wilayah Kaukasus. Bosan dengan tugas administrasi, pada akhir tahun 1944 Amsberg mengikuti kursus perwira lanjutan, dimana setelah lulus tanggal 1 Februari 1945 dia langsung didapuk sebagai komandan Grenadier-Regiment 502. Resimennya ini turut bertempur di Kurland dimana pasukan raksasa Soviet mengepung 200 ribu tentara dari 26 divisi Wehrmacht dalam apa yang digadang-gadang sebagai "Stalingrad Kedua". Kali ini musuh menemui batu cadas karena pasukan jerman yang terkepung tidak sudi untuk menyerah dan berkali-kali menggagalkan serangan tank dan infanteri Tentara Merah, termasuk dalam salah satu pertempuran tank terakhir yang dimenangkan oleh Panzertruppen, dimana Amsberg turut ambil bagian di dalamnya. Dia direkomendasikan untuk menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Mei 1945 sebagai Oberst i.G. dan Kommandeur Grenadier-Regiment 502 / 290.Infanterie-Division / II.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Kurland, tapi kemudian rekomendasi ini ditolak oleh Oberst Goecke, kepala Außenstelle dari Heerespersonalamt (HPA), dengan alasan bahwa tidak ada dokumen pendukung dari atasan Amsberg. Komisi Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger (Organisasi Peraih Ritterkreuz) kemudian membuka kasus ini pada tahun 1981 dan memutuskan bahwa Amsberg berhak untuk mendapatkan Ritterkruz-nya tertanggal 6 Mei 1945. Walther-Peer Fellgiebel (pengarang "Die Träger des Ritterkreuzes des Eisernen Kreuzes 1939–1945") memajukan tanggalnya menjadi 9 Mei 1945. Setelah akhirnya pasukan Jerman di Kurland menyerah tanggal 10 Mei 1945 (dua hari setelah Jerman secara resmi menyerah!), Amsberg menjadi tawanan Soviet dan baru dilepaskan tahun 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Dienstauszeichnung, Eisernes Kreuz II.Klasse (17 September 1939) dan I.Klasse (25 Juni 1940); Deutsches Kreuz in Silber (13 April 1943); serta Ärmelband “Kurland”
Sumber :
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
www.forum.axishistory.com
www.geocities.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.forum.axishistory.com
www.geocities.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
No comments:
Post a Comment