Etnis
Jerman asal Kroasia, yang merupakan anggota Batalyon Disposisi dari SE
"Prinz Eugen", bergerak melewati sebuah desa di Yugoslavia pada tahun
1942. Mereka mengenakan seragam Jerman dengan insignia layaknya SS -
unit yang nantinya akan dimasuki oleh sebagian besar dari mereka, lebih
tepatnya, pada divisi yang baru dibentuk yang mempunyai nama sama, Prinz
Eugen (Divisi SS ke-7). Prajurit di belakang membawa serta senapan
mesin tua ZB vz. 26 buatan Cekoslowakia, sementara sang perwira yang
berjalan paling depan bersenjatakan senapan mesin MP 35 Jerman - yang
memang banyak digunakan dalam peperangan melawan Partisan Yugoslavia.
Perhatikan pula kendaraan tempur hasil modifikasi dengan bentuk tidak
biasa yang ikut nongtot dalam foto ini. Hebatnya, kendaraan "antah
berantah" ini nantinya mampu bertahan sampai akhir perang!
Musim
dingin 1945: Para anggota Volkssturm di Königsberg (Prusia Timur) ini
bersenjatakan Panzerfaust dan sebuah senjata MG 151/20, yang pada
hakikatnya adalah kanon pesawat udara yang dimodifikasi agar bisa
dipakai di darat. Sepanjang eksistensinya yang singkat, Volkssturm
menderita krisis parah pasokan peralatan perang sehingga menggunakan
apapun yang bisa mereka pinjam atau pinta. Senjata "standar" mereka
hanyalah Panzerfaust yang memang diproduksi secara massal serta murah
dibuat. Senjata MG 151 (MG 151/15) sendiri adalah senapan mesin otomatis
dengan kaliber 15mm yang diproduksi oleh Waffenfabrik Mauser dari tahun
1940. Pada tahun 1941 senjata ini dikembangkan menjadi MG 151/20 20mm
yang digunakan secara luas dalam Perang Dunia II di berbagai tipe
pesawat Luftwaffe sebagai senjata utama dari pemburu, pemburu malam,
pembom tukik, pemburu-pembom, dan bahkan pembom murni. MG 151/20 20mm
juga dipasangkan pada pesawat pemburu Italia dari "Serie 5" yang
merupakan pesawat tempur Italia paling efektif dalam Perang Dunia II.
Versi dalam foto ini adalah adaptasi lapangan dari Mauser MG 151/15 atau
151/20 yang ditambahkan tripod serta perisai modifikasi
Flak 88mm ini dipakai sebagai senjata pertahanan pantai dalam posisi terbuka di La Mayne, Jersey. Perhatikan bahwa penyangga rekuperatornya (recoil) telah diberi tambahan pelindung dari ancaman pecahan bom yang terbuat dari kayu tebal!
Flak 88mm ini dipakai sebagai senjata pertahanan pantai dalam posisi terbuka di La Mayne, Jersey. Perhatikan bahwa penyangga rekuperatornya (recoil) telah diberi tambahan pelindung dari ancaman pecahan bom yang terbuat dari kayu tebal!
Sumber :
Buku "Channel Islands At War: A German Perspective" karya George Forty
www.bandenkampf.blogspot.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
No comments:
Post a Comment