PERAIH RITTERKREUZ
Rittmeister der Reserve Günter Amelung (8 April 1914 – 29 Maret 1944) adalah anak seorang supir trem yang pada tahun 1938 bergabung dengan Aufklärungs-Abteilung 8 di Potsdam sebelum berpindah ke 2.Radfahr-Schwadron / Aufklärungs-Abteilung 257. Dengan skuadronnya dia ikut serta dalam penyerbuan ke Polandia dan kemudian menjadi pasukan penjaga Westwall, bertempur di Maginot Line, serta pindah lagi ke Stabsschwadron Aufklärungs-Abteilung 123 yang baru dibentuk. Dengan unit barunya tersebut Amelung terlibat penyerbuan ke Uni Soviet dan terluka di Zemena oleh ledakan artileri di pinggang (5 Maret 1942) sehingga harus menghabiskan waktu berbulan-bulan di dukun eh rumah sakit. Baru saja sembuh, Amelung terluka lagi di tempat yang sama, Zemena (4 Januari 1943), oleh serpihan granat di leher. Dalam pertempuran di selatan danau Ilmen, pasukan Rusia mengerahkan tank-tank mereka untuk memotong jalur suplai pihak Jerman. Amelung mendapat perintah untuk "menambal lubang bocor" ini dan menjalin komunikasi kembali dengan unit-unit yang terputus. Dalam pertempuran sengit yang kemudian terjadi, bunker pertahanan di wilayah tersebut berkali-kali berganti kepemilikan. Dalam satu waktu Amelung dan kompinya terjepit di antara bunker dan tank musuh sehingga mendapat tembakan gencar dari depan dan belakang! Dengan manuver cerdik dia keluar dari kepungan tersebut, memutar dan bertempur kembali dari posisi lain. Tak lama sebuah senjata anti-tank bantuan datang dan dengan ini dia mampu menghancurkan enam tank Rusia. Pihak musuh berkali-kali berusaha mematahkan garis pertahanan Amelung, tapi setiap saat mereka selalu berhadapan dengan seorang komandan kompi jempolan yang mampu bertempur secara "cair" dan selalu mampu menemukan taktik terbaik dalam menghadapi kombinasi infanteri dan lapis baja lawannya. Di hari terakhir musuh menyerang dengan kekuatan yang lebih besar lagi, tapi bahkan ini pun berhasil ditangkal oleh Amelung dan anakbuahnya yang kini telah menjadi veteran berpengalaman hanya dalam beberapa hari pertempuran! Atas jasa-jasanya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Januari 1943 sebagai Leutnant der Reserve dan Führer 5.Kompanie /
Schnelle Abteilung 123 / 123.Infanterie-Division / II.Armeekorps /
16.Armee / Heeresgruppe Nord, bersama dengan Obergefreiter Willi Hopfe. Oberleutnant d.R. Amelung gugur dalam pertempuran di dekat Oborova, Kroasia, dalam operasi Anti-gerilyawan melawan Partisan-nya Tito. Dalam pertempurannya yang penghabisan ini pun Amelung tetap menunjukkan kapasitasnya yang mumpuni dalam menghadapi musuh yang berjumlah lebih besar. Ikut kehilangan nyawa bersamanya ratusan anggota Partisan dan sekitar 200 lainnya yang ditawan! Dia tewas saat mengejar musuhnya yang kabur. Saat itu dia menjadi Chef 1. / Aufklärungs-Abteilung 55. Pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Rittmeister der Reserve (Rittmeister bukan Hauptmann karena dia adalah seorang perwira kavaleri). Meskipun mendapat kesuksesan besar, divisi Cossack tempat Amelung bertugas tidak merayakannya karena tahu bahwa mereka telah kehilangan salah satu perwira terbaik di unit mereka. Komandan divisi, Generalmajor Helmuth von Pannwitz, berkomentar tentangnya: "dia adalah seorang Schwadronchef terbaik sekaligus sahabat. Kalau saja kami bisa mendapatkan Günter kembali..." Hampir 70 tahun kemudian, putri dari sang pahlawan memprakarsai pendirian Deutscher Soldatenfriedhof (Makam Prajurit Jerman) resmi di lokasi ayahnya dikuburkan di Sisak, yang menampung 700 makam tentara Wehrmacht. Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Amelung selama karir militernya: Eisernes Kreuz II.Klasse (16 September 1939) dan I.Klasse (2 Juli 1941); Allgemeines-Sturmabzeichen (6 April 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (27 Juli 1942) dan in Silber (26 Maret 1943); Kraftfahrbewährungsabzeichen in Bronze (8 Februari 1943); Nahkampfspange in Bronze (11 Agustus 1943); Tapferkeitsauszeichnung für Angehörige der Ostvölker, 2. Klasse in Silber (9 Desember 1943); dan Demjanskschild (31 Desember 1943)
Oberst Felix Becker (8 November 1893 - 29 Desember 1979) bergabung sebagai sukarelawan pada sebuah kompi senapan mesin pada tahun 1914. Dari sejak itu dia malang melintang dalam berbagai front pertempuran Perang Dunia Pertama, bulak-balik antara Front Timur dan Front Barat serta berkali-kali terluka dalam pertempuran. Setelah perang usai dia meneruskan karir di Reichswehr dan pensiun dini pada tahun 1932. Hanya berselang satu tahun kemudian, Becker dipanggil kembali untuk bertugas sebagai instruktur taktik di Kriegsschule Hannover. Pada tahun 1941 dia diangkat sebagai komandan Infanterie-Regiment 418. Dari sejak tanggal 26 November 1942, resimennya terlibat dalam pertempuran defensif sengit melawan pasukan Rusia di Front Timur. Selama 18 hari nonstop dia memimpin anakbuahnya dalam menangkal berkali-kali serangan musuh, menambal setiap lubang di garis pertahanan dan menyerang balik manakala diperlukan. Sebagai contoh, Tentara Merah melakukan serangan massal dengan dibantu tank di wilayah Vyasovko sebanyak tujuh kali dan Gorby empat kali, tapi semuanya berhasil ditanggulangi oleh unit infanteri, semata berkat kepemimpinan Becker yang luar biasa! Tak lama setelah direkomendasikan untuk mendapatkan Ritterkreuz oleh komandan divisinya, Becker kembali mencatat prestasi lain yang mengesankan: pada tanggal 20 Januari 1943 dia menghancurkan konsentrasi pasukan Rusia yang sedang bersiap-siap untuk melakukan serangan di belakang posisi pertahanan Jerman di Zemena. Keberhasilan ini membuat jalur suplai utama ke wilayah Demjansk terselamatkan. Atas prestasi-prestasinya tersebut, dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 25 Januari 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 418 / 123.Infanterie-Division / II.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 1 Maret 1944 dia menjadi komandan Grenadier-Regiment 178, dilanjutkan dengan menjadi komandan Heeresgruppen-Unterführer-Schule Mitte tanggal 22 Agustus 1944, dan wakil komandan 561. Volks-Grenadier-Division pada tanggal 28 Februari 1945. Karena keahliannya berbahasa Rusia, Becker ditunjuk sebagai penterjemah di kamp tawanan Soviet saat dia menghabiskan waktunya selama beberapa tahun disana seusai Perang Dunia II usai. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Gold (17 Agustus 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (28 Desember 1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (1941); Deutsches Kreuz in Gold (14 Juni 1942); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (21 Juli 1942)
Oberst Felix Becker (8 November 1893 - 29 Desember 1979) bergabung sebagai sukarelawan pada sebuah kompi senapan mesin pada tahun 1914. Dari sejak itu dia malang melintang dalam berbagai front pertempuran Perang Dunia Pertama, bulak-balik antara Front Timur dan Front Barat serta berkali-kali terluka dalam pertempuran. Setelah perang usai dia meneruskan karir di Reichswehr dan pensiun dini pada tahun 1932. Hanya berselang satu tahun kemudian, Becker dipanggil kembali untuk bertugas sebagai instruktur taktik di Kriegsschule Hannover. Pada tahun 1941 dia diangkat sebagai komandan Infanterie-Regiment 418. Dari sejak tanggal 26 November 1942, resimennya terlibat dalam pertempuran defensif sengit melawan pasukan Rusia di Front Timur. Selama 18 hari nonstop dia memimpin anakbuahnya dalam menangkal berkali-kali serangan musuh, menambal setiap lubang di garis pertahanan dan menyerang balik manakala diperlukan. Sebagai contoh, Tentara Merah melakukan serangan massal dengan dibantu tank di wilayah Vyasovko sebanyak tujuh kali dan Gorby empat kali, tapi semuanya berhasil ditanggulangi oleh unit infanteri, semata berkat kepemimpinan Becker yang luar biasa! Tak lama setelah direkomendasikan untuk mendapatkan Ritterkreuz oleh komandan divisinya, Becker kembali mencatat prestasi lain yang mengesankan: pada tanggal 20 Januari 1943 dia menghancurkan konsentrasi pasukan Rusia yang sedang bersiap-siap untuk melakukan serangan di belakang posisi pertahanan Jerman di Zemena. Keberhasilan ini membuat jalur suplai utama ke wilayah Demjansk terselamatkan. Atas prestasi-prestasinya tersebut, dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 25 Januari 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 418 / 123.Infanterie-Division / II.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 1 Maret 1944 dia menjadi komandan Grenadier-Regiment 178, dilanjutkan dengan menjadi komandan Heeresgruppen-Unterführer-Schule Mitte tanggal 22 Agustus 1944, dan wakil komandan 561. Volks-Grenadier-Division pada tanggal 28 Februari 1945. Karena keahliannya berbahasa Rusia, Becker ditunjuk sebagai penterjemah di kamp tawanan Soviet saat dia menghabiskan waktunya selama beberapa tahun disana seusai Perang Dunia II usai. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Gold (17 Agustus 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (28 Desember 1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (1941); Deutsches Kreuz in Gold (14 Juni 1942); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (21 Juli 1942)
Sumber :
www.en.ww2awards.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
No comments:
Post a Comment