Monday, August 15, 2016

Foto Patronentasche (Kantong Amunisi / Peluru)

Seorang Gefreiter dari 94. Infanterie-Division memanfaatkan waktu istirahatnya yang singkat dengan menikmati sebotol jus apel yang segar. Panas cuaca Rusia di akhir Agustus 1942 begitu menyengat, yang terlihat dari kerah seragam wol sang prajurit yang sengaja dibuka. Kondisi ini akan segera berubah tak lama kemudian ketika hujan musim gugur mulai tiba di sekitar pinggiran sungai Volga. Pasukan di garis belakang hanya diberi jatah tiga deret Patronentasche 11 (kantong peluru) yang berisi 30 butir peluru dan bukannya enam seperti biasanya pasukan di garis depan (Frontsoldat). Dia menggantungkan sebuah Gasplane (kantong kain masker) yang terbuat dari kain berlapis karet berwarna hijau tua kebiru-biruan di strap yang biasa digunakan untuk membawa masker gas (Gasmaske)


 Dua orang prajurit Afrikakorps memakai mantel hangat yang melindungi mereka dari udara dingin gurun pasir di waktu malam. Mereka berdua juga mengenakan patronentasche (kantong amunisi) untuk tempat menyimpan peluru Kar98. Perhatikan tropenmütze yang dikenakan salah seorang dari mereka di bagian dalam stahlhelm berwarna pasirnya, sementara rivet kanan dari stahlhelm yang dikenakan oleh prajurit di sebelah kanan digantikan oleh paku kecil. Di balik koppelschloss-nya tersembul alat penggali panjang yang merupakan hasil rampasan dari pasukan Inggris, dan di punggungnya tersampir tromol magasin peluru senapan mesin MG-34 atau MG-42

------------------------------------------------------------------------------

 Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) dengan serius membaca sebuah peta, sementara interimstab (tongkat komando) miliknya tertancap di sampingnya. Foto ini diambil di Front Timur di bulan Agustus 1941. Meskipun notabene seorang marsekal (jenderal bintang empat), tapi Reichenau tidak segan-segan untuk membawa serta senapan atau pistol bersamanya saat melakukan inspeksi ke front depan pertempuran, layaknya seorang prajurit biasa! Disini kita melihat patronentasche (kantong peluru) untuk senapan Kar98k yang tersampir di ikat pinggangnya



Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
www.beeldbankwo2.nl
www.warrelics.eu

No comments: