Pada
tanggal 13 September 1939 Hitler meninggalkan Illnau dan berangkat ke
Łódź dengan menggunakan pesawat terbang. Pada siang harinya dia pergi ke
Gogolin dimana telah menunggu Führersonderzug "Amerika", kereta api
pribadi yang sekaligus juga merupakan markas berjalannya. Di Gogolin
Hitler mengadakan kunjungan ke markas Generalleutnant Kurt von Briesen
(Kommandeur 30. Infanterie-Division). Panglima Oberkommando der
Wehrmacht, Wilhelm Keitel, mengenang: "Di hari itu Führer mengunjungi
temanku Jenderal von Briesen dari Divisi Infanteri ke-30, yang selama
beberapa hari ini telah mempertahankan dengan mati-matian bagian sayap
dari AD ke-8 Blaskowitz yang berkekuatan minim. Dengan hanya satu divisi
pimpinannya, dia telah berhasil menggagalkan usaha terobosan
besar-besaran dari pasukan Polandia yang terkepung oleh Jerman. Posisi
markasnya sendiri cuma bisa ditempuh dengan berjalan kaki dan berada
dalam jangkauan senjata artileri musuh. Hanya dengan otoritas langsung
dari Führer-lah yang membuat kami akhirnya bisa bertemu dengan von
Briesen di markasnya, yang mengambil tempat di sebuah ruangan sekolah.
Briesen, yang lengan kanannya terluka parah oleh serpihan bom dalam
pertempuran beberapa hari sebelumnya, mendeskripsikan pada Führer
pertempuran berat selama berhari-hari yang telah dijalani oleh
divisinya. Ketika ditanyakan mengenai lengannya yang terbebat, dia
mengaku bahwa luka tersebut didapatkannya saat memimpin langsung
batalyon cadangan terakhir yang dipunyainya ke medan perang. Saat kami
dalam perjalanan pulang dari markas komandonya, Hitler mengatakan
padaku: 'Seperti itulah tipikal jenderal Prusia tulen keluaran sekolah
militer kerajaan! Prajurit sejati seperti dia tak banyak jumlahnya, dan
dia telah memenangkan hatiku. Sebelum hari ini berakhir, aku ingin dia
menjadi komandan divisi pertama yang dianugerahi Ritterkreuz. Dia telah
menyelamatkan AD Blaskowitz dengan keberanian dan kegigihannya!" Foto
ini sendiri memperlihatkan saat Hitler ngobrol dengan
Divisionskommandeur Briesen sementara para prajurit dari 30.
Infanterie-Division memberikan salam hormat Nazi. Sedikit tertutup oleh
Hitler adalah kepala dari General der Infanterie Johannes Blaskowitz
(Oberbefehlshaber 8. Armee), sementara berjalan di belakang diantara
Hitler dan Briesen adalah Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der
Luftwaffe beim Führer und Führer und Oberster Befehlshaber der
Wehrmacht), yang diikuti oleh Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der
Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Foto
oleh Heinrich Hoffmann
Foto oleh Kriegsberichter Folkerts ini memperlihatkan Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division) menyaksikan parade kemenangan pasukannya di Avenue Foch, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Saat itu 30. Infanterie-Division mendekati Paris dari arah utara, tapi tujuannya sendiri hanya melewati kota tersebut demi melanjutkan memburu pasukan Prancis yang mundur ke arah selatan. Ketika Briesen mendengar berita bahwa Paris dinyatakan sebagai "Kota Terbuka", dia memutuskan untuk mengirim unit kecil ke perbatasan kota tersebut untuk mengecek kebenarannya. Unit tersebut kembali dan melaporkan bahwa tidak ada perlawanan sama sekali yang dijumpai, sementara militer Prancis semuanya telah pergi. Pada saat itulah Briesen memutuskan untuk merubah arah gerakan pasukannya dan mengambil jalur berbeda yang menembus kota Paris. Ketika dia sampai di Champs-Élysées, dia memerintahkan agar diadakan "parade kecil-kecilan", sehingga jadinya 30. Infanterie-Division memasuki Champs-Élysées dengan diiringi oleh band sementara Briesen sendiri memberi hormat sambil menunggang onta. Kejadian tersebut mendapat liputan luas, dan sering disalahpahami sebagai parade kemenangan pasukan Jerman setelah pasukan Prancis menyerah, padahal pada kenyataannya itu hanyalah gerak maju "berkelas" divisi Briesen dengan melewati kota Paris dalam mengejar pasukan Prancis yang mundur!
Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division) tertidur pulas di jok belakang sebuah Kübelwagen dalam penyerbuan pasukan Jerman ke Belgia di bulan Mei 1940. Schirmmütze-nya tampak tergeletak di sampingnya. Briesen dan pasukannya tercatat sebagai unit Wehrmacht pertama yang memasuki kota Paris pada tanggal 14 Juni 1940
Foto oleh Kriegsberichter Folkerts ini memperlihatkan Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division) menyaksikan parade kemenangan pasukannya di Avenue Foch, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Saat itu 30. Infanterie-Division mendekati Paris dari arah utara, tapi tujuannya sendiri hanya melewati kota tersebut demi melanjutkan memburu pasukan Prancis yang mundur ke arah selatan. Ketika Briesen mendengar berita bahwa Paris dinyatakan sebagai "Kota Terbuka", dia memutuskan untuk mengirim unit kecil ke perbatasan kota tersebut untuk mengecek kebenarannya. Unit tersebut kembali dan melaporkan bahwa tidak ada perlawanan sama sekali yang dijumpai, sementara militer Prancis semuanya telah pergi. Pada saat itulah Briesen memutuskan untuk merubah arah gerakan pasukannya dan mengambil jalur berbeda yang menembus kota Paris. Ketika dia sampai di Champs-Élysées, dia memerintahkan agar diadakan "parade kecil-kecilan", sehingga jadinya 30. Infanterie-Division memasuki Champs-Élysées dengan diiringi oleh band sementara Briesen sendiri memberi hormat sambil menunggang onta. Kejadian tersebut mendapat liputan luas, dan sering disalahpahami sebagai parade kemenangan pasukan Jerman setelah pasukan Prancis menyerah, padahal pada kenyataannya itu hanyalah gerak maju "berkelas" divisi Briesen dengan melewati kota Paris dalam mengejar pasukan Prancis yang mundur!
Prajurit-prajurit
Wehrmacht berbaris di sepanjang rute parade di Champs-Élysées, Paris,
dipimpin oleh seorang Obermusikmeister dari Musikkorps unitnya.
Reichsadler divisi (Schellenbaumflagge) dari 30. Infanterie-Division
bisa terlihat di latar belakang, di atas Schellenbaum (Jingling
Johnnie). Perhatikan bahwa mereka memakai sepatu pendek bergaiter dan
bukannya sepatu boot yang sedikit lebih tinggi. Pada waktu pendudukan
Jerman (1940-1944), warga kota Paris biasanya bercanda tentang ketepatan
waktu parade pasukan Wehrmacht yang tak terkalahkan: "Apa sebabnya
Champs-Élysées dibatasi oleh pepohonan? ... supaya orang-orang Jerman
dapat berbaris di bawah bayangannya!" Foto oleh André Zucca
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Generalleutnant Kurt von Tippelskirch (Kommandeur 30. Infanterie-Division) yang diselenggarakan pada tanggal 23 November 1941. Yang menyerahkannya adalah General der Artillerie Christian Hansen (Kommandierender General X. Armeekorps) yang merupakan atasan Von Tippelskirch
----------------------------------------------------------------------------
KOMMANDEUR
Generalmajor Otto Barth (18 Juni 1891 - 3 Mei 1963) bergabung dengan Feldartillerie-Regiment 64 tanggal 30 Maret 1911. Seusai Perang Dunia Pertama dia sempat meneruskan karir di Reichswehr sebagai perwira artileri sebelum keluar pada tahun 1920 untuk menjadi warga sipil. Ketika Wehrmacht dibentuk pada tahun 1935, Barth masuk kembali dan langsung mendapatkan pangkat Hauptmann. Dia ikut berpartisipasi dalam kampanye di Polandia serta Prancis, dan pada tanggal 11 Desember 1940 diserahi tanggungjawab unutk menjadi komandan Artillerie-Regiment 117. Bersama dengan resimennya dia bertempur di wilayah Rusia selatan dan dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 8 Mei 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 117 / 111.Infanterie-Division / XXIV. Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd sebagai penghargaan atas kepemimpinannya yang mengagumkan. Hanya berselang tiga hari kemudian Barth dimasukkan sebagai Führerreserve, dilanjutkan dengan menjadi Lehrgangsleiter Artillerieschule I tanggal 17 September 1943. Pada tanggal 15 Agustus 1944 dia ditunjuk sebagai Komandan 30. Infanterie-Division sekaligus dipromosikan menjadi Generalmajor. Ini bukanlah penempatan terakhirnya karena pada tanggal 16 Februari 1945 dia menjadi Komandan 21. Feld-Division (Luftwaffe). Dia memimpin divisinya secara luar biasa di tengah kecamuk pertempuran Kurland melawan kekuatan Tentara Merah yang berlipat besarnya. Barth kemudian harus menghabiskan waktu selama 10 tahun di dalam kamp tawanan Soviet yang terkenal brutal sebelum dibebaskan pada tanggal 9 Oktober 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ritterkreuz des königlichen Sächsen Militär St. Heinrichs-Orden (7 Mei 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #1238 (5 Oktober 1942); Deutsches Kreuz in Gold (9 Oktober 1942); serta Ärmelband Kurland (1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 3 November 1944
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Generalleutnant Kurt von Tippelskirch (Kommandeur 30. Infanterie-Division) yang diselenggarakan pada tanggal 23 November 1941. Yang menyerahkannya adalah General der Artillerie Christian Hansen (Kommandierender General X. Armeekorps) yang merupakan atasan Von Tippelskirch
----------------------------------------------------------------------------
KOMMANDEUR
Generalmajor Otto Barth (18 Juni 1891 - 3 Mei 1963) bergabung dengan Feldartillerie-Regiment 64 tanggal 30 Maret 1911. Seusai Perang Dunia Pertama dia sempat meneruskan karir di Reichswehr sebagai perwira artileri sebelum keluar pada tahun 1920 untuk menjadi warga sipil. Ketika Wehrmacht dibentuk pada tahun 1935, Barth masuk kembali dan langsung mendapatkan pangkat Hauptmann. Dia ikut berpartisipasi dalam kampanye di Polandia serta Prancis, dan pada tanggal 11 Desember 1940 diserahi tanggungjawab unutk menjadi komandan Artillerie-Regiment 117. Bersama dengan resimennya dia bertempur di wilayah Rusia selatan dan dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 8 Mei 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 117 / 111.Infanterie-Division / XXIV. Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd sebagai penghargaan atas kepemimpinannya yang mengagumkan. Hanya berselang tiga hari kemudian Barth dimasukkan sebagai Führerreserve, dilanjutkan dengan menjadi Lehrgangsleiter Artillerieschule I tanggal 17 September 1943. Pada tanggal 15 Agustus 1944 dia ditunjuk sebagai Komandan 30. Infanterie-Division sekaligus dipromosikan menjadi Generalmajor. Ini bukanlah penempatan terakhirnya karena pada tanggal 16 Februari 1945 dia menjadi Komandan 21. Feld-Division (Luftwaffe). Dia memimpin divisinya secara luar biasa di tengah kecamuk pertempuran Kurland melawan kekuatan Tentara Merah yang berlipat besarnya. Barth kemudian harus menghabiskan waktu selama 10 tahun di dalam kamp tawanan Soviet yang terkenal brutal sebelum dibebaskan pada tanggal 9 Oktober 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ritterkreuz des königlichen Sächsen Militär St. Heinrichs-Orden (7 Mei 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #1238 (5 Oktober 1942); Deutsches Kreuz in Gold (9 Oktober 1942); serta Ärmelband Kurland (1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 3 November 1944
Sumber :
Buku "Der Große Deutsche Feldzug gegen Polen" karya Heinrich Hoffmann
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
No comments:
Post a Comment