Friday, July 22, 2011

Foto Ernst Udet, Mantan Jagoan Udara Perang Dunia I yang Menjadi Jenderal Luftwaffe

Generaloberst Ernst Udet (26 April 1896 - 17 November 1941) adalah mantan jagoan udara Kekaisaran Jerman dalam Perang Dunia Pertama. Dia adalah salah satu pilot jagoan termuda kali itu dan juga pilot dengan pencapaian tertinggi yang berhasil selamat keluar dari perang (dengan 62 kemenangan udara terkonfirmasi, dia merupakan jagoan udara Jerman paling sukses no.2 dalam Perang Dunia Pertama setelah Manfred von Richthofen!). Dalam Perang Dunia II Udet dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Juli 1940 sebagai General der Flieger dan Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe / Reichsluftfahrtministerium. Kisah hidupnya berakhir tragis saat dia bunuh diri dengan pistol bulan November 1941 setelah mengalami depresi akibat menjadi kambing hitam kegagalan Luftwaffe dalam mengganti jumlah pesawat yang menjadi korban peperangan. Sebelum bunuh diri dia menulis di papan tulis diatas ranjang kematiannya: "Reichsmarschall, mengapa kau mengkhianatiku?". Dalam perjalanan menuju upacara pemakaman Udet, jagoan udara terbaik Luftwaffe saat itu, Oberst Werner Mölders, tewas setelah pesawatnya mengalami kecelakaan di Breslau. Udet dan Mölders kemudian dikuburkan berdampingan di Invalidenfriedhof Berlin. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (24 September 1915); 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse (20 Maret 1916); Königlich Preußisches Militär-Flugzeugführer-Abzeichen; Ehrenbecher für dem Sieger im Luftkampf (17 Agustus 1916); Königlich Württembergische Verdienstkreuz mit Schwertern (4 November 1916); Ritterkreuz des Königlichen Preußen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (13 November 1917); Pour le mérite (9 April 1918); Lübeckisches Hanseatenkreuz (24 Agustus 1918); Hamburgisches Hanseatenkreuz (17 September 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Silber; Ehrenmedaille Deutscher Aero Club e.V. für besondere Verdienste; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. Klasse; Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten; 1939 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; serta Grossoffizierkreuz des Königlich Bulgarische Militär-Verdienstorden mit Schwertern




Ernst Udet muda



Ernst Udet berdiri di depan pesawat Albatros D. III (1917)



Ernst Udet sebagai jagoan terbang dalam Perang Dunia Pertama. Dia tercatat sebagai pilot Jerman dengan jumlah kemenangan tertinggi kedua (62) dan hanya kalah dari Manfred von Richthofen (80). Yang menggantung di lehernya bukanlah tokay (???), melainkan medali paling bergengsi Jerman saat itu, Pour le mérite, yang didapatnya tanggal 9 April 1918 sebagai Leutnant der Reserve dan Führer der Jagdstaffel 4/ Jagdgeschwader Richthofen


Kalau yang ini foto yang sama tapi telah mendapatkan sentuhan pewarnaan secara digital. Yang nongkrong di bawah medali 1914 Eisernes Kreuz I klasse adalah Imperial Pilot's Badge (Kgl. Preussen Flugzeugführer-Abzeichen)


Para jagoan udara terkemuka Jerman dalam Perang Dunia I, difoto bulan September 1918. Dari kiri ke kanan: Eduard Ritter von Schleich (1888-1947, 35 kemenangan), Bruno Loerzer (1891-1960, 44 kemenangan), Hermann Göring (1893-1946, 22 kemenangan), Ernst Udet (1896-1941, 62 kemenangan), dan Heinrich Bongartz (1892-1946, 33 kemenangan). Semuanya adalah peraih Pour le mérite, dan semuanya juga kelak menjadi tokoh-tokoh Luftwaffe di masa Perang Dunia II!


Ernst Udet di atas pesawat tahun 1920 setelah pendaratan di gleyser Trient (Mont Blanc) dalam usahanya menyalurkan makanan untuk ekspedisi film Prancis yang sedang melakukan pengambilan gambar disana. Tampak Udet dengan bangga memakai Pour le mérite yang didapatnya dalam Perang Dunia I


Ernst Udet di atas pesawat "U12 Flamingo" (dengan tanda pengenal "Udet D822") tahun 1926. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pesawat ini bisa berkunjung KESINI


Ernst Udet sebagai pilot pesawat sayap ganda U 12 Flamingo bertulisan "UDET" dalam acara udara besar di Berlin-Staaken bulan April 1928. Bersamanya adalah (dari kiri ke kanan) Marga von Etzdorf dan Gerhard Fieseler. Dalam libur paskah tahun tersebut telah diselenggarakan dua acara penerbangan besar, yang salah satunya diselenggarakan di Staaken. Puncak acaranya adalah penampilan pesawat Bleriot yang bersejarah (yang digunakan oleh pilot Bleriot menyeberangi Selat Inggris tahun 1909)


Ernst Udet di tahun 1928


Ernst Udet menjadi tamu kehormatan dalam acara Aero Club Paris (Prancis) yang diselenggarakan pada tahun 1928. Dia tercatat sebagai pilot Jerman pertama yang diundang oleh perkumpulan bergengsi tersebut! Selain Udet (kedua dari kanan), juga terlihat dalam foto ini René Paul Fonck, pilot terdahsyat kedua dalam Perang Dunia I dengan 75 kemenangan (kedua dari kiri), dan Pierre Etienne Flandin, Presiden Aero Club (raksasa yang berdiri di tengah!)


Ernst Udet bersama dengan Thea Rasche, pilot akrobatik wanita terkenal Jerman, di Lapangan udara Tempelhof Berlin bulan September 1928 dalam acara aerobatik raksasa yang dihadiri oleh seratus ribu penonton. Dua orang yang menjadi bintang dalam acara ini adalah Udet dan Rasche


Masih dalam acara aerobatik raksasa di Lapangan Udara Tempelhof Berlin. Disini Ernst Udet berpose bersama skuadron akrobatik udaranya yang telah memukau para penonton dalam acara ini


Ernst Udet bertemu dengan Presiden American Legion, Colonell Savage, yang sedang mengadakan kunjungan ke Berlin bulan Agustus 1930


Ernst Udet di atas pesawat sayap ganda Flamingo-Doppeldecker (1931) dalam usahanya menyelamatkan tim Italia yang tersesat di Spitzbergen


Ernst Udet menyambut kedatangan pilot akrobatik terkenal Amerika Alford Williams di Berlin, bulan Juli 1931. Tak lama giliran Udet yang mengunjungi Amerika pertengahan Agustus untuk melakukan serangkaian pertunjukan akrobat udara bersama dengan Williams. Di foto ini kita bisa melihat betapa pendeknya Udet (untuk ukuran Eropa) dengan tinggi "hanya" 160 cm!


Para pilot terbaik di dunia dalam kompetisi terbang internasional yang diselenggarakan di Cleveland, Amerika Serikat, bulan Agustus 1931. Dari kiri ke kanan: Kapten Bolesław Orliński (Polandia), Flight Commander Robert Atcherly (Inggris), Mayor Alois Kubita (Cekoslowakia) Lieutenant A. Williams (Amerika), Major Ernst Udet (Jerman) dan Letnan Kolonel Mario de Benardi (Italia)


  
Pertemuan 19 orang mantan penerbang Kekaisaran Jerman dalam Perang Dunia Pertama - yang juga adalah peraih Pour le Mérite - di Landwehr-Kasino, Berlin, dalam acara 'Friedrichstag' pada tanggal 23 Januari 1934. Friedrichstag sendiri adalah peringatan kelahiran dari Friedrich The Great, pemimpin terbesar Prusia yang memerintah dari tahun 1740 s/d 1786. Sebagai identifikasinya, duduk di baris depan dari kiri ke kanan: Robert Ritter von Greim (Pour le Mérite pada tanggal 14 Oktober 1918 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer Jagdstaffel 34), Bruno Loerzer (Pour le Mérite pada tanggal 12 Februari 1918 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer Jagdstaffel 26), dan Ernst Udet (Pour le Mérite pada tanggal 9 April 1918 sebagai Leutnant der Reserve dan Staffelführer Jagdstaffel 4). Berdiri dari kiri ke kanan: Dr.Ing. h.c. Hermann Köhl (pakaian sipil. Pour le Mérite pada tanggal 21 Mei 1918 sebagai Hauptmann dan Kommandant Bombengeschwader der Obersten Heeresleitung Nr. 7), Hans-Georg Horn (Pour le Mérite pada tanggal 23 Desember 1917 sebagai Leutnant dan Beobachter Infanterie-Flieger), Carl "Charly" Degelow (Pour le Mérite pada tanggal 8 November 1918 sebagai Leutnant dan Jagdlieger di Jagdstaffel 40), Heinrich Bongartz (Pour le Mérite pada tanggal 23 Desember 1917 sebagai Leutnant dan Staffelführer Jagdstaffel 36), Karl Bolle (Pour le Mérite pada tanggal 21 Agustus 1918 sebagai Rittmeister dan Staffelführer Jagdstaffel 2), Paul Freiherr von Pechmann (seragam Angkatan Darat. Pour le Mérite pada tanggal 31 Juli 1917 sebagai Oberleutnant dan Beobacher di Feldflieger-Abteilung 6), Josef Veltjens (pakaian sipil. Pour le Mérite pada tanggal 16 Agustus 1918 sebagai Oberst der Reserve dan Kommandant Jagdgeschwader II), Gotthard Sachsenberg (seragam Angkatan Laut. Pour le Mérite pada tanggal 5 Agustus 1918 sebagai Oberleutnant zur See dan Kommandant Marine Jagdgruppe Flandern), Josef Jacobs (Pour le Mérite pada tanggal 18 Juli 1918 sebagai Leutnant dan Staffelführer Jagdstaffel 7), Erich Homburg (Pour le Mérite pada tanggal 13 Oktober 1918 sebagai Oberleutnant dan Führer Flieger-Abteilung 260), Albert Müller-Kahle (Pour le Mérite pada tanggal 13 Oktober 1918 sebagai Oberleutnant dan Führer Flieger-Abteilung 6), Oskar Freiherr von Boenigk (Pour le Mérite pada tanggal 25 Oktober 1918 sebagai Oberleutnant dan Kommandeur Jagdgeschwader 2), Arthur Laumann (Pour le Mérite pada tanggal 25 Oktober 1918 sebagai Leutnant dan Staffelführer Jagdstaffel 10), Eduard Ritter von Schleich (Pour le Mérite pada tanggal 4 Desember 1917 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Staffelführer Jagdstaffel 32b), Otto Könnecke (Pour le Mérite pada tanggal 26 September 1918 sebagai Leutnant dan Flieger di Jagdstaffel 5), dan Julius Buckler (Pour le Mérite pada tanggal 4 Desember 1917 sebagai Leutnant dan Flieger di Jagdstaffel 17) - dua yang disebut terakhir tidak terlihat di foto ini dan berada di sebelah kanan von Schleich

Pertunjukan udara raksasa di Lapangan Udara Tempelhof Berlin yang diselenggarakan pada paskah tahun 1934 (tepatnya di bulan Maret). Dari kiri ke kanan: Bürgermeister (Walikota) Oskar Maretzki, anak perempuan Erhard Milch, istri Erhard Milch (Käte Milch, aslinya bernama Käte Patschke), Erhard Milch, dan Ernst Udet. Milch dan Udet mengenakan seragam DLV (Deutscher Luftsportverband) yang merupakan cikal-bakal Luftwaffe dengan Udet sebagai ketuanya


Buku "Mein Fliegerleben" yang menceritakan biografi Ernst Udet dan diterbitkan untuk pertama kalinya tahun 1935


Oberst Ernst Udet


Ernst Udet (4) dalam upacara perayaan berdirinya lapangan udara Schleissheim ke-25 di tahun 1937. Nomor 1 adalah Josef Kammhuber, sementara nomor 2 adalah Ludwig Wolff


Erhard Milch dan Ernst Udet di tahun 1937



Pada tanggal 5 Oktober 1937, General der Flieger Erhard Milch (Staatssekretär zum Reichsluftfahrtministerium) dan Generalmajor Ernst Udet (Direktor des Technischen Amts der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium) melakukan kunjungan ke Prancis. Mereka tiba di bandara Le Bourget, Paris, dan disambut langsung oleh Jenderal Philippe Féquant (Panglima Angkatan Udara Prancis) serta Johannes von Welczeck (Duta Besar Jerman untuk Prancis). Selanjutnya adalah acara inspeksi pasukan penjaga kehormatan yang diiringi oleh lagu kebangsaan dari kedua negara.


Ernst Udet saat baru tiba di lapangan udara Bourget (Prancis) barengan dengan Erhard Milch tanggal 5 Oktober 1937. Disini dia sedang bersalaman dengan jagoan udara Prancis Michel Détroyat



Foto para perwira tinggi Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) yang diambil pada tanggal 18 Oktober 1937. Baris depan dari kiri ke kanan: Generalmajor Ernst Udet (Direktor des Technischen Amts der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium), General der Flieger Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), Generalleutnant Hans-Jürgen Stumpff (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), dan Generalmajor Ralph Wenninger (Luftwaffenattaché an der Deutschen Botschaft in London). Milch dan Stumpff mengenakan ledermantel (mantel kulit) M36 yang biasa dipakai oleh para perwira/jenderal Wehrmacht, yang terdiri dari dua baris kancing, dua saku pinggir, serta manset "Prancis". Kancingnya dipasang dengan mesin, dan dilengkapi dengan dua saku ritsleting di bagian dalam. Bagian belakangnya terbelah dua untuk mengantisipasi saat si pemakai mengendarai sepeda motor atau kuda. Terdapat pula dua buah sabuk pengikat berbahan sama: di bagian kaki untuk membuat jubah tetap membujur ke bawah, serta di bagian pinggang untuk tetap menahan jubah saat kondisi berangin kencang


Hanna Reitsch berbicara dengan Generalmajor Ernst Udet (tengah, pangkat terakhir Generaloberst) dan Dipl.-Ing. Roluf Lucht (pangkat terakhir Generalstabs-Ingenieur) selama berlangsungnya tes penerbangan Focke-Wulf Fw 61 V2


Dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generalmajor Ernst Udet (Direktor des Technischen Amts der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium), SS-Untersturmführer Heinz Linge (tertutup oleh Udet, Persönlicher Ordonnanzoffizier des Führers), dan Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine). Foto ini diambil pada tanggal 13 Juni 1938, pada saat berlangsungnya latihan militer Luftwaffe di Barth, Pommerania, yang terletak di wilayah pantai Laut Baltik. Disini Hitler menyempatkan diri untuk berpidato di hadapan 40 orang jenderal Wehrmacht. Yang unik adalah, dalam foto ini sang Führer (dan juga Göring) mengikatkan tali topi mereka ke dagu karena kencangnya angin, suatu hal yang tidak biasa!


 Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Ernst Udet (Direktor des Technischen Amts der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), dan Major Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Foto ini diambil pada tanggal 13 Juni 1938, pada saat berlangsungnya latihan militer Luftwaffe di Barth, Pommerania, yang terletak di wilayah pantai Laut Baltik. Disini Hitler menyempatkan diri untuk berpidato di hadapan 40 orang jenderal Wehrmacht. Yang unik adalah, dalam foto ini sang Führer (dan juga Göring) mengikatkan tali topi mereka ke dagu karena kencangnya angin, suatu hal yang tidak biasa!

Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) terlihat sedang ngadu huntu dengan Generalmajor Ernst Udet (Direktor des Technischen Amts der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium). Foto ini diambil pada tanggal 13 Juni 1938, pada saat berlangsungnya latihan militer Luftwaffe di Barth, Pommerania, yang terletak di wilayah pantai Laut Baltik. Disini Hitler menyempatkan diri untuk berpidato di hadapan 40 orang jenderal Wehrmacht. Disini Göring mengenakan Blutorden di saku kanannya, tapi anehnya dia tidak mengenakan medali kebanggaan Pour le Mérite di lehernya! BTW, jenderal Heer yang sedang mendongak ke angkasa di sebelah kiri adalah Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres)


Generalfeldmarschall Hermann Göring sedang ngadu huntu dengan Generalmajor Ernst Udet tanggal 25 Juni 1938


Rekor penerbangan baru "Condor": Dari New York ke Berlin dalam waktu 19 jam 54 menit (14 Agustus 1938). General der Flieger Erhard Milch menyambut para pilot, dari kiri ke kanan: Generalmajor Hans-Jürgen Stumpff, Oberbürgermeister Dr. Julius Lippert, Flugkapitän Dipl.-Ing. Alfred Henke, Hauptmann Rudolf Freiherr von Moreau, Oberfunkermaschinist Paul Dierberg, Oberflugzeugfunker Walter Kober, Reichssportführer Hans von Tschammer und Osten, dan Generalmajor Ernst Udet


Acara sore para "gentleman" yang diselenggarakan oleh Lilienthal-Gesellschaft di Neuen Palais (Potsdam) tanggal 11 Oktober 1938. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Ernst Udet, General der Flieger Erhard Milch, Prof.Dr.-Ing. Ernst Heinkel dan ora gelem wadon bae ble'e-ble'e (baca: tidak diketahui)


Ernst Udet sebagai Generalleutnant dan Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe/Generalinspekteur der Jagdflieger. Di seragamnya kita bisa melihat empat buah medali: Pour le mérite (9 April 1918), Königlich Preußisches Militär-Flugzeugführer-Abzeichen, Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten, dan 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse. Semuanya adalah medali dari zaman Perang Dunia Pertama



Para jenderal dan laksamana Wehrmacht berdiri di tribun kehormatan dalam acara puncak perayaan ulangtahun Adolf Hitler yang ke-50, yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 20 April 1939. Mereka semua kompak memakai paradeanzug (seragam parade), lengkap dengan feldbinde (ikat pinggang brokat), auszeichnungen (baris medali) dan schnurr (tali bahu). Baris depan dari kiri ke kanan: Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), General der Flieger Hans-Jürgen Stumpff (Chef der Luftwehr), Generalleutnant Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef Planungsamts der Luftwaffe), Admiral Max Bastian (Präsident Reichsfürsorge- und Versorgungsgerichts der Wehrmacht), dan Generalmajor Friedrich Fahnert (Höheren Kommandeur Luftnachrichtenschule Berlin). Sebagai identifikasi tambahan: Generalleutnant Walter Petzel (Inspekteur der Artillerie) adalah cowok berkacamata yang berdiri di belakang Fahnert; Generalmajor Hermann von Hanneken (Bevollmächtigter für Eisen- und Stahl auch zum Leiter der Hauptabteilung II Industrie) berdiri diantara Bastian dan Fahnert, Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber Heeres-Gruppenkommando 5) diantara Udet dan Bastian, serta General der Flieger Friedrich Christiansen (Korpsführer NSFK) diantara Stumpff dan Udet. Foto ini sendiri dibuat oleh fotografer pribadi Hitler, Hugo Jaeger. Perhatikan bahwa Milch dan Stumpff sama-sama memakai Star of Yugoslavian Order of the Crown di dada mereka!


Jenderal Udara Angkatan Darat Prancis Valle dalam kunjungannya ke Jerman saat baru tiba di Lapangan Udara Staaken di Berlin, 24 Juni 1939. Disini dia sedang berbicara dengan Generalleutnant Ernst Udet dan Generaloberst Erhard Milch. Foto ini nongol juga dalam majalah "Die Wehrmacht" terbitan 5 Juli 1939 halaman 31


Ernst Udet (sebagai Kepala Kantor Teknik RLM) dengan serius mendengarkan pemaparan konstruktor Anderson tentang pintu masuk dua bagian dari pesawat Bücker Bü 181 V1


Foto Ernst Udet yang telah diwarnai secara digital oleh Alex K (Dmytro). Disini kita bisa melihat betapa indahnya Kleiner Rock (jaket jenderal Luftwaffe) yang dikenakan oleh Udet, lengkap dengan pita lengan peringatan "Richthofen 1917/18". Foto ini memperlihatkan
Ernst Udet sebagai Generalflugzeugmeister dengan pangkat Generaloberst, difoto tahun 1940. Selain Pour le mérite yang didapatnya dalam Perang Dunia I, ikut bertengger pula di lehernya medali Ritterkreuz yang diperolehnya tanggal 4 Juli 1940 sebagai General der Flieger dan Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamtes/RLM

Schirmmütze putih milik Ernst Udet (perhatikan foto sebelumnya!). Topi ini ditawarkan oleh lembaga lelang 36.Hermann Historica atau Hanseatisches Auktionhaus beberapa tahun yang lalu dan terjual seharga 10.500 DM. Satu yang jelas, topi ini bukanlah yang dikenakan oleh Udet dalam foto dari tahun 1940 tersebut, dan hanya digunakan sebagai pembanding. Terus kalau begitu berapa biji topi putih yang dimiliki oleh Udet? Untuk jawabannya, tanyakan saja sama sepiteng yang bergoyang!


Ernst Udet mengenakan perpaduan medali Pour le Mérite dan Ritterkreuz


Kunjungan para petinggi Luftwaffe ke markas Luftnachrichten-Regiment 10. Dari kiri ke kanan: Major Otto Prinz (pangkat terakhir: Generalmajor), Oberstleutnant Wolfgang Martini (pangkat terakhir: General der Luftnachtrichtentruppe), Erhard Milch, Ernst Udet, dan Oberst Paul-Bernhard Schneider (komandan Luftnachrichten-Regiment 10)


Masih dalam rangka kunjungan ke Luftnachrichten-Regiment 10. Disini Ernst Udet bersama dengan seorang Leutnant yang namanya tak terbaca (Johannssen? Hofmann?)


Generaloberst Ernst Udet di dalam pesawat


Dua orang Generaloberst: Hans-Jürgen Stumpff dan Ernst Udet di Reichsjägerhof yang terletak di Rominten tahun 1940. Reichsjägerhof sendiri adalah pondok yang biasa dipakai oleh Hermann Göring saat berburu


 Para pilot jagoan Luftwaffe dan Generaloberst Dr.-Ing. h.c. Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe) berfoto bersama di Prancis tanggal 4 September 1940. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Wilhelm Balthasar (Gruppenkommandeur III./JG 3); Hauptmann Walter "Gulle" Oesau (Gruppenkommandeur III./JG 51), Oberstleutnant Adolf Galland (Geschwaderkommodore JG 26 "Schlageter"); Ernst Udet; Oberstleutnant Werner Mölders (Inspekteur der Jagdflieger); Hauptmann Rolf Pingel (Gruppenkommandeur I./JG 26 "Schlageter"); dan Leutnant Hartmann Grasser (Flugzeugführer di II./ZG 2)


Kemungkinan besar diambil pada waktu yang sama dengan foto sebelumnya: Generaloberst Dr.-Ing. h.c. Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe) bersama dengan Oberstleutnant Adolf Galland (Geschwaderkommodore JG 26 "Schlageter") dan Oberstleutnant Werner Mölders (Inspekteur der Jagdflieger). Galland dan Mölders adalah dua orang pertama yang dianugerahi medali paling bergengsi Third Reich, Brillanten zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter! Perhatikan bahwa medali Brillanten disini adalah hasil tempelan, karena pada saat foto ini diambil (Desember 1940), keduanya belumlah mendapatkannya!



Para petinggi Luftwaffe di tahun 1941. Dari kiri ke kanan: General der Flieger Bruno Loerzer (Kommandierender General II. Fliegerkorps), General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps), Generalleutnant Joachim Coeler (Kommandierender General IX. Fliegerkorps), Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Chef Luftflotte 2), Generalfeldmarschall Hugo Sperrle (Chef Luftflotte 3), Oberst Josef "Beppo" Schmid (Chef 5. Abteilung vom Generalstab der Luftwaffe und Generalstabsoffizier im Ministeramt des Oberbefehlshaber der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generalmajor Günther Korten (Chef des Generalstabes Luftflotte 4), Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), General der Flieger Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), Generaloberst Hans-Jürgen Stumpff (Chef Luftflotte 5), Generalleutnant Wilhelm Speidel (Chef der deutschen Luftwaffenmission in Rumänien), General der Flieger Gustav Kastner-Kirdorf (Chef der Luftwaffenpersonalamt), Generalleutnant Hans-Georg von Seidel (Generalquartiermeister der Luftwaffe), Generalleutnant Otto Deßloch (Kommandierender General II. Flakkorps), Generaloberst Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe), dan SS-Oberführer Dr. Erich Gritzbach (Chef des ”Stabsamtes des Reichsmarschalls des Großdeutschen Reiches”)
 

Upacara pemakaman Generaloberst Ernst Udet yang diselenggarakan tanggal 21 November 1941. Oberstleutnant Adolf Galland (depan kiri) memimpin barisan peraih Ritterkreuz Luftwaffe saat mengiringi peti jenazah Udet. Versi resmi menyebutkan bahwa jenderal mantan jagoan udara Perang Dunia I ini meninggal karena kecelakaan pesawat di Landasan Udara Johannisthal saat mencoba pesawat baru di hari senin tanggal 17 November 1941, sementara kenyataannya dia mati karena bunuh diri!



 Upacara pemakaman Generaloberst Dr.-Ing. h.c. Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe) yang diselenggarakan di Luftministerium di Berlin tanggal 21 November 1941. Oberstleutnant Adolf Galland (Geschwaderkommodore JG 26 "Schlageter") berbaris paling depan di kiri, sementara Major Günther Lützow (Geschwaderkommodore JG 3) di sebelah kanannya. Di belakang Lützow adalah Major Walter Storp (Gruppenleiter II in Führungsstab der Luftwaffe/RLM)


Upacara pemakaman Generaloberst Dr.-Ing. h.c. Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe) yang diselenggarakan bulan November 1941. Adolf Hitler meletakkan karangan bunga. Oberstleutnant Adolf Galland (Geschwaderkommodore JG 26 "Schlageter") dan Major Günther Lützow (Geschwaderkommodore JG 3) berdiri paling depan sebagai penjaga kehormatan, sementara Major Walter Oesau (Geschwaderkommodore JG 2) berdiri di belakang Galland
 

Upacara pemakaman Generaloberst Ernst Udet yang diselenggarakan bulan November 1941. Close up para penjaga kehormatan yang semuanya adalah para jagoan udara Jerman, dari kanan ke kiri: Adolf Galland, Walter Oesau dan Dietrich Peltz


Upacara pemakaman Generaloberst Ernst Udet yang diselenggarakan bulan November 1941. Close up para penjaga kehormatan yang semuanya adalah para jagoan udara Jerman: Günther Lützow berdiri paling depan


Upacara pemakaman Generaloberst Dr.-Ing. h.c. Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe) yang diselenggarakan bulan November 1941. Adolf Hitler memberi salam Nazi di hadapan peti jenazah Udet sementara Oberstleutnant Adolf Galland (Geschwaderkommodore JG 26 "Schlageter") dan Major Günther Lützow (Geschwaderkommodore JG 3) berdiri paling depan sebagai penjaga kehormatan
 

Upacara pemakaman Generaloberst Ernst Udet yang diselenggarakan bulan November 1941. Reichsmarschall Hermann Göring memberikan pidato, sementara Ritterkreuzträger yang berdiri paling kiri adalah Günther Lützow. Dua orang perwira yang di tengah membawa bantal yang berisi medali-medali yang telah diraih oleh Udet selama karirnya. Bantal khusus semacam ini dinamakan dengan Ordenskissen


Upacara pemakaman Generaloberst Ernst Udet yang diselenggarakan bulan November 1941. Reichsmarschall Hermann Göring memberikan pidato


 Upacara pemakaman Generaloberst Dr.-Ing. h.c. Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe) yang diselenggarakan tanggal 21 November 1941. Kali ini penjaga kehormatannya kalah "glamour" dibandingkan sebelumnya!


 Upacara pemakaman Generaloberst Dr.-Ing. h.c. Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe) yang diselenggarakan tanggal 21 November 1941. Jenazah sang mantan jagoan udara Jerman dalam Perang Dunia Pertama tersebut kini diantarkan menuju ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Invalidenfriedhof. Oberstleutnant Adolf Galland (depan kiri) memimpin barisan peraih Ritterkreuz Luftwaffe saat mengiringi peti jenazah Udet, sementara di belakangnya mengikuti Major Walter Oesau (Geschwaderkommodore JG 2) dan Hauptmann Dietrich Peltz (Kommandeur II./KG 77). Memakai seragam cerah di latar belakang adalah Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) yang berjalan dengan diikuti oleh barisan jenderal Wehrmacht

Upacara pemakaman Generaloberst Dr.-Ing. h.c. Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef des Planungsamts der Luftwaffe) yang diselenggarakan pada tanggal 21 November 1941. Jenazah sang mantan jagoan udara Jerman dalam Perang Dunia Pertama tersebut - yang kemudian mati karena bunuh diri - kini diantarkan menuju ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Invalidenfriedhof, Berlin. Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) memimpin para jenderal Wehrmacht yang berjalan di belakang peti jenazah. Tepat berada di depan Göring adalah barisan jagoan udara Luftwaffe yang bertindak sebagai penjaga kehormatan, dari kiri ke kanan: Hauptmann Gordon Gollob (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 3) dan Major Günther Freiherr von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53). Sementara itu, yang berada di baris pertama di belakang Göring adalah, dari kiri ke kanan: General der Flieger Bruno Loerzer (Kommandierender General II. Fliegerkorps), General der Infanterie Georg Thomas (Chef Wehrwirtschafts und Rüstungsamt), Generaloberst Hubert Weise (Luftwaffen-Befehlshaber Mitte), Dr. ing. Prof. h.c. Fritz Todt (Reichsminister für Bewaffnung und Munition) yang mengenakan seragam kehormatan Generalmajor Luftwaffe, serta General der Flieger Karl-Heinrich Bodenschatz (Chef des Ministeramts des Reichsministers für Luftfahrt und Oberbefehlshaber der Luftwaffe)


Makam Ernst Udet di Invalidenfriedhof Berlin (difoto bulan Februari 2006) . Dia dikuburkan berdampingan dengan jagoan Luftwaffe Werner Mölders dan Wolf von Stutterheim. Mölders sendiri tewas dalam kecelakaan pesawat di Breslau tanggal 22 November 1941 saat hendak menghadiri upacara pemakaman Udet!


Kuburan Generalmajor Wolf von Stutterheim (depan), Generaloberst Ernst Udet (atas kiri) dan Oberst Werner Mölders (atas kanan) di kompleks pemakaman Invalidenfriedhof di Berlin. Kuburan Stutterheim sendiri dipindahkan kesini di musim panas tahun 2008, sementara foto ini diambil tanggal 22 Juni 2008

Lukisan Ernst Udet sebagai Generalleutnant Luftwaffe


Satu-satunya pesawat Curtiss Hawk Export yang masih tersisa, yang dipiloti oleh Ernst Udet saat berlangsungnya Olimpiade Berlin 1936. Difoto oleh Szymon Wlazlowski di Museum Penerbangan Krakow (Polandia) tahun 2005


Koleksi miras punya Ernst Udet yang disimpan di dalam pesawat Siebel Fh 104 A-0 kepunyaannya. Kini benda tersebut disimpan Deutsches Technikmuseum Berlin, dan foto ini sendiri diambil tanggal 20 Februari 2007. BTW, jangan harap anda menemukan merk-merk semacam "Cap Tikus" atau "Topi Miring" di atas!


Film produksi B&W Jerman tahun 1955 yang menceritakan tentang kehidupan Ernst Udet dan dibintangi oleh aktor kenamaan saat itu Curt Jürgens, "Des Teufels Generals" (The Devil's General). Film ini menampilkan banyak seragam asli masa Perang Dunia II yang fantastis, terutama Luftwaffe dan SS/SD


Berminat mendapatkan patung perunggu Ernst Udet setinggi 14 inci dan berat 23 pound? Anda bisa membelinya seharga 3.500 dolar DISINI


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Larrister
Foto koleksi pribadi Todd Glysen
www.attila-the-hunny.tumblr.com

www.audiovis.nac.gov.pl
www.ciford.gazduire-domeniu.com
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com

www.historicalwarmilitariaforum.com
www.life.com
www.theaerodrome.com
www.thirdreichcolorpictures.blogspot.com
www.wehrmacht-awards.com
www.zahar.com.br

No comments: