SS-OBERGRUPPENFÜHRER TERAKHIR YANG MENINGGAL
SS-Obergruppenführer
und General der Waffen-SS Karl-Maria Demelhuber (26 Mei 1896 - 18 Maret
1988) tercatat sebagai perwira terakhir yang berpangkat SS-Obergruppenführer
saat dia meninggal tahun 1988. Selama karir militernya, dia pernah
menjadi komandan SS-Standarte Germania, 6. SS-Gebirgs-Division Nord (15 Mei 1941 - 1 April 1942),
XII. SS-Armeekorps dan XVI. SS-Armeekorps. Dia juga merupakan peraih
Deutsches Kreuz in Silber (9 November 1943) dan Vapaudenristin
Ritarikunta (Order of the Cross of Liberty) Finlandia (1 Desember 1941).
Mengenai dirinya, General der Kavallerie Siegfried Westphal pernah
berkomentar sinis: "Kalau di Angkatan Darat, dia hanya akan menjadi
pengurus kuda!" yang menunjukkan sikap memandang rendah yang masih
dimiliki oleh sebagian perwira Heer terhadap rekan seperjuangan mereka
dari Waffen-SS!
--------------------------------------------------------------------------------
PILOT LUFTWAFFE TERAKHIR PERAIH RITTERKREUZ (DIAKUI)
Oberfeldwebel Erich Axthammer (3 Desember 1920 - ? ) adalah anak fotografer dari Neumark (Austria) yang bergabung dengan Luftwaffe bulan November 1938 beberapa bulan setelah Anschluss. Selama tahun 1941 dia ditempatkan di Front Timur bersama dengan 7./Schlachtgeschwader 1 dan menerbangkan pesawat serang-darat Henschel HS 123. Pada bulan November 1943 jam terbangnya telah mencapai 300 feindflug (misi tempur) sehingga dianugerahi DKiG. Dia lalu pindah tugas ke 1./Schlachtgeschwader 152, 5./Schlachtgeschwader 77 dan 8./Schlachtgeschwader 10 (yang terakhir bulan Agustus 1944). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 28 April 1945 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer di Stab / Schlachtgeschwader 10 (SG 10) / Luftflotte 4 setelah bertugas dalam 505 feindflug, dan merupakan salah satu dari pilot Luftwaffe terakhir yang mendapatkan penghargaan setinggi itu! Selama karir militernya, Axthammer terbang dalam 530 feindflug (300 di antaranya menggunakan Hs 123 dan sisanya dengan Focke-Wulf Fw 190). Dia mengklaim 4 pesawat Soviet yang ditembak jatuh dalam pertempuran udara (plus dua kemenangan yang tak terkonfirmasi) serta begitu banyak sasaran darat, di antaranya adalah 42 truk (plus 27 kendaraan darat lainnya), 46 kereta yang ditarik kuda, 1 ranpur, 2 tank, 2 senjata artileri, 2 senjata flak, 5 posisi artileri anti pesawat udara, 4 depot bahan bakar, 2 jembatan ponton, 1 jembatan darat, dan 2 pesawat yang terparkir di darat! Medalinya dikalungkan oleh General der Flieger Rudolf Meister sebagai perwakilan dari panglima Luftwaffe Generalfeldmarschall Ritter von Greim (saat itu Hermann Göring telah ditangkap atas perintah Hitler karena tuduhan pengkhianatan). Setelah perang usai dia selama beberapa waktu menjadi pekerja tambang sebelum bergabung dengan Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman Barat) bulan Oktober 1958 sebagai pilot pesawat transport dan helikopter, dan pensiun tanggal 31 Maret 1973 sebagai Stabsfeldwebel. Setidaknya sampai tulisan ini dibuat (8 Mei 2014, tepat 69 tahun setelah Perang Dunia II berakhir di Eropa), mantan jagoan serang-darat Luftwaffe ini masih hidup dan sehat wal-afiat di usianya yang telah menginjak 93 tahun! Axthammer dikenal rendah hati dan jujur, dan dia mengaku bahwa dia tak pernah menghancurkan tank di darat seperti klaim berbagai publikasi dan buku, padahal klaim itu sendiri didasarkan atas saksi mata yang melihat peristiwa itu terjadi serta laporan unitnya! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Juni 1943) dan I.Klasse (10 Agustus 1943); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (1 Juni 1942), in Silber (6 Juni 1943), in Gold (22 Juli 1943) dan in Gold mit Anhänger (11 Agustus 1944); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (11 Oktober 1943); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern (12 November 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (14 November 1943)
--------------------------------------------------------------------------------
PILOT PENGINTAI TERAKHIR PERAIH RITTERKREUZ
Fahnenjunker-Oberfeldwebel Josef Baldes (6 September 1915 - 30 Juli 1985), yang lahir dan meninggal di Differten/Kreis Saarlouis (Jerman), adalah pilot pengintai (aufklärerflieger) dari Aufklärungsgruppe 124 yang direkomendasikan oleh unitnya untuk mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes awal April 1945. Proposalnya diproses oleh Oberkommando der Luftwaffe/Auszeichnung und Disziplin (OKL/AuD) pada tanggal 16 April 1945. Disetujui, rekomendasinya kemudian diteruskan sebagai Luftwaffenpersonalamt-Verleihungsvorschlag (LPA-VV) Nr. 1577 ke ajudan Reichsmarschall Hermann Göring untuk mendapatkan pengesahan. Sayangnya, rekomendasi tersebut tak pernah terselesaikan dan perang keburu berakhir tanggal 8 Mei 1945. Karenanya, upacara penghargaannya tak bisa terverifikasi meskipun Walther-Peer Feldgiebel secara resmi menyatakan dalam bukunya bahwa Baldes dianugerahi Ritterkreuz tanggal 9 Mei 1945 sebagai Fahnenjunker-Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 1.(Fern) Staffel / Aufklärungsgruppe 124 / Kommandierender General der Deutschen Luftwaffe in Norwegen. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (12 April 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Agustus 1943). Selama karir perangnya Baldes telah menyelesaikan 281 misi tempur, dan dia tercatat sebagai aufklärerflieger terakhir yang dianugerahi Ritterkreuz!
--------------------------------------------------------------------------------
PILOT LUFTWAFFE TERAKHIR PERAIH RITTERKREUZ (DIAKUI)
Oberfeldwebel Erich Axthammer (3 Desember 1920 - ? ) adalah anak fotografer dari Neumark (Austria) yang bergabung dengan Luftwaffe bulan November 1938 beberapa bulan setelah Anschluss. Selama tahun 1941 dia ditempatkan di Front Timur bersama dengan 7./Schlachtgeschwader 1 dan menerbangkan pesawat serang-darat Henschel HS 123. Pada bulan November 1943 jam terbangnya telah mencapai 300 feindflug (misi tempur) sehingga dianugerahi DKiG. Dia lalu pindah tugas ke 1./Schlachtgeschwader 152, 5./Schlachtgeschwader 77 dan 8./Schlachtgeschwader 10 (yang terakhir bulan Agustus 1944). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 28 April 1945 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer di Stab / Schlachtgeschwader 10 (SG 10) / Luftflotte 4 setelah bertugas dalam 505 feindflug, dan merupakan salah satu dari pilot Luftwaffe terakhir yang mendapatkan penghargaan setinggi itu! Selama karir militernya, Axthammer terbang dalam 530 feindflug (300 di antaranya menggunakan Hs 123 dan sisanya dengan Focke-Wulf Fw 190). Dia mengklaim 4 pesawat Soviet yang ditembak jatuh dalam pertempuran udara (plus dua kemenangan yang tak terkonfirmasi) serta begitu banyak sasaran darat, di antaranya adalah 42 truk (plus 27 kendaraan darat lainnya), 46 kereta yang ditarik kuda, 1 ranpur, 2 tank, 2 senjata artileri, 2 senjata flak, 5 posisi artileri anti pesawat udara, 4 depot bahan bakar, 2 jembatan ponton, 1 jembatan darat, dan 2 pesawat yang terparkir di darat! Medalinya dikalungkan oleh General der Flieger Rudolf Meister sebagai perwakilan dari panglima Luftwaffe Generalfeldmarschall Ritter von Greim (saat itu Hermann Göring telah ditangkap atas perintah Hitler karena tuduhan pengkhianatan). Setelah perang usai dia selama beberapa waktu menjadi pekerja tambang sebelum bergabung dengan Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman Barat) bulan Oktober 1958 sebagai pilot pesawat transport dan helikopter, dan pensiun tanggal 31 Maret 1973 sebagai Stabsfeldwebel. Setidaknya sampai tulisan ini dibuat (8 Mei 2014, tepat 69 tahun setelah Perang Dunia II berakhir di Eropa), mantan jagoan serang-darat Luftwaffe ini masih hidup dan sehat wal-afiat di usianya yang telah menginjak 93 tahun! Axthammer dikenal rendah hati dan jujur, dan dia mengaku bahwa dia tak pernah menghancurkan tank di darat seperti klaim berbagai publikasi dan buku, padahal klaim itu sendiri didasarkan atas saksi mata yang melihat peristiwa itu terjadi serta laporan unitnya! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Juni 1943) dan I.Klasse (10 Agustus 1943); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (1 Juni 1942), in Silber (6 Juni 1943), in Gold (22 Juli 1943) dan in Gold mit Anhänger (11 Agustus 1944); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (11 Oktober 1943); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern (12 November 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (14 November 1943)
--------------------------------------------------------------------------------
PILOT PENGINTAI TERAKHIR PERAIH RITTERKREUZ
Fahnenjunker-Oberfeldwebel Josef Baldes (6 September 1915 - 30 Juli 1985), yang lahir dan meninggal di Differten/Kreis Saarlouis (Jerman), adalah pilot pengintai (aufklärerflieger) dari Aufklärungsgruppe 124 yang direkomendasikan oleh unitnya untuk mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes awal April 1945. Proposalnya diproses oleh Oberkommando der Luftwaffe/Auszeichnung und Disziplin (OKL/AuD) pada tanggal 16 April 1945. Disetujui, rekomendasinya kemudian diteruskan sebagai Luftwaffenpersonalamt-Verleihungsvorschlag (LPA-VV) Nr. 1577 ke ajudan Reichsmarschall Hermann Göring untuk mendapatkan pengesahan. Sayangnya, rekomendasi tersebut tak pernah terselesaikan dan perang keburu berakhir tanggal 8 Mei 1945. Karenanya, upacara penghargaannya tak bisa terverifikasi meskipun Walther-Peer Feldgiebel secara resmi menyatakan dalam bukunya bahwa Baldes dianugerahi Ritterkreuz tanggal 9 Mei 1945 sebagai Fahnenjunker-Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 1.(Fern) Staffel / Aufklärungsgruppe 124 / Kommandierender General der Deutschen Luftwaffe in Norwegen. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (12 April 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Agustus 1943). Selama karir perangnya Baldes telah menyelesaikan 281 misi tempur, dan dia tercatat sebagai aufklärerflieger terakhir yang dianugerahi Ritterkreuz!
Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.specialcamp11.co.uk
No comments:
Post a Comment