Tiga orang prajurit SS berfoto di depan kereta. Dua orang berasal dari Leibstandarte, dan satu orang sisanya dari Totenkopf (lihat tulisan di foto!). Ketiga orang ini tampak muda banget, terutama yang di tengah (yang mengenakan pita medali Eisernes Kreuz II klasse, medali Hitlerjugend, dan lapisan kanvas di sepatu yang biasa dinamakan dengan Gamaschen). Anggota Totenkopf di kanan mengenakan pita lengan tengkorak khas Divisi Totenkopf. Tulisan BMB di kereta merupakan singkatan dari Biel-Meinisberg-Bahn. Foto ini sendiri diambil di cuaca yang dingin (perhatikan sarung tangan yang mereka pakai!) di tahun 1940 atau sebelumnya

SS-Totenkopf-Standarte 5 "Dietrich Eckhart" dibentuk di Oranienburg (Jerman) pada bulan September 1939 dari sebagian kader yang diambil dari SS-Totenkopf-Standarte 2 "Brandenburg". Ini adalah Totenkopf-Standarte (Resimen Totenkopf) terakhir yang dibentuk dari sebelum perang pecah. Tak lama setelah pembentukannya, SS-Totenkopf-Standarte 5 dipindahkan ke Linz (Austria) - dimana sebagian anggotanya digunakan untuk membentuk resimen Totenkopf baru, SS-Totenkopf-Standarte 13 - sebelum dipindahkan lagi ke Stettin (Jerman). Pada tanggal 5 Februari 1941 unit ini dinamai ulang menjadi SS-Infanterie-Regiment 5, dan berada di bawah komando 2. SS-Infanterie Brigade. Setidaknya pada bulan Juli 1940, kekuatannya tercatat sebanyak 1.878 personil. Selama masa eksistensinya yang singkat, SS-Totenkopf-Standarte 5 dipimpin oleh tiga orang perwira: SS-Oberführer Leo von Jena (November 1939 – 1 Desember 1939) , SS-Brigadeführer Franz Breithaupt (1 Desember 1939 – 1940), serta SS-Standartenführer Hans Scheider (1940 – Februari 1941). Foto ini sendiri kemungkinan besar diambil pada awal-awal masa pembentukannya

Pada bulan Februari 1940, Generaloberst Walther von Brauchitsch
(Oberbefehlshaber des Heeres)
melakukan inspeksi ke Krakow, Polandia. Foto ini memperlihatkan saat
sang Kolonel-Jenderal (menghadap kamera) baru saja tiba di stasiun
kereta api Krakow, dan langsung disambut oleh Generalmajor z.V. Eugen
Höberth (Oberfeldkommandant Krakau) yang memakai stahlhelm. Di belakang
terlihat kereta yang membawa Brauchitsch, sementara ikut terlihat juga
staff serta ajudan yang ikut menyertainya
Tidak
seperti Tiger yang lebih berat, Panzerkampfwagen V Panther tidak memerlukan persiapan
khusus saat harus diangkut menggunakan kereta api. Hal ini secara
drastis menambah keefektifan unit-unit tempurnya karena bisa terjun
langsung ke medan pertempuran secara lebih cepat. Tetap saja, beratnya
yang lumayan membuat pengangkutan tank jenis ini membutuhkan kereta
khusus yang mempunyai daya angkut lebih besar
Jalinan kereta api panjang yang dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan yang tampaknya membutuhkan perawatan. Diambil di Narwa
Kalau foto ini nongol di lain tempat dan berwarna, pastilah anda menyangka dia adalah kereta canggih masa sekarang. Tapi percayalah, dia Nazi punya brow! Namanya adalah Schienenzeppelin
Adolf Hitler disambut oleh para pejabat pemerintahan Jerman di Bavaria Selatan. Perhatikan tanda jalan "Ru" di latar belakang! Ini adalah tanda yang pertama kali digunakan oleh Jawatan Kereta Api Kerajaan Bavaria (yang mempunyai lebih banyak rambu kereta dibandingkan dengan Reichsbahn yang terstandarisasi!). Selain itu, kita juga bisa melihat lebih jauh lagi adanya jalinan kabel dengan tiang-tiangnya, yang secara luas digunakan di Bavaria Selatan. Jadinya, Ru + kabel = Bavaria Selatan. Sekarang beralih ke orang-orangnya: di belakang kiri Hitler adalah Reichsstatthalter Bavaria yaitu Franz Ritter von Epp, sementara di belakang kanan yang sedang salaman adalah Reichsminister Joachim von Ribbentrop. Sebelah Ribbentrop sendiri adalah Reichsleiter Martin Bormann. Terus siapa bapak-bapak gendut yang ngasih ketek ke Hitler dan ngabisin tempat di foto ini? Kemungkinan besar dia adalah pejabat lokal. Setelah saya cari dalam buku "Primbon 100% Salah", ketahuan namanya adalah Moro bin Atang....
Sebuah foto resmi dari arsip Reichsverkehrsministerium
Yang ini siap berangkat dengan kereta api...
... Dan yang ini nggak
"Gulaschkanone" dalam perjalanan di atas kereta api
Hasil "ulah" para Partisan!
Kondisi stasiun kereta api di Beograd tak lama setelah Luftwaffe membomnya di bulan April 1941
Dalam perjalanan menggunakan kereta api
Hasil sabotase?
Sisa-sisa rongsokan kereta api yang masih berada di pabriknya dan hancur diterjang pemboman udara

Kereta pembawa mesin perang Nazi
Tentara Jerman di stasiun kereta api
Lambang rajawali Reichsbahn (jawatan kereta api)
Penduduk Bessarabia keturunan Jerman tiba di "tanah air" dari tempat mereka yang diduduki Soviet. Disini kereta bukanlah tema utama, tapi setidaknya kita bisa mengetahui seperti apa perjalanan pada masa itu. Kalau anda perhatikan, maka lambang swastika di gerbangnya dalam keadaan terbalik! Apakah ini kesalahan? Atau fotonya ada jin ifritnya? Nope beibeh! Karena swastika itu menghadap ke arah yang berlawanan dari tempat sang fotografer
Tentara Jerman di jalan kereta
Kereta api lapis legit eh baja
Kalau yang ginian dulu zaman Belanda biasanya dipake buat membawa tebu!
Jalinan panjang kereta api
Kepala lokomotif Jerman
Kereta api musuh yang telah hancur
Tentara Jerman di kereta api
Lokomotif yang keluar dari jalurnya



Kereta-kereta yang bonyok akibat tawuran
Dari
kiri ke kanan: Generalmajor Alfred Gerstenberg (Kommandierender General
und Befehlshaber der Deutschen Luftwaffe in Rumänien); Kapitän zur See
Wilhelm Mössel (Marine-Verbindungsoffizier beim
Reichsluftfahrtministerium/Oberkommando der Luftwaffe); dan Oberst Adolf
Galland (General der
Jagdflieger). Di latar belakang adalah kereta api pribadi
Reichsmarschall Hermann Göring. Di akhir perang, kereta ini teronggok di
stasiun Berchtesgaden dan ditemukan oleh pasukan Prancis yang mendapati
banyak kertas berharga seputar desain roket V1/V2 yang kemudian dibawa
ke Prancis. Kereta ini sendiri tetap di tempatnya dan kemudian digunakan
oleh pasukan Soviet medio 1945-1956, Jerman Timur 1956-1992, dan
Bundeswehr dari tahun 1992. Setelah diperbaiki pada tahun 1962, kereta
bersejarah ini akhirnya sekarang dipensiunkan karena terlalu mahal biaya pemeliharaannya!

Major Friedrich von der Heydte dalam kereta yang akan membawanya ke Yunani bersama Fallschirmjäger-Brigade Ramcke, musim panas 1942. Disini kita bisa melihat jelas medali Deutsches Kreuz in Gold yang diraihnya tanggal 9 Maret 1942. Selain DKiG, medali dan penghargaan lain yang diraih von der Heydte adalah Eisernes Kreuzes II klasse (27 September 1939) dan I klasse (26 September 1940), Ritterkreuz (9 Juli 1941), Eichenlaub #617 (18 Oktober 1944), Fallschirmschützenabzeichen, ärmelband KRETA, ärmelband AFRIKA, Ostmedaille, Wehrmacht-Dienstauszeichnung 4 klasse, serta disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht edisi 11 Juni 1944. Selain itu, dia juga menerima satu medali pasca Perang Dunia II: Bayerischer Verdienstorden (21 Mei 1974)
Sumber :
Buku "Fallschirmjäger Brigade Ramcke in North Africa" karya Edgar Alcidi
Majalah "Allied-Axis" edisi No.07
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Dave (SeekWhence)
Foto koleksi pribadi Haruki Shindo
Foto koleksi pribadi Hundestaffel
Foto koleksi pribadi Larrister
www.audiovis.nac.gov.pl
www.wehrmacht-awards.com
1 comment:
bagus artikelnya min
jozz
Post a Comment